Sex Di Sekolah

Cerita sex – Ini adalah cerita baru kami, Cerita Seks ketika aku belajar di sekolah dengan guruku, awalnya aku kepergok sedang ciuman di dalam kelas, tiba tiba.

Dua orang muridnya yang cantik datang menyerahkan diri, cukup lama Pak Doni mengintai mangsanya dan akhirnya kerja kerasnya berhasil dengan gemilang, bayangkan betapa berat ia mencurahkan seluruh pikiran dan tenaganya siang dan malam demi dapat menikmati santapannya yang lezat dan nikmat.

Pak Doni tidak pernah merasa memaksa mereka, ia memberikan dua pilihan sebagai bentuk “demokrasi” ciptaannya, serahkan keperawanan kalian atau rekaman kalian akan segera beredar luas. Pak Doni mengunci pintu kantornya, kemudian segera menarik pergelangan tangan kedua gadis itu, dengan santai ia menyuruh keduanya agar duduk di atas meja, sedangkan ia sendiri duduk di atas kursi empuknya tepat di hadapan mereka. Tania dan Velly saling memandang kemudian tertunduk lesu tanpa daya.

Velly merapatkan kedua kakinya ketika merasakan rok seragamnya disibakkan ke atas oleh Pak Doni, pria itu tersenyum sambil menyibakkan rok seragam Tania.“Kalian kenapa sichhh….??? Koq lemas gitu, padahalkan kalian ini biasanya hot banget……, sampe ngecrot barengan..He he he” Pak Doni terkekeh-kekeh, tangannya menyibakkan rok seragam Velly.

“Ehhhh….!! ” Pak Doni merasa tersinggung ketika Velly menepiskan tangannya, senyuman mesum mendadak hilang dari wajahnya, sambil menggeram ia bangkit dari kursinya dan

”Plakkkkkk!!! “

“Dengar baik-baik, bapak bisa melakukannya dengan kasar kalau kalian terus seperti ini, dasar murid tidak tahu diuntung, disuruh belajar yang enak-enak malah ngak mau, jarang bapak memberikan kesempatan seperti ini…!!”

“Jangan pakkk, jangan, tolong….jangan” Tania menahan tangan pak Doni yang melayang hendak kembali menampar wajah Velly.

“Hmmmmmhhh…….” Pak Doni mencoba meredakan emosinya.

“Baiklah, nama kamu Tania ya ??” Pak Doni membelai kepala gadis itu, Tania mengangguk kecil.

“Sekarang coba kamu ciuman dengan Velly, Bapak pengen lihat langsung, pengen nonton lesbian live show, hehehe….”

Tania menekan perasaannya, kemudian bibirnya mengejar bibir Velly, nafas Velly memburu antara marah dan nafsu yang perlahan-lahan mulai menggoyahkan, menghancurkan rasa marah dan kebencian dihatinya. Sang nafsu mengupas kemudian membasuh rasa marah di hati Velly, perlahan-lahan sang nafsu melemparkan jauh-jauh rasa risih yang mengganjal di dalam hati kedua pasangan lesbi itu, Pak Doni tersenyum kemudian duduk kembali di atas kursinya, berkali-kali kepala sekolah bejat itu menelan ludah ketika menyaksikan Tania dan Velly saling melumat dengan mesra

“Ckkk Ckkkk.. Ckkkkk…..” suara bibir kedua muridnya yang cantik terdengar saling berdecakan ketika mereka saling melumat dan mengulum.

“Ha Ha Ha.., wahh,!!, Ck ck Ck ” Pak Doni berdecak kagum sambil menatap tajam dua pasang paha kedua muridnya yang putih dan mulus, tangan kirinya bermain dipermukaan paha Tania sedangkan tangan kanannya bermain di permukaan paha Velly. Posisi kedua kaki yang merapat itulah yang sengaja dimanfaatkan oleh Pak Doni untuk meloloskan celana dalam kedua muridnya.

Tangan Pak Doni memaksa kedua paha Velly untuk mengangkang, ia menatap wajah Velly dengan tatapan sinisnya, kepala sekolah bejat itu merasa di atas angin karena Velly hanya terdiam pasrah tanpa daya, menatapnya dengan tatapan putus asa.

“Awwww…..!! ” Velly memiawik kaget ketika jari tangan Pak Doni mengusap selangkangannya yang mengangkang, tubuhnya tersentak seperti tersengat listrik merasakan usapan kurang ajar itu.

Wajah Velly merah padam, baru pertama kali ini selangkangannya dielus oleh jari tangan laki-laki, bahkan kini jari-jari itu mulai menghampiri selangkangannya kembali, nafas Velly semakin berat, berkali-kali Velly merasakan tubuhnya menggigil , dan merinding hebat.

“Nah Velly, coba sekarang kamu buka bajunya Tania…” Pak Doni memerintahkan Velly, perlahan-lahan ia melaksanakan perintah Pak Doni, tangannya mulai melepaskan kancing baju seragam Tania kemudian menarik lepas baju seragam temannya.

“Sekarang buka BH-nya….” Pak Doni memberikan instruksi lebih lanjut dan Velly melaksanakan instruksi Pak Doni, Tania merapatkan kedua kakinya sambil menyilangkan tangankirinya di depan dada berusaha menyembunyikan buah dadanya yang terekspose dengan bebas, sedangkan telapak tangannya yang satunya lagi berusaha menutupi wilayah intimnya.”bagus.., bagus.. Ha Ha Ha” Pak Doni tertawa senang.

“Nah, Sekarang giliran Tania….., Buka baju ama BH-nya Velly…” Pak Doni meleletkan lidahnya ketika Tania mulai melaksanakan instruksinya.

“Luar biasa….!!” mata Pak Doni berbinar-binar menatap keindahan tubuh Velly dan Tania.

Tangan Pak Doni mencekal pergelangan tangan Velly dan Tania kemudian menyuruh mereka untuk berlutut di sisi kanan dan kirinya.

“Oke.., sekarang biar bapak ajarkan, mata pelajaran pertama yang sangat penting bagi kalian berdua, yaitu belajar menservice penis laki-laki, ” Pak Doni cengengesan dengan wajahnya yang menyebalkan.

“Seperti biasa dan pada umumnya sebelum belajar kita harus membuka buku terlebih dahulu, sebab bagaimana kita mau belajar kalau bukunya tidak kita buka, iya tohh…, nah, karena ini tentang penis, maka bapak sarankan kalian mulai membuka celana bapak… ayooo tunggu apa lagi sih!!! “Pak Doni membentak karena Tania dan Velly tidak menyimak pelajaran darinya.

Mereka saling berpandangan kemudian perlahan-lahan mereka mulai membagi tugas, Velly membuka ikat pinggang Pak Doni sedangkan Tania menarik resleting celananya “Srerrtttt…..!! ” , bersamaan mereka menarik celana panjang Pak Doni sampai terlepas, kini hanya celana dalam itu sajalah yang menutupi selangkangan Pak Doni.

Velly dan Tania memalingkan wajah mereka ketika Pak Doni meraih sesuatu dari balik celana dalamnya. “Sekarang kita mulai pelajaran kedua dengan topik, tanpa keberanian maka semuanya sia-sia, oleh karena itu dalam pelajaran kedua ini kalian harus berani mempergunakan mata kalian, coba lihat benda Bapak yang hebat ini HE HE HE”

“Ayo Tania jangan malu gitu dong ahh, harus berani kaya Velly…” Pak Doni membujuk Tania agar mau menatap batang kemaluannya.

