Suami Yang Sayang Istri REPOST

Malam semakin larut saat Denisa belum bisa memicingkan matanya, sudah sebulan suaminya tidak memberikan kemesraan diatas ranjang semenjak mereka menempati rumah barunya.

Mungkin karena kesibukan kerjanya membuat Andi seperti tidak memperdulikan isterinya, padahal mereka masih terhitung pengantin baru meskipun masa perkawinan mereka telah berjalan tiga tahun dan belum mempunyai anak. Kepindahan Denisa itu dari pondok indah mertuanya, karenakan berbagai sebab

Gunjingan dari pihak keluarga suaminya, alias ibu mertua telah membuat wanita cantik yang berusia 25 tahun itu tidak lagi mau menggunakan akal sehatnya, demi untuk bisa hamil Denisa telah menempuh jalan pintas. Denisa tak ingin dikatakan wanita mandul padahal Denisa sudah banyak datang kepada dokter ahli kandungan dan semua dokter mengatakan bahwa Denisa sangat sehat dan subur, kedua pasangan suami isteri itu adalah pasangan yang tidak mandul, bahkan keturunan dari kedua belah pihak orang tua mereka banyak mempunyai anak.

Mungkin Tuhan belum menghendaki pasangan suami isteri itu untuk mempunyai keturunan, akhirnya jalan pintas telah ditempuh Denisa, dengan mengalahkan logikanya sebagai seorang perempuan yang mempunyai latar belakang pendidikan sarjana ekonomi, dan sang suami ikut pula mendukung isterinya untuk menempuh jalan alternatip tersebut dengan mendatangi orang orang pintar alias dukun yang dianggap akan mampu memecahkan persoalan rumah tangga mereka. Demi cinta pada isterinya Andi rela berpayah payahmencari informasi dimana adanya orang pintar yang akan dikunjunginya.

Pada saat makan siang disebuah rumah makan yang sederhana dekat dengan kantornya, sepintas Andi mendengar pembicaraan pemilik rumah makan itu, seorang perempuan setengah baya namun masih nampak kecantikan dan kesintalan tubuhnya. Dari Mbak Yuni pemilik rumah makan tersebut Andi akhirnya mendapatkan informasi bahwa ada orang pintar yang bernama Mbah Projo, karena sang pemilik rumah makan sering mengunjungi Mbah Projo untuk mendapatkan sesuatu agar rumah makannya tetap selalu laris.

Maka berangkatlah pasangan suami isteri tersebut menuju sebuah dusun yang sangat terpencil yang jauh dari keramaian ibu kota, yaitu sebuah dusun bernama tengger yang ditempuh dalam waktu hampir lima jam dengan kendaraan roda empat. Dengan mengendarai mobil pribadi, Setelah tanya sana sini akhirnya Andi dan Denisa sampai juga pada sebuah rumah yang sangat sederhana bentuk bangunannya terbuat dari dinding papan dan agak jauh dari desa tengger sendiri. Rumah dukun tersebut menyendiri terpencil dan jauh dari rumah para penduduk setempat.

Rumah mbah Projo terletak dibawah rimbunan pohon bambu betung namun tampak bersih dan rapih jauh dari kesan yang menyeramkan. Lalu pasangan suami isteri itu langsung disambut oleh mbah Projo sendiri, karena memang lelaki itu hanya tinggal sendirian dirumah yang ditempatinya. Mbah Projo berusia 50 tahun masih nampak sehat dan kekar dengan postur tubuhnya yang tinggi besar bahkan orang tak akan menyangka kalau mbah Projo telah berusia 50 tahun. Lelaki tua itu masih nampak seerti berumur 40 tahunan.

Dengan hanya memakai celana komprang hitam bertelanjang dada, mbah Projo mempersilahkan Andi untuk masuk kedalam rumahnya sambil memandang pada Denisa. Pada saat mbah Projo menatap Denisa, perasaan isteri Andi yang cantik itu serasa terhanyut terbuai oleh alunan gelombang laut dan gairah birahi kewanitaannya serasa ada sesuatu yang menggelitik sekujur tubuhnya.Namun perasaan itu hanya sebentar saja seperti didalam mimpi.

Sebelum Andi menceritakan niat dan tujuan kedatangan mereka, mbah Projo telah lebih dahulu berbicara,
Tentu kalian datang kemari hanya untuk berobat agar mempunyai anak bukankah begitu Mas.
Ya benar mbah jawab Denisa penuh semangat
Mbah koq tau ya kalau tujuan kami kesini untuk itu sambung Andi
Mbah Projo hanya tertawa kecil seraya berkata :
perkara itu perkara mudah asalkan kalian mau memenuhi syarat syaratnya yang kuminta, sebagai sarana pengobatannya.
Apa itu syaratnya mbah jawab Andi dan Denisa berbarengan.
Lalu mbah Projo dengan memejamkan matanya bicara seperti orang yang berbisik namun jelas dapat didengar oleh Andi dan Denisa.
