The Misadventure Dream
Suasana kampus di hari libur seperti ini memang biasanya sepi. Hanya saja kali kali ini Suasana sepinya agak sedikit berbeda karena bercampur dengan nuansa berkabung. Professor Danang, seorang dosen yang cukup dihormati di kampus itu baru saja meninggal dunia kemarin malam karena sakit. Hari ini sebagaian besar mahasiswa dan dosen pergi menghadiri pemakaman professor Danang. Kampus saat ini hampir bisa dibilang kosong , hanya menyisakan segelintir orang saja yang memang punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan Tejo adalah salah satu diantaranya. Tejo adalah cleaning service yang bekerja di kampus itu. Hari ini adalah shiftnya dia untuk bersih bersih ruangan dan merapikan taman kecil di belakang kampus. Ia memulai pekerjaannya dengan mengepel lantai dua. Ditemani lagu ST 12 dari walkman murahannya, ia bekerja sambil bernyanyi –nanyi kecil.
Biar ku putuskan saja
Ku tak mau hatiku terluka
Lebih baik ku cukupkan saja
Ku tak mau batinku tersiksa
Jangan kau slalu merasa
Wanita bukan dirimu saja
Lebih baik ku putuskan saja
Cari pacar lagi
Lagu itu sebenarnya menjadi ironi dengan kehidupan cinta Tejo. Dengan tampang yang secukupnya, di usianya yang hampir mencapai kepala tiga, Tejo baru mengalami pacaran sebanyak dua kali. Itupun salah satunya dengan seorang lonte pasar ikan yang sedang putus asa karena sudah tak laku lagi. Tejo memang pernah beruntung punya pacar anak Bandar tomat yang punya tampang lumayan. Tapi keTika ada lelaki lain yang jelas lebih tampan dan lebih bermateri dibandingkan Tejo , perempuan itu dengan mudah pindah ke lain hati.
Cari pacar lagi
Cari pacar lagi
Tejo tersenyum miris mendengar lirik terakhir lagi itu. Ia merasa tersindir karena sudah bertahun tahun tak mendekati apalagi didekati perempuan. Terkadang ia berharap nasibnya bisa seperti imron , tokoh imaginer yang sering ia baca ceritanya di internet. Tejo memang terkadang mendapat izin untuk mengakses internet oleh pihak kampus. Adalah kebijakan dari jajaran dekan untuk mengajari para pegawai level bawah untuk mengerti teknologi , terutama internet. Diharapkan meski hanya seorang satpam ataupun tukang sapu , mereka tetap punya wawasan luas dan tak gaptek. Namun dasar Tejo, ia seringnya malah menggunakan internet untuk mengakses situs porno. Dan salah satu site favorit Tejo adalah kisahbb.wordpress.com. disana ia mendapatkan cerita cerita sex berkualitas yang dalam term Tejo disebut ‘menambah wawasan sekaligus memuaskan’. Di kisahbb pula Tejo menemukan tokoh imron. Tokoh yang berprofesi sama seperti dirinya ,namun lebih beruntung karena berhasil memeras beberapa mahasiswi cantik juga dosen untuk mau melayani kebutuhan seksualnya. Tejo tak berani melakukan hal yang sama seperti imron , apalagi kesempatannya pun tak ada. Jadi bagi dirinya, meniduri mahasiswi cantik ataupun dosen, masih hanya sebatas khayalan.
Selesai mengepel lantai dua , Tejo lalu turun ke lantai satu. Saat melewati ruang kerja professor Danang , Tejo berhenti. Selama beberapa minggu terakhir ini prof Danang melarang siapapun memasuki ruangan ini. Selama beberapa minggu pula , prof Danang terlihat sibuk membuat sesuatu di ruangan kerjanya yang mungkin lebih tepat disebut laboratorium. Mungkin karena terlalu capek, kemarin professor Danang ambruk dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Tejo penasaran apa sebenarnya yang dibuat oleh prof Danang. Ruangan itu selalu terkunci dan satu satunya kunci hanya dipegang oleh prof Danang. photomemek.com Namun saat kemarin Prof Danang ambruk, pintu ini terpaksa didobrak hingga akhirnya sekarang tak bisa dikunci. Tejo menengok ke kiri kanan khawatir ada yang muncul. Namun suasana tetap sepi tak seorangpun yang terlihat. Ia pun memberanikan diri untuk membuka pintu lab professor Danang. Jantungnya berdegub cepat, berharap ia menemukan sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang selama ini dibuat prof Danang secara tertutup. Dan saat pintu terbuka , Tejo pun tercengang. Harapannya mendapatkan sesuatu yang luar biasa memang terpenuhi juga. Sungguh luar biasa, luar biasa berantakan.
