True Story Silvi Staf Kantor Yang Nyaris Dipecat
Hari ini aku melakukan rapat internal perusahaan dengan beberapa staf terkait dengan evaluasi pegawai. Salah satu yang dibicarakan adalah mengenai kinerja seorang staf yang bernama Silvi. Silvi merupakan resepsionis kantor yang merangkap sebagai staf administrasi. Akhir-akhir ini kinerjanya menurun dengan sering absennya dia masuk kantor. setelah selesai rapat, jam 12 aku berangkat ke Bandung untuk menghadiri pertemuan dengan seorang klien.
Tepat jam 3 aku tiba di Bandung dan langsung menuju hotel Sheraton Bandung yang dipesankan stafku. Klienku pun mendatangi hotel tersebut untuk membicarakan pekerjaan. Selama meeting, Silvi beberapa kali mengirimkan pesan lewat HP menanyakan apakah ia dapat bertemu untuk mengobrol. Rupanya ia mendengar gosip bahwa ia akan diberhentikan.
“Saya di Bandung, Silvi. Nanti kita bicarakan hari Senin aja ya.” aku menjawab pesan dari Silvi.
“Aku nyusul ya pak. Bapak nginep di hotel apa?” Silvi memaksa untuk menyusulku.
“Bener kamu mau nyusul? Gak repot harus kesini malam-malam?” tanyaku meyakinkan dirinya.
“Gak papa pak, biar aku juga tenang.” balasnya.
Setelah selesai meeting dan mandi serta beristirahat di kamar sekitar jam 8 malam, aku menerima pesan singkat dari Silvi bahwa ia telah tiba di Bandung dan diantar oleh travel langsung ke hotelku. Rupanya setelah jam kantor selesai, ia langsung menuju ke pool travel untuk menyusulku. Kubalas pesannya dan memberitahukan nomor kamar. Tak lama kudengar ketukan di pintu kamarku, ternyata ia telah sampai di hotel.
sambil duduk di sofa kita mengobrol santai menanyakan kabar masing-masing. Kulihat ia terlihat gelisah, entah karena mendengar kabar pemecatan atau karena sekamar dengan diriku yang merupakan bosnya. filmbokepjepang.com Pikiran nakal mulai berputar dalam kepalaku. Melihat fisiknya yang menarik, dengan rambut sebahu, kulit putih bersih dan badan yang cukup berisi, otakku mulai mencari cara untuk menidurinya. Tapi mengingat ia adalah bawahanku, kuusir semua pikiran kotor itu.
Pak, emang bener ya pak aku mau dipecat? ia memberanikan diri menanyakan mengenai kabar pemecatan dengan wajah penuh kekuatiran.
“Iya Silvi, kinerja kamu jelek sekali soalnya. Sering telat masuk kantor dan absen, padahal kantor sangat perlu kehadiran kamu.” aku coba memberi alasan.
Dengan wajah sedih, ia memberi penjelasan tentang kondisi keluarganya. Bagaimana kedua orang tuanya akan bercerai. Sebagai anak tertua ia memiliki tanggung jawab yang besar mengurus ibu dan adik-adiknya. Akupun iba dan mencoba mengerti dan memberikan kesempatan.
Saya evaluasi kamu dulu ya Silvi. Sebenarnya saya masih perlu kamu, tapi memang kinerja kamu jelek banget dan banyak staf lain yang mengeluh. ujarku berusaha menjelaskan.
Wajah Silvi mulai tampak cerah dan lebih tenang. Ia mengucapkan terima kasih sambil mencium tanganku. Kuusap punggungnya sambil mengingatkan komitmennya untuk memperbaiki diri. Ia berkali-kali mengucapkan terima kasih sambil memuji diriku.
Untung bos aku baik banget ya.. Ganteng lagi. ujarnya menggoda.
Silvi, terus terang saya capek banget. Tadi rencananya mau pijat manggil therapist dari spa hotel. Saya pengen pijat di kamar aja. Kamu mau pulang atau saya pesankan kamar disini? tanyaku.
Aku aja deh pak yang mijetin.. Aku juga bisa kok kalo cuma mijet aja.. ia menawarkan diri.
Pikiran kotor yang tadi kuhilangkan kembali muncul. Hhmm.. Ini merupakan kesampatan bagus untuk menikmati tubuhnya yang dibalut rok diatas lutut dan kemeja lengan pendek ketat yang sangat mengundang.
Kamu yakin mau mijetin saya? Gak kemaleman pulangnya? tanyaku mencoba mengingatkan.