Pertama kalian sediakan minyak wangi kemala dan kain hitam tipis dua meter, dan untuk selanjut saya akan memeriksa dulu mas Andi, mungkin ada sesuatu yang jadi penghalang dari dalam tubuhmu. Dengan memegang telapak tangan Andi mbah Projo berkemak kemik membaca mantra. Tiba tiba saja Andi menjerit, sekujur tubuhnya seperti kepanasan seperti tersiram air panas. Kemudian mbah Projo berkata bahwa didalam tubuh Andi tidak ada gangguan apa pun dan juga tidak dari gangguan makhluk halus.
Ketika tiba pada giliran isterinya Denisa, tiba tiba saja Denisa tertawa ngikik seperti kuda liar, dengan tubuh bergetar berkejat kejat Denisa tertawa tanpa henti. Dalam perasaan Denisa diliang vaginanya seperti ada yang menggelitik, saking tak dapat menahan nikmatnya hingga isteri Andi itu tertawa terkikik menahan rasa geli yang aneh. Lalu kemudian mbah Projo bicara perlahan dan dengan jelas dapat didengar oleh Andi. mas isteri mu ada sesuatu yang mengganggu dari dalam tubuhnya yang tidak nampak oleh kasat mata, hanya dapat dirasakan melalui netra batin, lalu mbah Projo memandang pada isterinya sambil berkata :
Bagaimana bu apa yang ibu rasakan tadi, Denisa tak dapat menjawab hanya tertunduk diam bercampur rasa jengah. Nah untuk itu, ibu harus menetap tinggal disini beberapa hari, kata mbah Projo, dan itu kalau suami ibu tidak keberatan, mas Andi cepat carikan minyak wangi yang saya pesan itu sebagai syaratnya, lagi pula barang itu agak sulit didapat, keciali hanya banyak dijual di toko minyak wangi orang orang arab dikota. Andi belum memberikan jawaban saat mbah Projo sudah masuk kedalam kamarnya untuk mengambil sesuatu. Dan tak berapa lama mbah Projo telah kembali kehadapan mereka dengan membawa dua mangkuk minuman Nah.. mas Andi dan isterinya silahkan diminum dulu jamu buatan saya biar tubuh kalian tidak terasa capek setelah perjalanan jauh.
Kemudian pasangan suami isteri itu meminum jamu pemberian mbah Projo, tak berapa lama perasaan Andi bagaikan orang tidak mempunyai perasaan susah ataupun sedih, Andi selalu merasa enjoy seperti orang yang dimabuk ganja. Dan setiap pertanyaan mbah Projo selalu dijawab ya dan ya, tanpa ada bantahan. Lain lagi halnya dengan Denisa perasaannya diliputi dengan rasa sangat menyukai pada lelaki tua itu, didalam perasaannya selalu berandai andai, andaikan suaminya seperti mbah Projo ini, bertubuh kekar dan gempal dengan kulit kehitaman, dan dalam pandangan Denisa mbah Projo semakin Nampak macho hingga menggelitik birahi kewanitaannya.
Tiba tiba mbah Projo berbisik pada Andi, mas isterinya mas akan saya mulai dengan pengobatan awal dulu ya, dan Andi pun mengangguk setuju, mbah Projo lalu menggandeng lengan Denisa diajak masuk kedalam kamar yang biasa dipakai oleh mbah Projo untuk mengobati pasiennya. Perasaan Denisa campur aduk antara penasaran dan senang. Begitu hebatnya dukun ini pikir Denisa, namun ia begitu sangat senang akan bisa punya anak setelah berobat pada orang tua ini.
Setelah keduanya berada didalam kamar, mbah Projo lalu mendudukkan Denisa disebuah kursi yang tanpa sandaran, dari arah belakang mbah Projo berbisik ditelinga Denisa.
Apa ibu sudah siap untuk menjalani syarat syaratnya seperti yang kita sepakati
Ya ya ya mbahka ka kalau itu sebagai jalannya jawab Denisa dengan sedikit gagap
ibu sudah kepingin sekali khan punya anak Ya mbaah, makanya kami datang kesini
Bisikan mbah Projo ditelinga Denisa terasa begitu mesra dan hangat, karena sambil berbisik mbah Projo menggigit kecil daun telinga ibu muda itu, dan batang kejantanan mbah Projo serasa membesar dan panjang dalam celana komprangnya menggesek gesek punggung Denisa. Perempuan cantik itu tanpa sadar mulai mendesah nikmat, ketika dengan kedua telapak tangannya yang berjari jari besar, mbah Projo meremas lembut kedua bukit kembar Denisa.
Isteri Andi semakin mandah saja ketika mbah Projo meloloskan pakaian atasnya, maka nampaklah buah dada Denisa yang mulai mengeras dengan kedua putingnya dari balik kutang yang berwarna hitam, dan sangat kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dengan dengus nafas penuh birahi mbah Projo menjilati leher jenjangnya sambil meremas remas susu Denisa yang masih mengkal yang belum pernah menyusui anak itu.