“Ihhhh…gede amat….” Tania tanpa sadar mengungkapkan isihatinya.

“Nah sekarang , selain sebagai alat perasa lidah juga mempunyai fungsi lain, demikian pula dengan fungsi mulut kalian selain untuk makan tentu ada gunanya….juga dalam pelajaran yang satu ini,, julurkan lidah kalian…” Pak Doni tersenyum sambil menekankan kepala Velly dan Tania kearah batang kemaluannya.

“Nahhh…, Ayo belajar baik-baik, dijilat, dihisap…, diciumin….” Pak Doni menyandarkan punggunya bersandar pada kursi empuknya. Sesekali terdengar suara Tania dan Velly yang terbatuk-batuk, mereka belum terbiasa menghirup aroma kemaluan pria yang menyengat.

“Bagus, cukup pandai.., ” Pak Doni mengelus-ngelus kepala Velly dan Tania, bergantian mereka mengecup-ngecupi buah zakar Pak Doni, lidah mereka terjulur-julur keluar menjilati permukaan batang kemaluan Pak Doni yang berwarna hitam kecoklatan.

“Nahh, ini juga dicobain.., kamu pasti suka…” Pak Doni menekan kepala Tania sambil menjejalkan kepala kemaluannya, sementara Velly menatap Tania yang sedang menghisap-hisap kepala kemaluan Pak Doni, mulut Tania bedecakan ketika melumat-lumat puncak kepala kemaluan Pak Doni, sementara kedua tangan Tania menggenggam penis Pak Doni yang besar.

“Taniaaaaa, jangan serakah gitu dong, ayo biar sekarang Velly yang nyicipin ****** Bapak…..”

Tania melepaskan kemaluan Pak Doni kemudian menyodorkannya pada Velly, sebentar Velly menatap kepala kemaluan Pak Doni sebentar kemudian menolehkan wajahnya menatap Tania seolah-olah bertanya seperti apa rasanya. Tania menganggukkan kepalanya seolah meyakinkan Velly kalau mainan baru yang satu ini ternyata sangat mengasikkan. Perlahan lidah Velly terjulur keluar dan memijati kepala kemaluan Pak Doni sebelum memasukkannya ke mulut, Hmmmmm ternyata seperti inilah rasanya kepala penis laki-laki, asin, kenyal,dan gurih. Bergantian Tania dan Velly menservice kemaluan Pak Doni, mulai dari buah zakar, batang kemaluan dan juga kepala kemaluan Pak Doni.

Pak Doni menarik tubuh Tania kemudian membaringkannya kembali di atas meja, tangannya mendekap pinggul Tania dan menggusup pinggul gadis itu sampai posisi vagina gadis itu pas untuk disodok oleh batang kemaluannya, kepala sekolah bejat itu kemudian sibuk berusaha melakukan penetrasi pada lubang vagina Tania yang masih rapat.

“Aaaakkhhh……!! ” Tania membeliakkan matanya ketika merasakan batang kemaluan Pak Doni mulai terbenam, membelah jepitan vaginanya dengan perlahan-lahan.

“Arhhhhh………, Owwwww….. Hkk Hkkkk” Tania menolehkan kepalanya kesamping ketika merasakan seseorang menggenggam lembut tangannya.

“Vellyyyyy….,Ahhhh.., “Tania memiawik sambil menggenggam erat tangan Velly ketika merasakan kepala kemaluan Pak Doni merobek-robek selaput perawannya, Velly membelai-belai kepala Tania, berusaha menenangkan Tania yang sedang diperawani oleh Pak Doni.

Pak Doni terkekeh-kekeh sambil semakin dalam membenamkan batang kemaluannya sampai mentok kemudian ditariknya perlahan-lahan kemudian disodokkannya masuk sekaligus kedalam jepitan vagina Tania.

“Pelan-pelan Pakkk, ” Velly memohon memelas pada Pak Doni, agar Pak Doni menyetubuhi Tania dengan lebih lembut.

“Boleh, tentu boleh…!! Tapi… syaratnya kamu juga harus ikut ngegarap Tania…., kalo nggak Bapak sodok dia kayak gini !! Hihhhhh…..!! ” Pak Doni menggenjot vagina Tania dengan kasar sampai Tania memiawik – mekik kesakitan.

“Jangan…!!, Jangannnn Pakkkk!!, Saya lakukan…..” Tangan Velly menahan gerakan pinggul Pak Doni yang sedang menggenjot-genjot vagina Tania.

Pak Doni tersenyum-senyum ketika Velly mulai duduk di pinggiran meja menghadap ke Tania yang terlentang pasrah, tangan Velly mengelus-ngelus payudara Tania, diusapnya payudara Tania sampai gadis itu menggeliatkan tubuhnya karena kegelian.

“Veil…” gadis itu merintih lirih ketika merasakan remasan-remasan lembut pada gundukan buah dadanya,

”Ahhhh…………… ” Tania mendesah ketika merasakan tangan Velly mencubit putting susunya kemudian mulai menarik-nariknya dengan lembut, sementara Pak Doni mulai mengayunkan batang kemaluannya dengan lembut. Ditekankannya batang kemaluannya yang besar dan panjang itu dalam dalam kemudian perlahan-lahan kembali ditariknya sampai sebatas leher penis kemudian ia kembali menekankan batang kemaluannya dalam-dalam sampai mentok.

“Ahhh…, Ahhhhhhh, Velly” Tania merintih sambil mendekap kepala Velly yang sedang mencumbui puncak payudaranya.

Mulut Velly mengecupi buntalan payudara Tania yang padat dan kenyal, lidahnya terjulur keluar menjalari permukaan payudaranya kemudian menjilati puttingnya sebelum melumat dan mengenyot-ngenyot puncak payudara Tania dengan kuat. Serangan Velly di buah dadanya dan juga genjotan-genjotan lembut Pak Doni akhirnya meruntuhkan dinding pertahanan Tania, dinding itu jebol ketika denyutan-denyutan kenikmatan menerjang tanpa ampun.

“Ahhh… Crrr Crrrrr.. Crrrr…..” Tania memejamkan matanya, Velly agak tercekat ketika menatap Tania, bibirnya agak terbuka sambil mendesis pelan “Ohhhhhhh, nikmatnya……….”

Tania tidak lagi merintih kesakitan ketika Pak Doni mulai melakukan genjotan-genjotan yang agak kuat dan kencang, “Crepppp… Crepppp… Creppppp…” Benda besar dan panjang itu keluar masuk membelah vagina Tania

“Ahhhh Ahhhh Ahhhhh Awwwww….” Tania memiawik – mekik kecil keenakan, tusukan-tusukan pak Doni terasa semakin nikmat, terkadang ia menjerit keras dengan liarnya.

“Taniaa ??!! ” Velly tercengang , Tania yang ia kenal tidak seperti ini, Ohh, kenapa ? apakah tusukan-tusukan batang kemaluan Pak Doni yang membuat Tania berubah menjadi liar seperti ini ???

“Ennnhh Ennnnh Ennnhh… Aaaaaaa” Tania semakin keras merengek ketika Pak Doni semakin kuat menggenjot-genjotkan penisnya.

“Arhhhhh….!! “Tania mengerang keras ketika penis Pak Doni mengaduk-ngaduk vaginanya, pria itu tampak semakin bernafsu menyodok-nyodokkan batang kemaluannya.