Gak papa pak, aku nginep sini aja boleh kan? Besok aku naik travel aja, kan besok tanggal merah jadi gak ngantor. Aku udh bilang sama orang rumah aku nginep rumah temen kok. ujarnya menjelaskan.
Ia menghampiri diriku yang masih berdiri dan membuka polo shirt dan celana jeans-ku hingga aku hanya mengenakan celana dalam.
Yuk aku pijetin pak.. ia menggandeng diriku ke tempat tidur dan menyuruhku tengkurap.
Bagai kerbau dicucuk hidung aku mengikuti semua perintahnya. Ia menaiki Tubuhku dan memijat punggungku. Kurasakan pijatannya cukup kuat dan tepat di sasaran sehingga badanku terasa lebih nyaman. javcici.com Sambil tengkurap kulirik cermin yang ada di samping tempat tidur. Aku sungguh kaget karena ternyata saat aku tengkurap tadi ia telah membuka rok dan kemejanya sehingga hanya mengenakan bra dan celana dalam.
Silvi, rok sama baju kamu kok dibuka? aku bertanya.
Iya pak, aku gak bawa baju ganti. Takut lecek, kan besok mau dipake pulang. ujarnya sambil terus memijat punggungku.
Aku tidak bertanya lebih lanjut. Sambil memijat punggungku, kurasakan vaginanya digesek-gesekkan ke pantatku dengan gerakan yang teratur. Tampaknya ia mulai bernafsu. Semakin lama pijatannya semakin pelan dan hanya berupa usapan-usapan halus di punggungku. Nafasnya semakin memburu dan mulutnya mulai berdesah halus.
Udah ya pak, telentang aja, aku pijat badan bagian depannya.. ujarnya memintaku untuk membalikkan badan dan terlentang.
Silvi mengangkat posisi duduknya sehingga aku bisa membalikkan badan. filmbokepjepang.com Setelah berbalik terlentang, aku dapat melihat jelas tubuhnya yang setengah telanjang hanya berbalut pakaian dalam berwarna hitam. Sungguh putih dan mulus tanpa cacat, dengan bulu-bulu halus menghiasi tangan dan beberapa bagian tubuhnya. Vaginanya tepat berada di atas penisku walau keduanya masih berbalut celana dalam.
Pak.. sshhh.. kok aku horny banget ya.. aahh.. ujarnya sambil terus menggoyangkan badannya hingga vaginanya bergesekkan dengan penisku yang perlahan mulai mengeras.
Emang kamu udah pernah ML? tanyaku sambil tanganku kuletakkan di pinggangnya.
Ssshh.. sering pak.. sama pacarku.. tapi ya gitu.. baru sebentar aja udah keluar.. aku gak pernah ngerasain enaknya.. ia terus menggoyangkan badannya.
Kuangkat sedikit badanku sehingga ada dalam posisi duduk. Ia menarik kepalaku ke arahnya dan melumat bibirku.
Hmmmppff sshhh.. masukin sekarang ya pak.. sshh.. aku udah gak tahan nih.. ia memohon sambil terus melumat bibirku.
Aku tak menjawab. Kuarahkan tangan kiriku membuka kait bra yang ada di punggungnya. Sekarang payudaranya terpampang jelas di depan mataku. Hhmm.. Payudaranya sungguh bagus, tidak terlalu besar namun kencang. Putingnya yang berwarna merah muda kukulum dan sesekali kugigit. Silvi pun mulai meracau.
Sshhh.. paakk.. ayo dong masukinnn.. sshhh ujarnya sambil menekan kepalaku untuk terus menghisap payudaranya.
Nafsunya sudah semakin memuncak. Vaginanya mulai terasa licin saat penisku menggeseknya.
Nanti dulu ya Silvi.. Saya puasin kamu pokoknya.. aku menjawab sambil terus mengulum payudaranya.
Kubalikkan posisiku menjadi di atas. Silvi pun terlentang pasrah sambil tangannya meremas-remas rambutku saat bibirku menjelajahi seluruh area tubuhnya. Kulumat bibirnya dan ia memberikan respon dengan memainkan lidahnya di dalam mulutku. Bibirku perlahan turun menuju payudaranya sambil tanganku menstimulasi vaginanya. Pelan-pelan kubuka celana dalamnya sehingga vaginanya yang bersih berada di depan wajahku.
Ooohh sssshh.. paakkk.. enak banget.. sshhh.. ia menggelinjang dan bergidik saat lidahku menyapu klitorisnya.