Ooooh mmmmbah agggh Denisa melenguh nikmat saat kedua puting susunya dipelitir jari bah Projo, tersembulah keluar bukit indah itu setelah penutup puncak bukitnya ketika pengaitnya dilepas mbah Projo, dengan lincah lidah mbah Projo menjilati kedua putingnya, dan dengan sedikit gemes dengan deru nafas yang memburu, mbah Projo menggigit kelembutan susu yang masih padat itu.
Uuugh mbah bah, Denisa semakin diamuk birahi ketika mbah Projo membaringkannya diranjang jati sambil memelorotkan celana dalam perempuan cantik itu yang mulai basah oleh cairan kewanitaannya.
Denisa menjerit nikmat saat jari tengah mbah Projo yang besar dan kasar itu menerobos masuk kedalam liang vaginanya, dengan perlahan berirama lembut mengorek ngorek jari mbah Projo keluar masuk diliang vagina Denisa, Aduh mbah koq gini rasanya mbaaaah ampuuuun.
Kenapa buenak apa enak, ayo bilang
Ouugh eeeeenaknya mbaaah tapi sedikit nyeri.
Ya ini baru jari saya bu memang dasarnya memek ibu yang masih sempit karena belum punya anak, jadi sedikit sakit, Tapi suka khan buuu.
Bukan itu tu tu mbah, jari mbah besar sekali rasanya. Agggghhh mbah memang enaaaak.
Nanti ibu tak kasih yang enak lagi, Nieh rasakan ya., dengan meremas lembut susu Denisa yang kian mengeras putingnya, mbah Projo langsung menjilati liang vagina yang terasa begitu wangi saat mbah Projo mengendusnya, wangi khas wanita yang mulai dilanda birahi , tubuh ibu muda itu bergetar berkejat kejat ketika dengan rakus mbah Projo mengisap isap klitorisnya seperti mengisap permen karet.
Dan tanpa sadar Denisa meraih sesuatu pada selangkangan mbah Projo, tangannya gemetar saat menyentuh batang kejantanan mbah Projo yang masih tersembunyi didalam celana komprangnya. Begitu menakjubkan penis lelaki tua itu terasa panjang dan besar sekali dalam genggamannya.
Ibu suka ya dengan yang besar panjang ?
Ayo bilang aja gak usah malu
Gak tau mbaaah saya takut eh gimana ya, punya suami saya gak segini besarnya, ini empat kali lipat dari punya mas Andi Mbah, dengan gemasnya Denisa meremas batang kejantanan mbah Projo. Denisa mulai diliputi rasa gairah tinggi saat menyentuh batang kejantanan milik lelaki tua itu dari luar celana komprangnya.
Ouuuugh gitu ya mbaaaaaah heeessssss, Denisa melenguh panjang saat isapan mbah Projo pada klotrisnya sangat kuat dan liar seraya menggit lembut daging lebih itu.
Jari tengah mbah Projo lalu mengobok obok liang vaginanya, dan tanpa sadar bagai orang kesurupan Denisa menjerit histeris menahan nikmat Agggggh uuuh ampuuuuun mbah , dengan kepala menggeleng kekanan kekiri dengan biji mata terbeliak keatas Denisa akan mulai mencapai puncak orgasmenya yang pertama. Namun dengan tiba mbah Projo menghentikan kocokannya pada liang vagina yang hendak meledak itu.
Ouugh mbah kenapa berhenti mbaaaaah, terus terus mbah tolooong mbah diterusin
Denisa merengek rengek pada mbah Projo karena pada saat dipuncak klimaksnya mbah Projo menghentikan aksinya mengeksplorasi tubuh sintal ibu muda itu. Denisa bagai orang kesurupan disaat kenikmatannya tertunda. photomemek.com Disaat Denisa mengerang kecewa, sesuatu yang hangat menyentuh bibir sensualnya, rupanya mbah Projo telah melorotkan celana komprangnya maka nampaklah batang kejantanannya yang hitam besar yang langsung ditempelkan ke bibir Denisa. Puncak birahi yang tertunda itu telah membuat Denisa tanpa merasa jijik lagi menjilati penis mbah Projo, dan dengan rakusnya Denisa mengisap batang kejantanan lelaki tua itu.
Ya ya terussss bu, terus iseeep, Ooooh ibu pinter pinteeer teunaaan sambil meremas susu ibu muda itu, mbah Projo mengerang nikmat dengan kepala tengadah kelangit langit kamar.
Gejolah darah Denisa serasa menyentak ubun ubunnya, batang kejantanan yang berada dalam mulutnya itu walau tidak bisa ditelan semua membuat birahinya kian memuncak.