“Oahhhhhhh…., Hshhhhhhhh……Hshhhhhh” Tania mendesis-desis, sungguh sulit menahan nikmatnya sodokan-sodokan penis Pak Doni yang membuat Tania berkali-kali terperanjat seperti terkena sengatan listrik tegangan tinggi, dan pada sentakan terakhir ia memiawik kecil

“Ahhhhh…, Pak Doninnn, Crrr Crrrrr…….” tubuh Tania mengejang beberapa detik sebelum akhirnya terkulai dengan lemas, Pak Doni menghela nafas panjang sambil meremas-remas buah dadanya, kepala sekolah bejat itu menarik batang kemaluannya dari dalam jepitan vagina Tania. “Plophhhh”

“Velly.., sekarang giliran kamu he he he” Pak Doni memerintahkan Velly agar duduk di atas kursi empuknya.

“Ayooo…, ngak apa-apa koqq…” Pak Doni membimbing Velly dengan paksaan, dibukanya kedua lutut Velly agar mengangkang ke samping, gadis itu berusaha mengumpulkan keberaniannya ketika kepala Pak Doni menunduk dan mendekati wilayah intimnya, Velly merasa risih ketika merasakan hembusan-hembusan nafas pak Doni yang memburu menerpa permukaan vaginanya.

“AHHHHH…!! ” Velly tersentak ketika merasakan sebuah jilatan dibibir vaginanya, tubuhnya menggigil hebat ketika merasakan ulasan-ulasan lidah Pak Doni menjilati dan mengorek-ngorek belahan vaginanya.

“Slllcckkkk….Sllllcccckkkkk… Slllccckkkkk!! “

“Ennnhhhhhh……” Tubuh Velly kelojotan ketika mulut Pak Doni tiba-tiba mengenyot-ngenyot bibir vaginanya “Uhhhhh!! Crrrr Crrrr Crrrrr” Cairan kenikmatan itu berdenyut berkali-kali dan semuanya habis dikenyot dan ditelan oleh Pak Doni.

“He he he…, Nyamm, Gurih…, Ehmmm” Pak Doni mengangkat kepalanya ,

Velly terdiam dengan wajah merah padam, ketika si kepala sekolah bejat itu berhasil membuatnya mencapai puncak klimaks.

Velly menolehkan kepalanya ke kiri ketika Pak Doni mulai mengarahkan batang kemaluannya pada bibir vaginanya, Velly merintih ketika merasakan gesekan-gesekan kepala kemaluan Pak Doni yang menggeseki belahan vaginanya.

“AHHHHH………!! ” gadis itu memejamkan matanya rapat-rapat ketika merasakan belahan vaginanya dipaksa melar pada saat kepala kemaluan Pak Doni mulai melakukan penetrasi, tubuhnya melenting kemudian terhempas begitu saja.

“Hsssshhhhh…… Awwww…..!! “Velly menatap Wajah Pak Doni sambil berusaha menahan gerakan pinggul Pak Doni, Pak Doni tertawa senang sambil menikmati jepitan vagina Velly pada leher penisnya.

“Uuuuhhhh……” bibir Velly meruncing ketika merasakan penis Pak Doni mulai menekan untuk masuk lebih dalam, Velly menggeliat-geliat resah, bibirnya terus mendesis-desis tanpa henti.

“Awwww…., Aduhhhhh……” Velly mengernyit kesakitan ketika kepala kemaluan Pak Doni bersuka ria merobek-robek selaput daranya,

Sambil meremas induk payudara Velly, Pak Doni menyentakkan batang kemaluan kuat-kuat.”Owwwww……!! “Velly terkulai lemas di atas kursi empuk dengan sebatang penis Pak Doni yang besar dan panjang tertancap dalam-dalam di lubang vaginanya. Air mata meleleh dari sudut matanya, gadis itu terisak menangis sambil menatap wajah Pak Doni, betapa menyebalkannya wajah pria itu, dasar bajingan!! keparat!!

Velly mengumpat dalam hati.

Pak Doni menarik penisnya perlahan-lahan kemudian kembali disodokkannya sekaligus, bibir vagina Velly sampai terlipat kedalam ketika batang kemaluan yang besar dan panjang itu menyodok masuk dengan paksa.

“Hemmmppphhh…..” Velly bertahan agar dirinya tidak berteriak, ia tidak ingin si keparat ini terkekeh senang mendengarnya memiawik-mekik tanpa daya dalam genjotan-genjotan batang kemaluannya.

Pak Doni menggeram kemudian semakin kasar dan liar menarik dan membenamkan batang kemaluannya, begitu kasar, liar dan brutal,

“Clepp.. Cleppp Cleppp….”

“Oawwwww….!! Ampunnn… Pakkkk!! Ampunnnn Ohhhhh” Velly tidak sanggup lagi menahan genjotan-genjotan kasar Pak Doni, Pak Doni malah semakin mempercepat genjotannya, sambil sesekali tertawa senang mendengarkan jeritan-jeritan kecil Velly.

“HHhhsshhh…..” Velly berusaha mengambil nafas sebanyak mungkin ketika Pak Doni membenamkan batang kemaluannya dalam-dalam dan berhenti bergerak, kedua tangan Pak Doni meremasi induk payudara Velly yang sudah basah oleh lelehan cairan keringat, dijepitnya putting susu gadis itu kemudian dipilin-pilinnya putingnya yang sudah meruncing keras. Pak Doni mencekal tungkai lutut Velly sebelah bawah dan mendorong sambil mengangkangkan kedua kaki gadis itu. Posisi kaki Velly mirip huruf “M” yang sangat indah. Velly meringis ketika Pak Doni menarik kembali batang kemaluannya, gadis itu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Ahhh, AHHHH, Owwww…! Owwwww!” Tubuh Velly tersentak-sentak dengan kuat ketika Pak Doni kembali menggenjot-genjot kasar lubang vagina Velly yang seret dan sempit.

“Ahhhh, kenapa ini ??, Ohh, Ampun, enak bangetttt…..” Velly membatin ketika merasakan genjotan-genjotan Pak Doni yang kasar dan brutal terasa semakin enak. Apa ini yang dirasakan oleh Tania, Hmm, pantesan Tania malah mendesah-desah keenakan ketika digenjot-genjot oleh batang kemaluan Pak Doni.

“Ahhhh… Pak Doninnn, Ahhhhhh….” Velly menatap sayu wajah Pak Doni, menatap laki-laki gemuk itu mengayunkan batang kemaluannya yang besar dan panjang.

“He He He, Gimana pelajaran khusus dari bapak ?? rasanya enak bukan ?? Kamu harus bersyukur dan berterimakasih sama Bapak, nggak semua murid perempuan mendapatkan kesempatan emas ini !!!, Cuma yang cantik-cantik aja, HA HA HA HA” Pak Doni mencekal pinggang Velly kuat-kuat kemudian menghentak-hentakkan batang kemaluannya dengan liar dan brutal sampai Velly melolong panjang “Owwwwww…………hhhhhh”

“Hemmmmmffffff… Ucchhhhh….?” Velly mendesah-desah ketika tiba-tiba lubang vaginanya berkedut-kedut dengan nikmat, ada sesuatu yang keluar tanpa dapat ditahan atau dicegah, semuanya terjadi begitu saja, begitu lega, nyaman, kenikmatan itu membuat Velly merinding.”OHHH…, nikmat banget sichhh……” tanpa sadar Velly mendesis lirih.