“buseeett….ini lab apa gudang sih…???” gumam Tejo
Di beberapa sudut ruangan , buku buku tebal bertumpuk sembarangan. Di lantai , berbagai macam kertas berserakan tak karuan , belum lagi kertas kertas yang menempel di dinding. Whiteboard penuh dengan tulisan tulisan yang tak Tejo paham. Hanya sebuah gambar benda mirip seperti helm yang Tejo pahami dari coretan coretan di whiteboard tersebut. Selebihnya hanya berbagai tulisan rumus yang baru melihatnya saja sudah membuat kepala Tejo pening.
“ini professor bikin apaan sih…. Bom atom jangan jangan…..”
Tejo memungut selembar kertas dari lantai, membacanya sejenak lalu melemparnya lagi ke lantai karena ia tak paham tulisannya. Kondisi ruangan itu pun semakin terlihat semrawut dengan kabel kabel yang melintang kesana kemari, saling terhubung dengan beberapa server computer dan layar monitor. Tejo melempar pandangan ke seluruh ruangan, berharap melihat sesuatu yang istimewa atau tak biasa. Namun sejauh mata memandang yang terlihat olehnya hanyalah ruangan yang berantakan.
“heehhh…” Tejo menghembuskan nafas kecewa karena tak menemukan hal yang menarik.
Iapun berbalik bermaksud keluar dari tempat itu. Namun Tejo kurang berhati hati saat melangkah , sehingga ia tersandung pada sebuah kabel yang melintang di lantai.
“eeh..eehh…monyet…babi ngepet….”
Tejo terkejut dan berusaha untuk menjaga keseimbangan agar tak jatuh. Namun ia gagal. Tubuhnya limbung dan jatuh menabrak sebuah cabinet berisi tumpukan buku dan kertas dengan keras. Cabinet itu lalu jatuh menimpa benda lain , yang juga jatuh menimpa benda lain , sehingga menyebabkan jatuhnya banyak benda benda lain secara berantai.
“wadduhh..wah…cilaka…wah…wah….walah…..” Tejo berseru panic sambil menutup telinga melihat efek berantai dari jatuhnya cabinet yang ia tabrak tadi.
Dan akhirnya , ruangan yang sejak semula sudah berantakan , kini makin kacau balau bagai baru saja diterjang tsunami. Tejo terduduk di lantai , memandangi dengan lesu seisi ruangan tersebut. Meski menyebabkan suara gaduh , tak ada seorangpun yang muncul melihat apa yang terjadi. Karena memang hari itu tak ada siapapun kecuali Tejo disana. Pos satpam terlalu jauh untuk bisa mendengar keributan tadi.
Tejo pun segera bangkit, berniat untuk segera pergi dari sana sebelum ada yang melihatnya. Dan saat itulah mata Tejo tertumbu pada sebuah benda bulat berwarna hitam mengkilat.
“apaan tuh ya…???”
Melupakan niatnya untuk segera pergi , Tejo menghampiri benda tersebut dan memungutnya yang ternyata adalah Sebuah helm. Helm ini tadi memang tersimpan tersembunyi. Dan akibat reaksi berantai tadi , rupanya helm ini terlempar keluar dari penyimpanannya. Helm itu berwarna hitam metalik. Bentuknya mirip helm pilot lengkap dengan visornya. Di bagian depan tertulis DM 103. dan dibelakangnya ada beberapa tombol touch screen lengkap dengan layar LCD sebesar blackberry. Tejo membolak balik helm tersebut dan membandingkannya dengan gambar di whiteboard. Sepertinya inilah proyek rahasia professor Danang. Helm DM 103 , tapi apa fungsinya….??? Mata Tejo kini mencari cari petunjuk lain yang sekiranya bisa menerangkan fungsi helm di tangannya ini. Kali ini Tejo beruntung. Tak jauh dari tempatnya berdiri , ia melihat sebuah buku tergeletak di lantai. Covernya bertuliskan MANUAL PENGGUNAAN DM103. Sepertinya prof Danang sendiri yang menulisnya. Tejo membaca tulisan di halaman awal
DM 103 menawarkan sebuah fantasy yang tak terbatas dari sebuah mimpi senyata aslinya.
Anda akan merasakan sensasi sentuhan , rasa , penglihatan dan pendengaran yang sama persis dengan dunia nyata.”
DM 103 akan memonitor detak jantung , tekanan darah dan energi level. Seandainya terjadi sesuatu yang membahayakan maka program akan berhenti secara otomatis.