Tubuhnya serasa bergetar hebat kewalahan saat menerima kenikmatan mengisap penis mbah Projo, rasanya panas penis itu didalam mulutnya, dan batang kejantanan mbah Projo semakin nampak membesar dan panjang dalam genggamannya nampak begitu perkasa. Denisa sudah tidak sabar lagi segera disetubuhi, tanpa rasa malu malu akhirnya Denisa merengek dengan mata sayu mengundang birahi, Denisa lalu semakin melebarkan kedua kakinya. Mbah Projo cukup mengerti dan pengalaman dalam hal menundukkan birahi liar setiap perempuan yang akan meledak dipuncaknya.
Namun mbah Projo punya tujuan lain terhadap pasiennya yang satu ini, selain wanita ini cantik bertubuh molek juga memiliki sesuatu yang sangat berharga didalam tubuhnya, sesuatu yang akan menambah ilmu kesaktiannya, bila dapat dipersembahkan pada makhluk halus piaraannya yang juga sebagai gurunya. Maka untuk itu mbah Projo akan membuat Denisa pasrah dan menurut pada kehendak dan tujuannya. Isteri Andi yang cantik itu akan dibuatnya tergila gila dengan permainan nafsu birahinya. Dengan lembut mbah Projo berbisik ditelinga Denisa :
Aku akan memberikan kenikmatan kepadamu wahai budak nafsuku bisik hati dukun itu,
dan nikmatilah sekarang nyonya cantik. Lalu dengan liar dan buas mbah Projo menjilati liang vagina Denisa dengan mendekap erat kedua bongkahan pantatnya yang indah itu.
Ibu muda itu menjerit nikmat disenja hari disaat mata hari hendak terbenam. Denisa meracau tak karuan ketika lidah mbah Projo serasa panjang bercabang dan bergerigi menusuk nusuk sampai kedasar mulut rahimnya.
Ouuuugh ya yaaa terus teruuuus mbah ampun mbah, tubuh Denisa melengkung keatas dengan berkejat kejat bagaikan penari erotis, kedua tangannya dengan erat memegang kepala mbah Projo untuk semakin dalam dibenamkan diselangkangannya.
Rambutnya yang panjang sepinggang sampai terlepas dari sanggulnya, awut awutan namun semakin nampak menggairahkan dalam pandangan dukun tua itu, jeritan histeris ibu muda yang mencapai dipuncak birahinya begitu indah menggeletar berkejat kejat.
Akhirnya Denisa mendapatkan juga kenikmatan yang tertunda tadi, tubuhnya serasa luluh lantak didera pusaran badai birahi, kenikmatan itu hanya didapatnya dengan keistimewaan lidah mbah Projo yang dapat memanjang dan bercabang bagaikan lidah ular phyton. Ibu muda dalam keadaan lemas saat melepas puncak birahinya, namun mbah Projo ingin memberikan kesan pelajaran berharga kepada Denisa, lalu dukun itu mengocok ngocok batang penisnya, dan disaat hendak meledak lahar panasnya, mbah Projo mendekatkan batang kejantanannya pada mulut Denisa,
Ayo buuu minum ini pejuhku dengan sedikit memaksa mbah Projo mengangkat kepala ibu muda itu, lalu semburan sperma lelaki tua itu memenuhi rongga mulut Denisa.
Ayo buuutelan semuanya ini obatnya ibu muda itu bagai orang kehausan saat menelan pejuh mbah Projo, dan ia rasakan seperti rasa telur setengah masak yang dicampur madu.
Denisa baru kali ini menelan sperma laki laki, namun karena gairah birahi, semuanya itu tidak membuat ia menjadi jijik, bahkan ia rasakan seperti membangkitkan kembali nafsu birahinya.
Prosesi pengobatan pertama telah membawa dampak yang menakjubkan dalam jiwa Denisa, hingga ia berangan angan untuk minta selalu disetubuhi oleh mbah Projo saat itu juga. Begitu memukau dan menakjubkan kenikmatan yang telah diterimanya. Sementara mbah Projo masih menanti saat yang tepat untuk menyetubuhi perempuan cantik itu dengan sempurna. Ketika alam sadarnya menyentuh simpul syaraf dibenaknya, Denisa seperti bertanya tanya dalam hati, Oh apa yang baru kulakukan tadi, bayangan dirinya yang dikerjai oleh mbah Projo seperti hilang timbul dalam ingatannya.
Denisa masih ingat sewaktu ia dibawa masuk oleh dukun itu kedalam kamar, setelah itu ada sesuatu yang menjalari didalam tubuhnya, suatu gairah nafsu birahi yang tak dapat terbendung dan begitu sangat menggebu gebu, sampai sampai ia rela mengoral penis besar dukun itu dan juga menelan pejuhnya. Padahal terhadap suaminya tidak pernah ia lakukan itu, maka dalam hatinya timbul rasa heran dan juga penasaran, apakah dirinya telah menjadi perempuan yang binal, dan bukan lagi sebagai isteri yang setia setelah berjumpa dengan mbah Projo dukun perkasa ini.