Pak Doni meraih pundak Velly kemudian menarik tubuh gadis itu ke arahnya sambil melakukan kocokan-kocokan lembut. Kepala sekolah bejat itu menciumi bibir Velly yang terus mendesah-desah, sesekali dilumatnya bibir gadis itu.

“ckkkk… Ckkkk… Cllllkkkkk, Ohhh,, Hsshhh Ahhh Ckkkk..”

Suara decakan-decakan itu bercampur dengan desahan dan rintihan Velly yang semakin manja dan menggairahkan.Pak Doni menolehkan kepalanya pada Tania yang sedang duduk di pinggiran meja sambil menonton perbuatan mesum antara Pak Doni dan Velly.

“Tania sini…” Pak Doni memanggil Tania, perlahan-lahan Tania mendekati pak Doni.

Kepala sekolah bejat itu menarik pergelangan tangan Tania agar gadis itu ikut berlutut disamping tubuhnya yang gembrot, dengan santai lengan Pak Doni melingkari pinggang Tania, setelah mengecup pipi Tania, Pak Doni kembali menggenjotkan batang kemaluannya menerjang lubang vagina Velly. Velly menatap Tania dengan tatapan matanya yang sayu, berkali-kali bibirnya mendesah-desah lembut, terkadang mengerang lirih, nafas Tania semakin memburu, gadis itu menundukkan tubuhnya dan mengalungkan kedua tangannya pada leher Velly. Dengan lembut Tania melumat bibir Velly.

“Ha Ha HA…, Bagus, Bagus….! ” Pak Doni tertawa senang, sambil menatap kedua muridnya yang lesbi saling berpelukan dan berciuman dengan mesra, kepala sekolah bejat itu menatap pantat Tania yang agak menungging di sisinya, sambil mengocok vagina Velly Pak Doni mencari cari kelentit Tania.

“Offffffhhh…, Ahhhh, Ahhhh Ckk Ckkk….” Tania mendesah-desah ketika merasakan kelentitnya diurut-urut oleh Pak Doni, sementara Velly mendesah resah karena lubang vaginanya terus digenjoti oleh si keparat Doni.

“Ahhhh Ahhhhh… Pak Doninn…..”

“Aduhhh… duhhhh Ahhhhhh… Awwww”

Rintihan-rintihan kedua murid yang cantik itu terkadang disela oleh suara tawa pak Doni yang terkekeh-kekeh keenakan, erangan dan desahan-desahan manja semakin sering terdengar dari bibir mereka.

“Aaaaa…. Hemmmm CRRTTT CRRRRTTT”

“Aduhhhh… AAAAAAA…. Crrr Crrrrr…….”

Pak Doni semakin pede ketika berhasil merobohkan kedua muridnya yang cantik sekaligus. Ia lalu mencabut batang kemaluannya.

“Ehmmm, He he he…..kalian haus??” Pak Doni bertanya pada kedua muridnya, Tania dan Velly menganggukkan kepala sambil menatap dengan pandangan memohon.

“Ayo kalian bersujud di depan ****** Bapak….” tangan kanan Pak Doni berkacak pinggang sedang kan tangan kirinya memegang sebotol teh botol yang sudah dibuka, perlahan-lahan Tania dan Velly berlutut di hadapan penis Pak Doni.

“Kalian boleh minum tapi harus lewat ****** Bapak, ya itung-itung ngerasain teh botol rasa baru,” Pak Doni memiringkan teh botol ditangannya tepat pada Batang Penisnya yang sengaja diarahkan pada wajah kedua muridnya yang cantik.

Tania dan Velly terdiam sambil menatap sedikit air teh yang mengucur di ujung kemaluan Pak Doni, antara rasa haus dan harga diri, itulah yang harus dipilih oleh mereka.

“Gluk… Ceglukk…” berkali-kali Velly dan Tania menelan ludah berusaha membasahi kerongkongan mereka yang terasa kering dan panas sedangkan sedikit air teh yang mengucur di ujung penis Pak Doni begitu menggoda mereka.

“Slccckkk… Slllccckkkk,, Glekkk,,, Srrrrrrpppp… Srrrpppp” Velly langsung menyeruput air teh yang mengucur di ujung penis Pak Doni, untuk mengghilangkan rasa dahaga yang menyiksanya.

“HA HA HA HA HA HA…..” Pak Doni tertawa senang, suara tawanya semakin keras ketika Tania mengikuti jejak Velly.

“Buka mulut kalian lebar-lebar….” Pak Doni memerintahkan agar Velly dan Tania membuka mulut mereka, ia mengarahkan kepala kemaluannya pada mulut Tania yang ternganga, kemudian menuangkan air teh melalui batang kemaluannya

“Cerrrrrrr………” terdengar suara air teh yang sedang mengisi rongga mulut Tania, selesai mengisi mulut Tania, Pak Doni mengarah kepala kemaluannya untuk mengisi rongga mulut Velly.

“Glukkk… Glukk”

“Ceglukk…. Gluk”

Tania dan Velly yang kehausan menelan air teh di rongga mulut mereka, pak Doni berulang kali mengisi mulut kedua muridnya yang terus menganga kehausan.

“Nahhh, gimana rasanya ?? teh botol rasa ****** , HA HA HA” Pak Doni tertawa terbahak-bahak, ada sensasi tersendiri ketika melecehkan kedua muridnya yang cantik.

Pak Doni mencekal pergelangan tangan kedua muridnya dan menarik mereka berdua berdiri, “Nahhhh , kalian sudah belajar dient*t dan terus terang, Bapak sangat salut pada kalian berdua, memiaw kalian rasanya enakk banget…, seret, peret pisannn…, top abis dahhhh….!! TWO THUMB UP BUAT memiaw KALIAN !! ” (Hemmmmm??? Waduh….kayaknya istilahnya familiar amat ^^ )

“Setelah pelajaran dient*t, kurang sreg rasanya jika kalian tidak belajar untuk melakukan pembalasan…., nah ini dia pelajaran selanjutnya, kalianlah yang harus belajar ngent*tin Bapak…. He he he…..” Pak Doni menarik Velly dan Tania ke arah kursi sofa panjang di ruangan kepala sekolah yang biasanya dipakai untuk menjamu tamu.

Tubuh Pak Doni duduk santai di atas kursi sofa, Velly dan Tania saling berpandangan. Harap-harap cemas, berharap untuk kembali menggapai puncak kenikmatan namun cemas menghadapi sodokan-sodokan maut pak Doni.

“Nah, Tania…, Coba kamu naik kemari,”

Tania menaiki tubuh Pak Doni, kedua tangannya berpegangan pada bahu pak Doni untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Posisi Tania Mirip seperti Orang yang sedang berjongkok untuk buang air kecil.

“Oke, sekarang kamu dudukin kepala ****** Bapak Pakai memiaw Kamu…, Ayooo…, jangan ragu-ragu….”Pak Doni membantu dengan menarik pinggang Tania untuk turun.

“Sllllleeeeeppppphhhhh ” Perlahan-lahan kepala kemaluan Pak Doni kembali membelah vagina Tania. “Aaakkhhh….” kepala Tania terangkat keatas sambil mendesah panjang merasakan batang kemaluan Pak Doni kembali tertancap di lubang vaginanya, Tania berusaha menekankan vaginanya ke bawah, lelehan keringat kembali bercucuran membasahi tubuh gadis itu.