Untuk mencegah terjadi sesuatu yang tak diinginkan , maka sangat disarankan untuk menggunakan DM 103 secara bertahap. Penggunaan pertama disarankan tidak lebih dari tiga jam.tujuannya agar tubuh bisa ‘menyesuaikan diri’ dengan kondisi yang tak biasa tersebut.
Setelah 24 jam , DM 103 bisa kembali digunakan dengan rentang waktu maksimal enam jam.
Dan untuk selanjutnya , DM 103 dapat digunakan untuk rentang waktu hingga 12 jam. Namun sangat dianjurkan sekali untuk menggunakannya dibawah waktu maksimal.
DM 103 dapat diprogram untuk berbagai mimpi. Dimulai dengan sesuatu yang sederhana , seperti jalan jalan di paris , menikmati hidangan istimewa di hotel mewah , ataupun menyaksikan konser artis idola di kursi VIP.
DM 103 dapat juga diprogram untuk sesuatu yang extreme , seperti mendaki gunung himalaya, balap mobil , atau bahkan perang.
Dan penjelasan selanjutnya adalah cara penggunaan DM 103 yang begitu mudah dimengerti bahkan oleh Tejo sekalipun.
“hmmm…mesin mimpi ya…kayak doraemon aja nih…hehehehe…”
Ia pun memutuskan untuk mencoba alat itu, mumpung tak ada siapa siapa.
Dengan mengikuti petunjuk yang ada, Tejo mulai meprogram mimpinya dengan menekan beberapa tombol touch screen di bagian belakang helm itu. Helm itu kemudian dipakainya. Dan mendadak ruangan prof Danang menghilang berganti dengan ruangan kosong penuh cahaya serba biru namun tak terasa silau di mata. filmbokepjepang.com Beberapa tombol berbentuk hologram muncul di depan Tejo. Ia lalu menyentuh beberapa tombol sesuai dengan manual yang tadi ia baca. Cahaya biru di sekitar Tejo mendadak berubah menjadi putih dan menyilaukan. Tejo menutup matanya dan tiba tiba tubuhnya serasa dilontarkan oleh sebuah ketapel raksasa.
“wuuuuuaaaaaaa……!!!!!” Tejo berteriak kaget sekaligus juga takut.
Program DM 103 telah dimulai
KeTika membuka mata , Tejo telah berada di depan sebuah bangunan besar yang sepertinya sebuah sekolah. Tejo melirik ke arah kanan dan meilhat papan nama sekolah tersebut ,
“SMA PERTIWI HARAPAN BANGSA – khusus putri – “
Tejo tersenyum nakal membaca nama sekolah tersebut. Ia memandangi dirinya sendiri yang kini sudah berganti memakai jas rapi , ditangan kananya tertenteng sebuah tas kerja. Penampilannya sudah mirip sekali dengan dosen , meskipun wajahnya masih tetap mirip supir angkot yang kepanasan. Dengan mantap Tejo memasuki gerbang sekolah tersebut. Seorang satpam menyambutnya dengan ramah.
“selamat pagi pak….”
Tejo hanya tersenyum dan mengangguk angkuh. Hmmm…jadi seperti ini rasanya dihormati….asyik juga. Tejo melanjutkan langkahnya hingga ke sbuah lapangan basket. Dua tim sedang bermain. Semuanya memakai t –shirt putih ketat dan celana pendek super pendek yang juga menempel ketat membungkus paha paha mulus. Tejo kontan menelan ludah melihat semua itu. Penisnya langsung berdiri tanpa kompromi. Apalagi keTika melihat di sisi lapangan beberapa siswi sedang berlatih cheerleaders. Seragamnya amat sangat minim sekali , nyaris tak menutupi bagian pribadi dari tubuh mereka. Mata Tejo terbelalak seoalah akan meloncat keluar melihat semua itu. Bagai melihat buffet hidangan yang lezat , air liur Tejo mulai menetes. Samar samar , telinga Tejo mendengar suara teriakan riang perempuan diikuti suara deburan air. Hatinya langsung melonjak kegirangan. tak salah lagi , ini pasti kolam renang. Dengan tak sabar , Tejo melangkah menghampiri sumber suara.
“anjjrrriiit…..” seru Tejo dan langsung melongo.
Sebuah kolam renang , penuh dengan gadis muda nan cantik dan ranum. Tubuh mereka semua super sexy dengan hanya terbungkus bikini minim , bahkan beberapa diantaranya tak memakai apa apa sama sekali. Mereka sama sekali tak terlihat risih saat menyadari kehadiran Tejo disana. Mereka bahkan melambai nakal dan sedikit provokatif mengundang Tejo untuk mendekat. Tapi pemandangan yang paling mengusik kelelakian Tejo, terjadi di pinggir kolam. Dua orang siswi tanpa busana saling bercumbu. Keduanya berciuman penuh nafsu , buah dada mereka saling menekan , dan menggesek. Tubuh Tejo berkeringat , lutut gemetar , penis menegang melihat adegan tersebut. Tanpa sadar ia mengelus elus penisnya sendiri.