Dengan rasa cemas Denisa merapikan pakaiannya, ia tau suaminya sedang berada diruang tamu menunggunya, Denisa tak ingin suaminya tahu apa yang telah ia perbuat bersama mbah Projo saat berada didalam kamar tadi. namun rasa cemas itu menjadi sirna seketika. Lalu mbah Projo berbicara pada Denisa sambil mencium bibirnya dengan meremas buah dadanya. Jangan kuatir suami ibu tertidur nyenyak saat kita berada dikamar ini. Dan memang begitu keadaannya disaat Denisa keluar dari kamar mbah Projo, nampak suaminya tertidur nyenyak di kursi bamboo yang ada diruang tamu. Andi tidak merasakan apa apa sama sekali, bahkan ia tidak tahu menahu, ketika didalam kamar sang dukun itu, isterinya dalam cengkraman gairah liar menapaki jejak birahi yang menakjubkan naluri kewanitaanya.
Andi hanya ingat bahwa isterinya sedang diobati oleh dukun tua itu dan masuk kedalam bilik. Samar samar Andi mendengar percakapan isterinya dengan mbah Projo didalam kamar lalu ia tertidur, yang kemudian ia terbangun karena suara obrolan mereka seperti sudah begitu akrabnya ketika telah berada diruangan tamu.
bagaimana mbah apa sudah selesai kata Andi
Sudah mas jawab Denisa, proses pengobatannya gak lama koq mas.
Ya sudah selesai proses awal pengobatan jawab mbah Projo, dan tinggal kesedian isteri mas Andi sendiri, apakah isteri mas mau tinggal beberapa hari digubuk saya ini untuk kelanjutan pengobatannya.
Jantung Denisa semakin berdebar debar tak karuan saat mbah Projo bicara kepada suaminya.
Gimana Denisa apakah kamu bersedia sementara untuk tinggal ditempat yang sunyi ini
Lidah Denisa serasa kelu untuk menjawab pertanyaan suaminya, lalu mbah Projo berkata pada Denisa, Ibu boleh tinggal ditempat ini dalam rangka pengobatan selanjutnya
mbah Projo menatap pada matanya Denisa, tiba tiba saja sekujur tubuh ibu muda itu bergetar seperti melayang kealam tanpa rasa, lalu bayangan kemesraan antara dirinya dengan mbah Projo yang barusan terjadi teringat kembali dibenaknya.
Gairahnya yang liar tadi bersama mbah Projo semakin memacu libidonya. Dan badai kenikmatan berahi itu belum sempurna ia terima, ibu muda itu menuntut untuk segera dituntaskan badai birahinya.
Ya mbaaah saya mau tinggal ditempat ini, dengan suara manja sedikit genit
Denisa menjawab pertanyaan dukun itu. dan juga bagaimana dengan suami saya mbaaah. Oh Suami ibu biar pulang dulu untuk menyediakan persyaratan yang saya minta itu , dan besok mas Andi harus datang lagi dengan membawa minyak kemala dan kain hitam. Lalu setelah usai Maghrib Andi pun meninggalkan isterinya didusun tengger untuk kembali ke Jakarta.
Malam semakin larut dan dingin saat Denisa tinggal dirumah dukun itu, malam itu adalah malam badai birahi, didalam dekapan mbah Projo Denisa berkali kali mengalami orgasme saat mendakinya, meski belum disetubuhi secara utuh dan sempurna oleh dukun tua itu. Dalam keadaan keduanya telanjang bulat sambil berdiri mbah Projo menggesek gesekan batang kejantanannya pada belahan bongkahan pantat bahenol Denisa, dengan tangan kirinya mbah baraja meremas membelai susu mengkal ibu muda itu, dan tangannya yang satu mengorek ngorek liang vagina Denisa yang masih sempit, dengan dengus nafasnya yang memburu lidah mbah Projo menelusuri leher jenjang perempuan cantik itu, Desahan nikmat yang keluar dari mulut Denisa tak henti hentinya melenguh seperti suara ular yang mendesis
Ooohh hesssss mbah ampuuuuuuun enaknya mbaaaaaaaaaaaaaah, ampuuuuun mbah aku gak tahaaaaaaaan mbah, setubuhi aaaaaku mbah.
Batang kejantanan mbah Projo dirasakan Denisa begitu terasa panas membelai bongkahan pantatnya, dan pilinan jari lelaki tua itu pada putting susunya semakin membuat sukmanya melambung keawang awang, jari tengah mbah Projo dengan sangat gencar mengobok obok liang vaginanya hingga melelehkan cairan kewanitaannya, ibu muda itu akhirnya mencapai puncak kenikmatannya yang pertama, dengan tubuh berkejat kejat menggeletar dalam dekapan tubuh kekar mbah Projo didalam posisi keadaan berdiri,
Yaaaach houuus ampuuuuun mbah, enaaaaaaaak enaaaaak zzzz zuuuudah mbaaah ampun, tubuh ibu muda itu melengkung kebelakang sehingga buah dadanya kian membusung.