“Sekarang kamu ayun-ayunkan pinggul kamu… Ayoo…” Pak Doni menanti aksi Tania selanjutnya, sambil menggigit bibir Tania mulai bergerak mengayun-ngayunkan pinggulnya.

“Lebih cepat !!.. Lebihhh kuatttt….!! ” Pak Doni menyemangati Tania agar lebih aktif lagi melakukan Pr-nya.

“Ayoo,,, terusss,,!! perkosa Bapak, Tania…,!!” Pak Doni membantu Tania dengan menarik-narik pinggulnya untuk turun dengan lebih cepat dan kuat.

“Pakkk… Doninnn!! Enakkkk…, Pakkkkkk….” Tania menjerit liar, sambil menghempas-hempaskan pinggulnya dengan lebih cepat.

Payudara Tania yang membuntal padat bergerak-gerak dengan indah di dadanya, Pak Doni Langsung mencaplokinya bergantian dari yang kiri dan yang kanan.

“Utsssss….!! Crr Crrr Crrrr…..” gerakan Tania tiba-tiba terhenti, tubuhnya mengejang , Tania merintih lirih dan terkulai lemas dalam dekapan Pak Doni.

Pak Doni mendorong tubuh Tania kesamping kanan, gadis itu bersandar lemas dengan posisi kedua kakinya sedikit mengangkang.

“Ayo.., Velly sekarang kamu yang berlatih….”

Pak Doni terkekeh-kekeh sambil membantu memegangi pinggang Velly yang berusaha menaiki tubuh Pak Doni yang gembrot.

Nafas Velly memburu kencang ketika merasakan kepala kemaluan Pak Doni yang tidak tahu malu itu kembali menerobos Belahan Vagina gadis itu.

“Ahhhh…. Hsssshhhhhhh…..” Velly mendesis, tubuhnya melenting ke belakang sehingga buah dadanya semakin menonjol, sebuah kesalahan fatal karena Pak Doni justru memanfaatkan moment tersebut untuk mencaploknya, rakus sekali pria itu melumat-lumat payudara Velly yang segar sampai itu sepuas-puasnya.

“Nahhh, ayoo, mulai berlatih…!! ” Pak Doni sudah tidak sabaran ingin mewariskan pelajaran penting untuk Velly.

“Susah Pakkk, susahhhhh…..” Velly tampak kesulitan

“Makanya jangan terlalu tegang begitu santai saja…. Ayo coba lagi…Bapak yakin kamu bisa melakukannya !! “

“Hsssshhh… Ahhhhh Haaaaasssshhhh….” Velly mulai dapat melakukan tugasnya dengan baik, bahkan lebih pandai dari Tania karena Velly tampak lihai menggoyang-goyangkan pinggulnya seperti orang main hulahop.

“Wahhhhh…, rupanya kamu punya bakat terpendam!! ” Pak Doni tersenyum sambil meremas buah dada Velly.

“Ahh Ahhh Ahhh….” Velly mulai belajar untuk menghempas-hempaskan pinggulnya, gadis itu menjerit-jerit liar sambil merengek-rengek manja

“Wahhh…, kamu nangtang Bapak rupanya..,,, Baik bapak layani…!!” Pak Doni menyodokkan batang kemaluannya ke atas ketika Velly menghempas-hempaskan vaginanya kebawah.

“Ohhhh…., Pakkkk!!, Lebih kerassss….!! Ahhhhh terusss Pakkk…” Velly sudah kehilangan jati dirinya, yang ada hanyalah kenikmatan demi kenikmatan yang terasa ketika vaginanya disodok-sodok oleh batang kemaluan Pak Doni.

“AHHHHH……!! Crrr Crrrr” Velly mengalungkan kedua tangannya pada leher Pak Doni sambil menghempaskan vaginanya kebawah kuat-kuat, nafasnya tersendat-sendat ketika cairan-cairan kenikmatan itu berdenyut keluar.

Velly menolehkan kepalanya ke belakang ketika merasakan pinggulnya di dorong ke samping oleh seseorang, rupanya Tania ingin melanjutkan permainan barunya. Velly sedang asik-asiknya menonton Tania yang sedang menghempas-hempaskan pinggulnya dengan liar ketika terdengar bunyi

“Cklekkk…..!!”

“Owww….!! ” Velly dan Tania berseru terkejut ketika seseorang menerobos masuk diikuti beberapa orang guru di sekolah itu.

“Ohhhh…, Pak Jokogg….!! Silahkan….” Pak Doni mempersilahkan Pak Joko untuk masuk.

“Wahhhh…, lagi asik rupanya, Maaf nih saya jadi menggangu Pak Doni ” Pak Joko menutup kembali pintu ruangan itu.

“Ohhh, Tidak apa…, saya justru senang Pak Joko mau ikut bergabung, dan memberikan informasi penting tentang korban kita berikutnya… he he he” Pak Doni terkekeh-kekeh sambil meremas-remas buah pantat Tania.

Tampaknya akan segera terjadi pertempuran tidak seimbang, antara Tania dan Velly melawan Pak Doni cs. Setelah mengunci pintu Pak Dadang, Pak Ahmad, Pak Djono dan Pak Joko mulai melepaskan pakaian mereka masing-masing, Empat batang kemaluan teracung-acung mendekati mangsa mereka.

Pak Djono menggesek-gesekkan kepala penisnya pada belahan pantat Tania yang halus lembut. Pak Doni terkekeh – kekeh sambil mendekap punggung Tania kuat-kuat agar posisi Tania lebih menungging. Pak Djono menekankan kepala kemaluannya kuat-kuat pada lubang anus Tania. Gadis itu mengerang, lubang anusnya mengkerut ketakutan sehingga kepala kemaluan Pak Djono sulit melakukan penetrasi.

“Hemmmm,masih susah…He he” ujung jempol kanan Pak Djono menekan kuat-kuat pinggiran anus Tania berusaha agar lingkaran anus gadis itu sedikit melar dan merekah, kemudian tangan kiri Pak Doni mengarahkan ujung kemaluannya pada lubang anus Tania dan menekan lubang yang sedikit merekah itu kuat-kuat.

“AWWWWWW….!” Tania menjerit keras kesakitan ketika dengan satu sentakan yang kuat kepala kemaluan Pak Djono menjebol lubang duburnya,

“Arrrhhhhh… Arhhhhhhh…. Errrrhhhhhh” Tania berulangkali ketika Pak Djono menekankan batang kemaluannya lebih dalam menyodomi lubang anus Tania.

“Hegghhhhh…..” Mata Tania membeliak kemudian terpejam rapat disertai rintihan-rintihan kecil ketika merasakan batang kemaluan Pak Djono memasuki lubang anusnya lebih dalam dan lebih dalam lagi, sampai akhirnya pantat Tania bergesekan dengan perut Pak Djono.

“Ahhh Ahhh Ahhhh Ahhhh….” Terdengar suara-suara menggairahkan dari bibir Tania ketika dua batang kemaluan itu berlomba menyodok-nyodok lubang vagina dan lubang anusnya.

“Creppp Creppp Crepppp….”

“Plokkk… plokkkk… Plokkkk” Suara lubang vagina dan lubang anus Tania yang sedang dikocok habis-habisan oleh batang kemaluan Pak Doni dan Pak Djono.

Pak Joko mencekal pergelangan tangan Velly dan menarik gadis itu untuk berdiri, kedua tangan Pak Joko membelit pinggangnya kemudian dengan nafsu yang menggelegak bibir Pak Joko mencaplok bibir gadis itu, tubuh Velly melenting-lenting ke belakang ketika Pak Joko melumat dan mengulum-ngulum bibirnya, Velly mendorongkan kedua tangannya pada bahu Pak Joko, murid cantik itu berusaha melepaskan lumatan Pak Joko dari bibirnya, setelah berusaha beberapa saat…..