“mau saya bantuin , pak….???” Seorang siswi cantik berambut pendek muncul dari kolam renang dan langsung menghampiri Tejo.
“eehh..apaan…??” Tejo bingung dan gugup
“itu pak….” Kata gadis itu dengan manja sambil menunjuk ke tonjolan di balik celana Tejo , “ mau saya bantuin pegangin….??”
Tejo tertegun tak mampu menjawab. Dan rupanya si gadis pun tak perlu jawabannya. Ia sudah berlutut di kaki tenjo , menurunkan sletingnya , dan mengeluarkan penis Tejo dari sangkarnya. Tangan gadis itu lantas mulai melakukan pijatan pijatan lembut yang membuai. Penis Tejo seakan bergetar saat gadis itu mulai mengkombinasikan pijatannya dengan ciuman dan jilatan. Tejo mendesah tak karuan , kenikmatan seperti adalah hal yang hampir mustahil Tejo rasakan di dunia nyata. Gadis itu kini membuka mulutnya dan memasukan penis Tejo ke dalamnya. Disana penis Tejo diservis dengan luar biasa. Kuluman , hisapan diselingi gerakan memutar lidah di kepala penisnya. Si cantik berambut pendek ini rupanya lihai melakukan oral sex. Sambil terus melakukan sepongan , sesekali ia melirik ke atas melihat ekspresi Tejo. Dan sepongannya kian ganas saat melihat Tejo begitu terbuai dan menikmati servicenya.
Hanya tinggal menunggu waktu saja , hingga penis itu memuntahkan isinya. Tejo mendorong kepala gadis itu agar bergerak lebih cepat. Gadis itu pun mersepon dengan penuh semangat. Tejo memejamkan mata , bersiap merasakan kenikmatan langit ketujuh yang sebentar lagi akan diraihnya.
“ya ampun…professor ..ternyata anda ada disini….”
Suara seorang wanita membuyarkan seluruh angan dan kenikmatan yang hampir diraihnya. Apalagi si gadis tadi menghenTikan sepongannya dan berdiri. Ekspresi Tejo terlihat nanggung bercampur kecewa.
“selamat pagi bu….” Kata gadis itu pada wanita yang baru dating
“pagi Agnes…..kamu sebaiknya kembali ke kelas…”
“baik bu….permisi pak….” Gadis itu pamit pada Tejo sambil mengerling nakal.
Tejo memandangi gadis itu berjalan menjauh dan menghilang di salah satu ruangan kelas.
“profesor Tejo….profesor…senang sekali anda bisa datang…..”
Tejo mengalihkan perhatiannya pada wanita yang baru saja datang. seorang wanita dengan tubuh sexy dan buah dada yang sepertinya tak tahan terkungkung pakaian. Wajahnya pun sangat Tejo kenal.
“profesor Tejo…perkenalkan saya Farrah Quinn, kepala sekolah disini…..”
Tejo menyambut uluran tangan tersebut sambil matanya menatap pada blouse Farrah yang terbuka dua kancing atasnya. Penisnya yang masih belum ‘dibenahi’ kembali menegang di bawah tatapan Farrah
“ada apa prof…???” Tanya Farrah
“eh..enggak…enggak apa apa….” Tejo berusaha kembali bersikap normal meski penisnya makin mengeras. Dengan gugup ia berusaha memasukan kembali penisnya ke dalam sangkar.
“saya Bantu prof….” Farrah tanpa ragu menggenggam penis Tejo , memasukannya kembali lalu merapikan celana Tejo.
“kami senang sekali prof Tejo mau meluangkan waktunya untuk mengajar di tempat ini pak….”
“oohh..iya ..iya sama sama…..” jawab Tejo dengan suara gemetar. Sentuhan tangan Farrah pada penisnya seolah telah menghenTikan detak jantungnya..
“Kalau begitu..mari kita langsung saja ke kelas prof….” cerpensex.com kata Farrah sambil berbalik dan ,mendahului berjalan.
Tejo mengikutinya dari belakang. Sejenak ia menoleh ke belakang, melihat terakhir kalinya ke arah kolam renang dengan tatapan mupeng. Dua perempuan yang tadi bercumbu di pinggir kolam memberi cium pada Tejo jauh lagi lagi dengan gerakan provokatif yang membuat penis Tejo makin tak nyaman saja.