Namun mbah Projo tak memperdulikan rintihan Denisa, dengan sedikit merubah posisi dari berdiri, mbah Projo membungkukan punggung perempuan itu ke arah tempat tidur jati, dan posisi Denisa kini dalam keadaan menungging, sebelum puncak klimaksnya selesai, dengan buasnya mbah Projo menjilati liang vagina serta lubang anus ibu muda itu. Suara rintihan nikmat dengan racauan tak karuan Denisa menjerit histeris saat menerima kenikmatan birahi liar dari lelaki tua itu, sekujur tubuhnya berkejat kejat menggeletar ketika lidah panjang mbah Projo semakin dalam menusuk nusuk kedalam liang vaginanya.
Ouuughhhh ampuuun mbah jangan siksa aku, setubuhilah aku sekarang mbaaaah, tiba tiba tubuhnya menggelosor terjerembab keatas kasur, Denisa bagai orang kesurupan saat menjemput orgasme keduanya, liang vagina ibu muda itu semakin meleleh dengan cairan yang merembes dari dindingnya vagina yang masih sempit itu berkedut kedut didera nikmat seperti pantat ayam yang hendak bertelur.
Mbah Projo tetap saja tak perduli dengan keadaan perempuan cantik itu yang sedang mengalami sekarat didera kenikmatan puncaknya, lalu ditelentangkan tubuh molek itu, dengan buas dan liar, mbah Projo lalu menyusu pada putting yang indah milik ibu muda. menghisapnya, menggigit gigit dengan gemasnya,
Oooh bu tetek ibu masih mengkel, indah sekali tetek ranum ini, Nieh bu rasakan nikmatnyaaku tak nyusuu ya bu. kedua kaki Denisa lalu dibuka lebar, dengan perlahan dan pasti, mbah Projo, menggesek gesekan kepala penisnya yang besar pada belahan vagina perempuan cantik itu, kenikmatan demi kenikmatan telah membuat Denisa semakin berkelojotan dibakar gairah.
Panasnya gesekan penis mbah Projo disertai isapan permainan lidah dukun itu pada kedua susunya, kian membuat Denisa meracau tak karuan. Keduannya semakin liar, meremas memilin, dan saling berdekapan erat sampai nafas keduanya ngos ngosan. Ayo mbaaaaah masukin dong mbah, jangan siksa akuuuu mbaaaah, tolong mbah, entot aku sekarang juga mbaaah .
Oh ho ho sabar toh bu, Ayo bilang dulu, mana yang enak gesekan kontolku dengan punya suami mu,
Ayo bilang buuu gak usah malu.
Ouuuug mbaaaah.enak punya mbah, enaaak enaaaak terus ya terus gitu mbah. Gesekan kepala penis mbah Projo pada bibir vaginanya membuat Denisa menggeliat berkelojotan bagaikan kuda betina liar yang sedang birahi.
Namun mbah Projo tetap bertahan untuk tidak memasukan kepala penisnya kedalam liang nikmat perempuan cantik itu, karena belum saatnya untuk menyetubuhinya bila kedua syarat yang diminta belum terpenuhi, yaitu minyak wangi kemala dan selembar kain hitam tipis sebagai simbol perjanjian dari alam kegelapan.
Malam sunyi didusun terpencil itu dipecahkan oleh jeritan histeris Denisa saat ia mendaki puncak birahinya, kenikmatan yang diberikan oleh mbah Projo begitu sempurna, hanya dengan jilatan lidah panas serta gesekan penis hangat mbah Projo, telah membuat perempuan cantik itu terlempar pada pusaraan badai kenikmatan. Mbah Projo bagaikan singa lapar yang sedang mengendus menjilat dan mencakar sebelum menelan mangsanya. Denisa seperti anak kucing yang sedang dimandikan oleh induknya dengan jilatan panas mesra disekujur tubuhnya. Kenikmatan itu akhirnya diraih dengan orgasme secara beruntun dengan tubuh yang berkejat, dan akhirnya Denisa tertidur pulas dalam pelukan mbah Projo.
Siang itu cuaca sedikit mendung, namun Andi semakin kencang memacu laju mobilnya agar cepat sampai di rumah mbah Projo, dan semua persyaratan yang diminta mbah Projo telah ia dapati, tanpa terasa Andi telah memasuki mulut desa tengger, dengan sedikit mengambil jalan pintas akhirnya Andi sampai dirumah dukun tua itu.
Ketika telah bertemu dengan isterinya, Denisa nampak segar bugar dengan wajah berseri seri, dan kecantikannya semakin menarik , dengan penuh manja Denisa menyambut kedatangan sang suami dengan kecupan manisnya. Kepuasan batin Denisa terpancar dari wajah dan gerak geriknya, gejolak birahinya seakan tak pernah padam semenjak ibu muda itu mendapatkan kenikmatan yang begitu dahsyatnya dari mbah Projo, dukun tua itu telah merubah segalanya yang membuat Denisa mulai mempunyai sifat sedikit binal yang merasuk kedalam jiwanya.
