Setelah berhenti merokok, benarkah paru-paru bisa sehat kembali?
Setelah didiagnosis kanker paru-paru, gitaris band Rolling Stone, Ronnie Wood memutuskan untuk berhenti merokok. Nah, ketika seseorang meninggalkan kebiasaan buruk itu, benarkah paru-paru bisa sehat kembali?
“Benar, bahwa paru akan sehat kembali setelah berhenti merokok. Seiring dengan waktu, perbaikan fungsi paru juga berangsur-angsur akan terjadi,” tutur dokter spesialis paru.
dr mengatakan bulu-bulu halus atau silia yang melapisi paru-paru akan berfungsi normal kembali, sehingga mukus atau kotoran di dalam saluran napas dapat dengan efektif dikeluarkan,
serta sesak napas dan produksi dahak yang sebelumnya ada pada saat merokok juga akan berangsur-angsur membaik.
Selain dari paru sendiri, organ-organ lain yang dipengaruhi oleh rokok seperti pembuluh darah dan jantung juga akan berkurang risiko untuk terjadinya penyakit di organ-organ tersebut setelah berhenti merokok,”
Kemudian, kerusakan paru yang ditimbulkan akibat rokok, ada yang bersifat reversibel (bisa kembali normal) dan ada yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali normal).
Salah satu contoh penyakit yang bersifat irreversibel adalah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) di mana terjadi kerusakan permanen baik itu pada saluran napas bagian bawah maupun alveoli (tempat bertukarnya oksigen dan karbondioksida).
Di samping itu, hal tersebut pun akan mempengaruhi berupa keterbatasan fungsi atau faal paru penderita PPOK, namun pada penderita PPOK jangan menyalahartikan dengan ‘sudah tidak ada harapan untuk kembali sehat, maka tidak perlu berhenti merokok’.
“Karena justru dengan tidak berhenti merokok perburukan fungsi paru akan terjadi lebih cepat dan terus menerus, sedangkan dengan berhenti merokok serta pengobatan yang adekuat perburukan itu dapat ditekan sehingga tidak berjalan terus menerus,”.