Ternyata Penderita Gagal Ginjal Kronik Lebih Banyak Perempuan
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional dan Hari Ginjal Sedunia, Batrex Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan PERNEFRI (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) bersepakat untuk memfokuskan peringatan Hari Ginjal Sedunia dengan fokus Ginjal dan Kesehatan Perempuan: Rangkul, Hargai, Berdayakan. Fokus ini dipilih juga untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit Ginjal, terutama bagi perempuan.
“Di Baxter, kami percaya memberdayakan perempuan dengan berbagai pengetahuan dan kami bangga dapat mendukung Hari Ginjal Sedunia di Indonesia untuk meningkatkan kepedulian tentang GGK (Gagal Ginjal Kronik) dan mempromosikan kesehatan ginjal lebih baik untuk semua perempuan,” kata Dorothea Koh, General Manager Baxter Singapore, Indonesia dan Philippines.
1. Mengadakan beberapa kegiatan
Sebagai bagian dari Hari Ginjal Sedunia, pada tahun 2018 ini Baxter bekerja sama dengan PERNEFRI mengadakan beberapa aktivitas di beberapa kota di Indonesia, mulai dari talkshow edukasi pasien dan seminar awam yang akan diadakan di Medan pada 8-11 Maret 2018.
Akan ada pula Seminar Awam di Palembang, Jawa Barat, dan Banjarmasin pada 11 Maret 2018 mendatang; Edukasi Pasien anak-anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 18 Maret 2018, serta talkshow pada 8 Maret 2018 dan edukasi pasien pada 11 maret 2018 di Rumah Sakit Harapan kita.
2. Mengenal gagal ginjal kronik
Gagal Ginjal Kronik (GGK) adalah masalah kesehatan dunia dengan beragam hasil yang kurang baik seperti gagal ginjal dan kematian awal. Registrasi Ginjal Indonesia 2014 mendata 28.882 pasien GGK tercatat. Komposisinya 55,77% perempuan (16.108 pasien) dan 44,23% laki-laki (12.774 pasien).
“Beberapa hal sederhana dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal,” kata Prof.Dr.dr.Suhardjono, Sp.PD-KGH, KGer., selaku Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM. “Di antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin memeriksakan diri, terutama jika beresiko menderita penyakit ginjal. Deteksi gangguan ginjal bisa dilakukan dengan oemeriksaan urin dan fungsi ginjal,” tambahnya.
3. Bahaya gagal ginjal bagi perempuan
Berdasarkan hasil penelitian, GGK lebih banyak diderita perempuan dibandingkan laki-laki. Prevalensi rata-rata 14% perempuan dan 12% laki-laki.
“Perempuan lebih banyak terkena lupus, suatu penyakit autoimun yang dapat menyerang ginjal; resiko menderita pre-eklampsia dan eklampsia selama kehamilan, tingginya kejadian infeksi saluran kemih pada perempuan, serta tingginya kejadian penyakit kanker serviks yang sering kali mengakibatkan gangguan fungsi ginjal,” kata dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH, selaku Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.