Setelah minyak wangi dan kain hitam berada ditangan mbah Projo, maka segera diadakan prosesi pengobatan isteri Andi selanjutnya, dan malam itu Andi ikut menyaksikan ketika isterinya mulai dipersiapkan oleh mbah Projo. Kepulan asap dupa wangi yang menyerap aura mistis, kian membuat Andi seperti berada disuatu tempat yang membawa sukmanya kealam tanpa rasa. Kain hitam tipis telah melilit pada tubuh molek isterinya yang tanpa mengenakan apa apa lagi, tubuh telanjang Denisa begitu transparan dalam lilitan kain hitam itu, dalam pandangan Andi isterinya nampak bagaikan dewi yang turun dari khayangan, begitu memikat membangkitkan birahinya, sungguh merangsang pemandangan itu saat tubuh molek isterinya hanya dililit dengan kain hitam tipis.
Minyak wangi kemala yang ditangan mbah Projo, setetes demi setetes dioleskan pada leher jenjang isterinya, dan dengan penuh kelembutan tangan mbah Projo melulurkan minyak harum itu dengan posisi membelakangi punggung Denisa, mulut dukun tua itu berkemak kemik membaca mantra, secara perlahan lahan tangan mbah Projo mulai menurunkan kain penutup tubuh ibu muda itu hingga nampak bukit susu yang mengkal padat. Saat jari mbah Projo mengoles minyak harum pada pundak Denisa, isterinya mulai mendesah, sebab dirasakannya batang kejantanan mbah Projo yang mulai mengeras menekan pada belahan pantatnya. Dan memang harus diakui bahwa bentuk tubuh Denisa begitu sempurna, pinggulnya yang ramping, dengan bongkahan pantat yang bulat, kedua payudaranya membusung kedepan, pentil payudaranya mencuat sebesar jari jempol berwarna kecoklatan. Setiap lelaki pasti berkhayal untuk bisa menetek pada putting susunya yang masih seger dan belum pernah menyusui anak.
Keharuman minyak kemala dan asap dupa membuat suasana dikamar semakin jadi romantic, begitu merangsang wewangian itu dalam pencium Andi dan isterinya. Desahan isterinya semakin jelas terdengar oleh Andi saat tangan mbah Projo mulai melumuri minyak kemala pada kedua bukit kembar isterinya dengan puting yang mulai mencuat keatas.
Ouuughhh mbah hees heeeeesssss oh
Namun mbah Projo tidak hanya sekedar memoles, tangan mbah Projo juga meremas remas dan membelai kedua susu isterinya, dan Andi ingin protes namun seperti tak punya keberanian untuk menegur mbah Projo, justru yang merasuk kedalam pikirannya ia ingin melihat isterinya disetubuhi oleh dukun tua itu, akal sehatnya telah hilang sama sekali yang ada hanyalah perasaan terangsang saat melihat isterinya mendesah nikmat ketika mbah Projo meremas buah dada isterinya sambil menjilati leher jenjangnya.
Mbah Projo dengan suara serak yang sedang memendam birahi memanggil suami Denisa, Mas Andi kemarilah mendekatlah pada isterimu, Andi pun mendekat, setelah dekat pada isterinya mbah Projo, berkata pada Denisa sambil menggigit kecil daun telinga perempuan cantik itu. Bu pernahkah suami mu melakukan pemanasan, seperti yang kulakukan ini ?
Denisa menjawab pertanyaan mbah Projo dengan mendesah, tubuhnya mulai dirasuki puncak birahi, gesekan penis mbah Projo pada bongkahan pantatnya kian mengeras dan remasan tangan dukun tua itu pada payudaranya kian membuat dirinya semakin terangsang.
Ti ti tidaaaak pernah mbaaaaah Ouuuh agggh heiiis
Nah mas Andi, isteri mu ngaku sendiri khan. Makanya malam ini aku akan mengajari mas Andi bagaimana cara memberikan kemesraan birahi pada seorang isteri, dan isterimu akan kuajari juga bagaimana seharusnya untuk melayani suami ditempat tidur. Bagaiman mas Andi apakah bersedia dan rela bila isteri mas Andi saya beri pelajaran malam ini
Eh ee ya mbah , Andi bagaikan terpukau oleh ucapan dukun tua itu.
b bboleh mbah berilah isteri saya pelajaran yang sempurna.
Batin Andi berkecamuk antara ya dan tidak, akan tetapi ucapan yang keluar dari mulutnya begitu lancarnya untuk berkata ya dan ya.
Nah bu, dengar apa kata suami ibu sendiri, saya harus memberikan pelajaran bagaimana seharusnya ibu melayani suami diatas ranjang kemesraan.
Ayo bilang pada suamimu, ayo bu gak usah malu malu, desakan birahi telah membuat Denisa kian mengerang nikmat penis besar mbah Projo semakin liar menusuk belahan pantatnya, dan terasa memanjang dari dalam balik celana komprangnya.