Setelah melawati beberapa koridor , Farrah berhenti di depan sebuah kelas. Di pintu tertulis ‘kelas 007’. Tulisan itu berwarna pink mencolok menempel pada kaca pintu. Suara riuh perempuan terdengar dari dalam.
Farrah berbalik pada Tejo dan berkata, “di kelas ini hanya ada 12 murid yang semuanya adalah pilihan dari yang terbaik , itu sebabnya kami ingin professor yang menangani mereka….”
Tejo sejenak menarik nafas , kancing blouse Farrah kini terbuka tiga buah dan memperlihatkan belahan yang menggoda. Apa katanya tadi , 12 pilihan…gawat nih…gue bakalan disuruh ngapain ya…???
Agak sedikit aneh , Tejo sama sekali lupa pada program DM 103 yang tadi ia telah set. Seharusnya karena ia sendiri yang mengatur scenario mimpi ini, seharusnya Tejo tahu apa yang akan terjadi. Sungguh aneh sekali.
“mereka sudah menunggu prof dari minggu kemarin, mereka benar benar tak sabar pak“ ujar Farrah quinn
Tak sabar….tak sabar kenapa….emangnya mau apa sih…???
Meski mimpi ini menjadi serba tak pasti , namun perasaan Tejo justru malah bersemangat. Apapun yang akan terjadi, pastilah sesuatu yang menyenangkan. Dan memang itulah yang terjadi.
Saat memasuki ruangan kelas , mata Tejo langsung berbinar binar mesum. 12 siswi duduk di kursi masing masing membentuk setengah lingkaran. Semuanya luar biasa cantik dan sepertinya wajah mereka tak asing. Mereka semua memakai seragam yang sexy. Rok mini super pendek , motif kotak kotak merah dan garis garis hitam. Atasannya adalah kemeja putih yang membungkus ketat tubuh yang indah. Dan karena bahannya agak transparan, Tejo dapat melihat berbagai gundukan indah di balik dada mereka. Satu dua siswa bahkan dengan sengaja membuka kancing teratasnya saat Tejo dan Farrah memasuki ruangan. Sedikit demi sedikit Tejo mulai ingat mimpi yang ia tadi program. Ia memprogram dirinya sendiri sebagai professor yang mengajar di sekolah khusus putri. Dan Farrah quinn , yang dalam dunia nyata sebenarnya adalah host acara memasak di Tv , disini ia plot sebagai kepala sekolah. Penis Tejo mulai berontak dengan tak sabar.
“anak anak…..perhatian semuanya….”
Seisi Kelas pun terdiam mendengarkan penjelasan Farrah Quinn ,
“sesuai jadwal , hari ini mata pelajaran kita adalah sex education. Dan sesuai dengan kurikulum yang baru , sex education akan juga disertai dengan praktikum langsung. Ini adalah professor Tejo yang akan membimbing kalian dalam praktikum…..”
“pagi anak anak….” Sapa Tejo
“pagi paakk….” Jawab anak anak serempak . beberapa diantaranya memberi kerlingan dan senyuman nakal. Tejo pun menelan ludah , seluruh organ tubuhnya terutama penis makin tak sabar.
“professor Tejo akan mengajari kalian berbagai variasi bentuk sex. Dari mulai petting, oral sex sampai penetrasi. dan untuk kalian semua yang masih virgin, jangan khawatir…professor Tejo ini adalah seorang ahli, kalian tidak akan merasa sakit atau menderita….bukan begitu prof…???”
“bukan….eehhh…maksudnya iya….begitu…..” Tejo mendadak gugup mendengar kata virgin.
“baik kalau begitu…silakan dimulai saja prof….” Farrah mundur untuk memberi kesempatan Tejo berbicara.
‘Profesor’ Tejo berdiri di depan kelas , memandangi satu persatu tubuh tubuh ranum dihadapannya. Pikirannya kosong , bingung tak tahu harus berbicara apa..
“eehh..mm….selamat pagi anak anak…..”
“pagi paaakk….” jawab siswa serempak. “pak.. kan tadi udah, kok selamat pagi lagi sih…??” celetuk salah satu siswa dan diikuti tawa yang lainnya.
“oohh iya ya..lupa….” Tejo tersenyum malu. Ia menoleh ke arah Farrah Quinn dan mendadak muncul sebuah ide di benaknya.
“hari ini bapak akan member pelajaran sex education dan…..ehmm..ibu Farrah ….apa ibu bersedia menjadi asisten saya sejenak ….maksud saya untuk pelajaran pertama ini mungkin akan lebih baik kita langsung memberi contoh…”
“tentu saja pak….dengan senang hati …” jawab Farrah lalu berdiri di samping Tejo.