“Auhhhh… Ohhhh… Hmmmm Hmmmmm” bibir Velly akhirnya terlepas dari lumatan Pak Joko yang ganas dan liar, namun hanya sesaat sebelum akhirnya bibir Velly kembali menjadi bulan-bulanan Pak Joko.

“Hemmm… Mhhh… Mmmmmhhhhh” kali ini Velly lebih sulit untuk melepaskan bibirnya karena tangan kiri Pak Joko menekan belakang kepala gadis itu kuat-kuat, Pak Joko yang atletis, berotot, dengan kulitnya yang kecoklatan mendekap erat-erat tubuh Velly, sambil terus melakukan lumatan-lumatan dan kuluman kuluman mautnya, sampai hati Pak Joko puas.

“Uhhhh….” Velly pasrah ketika tangan Pak Joko yang kekar mendekap pinggulnya kemudian mengangkatnya keatas, Pak Joko yang berotot mirip Ade Rai mendesakkan tubuh Velly kesudut ruangan. Tubuh Velly tergantung di udara, posisi buah dada Velly pas banget di hadapan wajahnya.

Perlahan-lahan Pak Joko menjulurkan lidahnya dan menjilat lembut putting susu Velly yang berwarna pink kecoklatan. Nafas Velly semakin tidak beraturan ketika merasakan jilatan-jilatan Pak Joko yang lembut bergantian di kedua puncak payudaranya, mengulas-ngulas putting susunya dan sesekali memutarinya

“Ohhh, Pakkk… Ahhhh!!” Velly mendesah ketika merasakan mulut Pak Joko mencaplok kemudian menghisap lembut puncak payudaranya sebelah kanan mulut, gerakan mulut Pak Joko tampak seperti sedang mengunyah payudara Velly bergantian dari yang kanan ke yang kiri.

Sambil tersenyum pak Joko merebahkan tubuh Velly di meja, disibakkannya kedua kaki gadis itu agar mengangkang.

“OHHHHH…!!!….” Velly bergidik ngeri menatap kemaluan Pak Joko, kalau soal panjang sih kurang lebih sama dengan panjang kemaluan Pak Doni namun yang mebuat Velly bergidik ngeri adalah bulatan batang kemaluan Pak Joko yang hampir dua kali lipat bulatan kemaluan Pak Doni,

“Ahhhh….” punggung Velly sampai terangkat kemudian terhempas kembali ketika merasakan kepala penis Pak Joko mulai menekan berusaha membongkar jepitan vaginanya, agak lama juga Pak Joko berusaha

“EENNNNHHHHH… AWWWWW….!! ” nafas Velly tertahan-tahan ketika kepala kemaluan Pak Joko tiba-tiba mencelat masuk.

“Ha HA Ha, Akhirnya masuk juga, hajar langsung..!! “

“Ayo Pak Joko sodok yang kuat…!!”

Pak Dadang dan Pak Ahmad menyemangati Pak Joko. Pak Joko menatap Velly yang tergolek tanpa daya sambil menatap padanya dengan pandangan mata yang memelas.

“Aduhh….Awwwww, Essshhhhhhhh, Owwwww.” Velly mengaduh ketika Pak Dadang dan Pak Ahmad meremas-remas buah dadanya dengan kasar, kemudian mencubit kuat-kuat putting Velly sampai ia merintih-rintih kesakitan.

“Hmmmmm… ” kening pak Joko berkerut setelah mencabut batang kemaluannya, Pak Joko meraih tubuh gadis itu kemudian diangkatnya tubuh Velly dengan hati-hati sambil melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

“Yahhh, koq dibawa sihh…!!”

“Lohhh mau ke mana Pak Joko…!!”

“Mau keluar” Pak Joko menjawab singkat kemudian melangkahkan kakinya menjauhi ruangan kantor Pak Doni,

“Nahhh…” Pak Joko mendudukkan Velly disalah satu bangku panjang yang terbuat dari kayu, gadis itu menundukkan kepalanya ketika Pak Joko duduk di sebelahnya.

“Cuphhhh….” dengan lembut Pak Joko mengecup pipi Velly, tangannya merayap ke arah selangkangan Velly kemudian berbisik di telinga gadis itu “Masih sakit ya ??”

“Atau kamu cape?? ” dengan mesra Pak Joko memeluk tubuh Velly, entah kenapa Velly merasa mendapat perlindungan dari Pak Joko, kalau tidak dirinya pasti sudah dikerjai habis-habisan oleh Pak Dadang dan Pak Ahmad, Velly terisak menangis dalam pelukan Pak Joko.

“Sudah.. , sudahh, cupphh, cuphhh…” Pak Joko menciumi kening Velly sambil membelai-belai punggung gadis itu dengan penuh perasaan, Velly memasrahkan dirinya dalam pelukan Pak Joko, ada rasa aman ketika Pak Joko yang tinggi dan berotot seperti Ade Rai itu memeluk mesra dirinya, tanpa terasa Velly tertidur dalam pelukan mesra Pak Joko, dengan lembut Pak Joko mengusap-ngusap rambut gadis itu.

Berbeda dengan Velly nasib Tania lebih mengenaskan, dua batang penis berkali-kali ditancapkan dengan kasar oleh pemiliknya ke dalam lubang vagina dan lubang anus gadis itu, sementara buah dadanya menjadi mainan Pak Dadang dan Pak Ahmad.

“Ahhhh…, Ohhhhh, ampun Pak Aduhh Awwww…., jangan…!!” Tania meringis-ringis sambil berusaha menepiskan tangan Pak Dadang dan Pak Ahmad yang menggerayangi payudaranya.

“Ennnngghhh… Aduhhh…!! Crrrtt.. Crrrttttt….!! ” Tania merintih lirih.

Tubuh gadis itu berkelojotan beberapa saat.

“HA HA HA, Aduh !!! enak katanya …..” Pak Dadang mengolok-olok Tania.

“Iya…, pengen terus dirojok…!! “Pak Ahmad ikut meledek sambil meremas induk payudara Tania kuat-kuat.

“Ooo, begitu ya…, kayak gini? Hihhh….!! ” Pak Doni berkali-kali menyodokkan batang kemaluannya ke atas.

“Bukan seperti itu Pak Doni, kayak gini baru benar…!! ” Pak Djono tidak mau kalah menggenjot kuat-kuat lubang anus Tania.

Dua batang kemaluan milik Pak Doni dan Pak Djono berlomba-lomba menusuk, menyodok dan menghajar lubang anus dan vagina gadis itu tanpa mempedulikan Tania yang mengerang-ngerang kesakitan, kedua lubangnya terasa panas akibat dikocok-kocok dengan kasar.

“Aowwwhhhh… Hekkkk….!!” kepala Tania terangkat ke atas ketika Pak Doni dan Pak Dadang bersama-sama membenamkan batang kemaluannya,

“Croooorrrrrttt….!! “

“Kecroooottttt……”

Gerakan-gerakan brutal itu mendadak berhenti,

“Wahhh, sepertinya giliran kita nih…! ” Pak Dadang menarik Tania, Pak Ahmad cuma tersenyum kemudian langsung bergabung dengan Pak Dadang.