Ayo cepat minta izin pada suaminya bu
Ya ya mmmbah, maaaas, izinkan saya diobati ama mbah ya maaaas, Ouuuuh mas aku gak kuat lagi mas, mbah lekas obati aku mbah, duuuh ampuuuuun, Denisa mengerang manja penuh birahi saat mbah Projo mulai menjilati putting susunya. Andi semakin terpukau dan takjub, dalam pandangannya isteri tercintanya kian nampak cantik merangsang saat menggelinjang didera nikmat birahi.
Pemanasan dukun itu telah membuat isterinya menggeliat dalam dekapan lelaki yang tinggi besar berotot.
Andi bagaikan layang layang putus talinya, pikirannya melayang keawang awang, namun menimbulkan sesuatu yang sangat aneh dalam dirinya, ia begitu terangsang saat melihat isterinya dalam dekapan orang lain, hingga tanpa ia sadari penisnya ikut pula mengeras dibalik celananya. Kain hitam tipis itu telah disingkap oleh mbah Projo, maka nampaklah bongkahan indah pantat isterinya yang terus menerus kena gesek oleh penis besar mbah Projo yang masih bersembunyi dibalik celana komprangnya.
Mbahhh besar sekali rasanya mbaaaah, oh mbah hangat hangat, teruuuuuus. Andi terpukau dan terpukau tubuh isterinya menggeliat bagai cacing kepanasan dalam dekapan dukun tua itu, belum pernah ia melihat dan mendengar isterinya mengerang demikian itu ketika mereka bercinta, tapi kali ini isterinya telah dibuat terangsang oleh permainan birahi mbah Projo.
Rasa minder dan iri timbul dari dalam diri Andi, ia begitu terkesima melihat tonjolan pada selangkangan mbah Projo, dan dengan perlahan serta pasti mbah Projo mulai melorotkan celana komprang hitamnya, maka menyembul batang kejantanan dukun tua itu yang langsung menampar pantat isterinya sebesar tongkat satpam, melentur berkedut kedut seperti karet. Ooooh tanpa sadar Andi berseru lirih. Isterinya pun mendesah nikmat,
Ooooh mbah hangat sekali mbah mbaaaaah. Mbah Projo menampari pantat isterinya dengan penisnya yang besar panjang, klepek klepek, dan juga disorongkan melewati selangkangan isterinya, sampai kepala penis itu muncul didepan bibir vagina Denisa.
Tubuh Andi bergetar hingga ia terduduk dikursi yang ada rotan dikamar itu, dan tanpa Andi sadari tangannya mengelus tonjolan penisnya sendiri yang semakin serasa sesak dibalik celananya. Andi membayangkan isterinya akan menjerit kesakitan bila batang kejantanan mbah Projo masuk keliang vagina sang isteri tercinta. Penis mbah Projo begitu memukau perasaannya jauh lebih besar dan panjang dari pada miliknya, bahkan lima kali lebih besar dari penisnya sendiri. Batang kejantanan mbah Projo besar panjang seperti tube pepsodent yang ukuran jumbo, dilingkari dengan urat besar seperti cacing disekitar batangnya.
Isterinya bagaikan kuda betina liar meringkik melenguh, dengan tangan gemetar Denisa melepas lilitan kain hitam lalu perempuan cantik itu membalikan tubuhnya menghadap mbah Projo, sungguh pemandangan yang spektakuler, ketika tubuh isterinya membalik, batang kejantanan mbah Projo langsung menampar bibir vagina isterinya yang mulai basah, seperti tongkat karet yang lentur, penis besar mbah Projo menggesek belahan bibir memek isterinya.
Oooooh mbaaaaaah nikmat nikmaaaaat mbah, terus teruuuuus yeah.
Dengan meremas bongkahan pantat isterinya, mbah Projo membenamkan wajahnya kebukit susu isterinya yang mengkal, karena belum pernah menyusui anak, masih begitu ranum dan hangat dengan pentilnya yang mencuat keatas. Sungguh pemandangan yang menakjubkan sampai membuat Andi meledakan lahar panas membasahi celananya. Yeaaaaach ouuuup. Dan tubuhnya jatuh tersandar pada kursi rotan itu, mbah Projo sempat melirik pada Andi, dan dukun tua itu jadi tahu bahwa Andi yang lemah syahwat mengalami ejakulasi dini. Namun penis Andi masih tetap mengeras, saat isterinya berkejat kejat nikmat meracau tak karuan,
Oh mbaaaaah setubuhi aku cepat mbah
Oh yeees terus enaaaaaak mbah.
Mbah Projo mulai menunjukkan kebolehannya untuk mengajari Andi, bagaimana seharusnya menjadi lelaki sejati didalam olah asmara.
Mas Andi kita mulai sekarang Lihat bagaimana saya akan membuat isterimu berkejat kejat dalam pusaran badai birahinya.
Mbah Projo kemudian mengangkat tubuh isterinya dan dibaringkan diatas ranjang jati. Kemarilah mas Andi akan aku tunjukan padamu pelajaran pertama ini :,,,,,,,,,,,

Related posts