“kalau begitu , boleh saya buka pakaian ibu….???”
Farrah mengangguk mantap. Tejo membuka kancing blouse yang tersisa lalu melepas atasan tersebut dan melemparnya ke lantai. Sejenak ia tertegun melihat tonjolan besar buah dada Farrah yang selama ini hanya menjadi fantasinya setiap menonton acara ‘ala chef’. Meski masih terbungkus bra, namun kesannya begitu luar biasa sexy. Kali ini dengan tak sabar Tejo melepas bra tersebut. Dan tanpa membuang waktu sedetikpun, buah dada itu ia remas dengan penuh semangat. Sesekali pula putingnya yang mengacung ia pilin. Puting Farrah pun semakin mengeras karena terus dipencet dan dipilin. Para siswa menyaksikan itu semua dengan antusias. Beberapa diantaranya tanpa ragu menyusupkan tangan ke balik bajunya dan meremas buah dadanya sendiri. Sementara itu di depan kelas , Tejo telah melepas seluruh pakaian Farrah quinn. Tubuh indah itu terlihat semakin luar biasa tanpa busana.
“ibu Farrah..mungkin ibu bisa mendemontrasikan bagaimana cara mengoral yang baik dan benar….” Kata Tejo.
Tanpa banyak kata, Farrah langsung berlutut dihadapan Tejo. Dilepasnya celana pria itu, membebaskan penis Tejo dari kungkungannya. Tejo pun membuka pakaiannya yang terakhir. Meski cukup berpengalaman, penis Tejo yang lumayan besar cukup merepotkan Farrah juga. Lidah Farrah mulai bergerak begitu teratur menyapu batang penis Tejo , membuat pria itu melenguh penuh rasa nikmat.jilatannya ternyata tak behenti hanya disitu, Farrah dengan ahlinya menjilati zakarnya sambil mengocok batangnya. Setelah dirasa cukup basah , sedikit demi sedikit penis itu Farrah masukan ke dalam mulutnya. Para siswa kembali memperhaTikan dengan penuh minat saat Farrah mengulum lembut ujung penis Tejo. Kepala penis itu tak hanya dikulumnya , tapi juga sesekali dijilatinya juga.
Kemudian perlahan Farrah mulai memasukan penis itu semakin dalam ke mulutnya. Penis itu tertelan hampir seluruhnya oleh mulut Farrah. Dan Farrah pun mulai melakukan sedotan mautnya , yang kontan saja membuat Tejo bagai melayang layang. Dengan teratur, kepala Farrah mulai bergerak maju mundur memompa kenikmatan pada penis Tejo. Memberi sebuah kehangatan yang basah sekaligus juga nikmat. Namun Tejo tak mau permainan cepat berakhir tentunya, ia menarik bangkit Farrah sebelum dirinya mencapai orgasme.
“ibu Farrah…sekarang ibu berbaring di meja ya…..” pinta Tejo.
Sekali lagi , tanpa banyak bicara, Farrah langsung berbaring di atas meja. Kakinya ia buka lebar. Tejo berlutut diantara kedua kaki Farrah, menjilat clitorisnya, membasahi vagina Farrah dengan saliva yang bercampur cairan kenikmatan. Dan setelah dirasa cukup, Tejo berdiri lalu memposisikan penisnya di bibir vagina Farrah.
“siap ibu Farrah….???”
“sangat siap prof…..ayo….”
Dengan perlahan Tejo mendorong masuk penisnya lalu mulai melakukan genjotan yang tak terlalu cepat.
“ooohhh..prof…..lebih kuat prof…..lebih cepat…please…..!!!”
Namun rupanya genjotan lamban Tejo adalah salah satu strateginya dalam bermain. Ia sengaja sedikit ‘bermain’ dengan birahi Farrah. Bahkan setelah beberap genjotan kemudian , ia berhenti.
“prof…please…don’t stop…..please……”
Tejo tersenyum melihat wajah Farrah yang ‘menggantung’ dan memohon. Tejo belum akan melanjutkan genjotannya , ia kini malahan sibuk meremas buah dada Farrah.
“oooouhhh….aahhh….aahhhh..proff…..uuhhh…..” Farrah terus mengerang dan memohon.
Tejo kembali melakukan genjotannya. Tapi tetap dengan tidak terlalu cepat dan terburu buru. Tejo sengaja mengatur tempo. Dan keTika waktunya dirasa tepat, Tejo mulai mempercepat genjotannya. Farrah langsung terpekik dan menjerit ,mengerang , merintih , segala apapun yang bisa dilakukan oleh mulutnya. Saat orgasme itu tiba, tubuh Farrah pun mengejang dan ia menjerit panjang. Tejo menarik keluar penisnya yang terlihat berkilau basah. Ia lalu berdiri di depan kelas lalu berkata ,
“anak anak..itu yang namanya orgasme….”