Tangannya meremas-remas rambutku. Aku semakin bersemangat saat ia mulai menggelinjang ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan. Mulutnya mulai meracau dan berteriak-teriak. Dibalik wajah kalem dan lembut, ternyata ia menyimpan keliaran.
Terusssiinn sayaannggg.. aahhhh aahhhh.. ahhhh.. aahhhh.. teriakannya luar biasa keras, mungkin yang terkeras dari semua wanita yang pernah berhubungan seks denganku.
Sepertinya ia hampir mencapai puncak. Tangannya menjambak kuat rambutku dan tubuhnya bergoyang semakin tidak beraturan dan teriakannya pun semakin kencang.
Ssshhhh aku udah mau sampe niy ssshh sshhh.. teriaknya keras.
Lidahku semakin liar menjilat, menggigit dan menghisap klitorisnya. Tangan kanannya terus menjambak rambutku, sementara tangan kirinya meremas-remas payudaranya. Jepitan pahanya semakin kuat, ia semakin dekat dengan puncak kenikmatan.
Aaahh.. enak banget sayaannngg ssshhh.. ssshhhh.. aaaahhhh.. akhirnya Silvi mencapai puncaknya.
Tubuhnya melemas dan nafasnya lebih teratur. Kubiarkan ia menikmati sensasi puncak kenikmatan sambil lidahku terus menciumi vaginanya. Ia menarik tubuhku keatas dan melumat bibirku.
Makasih ya pak aku udah lama gak puas kaya gini Sekarang gantian aku mau puasin bapak ujarnya sambil membalikkan posisi sehingga tubuhku berada di bawahnya.
Silvi membuka celana dalamku dan mulai mengulum penisku. Kepalanya naik turun dengan ritme yang teratur sambil sesekali tersenyum menatap wajahku. Kuangkat tubuhku bertumpu pada siku agar dapat lebih jelas melihat hisapannya pada penisku.
Kamu suka ya Silvi.. sshhh.. ssshh.. tanyaku sambil menikmati.
Iya pak.. punya bapak gede banget mmpphh.. Pasti enak kalo dimasukkin.. ujarnya sambil terus menjilat penisku bagaikan anak kecil mendapatkan eskrim.
Ia terus mengulum penisku sambil matanya menatap sayu. Sepertinya ia memohon agar aku segera memasukkan penisku. Kuangkat tubuhnya ke atas dan kuciumi bibirnya. Ia membalas dengan penuh gairah sambil memainkan lidahnya dalam rongga mulutku. Sementara tangannya terus mengocok penisku yang tegak berdiri.
Pak.. masukkin sekarang ya.. aku udah gak tahan nih.. rengeknya sambil terus mengulum bibirku.
Kubalikkan tubuhnya ke tempat tidur. Perlahan penisku kuarahkan dan kugesekkan di bagian luar vaginanya.
Ayo masukkin donngg ssshh.. sshhh.. aaahhhh ia terus merengek.
Tapi gak ada kondom Silvi, gimana dong? ujarku sambil terus menggesekkan penis ke vaginanya.
Gak papa.. Nanti keluarin di mulut aku aja ya aaahhh. ssshhh.. ssshhh.. ia pun berdesis penuh kenikmatan, saat kata-katanya belum selesai dan kuhujamkan penisku.
Kupompa penisku dengan gaya misionaris. Ia menarik kepalaku dan melumat bibirku dengan ganas. Sesekali kugigit kecil putingnya yang mengeras karena nafsu.
Ooohh ssshh.. ssshh.. enak banget sayang.. masukkin yang keras.. aahhh.. aahhh.. ia mulai menjerit penuh kenikmatan.
Kuangkat kedua kakinya agar lebih leluasa menghujamkan penisku. Tubuhku terasa lelah karena berada dalam posisi misionaris cukup lama. Tanpa melepas penisku kubalikkan tubuhku menjadi di bawah dalam posisi woman on top.
Kamu di atas ya sayangg.. ssshh.. sshhh.. ujarku penuh kenikmatan merasakan goyangan tubuhnya yang liar.
Silvi terus menggoyangkan badannya penuh nafsu. Sesekali disibakkannya rambut yang menutupi wajahnya. Tangannya terlihat meremas-remas kedua payudaranya sambil sesekali badannya dijatuhkan dan melumat bibirku. Nafsuku semakin bergelora dan spermaku sudah terasa di ujung penisku.