Tania dipaksa menungging di atas lantai,

“Emmmmm, Hemmmmhhh….” mulut Tania terisi penuh oleh batang kemaluan Pak Ahmad sementara Pak Dadang tersenyum sambil menimbang-nimbang, lubang manakah yang sebaiknya disodok, anus atau vagina.

“Lohhh, Pak Dadang koq malah diam?? hemmp, Ahhhh, sedappnya…!!” tangan Pak Ahmad mendekap kepala Tania sambil memaju mundurkan batang penisnya keluar masuk kedalam mulut gadis itu.

“Ha Ha Ha, habis saya bingung mau yang mana?? soalnya dua-duanya tampak menggiurkan….tapi ya sudah saya pilih yang ini aja dechhh buat pemanasan” Pak Dadang menggesekkan kepala kemaluannya pada belahan lubang vagina Tania kemudian dengan gerakan-gerakan menyentak ia membenamkan batang kemaluannya, kedua tangannya mencekal kedua pergelangan tangan Tania kemudian menarik tangan Tania kebelakang “Ayo, Pak Ahmad, biar saya bantu… biar Pak Ahmad lebih enak…”

“Hemmmppphh Hemmmmhhh, Emmmmmm” Tania mendelikkan matanya ketika lubang vaginanya disodok kuat-kuat oleh batang kemaluan Pak Dadang, sedangkan kerongkongannya dirojok oleh batang kemaluan Pak Ahmad.

Wajah Tania mengernyit-ngernyit, tampaknya ia sangat menderita, sementara kedua guru bejat itu malah terkekeh-kekeh keenakan.

“Anjinggg…!! Whuaduhhhhh….!! ” Pak Ahmad memaki sambil menarik batang kemaluannya darid alam mulut Tania, kemudian

“Plakkkkkk…..” Pak Ahmad menampar wajah Tania kemudian menjambak rambutnya, Tania hanya mengerang tak berdaya,

“Lohhh ?? ada Apa Pak Ahmad ?? ” Pak Dadang bertanya keheranan.

“Dia ngigit ****** saya…!! Sialan.. Plakkkk…!!!” Pak Ahmad kembali menampar wajah gadis itu kemudian menjambak-jambak rambut Tania.

“Kurang ajar..!! Berdiri..!! ” Pak Dadang mencabut batang kemaluannya kemudian memaksa Tania untuk berdiri.

Pak Ahmad mencekal dan mengangkat tungkai lutut kanan Tania sebelah bawah, kemudian “Jrebbbb Jrebbbb.. Jrebbbbbb…, berani kamu ya, Hihhh!! “

Disodok-sodoknya lubang vagina Tania sekuat tenaga..

“AWWWW….. AWWWWW…..” Tania menjerit panjang ketika merasakan lubang anusnya dipaksa menerima kehadiran batang kemaluan Pak Dadang. Setelah membantu menopang tungkai lutut kanan Tania, pak Dadang dan Pak Ahmad berlomba marathon merojok-rojokkan batang kemaluan mereka dengan kasar.

“Murid seperti ini yang harus diajar adat, tidak menuruti nasehat gurunya !!”

Sesekali Pak Dadang menjambak rambut Tania sambil menggecakkan batang kemaluannya kuat-kuat.

“Betul Pak Dadang.., Ayo kita kasih pelajaran murid sialan ini !! “Pak Ahmad menghantamkan batang kemaluannya kuat-kuat.

“Ayo Pak Ahmad kita kocok yang kuat…” Pak Dadang tambah liar.

“Aduhhh… Ahhhhh… Awwwww, ampun Pakkk ampunnnnn….” Tania mejerit-jerit kewalahan, tubuhnya terjepit tanpa daya di antara tubuh Pak Dadang dan Pak Ahmad, Tania mengerang panjang kemudian terkulai jatuh tidak sadarkan diri.

Sementara di sebuah bangku kayu panjang, Velly membuka matanya ketika merasakan rasa geli di bibir vaginanya,

“Emmmm…….” Tubuh gadis itu menggeliat lemah, setelah terbangun dari tidurnya tubuhnya terasa segar. Tangan Velly terjulur membelai lembut kepala Pak Joko yang sedang menjilati bibir vaginanya

“Ehhh…, Maaf .., tidur kamu jadi terganggu ya ?? ” Pak Joko menengadahkan kepalanya ketika merasakan belaian Velly.

Velly menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum sambil membuka kedua kakinya lebar-lebar

“Ceglukk..! “Pak Joko menelan ludah, matanya menatap tajam pada belahan vagina Velly yang sedikit merekah, perlahan-lahan Pak Joko kembali menundukkan kepalanya dan mengencup belahan vagina Velly yang merekah.

“Ahhhhhh……… Pakkk, “Velly mendesah panjang ketika merasakan bibir vaginanya diemut oleh Pak Joko, berkali-kali tubuhnya menggelepar ketika mulut Pak Joko mencaploki vaginanya dengan lembut.

Tangan Pak Joko menarik bibir vagina Velly kemudian melumat isinya. Cairan kewTaniaan Velly semakin banyak meleleh membasahi lubang vaginanya, pak Joko mulai mengambil posisi sambil mengarahkan batang kemaluannya dan menggesek – gesek lubang vagina Velly yang sudah basah.

Velly menahan nafas ketika merasakan kepala kemaluan Pak Joko mulai menekan dan berusaha membelah jepitan lubang vaginanya. Kepala Velly terangkat keatas, matanya mengerjap-ngerjap, bibir gadis itu sedikit terbuka merekah ketika perlahan-lahan kepala kemaluan Pak Joko mulai membelah dan menancap di vaginanya. “Haa, Emmmfffhhhh….

” Tiba-tiba tubuh Velly mengejang dan terkulai dengan nafasnya yang tersendat-sendat.

“Sakit ?? ” Pak Joko bertanya, ia membelai rambut Velly

Sambil tersenyum Velly menggelengkan kepalanya, walaupun vaginanya terasa seperti kram dan ngilu menerima kehadiran batang kemaluan Pak Joko, Velly ingin memberikan yang terbaik untuk Pak Joko.

Tubuhnya menggeliat-geliat ketika Pak Joko membenamkan batang kemaluannya, sesekali Pak Joko menahan batang kemaluannya ketika Velly meringis, kemudian pelan-pelan ia kembali melanjutkan membenamkan batang kemaluannya sampai mentok, perlahan-lahan Pak Joko mengaduk-ngaduk vagina Velly dan menggecakkan batang kemaluannya mendesak-desak lubang vagina Velly yang sempit.

Perlahan-lahan Pak Joko mulai menarik dan membenamkan batang kemaluannya, berkali-kali Velly terperangah dan terperanjat keenakan ketika Pak Joko mulai menaikkan tempo genjotannya.

“Aaaahhhh….!! ” Velly menjerit keras kemudian

“Crrr.. Crrrrrr.. Crrrrrr, Ennhhh Pakkk…!!”

Pak Joko menghentikan gerakannya membiarkan Velly meresapi kenikmatan puncak klimaks yang baru saja diraihnya, setelah itu barulah Pak Joko kembali menarik dan membenamkan penisnya berulang kali.

“Cleppp.., Clepppp, Clepppp, Clepppp ” suara vagina Velly berdecakan menikmati sodokan-sodokan batang kemaluan Pak Joko yang semakin kuat menggenjot-genjot vaginanya.