Tejo terdiam karena menyadari beberapa siswa sepertinya baru saja melakukan masturbasi saat melihat praktikum tadi.
“masing masing dari kalian akan melakukan praktek juga bersama bapak…..” Tejo melihat wajah wajah yang begitu antusias , “dan bapak jamin , kalian akan belajar dari ahlinya….”
“nah anak anak….kita mulai pelajaran pertama , yaitu dasar dari foreplay …kita menyebutnya oral sex….. dan salah satu dari kalian akan melakukan praktek langsung sebagai contoh…”
Tejo melakukan jeda sejenak
“nah..untuk oral sex ini, mungkin ibu Farrah bisa memberi saran, siapa kira kira yang cocok….”
Farrah mengangguk dan mulai melakukan pilihan.
“hmmm…kamu saja Donita…” Farrah menunjuk pilihannya.
Dengan patuh Donita menuju ke depan kelas.
“saya harus ngapain pak….???” tanya Donita saat sudah berada di hadapan Tejo.
“buka dulu baju kamu semuanya….” Jawab Tejo
Dengan gemulai, Donita membuka pakaiannya satu persatu dan memperlihatkan lekuk indah tubuhnya.
Buseeeett…nih body…..lumayan niih……buat cemilan malem malem….
Tejo mengulurkan tangannya hendak meremas buah dada Donita
Namun tiba tiba, tubuh Tejo tersentak ke belakang dan lingkungan di sekitarnya mendadak kabur dan berubah menjadi biru
AHHHH….MONYEEETT….!!!!!! WAKTUNYA HABISSS…..!!!!!
Ia telah kembali berada di ruangan professor Danang yang berantaka. Timer di layar DM 103 menunjukan angka 00:00. Tejo tentunya masih penasaran , penisnya sudah kadung mengeras dan butuh pelampiasan. Sekali lagi ia membaca manual DM 103, dan mulai memasukan program lanjutan dari yang sebelumnya.
Setelah melewati serangkaian cahaya biru yang menyilaukan, Tejo kembali ke kelas ‘007’ Donita yang sudah tak berpakaian berlutut diantara kedua kaki Tejo. Penis Tejo diraihnya dengan dua tangan dan mulai melakukan pijatan pijatan lembut. Tak perlu ditanya lagi bagaimana reaksi Tejo. Mulutnya mendesah penuh kenikmatan, tampangnya yang sudah jelek malah kelihatan makin abstrak saat sedang horny. Beberapa pijatan kemudian , Donita membuka mulutnya lebar , memberi jalan masuk pada penis Tejo yang kian berdenyut tak sabar. Penis itu menerobos masuk ke dalam mulut Donita yang kecil , dan memberikan sebuah sensasi cakupan kuluman yang baru Tejo rasakan selama hidupnya. Apalagi setelah kemudian , kepala Donita mulai bergerak maju mundur. Tejo benar benar speechless. Untuk urusan oral sex ini , sepertinya Donita sudah begitu berpengalaman. Kombinasi sedotan, jilatan dan kulumannya sungguh professional.
tidak membutuhkan waktu lama hingga Tejo akhirnya menyemburkan cairan putih dari penisnya. Tejo menahan kepala Donita, sehingga seluruh sperma Tejo tertelan gadis itu. Donita sepertinya memang tak berkeberatan, apalagi kemudian ia tanpa merasa risih menjilati sisa sperma di batang Tejo.
“bagus sekali Donita…silakan kembali ke tempat….”
Donita mengambil pakaiannya di lantai lalu kembali ke tempat duduknya tanpa mengenakan kembali pakaiannya. Tejo lalu mengamati siswanya satu persatu untuk memilh untuk subjek berikutnya. Matanya langsung tertuju pada satu siswa yang sedari tadi tertunduk risih.
“coba kamu yang paling kiri maju ke depan….”
Gadis itu tersentak dari tempat duduknya , “sa..saya pak….???”
“iya kamu…siapa nama kamu…”
“Ririn ..pak….” jawab gadis itu pelan.
Tejo mengecek daftar absensi siswanya. Gadis itu bernama Ririn Dwi Ariyanti. Ririn memandang ke kawan kawannya dengan gelisah. Dari dua belas gadis yang berada di ruangan itu, ada dua orang yang kelihatannya risih dan tak nyaman dengan sex education ini. Ririn adalah salah satunya dan satu gadis lainnya adalah Nabila Syakieb. Nabila dan Ririn saling memandang ragu. Sikap mereka seolah berada di ruangan kelas yang salah.