Ssshh.. aku udah mau sampe lagi nih.. kamu masih lama ya sayanggg.. hhmmmppff.. sshhh..sshhh.. ujarnya penuh nafsu.
Jangang ditahan ya sayaanngg kamu duluan aja.. sshhh.. sshhh.. ujarku sambil mengayunkan pinggangnya naik turun agar penisku menghujam lebih dalam dan cepat.
Kuangkat tubuhku dalam posisi duduk agar lebih nyaman. Sesekali kugigit dan kujilati payudaranya hingga ia menggelinjang penuh kenikmatan.
Oohhh.. aku udah mau sampe sayanggg oooohhh goodd.. sshhhh.. sshh aaahhh aahhh hhmmmppff.. teriaknya penuh nafsu.
Teriakannya luar biasa keras, kulumat bibirnya karena khawatir terdengar dari luar kamar. Ia terus menggoyangkan tubuhnya maju mundur sambil terus menciumi bibirku dalam posisi duduk. photomemek.com Kurasakan vaginanya sangat basah dan licin. Bibirnya melumat ganas bibirku dan satu tangannya menjambak rambutku sementara tangan yang lain meremas-remas payudaranya. Iapun mencapai puncak kenikmatan yang kedua kalinya. Perlahan kurasakan tubuhnya mulai mengendur sambil memeluk tubuhku dan menciumi bibirku lembut.
Sshhh.. bapak hebat banget.. aku udah dua kali nih ujarnya tersipu malu.
Enak ya.. aku dikit lagi kok.. jadinya mau dikeluarin dimana nih sayang.. ujarku menggodanya.
Kalo udah mau keluar bilang ya.. nanti keluarin di dalam mulut aku.. ujarnya sambil terus mencium bibirku mesra.
Kubalikkan badannya dan ia bertumpu dengan tangan dan lututnya dalam posisi doggy style menghadap cermin di samping tempat tidur. Sungguh indah pemandangan di hadapanku, kulit yang putih dengan vagina bersih dan bongkahan pantat yang bulat. Pantulan di cermin membuat nafsuku semakin bergelora. Kuarahkan penisku dan kumasukkan perlahan ke dalam vaginanya. Silvi sepertinya sudah kelelahan setelah dua kali mengalami orgasme. Tapi nafsunya masih membara dan vaginanya masih basah dan licin.
“Aaahh enak banget sayang.. punya kamu rapet banget… ssshh.. sshhh..” ujarku sambil terus memompa penisku maju mundur.
“Punya bapak yang gede banget… aawww… aaawwww..” ia berteriak keras setiap kali kuhujamkan penisku.
“Aku udah mau keluar ni sayaanngg.. ssshhh.. ssshhh..” teriakku sambil terus memompa penisku.
“Keluarin di mulut aku ya pak… aaahhh.. aaahhh.” ia menjawab sambil berteriak keenakan.
Aku semakin mendekati puncak kenikmatan. Penisku kutarik keluar dari vaginanya. Ia membungkuk dan mengulum penisku maju mundur sambil mengocok batang penisku.
“Aaahhhh… Silviii.. isep terus sayang… ssshhh.. ssshhh..” aku mencapai puncak kenikmatan saat penisku berada dalam mulutnya.
Silvi terus mengulum penisku dan spermaku tumpah di dalam mulutnya yang mungil dan dihisap serta dijilatinya sampai habis.
“Hhmmmppfff… slluurrppp… sluuurrpp.. enak ya pak?” ujarnya sambil melirik manja kepadaku.
“Enak banget Silvi… kamu jago ya…” aku memujinya.
“Kan bapak yang ngajarin..” ujarnya menggodaku.
“Bapak juga hebat banget.. aku kalah 2-1 nih..” ia balik memujiku.
Tubuhku terasa lemas setelah melewati permainan cinta yang dahsyat ini. Ia memeluk tubuhku dan menciumku mesra sambil merebahkan diri di sampingku. Kuusap rambutnya sambil ia bercerita tentang masalah yang menimpa keluarganya. Sesekali tangannya yang jahil mempermainkan penisku hingga berdiri tegak kembali. Kita pun melanjutkan permainan cinta dengan lebih ganas dan liar beberapa kali. Aku terpaksa menyalakan TV dalam volume suara besar agar teriakannya yang sangat keras itu tidak terdengar dari luar. Total malam itu kita bercinta 3 kali. Pada pagi hari sebelum ia berangkat ke Jakarta, kami bercinta dengan liar sekali lagi memanfaatkan segala sudut kamar mandi.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,