“Auhhhhh….!! Aaaaa…..Ennnakkkkk, Ahhhhhhhh, terus Pakkk” Velly kehilangan kendali dibawah genjotan-genjotan batang kemaluan Pak Joko.

“AHHHH, AHHHHHHHHHHH…!! Pak Jokogggg….. Ohhhhhh” Velly menggoyangkan pinggulnya menyambut datangnya klimaks.

“Wahh…!? Vellyyyyyy, Ya Ampunnnn,!! enak banget….!! Aohhhhh!!” Pak Joko memanas-manasi Velly agar gadis itu lebih rajin menggoyangkan pinggulnya.

Pak Joko mendekap pinggul Velly sambil menjatuhkan tubuhnya ke belakang, kini Vellylah yang memegang peranan penting dalam persetubuhan itu. Nafas Pak Joko terasa sesak ketika Velly mengibaskan rambutnya ke belakang, cantik sekali ketika gadis itu menatapnya sambil tersenyum malu.

Pak Joko tambah sesak nafas ketika Velly menundukkan wajahnya, tangan Pak Joko mengelus-ngelus pinggang dan pinggul Velly sambil membalas lumatan Velly dengan lembut. Velly menumpukan tangannya pada dada Pak Joko yang berotot kemudian sambil tersenyum ia menghempas-hempaskan vaginanya.

“Ahhhh.. Ahhhhh…. AHHHHH” desahan-desahan Velly terkadang terdengar keras ketika Pak Joko sesekali menghentakkan batang penisnya ke atas kuat-kuat menyambut hempasan vaginanya.

Mata Pak Joko menatap payudara Velly yang melompat-lompat dengan indah, kedua tangannya meremas payudara itu, kemudian mengelusi putingnya.

“Hssshhh Hsssssshhh Ahhhh Pakkk, Ohhhh enak sekali!! pakkk…Awwww… Awwwwwkkkssshh.” tangan Velly kini berpegangan pada tangan Pak Joko yang sedang meremasi induk payudaranya, hempasan vaginanya semakin lama semakin kuat dan cepat, berkali-kali Velly menjerit liar melampiaskan nafsu birahi yang meledak-ledak dengan hebat.

“Unnnnhhhh….!! Blukkkkkk…..” tubuh Velly tiba-tiba roboh sambil menggeliat-geliat “Crrrr Crrr….” Velly tersenyum puas, kedua matanya terpejam-pejam, vaginanya terasa berkedut-kedut memuntahkan cairan klimaksnya.

Pak Joko berbisik lembut “Kita coba sambil berdiri ya….”

Velly mengangguk, gadis itu bangkit dari atas tubuh Pak Joko. Pak Joko memeluknya dari belakang, gadis itu kegelian ketika Pak Joko mencumbui tengkuknya, kemudian melakukan hisapan-hisapan lembut di lehernya. Velly membusungkan susunya ke depan sambil mengalungkan kedua tangannya ke belakang leher Pak Joko ketika merasakan telapak tangan pria itu mengusapi bulatan susunya sebelah bawah.

“Lembut sekali…indah, Hemmmmm…” Pak Joko menggerayangi buah dada Velly sambil berkali-kali memuji keindahan dan kemulusan payudaranya yang sedang kenyal-kenyalnya akibat dirangsang oleh Pak Joko. Dijepitnya putting Velly kemudian dipilin-pilinnya dengan lembut, terkadang tangannya menggoyang-goyangkan bongkahan dada Velly.

“Velly, Bapak pengen nyodomi kamu ya..” Pak Joko meminta dengan sopan

Velly terdiam agaknya ia ragu-ragu, namun kemudian mengangguk pasrah.

“Nungging sayang, nahhhh….” Pak Joko meminta agar Velly bersedia menunggingkan bokongnya, tangan Pak Joko menekan buah pantat Velly sampai anus gadis itu terekspose dengan jelas.

“Haaaaaaaa…..” Velly menarik nafas panjang merasakan desakan kuat di lubang anusnya, kening gadis itu berkerut sedangkan mulutnya membentuk huruf “O”, tubuhnya berkali-kali terdorong ketika Pak Joko menghentakkan kepala kemaluannya berusaha melakukan penetrasi.

“ARRRRRWWWHHHHH……!! “gadis itu menjerit keras ketika satu tusukan yang kuat tiba-tiba memaksa lubang anusnya untuk merekah, kemudian kemaluan Pak Joko menyodok pintu duburnya dengan sentakan-sentakan yang kuat.

Pak Joko menahan pinggul Velly yang hendak melarikan diri, leher penisnya tertancap mengait lubang anus Velly yang merekah dan berkedut-kedut kuat mencengkram leher kemaluan Pak Joko. Lutut Velly goyah, perlahan-lahan, tubuh gadis itu melorot turun dan bersujud dengan posisi kedua lututnya yang sedikit mengangkang, Pak Joko ikut turun bersujud di belakang tubuhnya. Tangan Pak Joko yang kekar dan berotot membelit tubuh Velly dan memeluk erat-erat tubuh gadis itu, Pak Joko mendesakkan batang kemaluannya,

sampai selangkangannya menyatu erat dengan buah pantat Velly yang bulat padat dan terasa halus ketika bergesekan dengan selangkangan dan perut Pak Joko yang berotot. Velly menolehkan kepalanya menyambut datangnya bibir Pak Joko yang melumat bibirnya.

“Hmmmfffhhhh… Mmmmmmhhhh…., Mmmm” bibir Pak Joko melumat-lumat bibirnya sementara kedua tangan Pak Joko merayap ke depan mengelus lembut puncak payudaranya kemudian meremas-remas gundukan buah dadanya. Pada saat yang bersamaan Pak Joko memompakan batang kemaluannya keluar masuk menyodok-nyodok lubang anusnya.

“Unngghh, Unnnggghhh, Unnnnnnnhhhh….!! ”

berulang kali Velly mengeluh ketika merasakan sodokan-sodokan Pak Joko yang semakin lama semakin keras dan kencang merojok-rojok lubang anusnya.

“Plokkk.. Plokkkk… Plokkkkk.. Plokkkk……”

Suara hantaman selangkangan Pak Joko ketika membentur pantat gadis itu, Entah kenapa Velly malah rela biarpun lubang anusnya terasa sakit ketika disodok-sodok kuat oleh Pak Joko, sambil menggeliat-geliat perlahan-lahan Velly mengalungkan kedua tangannya ke belakang.

“Hemmmm, He he he he….” Pak Joko semakin betah meremas-remas buah dada yang sengaja dibusungkan oleh pemiliknya, begitu kenyal, halus, putih dan lembut. Sesekali Pak Joko mencium gemas pipi Velly kemudian mengecupi dan mencumbui lehernya.

“Enn Ngaaahhhhhhhhhhh…..!! Crrr Crrrr Crrrrr”

“WHOWWW… Kecroootttt… Crooootttttt…..”

Gadis itu menyandarkan kepalanya ke belakang, entah kenapa Velly tidak merasa seperti sedang diperkosa oleh Pak Joko. Mungkin karena Pak Joko begitu baik dan perhatian??? Tubuh Pak Joko yang tinggi besar dan berotot seperti Ade Rai tidak dapat menyembunyikan hati Pak Joko yang lembut.

Pak Doni mengangkat Hpnya

“Haloo, Oohhh kamu ?? gimana ??”

“Ha Ha Ha Ha…bagus-bagus mantap…., rencana yang bagus ” Pak Doni terkekeh sambil membayangkan santapan lezat selanjutnya….

Related posts