“Ririn….ngapain kamu….??? Ayo maju….” Giliran Farrah quinn yang bicara.
“saya belum siap bu….yang lain saja…” jawab Ririn gugup.
“justru kamu masuk kelas ini untuk dibuat siap….!!!” suara Farrah quinn meninggi , “ayo kamu ke depan….”
“maaf bu…sepertinya saya tidak akan mengikuti pelajaran ini…saya absent saja bu…” kata Ririn seraya berdiri.
“saya juga bu….” Nabila ikut pula berdiri.
Farrah memandang bingung ke arah Tejo. Sementara sang ‘profesor’ hanya mengelus dagu sambil memikirkan sesuatu.
“bagaimana prof…???” tanya Farrah pada Tejo.
Tejo tak menjawab, tetapi dari sorot matanya, sepertinya ia merencanakan sesuatu. Ia berbalik ke Farrah membisikan sesuatu lalu kembali ke depan kelas. Sementara Farrah mengenakan kembali pakaiannya lalu keluar kelas tanpa berkata apa apa.
“baiklah anak anak…..”kata Tejo kemudian , “mungkin kalian memang belum siap..jadi…untuk sementara pelajaran cukup sampai disini dulu….”
Wajah Nabila dan Ririn terlihat lega, sementara bebrapa yang lain terkesan kecewa.
“dan karena sekarang hampir waktu istirahat…jadi kalian bapak persilahkan untuk bubar…”
Para siswa itu mulai berdiri sambil saling bicara.
“semua..kecuali…kalian berdua….tetap di kelas” Tejo menunjuk dua orang gadis.
‘siapa pak…kami???”
“iya kalian…Tiwi dan Tika….”
Dua gadis itu pun kembali duduk ditempatnya sementara yang lain mulai meninggalkan kelas.
“ada apa pak…???” tanya Tiwi
“ehmm..begini….bapak mau memberikan kalian pelajaran tambahan….”
“uuww..pelajaran apa nih apa…” tanya Tika genit
“pelajaran memuaskan lelaki…” kata Tejo nakal seraya berjalan ke belakang Tiwi dan Tika, lalu meremas masing masing sebelah buah dada mereka. “tapi tidak disini…”
“trus dimana dong pak….???”
“ikut bapak…” kata Tejo lalu melangkah keluar kelas diikuti oleh Tiwi dan Tika.
Tejo ternyata membawa T2 ke gudang belakang sekolah. Dan di sana telah menunggu Farrah bersama seorang pria bertampang kriminal, hitam agak bopengan dengan mata cekung berkesan ngantuk. Dan tak jauh dari mereka, adalah Ririn dan Nabila dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Ririn terikat di sebuah ranjang besi tua beralaskan kasur kapuk. Tangannya terikat menyatu diatas kepala, kakinya terikat meregang ke dua sisi ranjang. Sementara Nabila terikat berdiri di sebuah tiang dengan tangan juga menyatu di atas kepala. Keduanya menangis dan memohon untuk dilepaskan yang tentu saja sia sia belaka. Sementara menunggu kedatangan Tejo. Rupanya Farrah dan lelaki bopeng satu ini tak membuang waktu percuma. Farrah sudah bertelanjang dada memberi keleluasaan lelaki itu itu menggerayangi, meremas dan mengenyot bukit yang menjulang indah tersebut. Farrah mendesah nikmat sambil mengacak acak rambut lelaki itu.
“ehmm,,eheemm….” Tejo berdehem mengisyaratkan kedatangannya.
Lelaki itu lantas menghentikan aksinya dan berdiri serta menagngguk hormat pada Tejo. Sementara Farrah memakai kembali blousenya, tanpa bra.
“eh..profesor Tejo…sudah datang… “ kata lelaki itu.
Tejo mengangguk lalu mengalihkan pandangannya pada Ririn dan Nabila yang terikat tak berdaya.
“bagus..bagus…” Tejo menggosok gosok kedua tangannya dengan bersemangat, “sepertinya pesta kita bisa dimulai….”
“pak..maaf pak…” Tiwi mencolek tubuh Tejo seraya berbisik , “ itu siapa pak…??”
“oh iya..sampai lupa…” Tejo memanggil lelaki itu mendekat.
“nah..Tiwi..Tika….perkenalkan ini asisten bapak….namanya Imron….”
Dan sambil menjabat tangan T2, Imron pun tersenyum cabul,,,,,,,,,,,,,,,,,,