Sehari Bersama Cabe Cabean

Bastian terlihat kesal, anak sma yang baru saja lulus itu tidak diperbolehkan meninggalkan rumah. Remaja 19 tahun itu disuruh menjaga rumah oleh keluarganya, tentu Bastian sangat kecewa, keluarganya akan pergi ke rumah saudara diluar kota.

“Ma, kok Bastian gak boleh ikut sih?”,
“udaaaah, kamu jagain rumah aja, cuman mau ngucapin selamat aja sama saudara kita, mereka baru saja menghuni rumah baru”, “tapi kan ma…”,
“udah, kamu jaga rumah, kita pulang besok pagi”,
“aduh, tapi ma…” udah, kamu main sama temenmu aja sana…”. Bastian kini ditinggal keluarganya pergi keluar kota.

Kini remaja 19 tahun itu bingung harus melakukan apa. Entah dari mana ia mempunyai ide untuk mendatangkan cewek panggilan, alias cabe cabean.
Segera ia mengambil hpnya dikamar, ia sudah menyimpan pin bb seorang cewek yang katanya suka sih cabe cabean. Nama cewek itu Teressa, Bastian cukup heran kenapa cewek yang foto bbnya itu tampak sangat cantik dibilang cabe cabean.
Segera Bastian menghubunginya lewat bbm, dan ia tampak makin terkejut, karena Teressa membalasnya dengan cepat.
“Bastian datang aja ke jalan ********, aku tunggu yaach” Suara teressa tampak membuat Bastian jadi gembira, voice chat itu jadi petunjuk jalan untuk menemui Teressa.
Segera Bastian mengambil uang simpanannya, memakai pakaian favoritnya, lalu segera berangkat ketempat Teressa dengan motornya.
Setelah 15 menit perjalanan, Bastian sampai disebuah tempat kost yang memang tampak seperti tempat kumpul kebo. Ia melihat Teressa sudah ada didepan kost itu. Bastian segera memarkir motornya lalu mendekat. Teressa tampak cantik sekali, dengan tanktop hijau dan hotpants, Bastian tidak dapat berkata kata saat menghampiri cewek yang memiliki buah dada montok itu.
“Bastian yaach? Oiii, kok diem aja?”,
“eeh…anu…itu…iya..kenalin saya bastian” Bastian menjulurkan tangannya, namun balasan yang diberikan Teressa bukan dengan salaman, namun langsung mencium pipi Bastian, tampak Bastian jadi malu.
“Aduh, belum apa apa kok udah main cium aja sih, hehe”,
“Kamu ganteng sih, huh, gemes…” Teressa mencubit pipi Bastian, entah karena memang Bastian itu ganteng, atau karena ia membawa motor Satria itu.
“Teressa, kamu…”,
“Udah, ayo kita jalan jalan dulu ya…” teressa langsung merapat ketubuh Bastian.
“eh…iya deh, mau kemana nih?”,
“Udaah, berangkat dulu aja yach” Lalu Bastian kembali kemotornya, namun kini ia merasa Teressa yang duduk dibelakang memeluk erat tubuhnya, punggungnya serasa ditekan tekan benda kenyal.
Bastian hanya bisa tersenyum, lalu segera pergi.
“Ganteeng, kita ketaman kota aja ya, jalan jalan, hehe”,
“oooh, iya deh, yuk” Bastian mempercepat laju motornya, tentu untuk merasakan kenikmatan lebih dari pelukan Teressa.
Beberapa menit kemudian mereka sampai ditaman kota, Bastian segera ditarik cabe cabean itu untuk jalan jalan ditaman kota.
“Waah, rame yaa”,
“iya, Teressa, kamu masih sma apa udah…”,
“Aku masih sma kok, eh sini… foto dulu yuk” Lalu Bastian mulai asyik berfoto selfie bersama cewek montok itu.
Kemudian Mereka lanjut berjalan jalan sambil bercakap cakap. Setengah jam kemudian, Teressa mengajak Bastian untuk masuk ke mall didekat taman kota.

“Bas, kamu kok ganteng banget sih, kita ke mall itu ya, nanti foto bareng difotobooth situ”,
“hehe, iya, terserah kamu mau kemana” Bastian menurut saja, bagaimana ia bisa menolak permintaan cewek montok yang terus merangkul tangan kirinya itu.
Bukannya kefotobooth, Teressa malah asyik membeli beberapa kaos dan pakaian wanita, tentu Bastian membiarkannya, karena ia sudah mengantisipasi hal ini, ia juga sudah membawa uang simpanannya. Teressa sempat mencoba memakai beberapa baju yang ia beli,
“Bas, gimana? Pas gak?”,
“wah, pantes banget, kamu jadi makin cantik loh”,
“hehe, makasih ganteeng, cup” Lagi lagi cewek itu mencium bastian.
Bastian tentu saja merasa pengorbanannya membayar semua belanjaan cabe cabean itu sudah pantas, sesuai apa yang Teressa berikan padanya. Setelah puas berbelanja, Teressa mengajak Bastian pulang.
“ayuk pulang Bas, nanti aku kasih hadiah dikost, hehe” Dalam hati Bastian merasa menang besar, tampak ia berusaha menahan diri agar tidak terangsang ucapan cewek centil itu.
Segera Bastian mengantar pulang Teressa menuju kostnya.
“Ayo ganteeng, sini sini, masuk masuk..” Saat tiba dikostnya, Bastian segera diajak masuk kekamar kost Teressa.
Bastian sudah tidak tahan ingin bercinta dengan cewek montok itu. Teressa membereskan belanjaannya, kemudian duduk layaknya model untuk menarik perhatian Bastian.
“Ganteeng, sini doong”,
“Bastian perlahan mendekati cabe cabean itu,
“Ada apa cantik?”,
“Makasih yaa udah beliin aku baju baju yang bagus”,
“Iya, apa sih yang gak buat kam…mmm” Belum selesai bicara, Teressa sudah mencium Bastian.
Tanpa perlu dikomando mereka sudah asyik mengadu lidah mereka, juga asyik menikmati ciuman mesrah itu.
“mmmmm…cup…mmm..slruuup…mmm…Bas…mmm…kamu hebat deh…”,
“iya dong…mmm…slruup…kamu cantik sih..mm”. Bastian terus mencium cewek cantik itu, ia juga merobohkan tubuh mulusi itu, lalu tangannya mulai meremas buah dada montok Teressa.
“mmm…aaahn…mmm…nakal kamu ya…mmm…kurang kenceng remesannya…mmm” Bastian makin menjadi, tangannya kini menarik tanktop teressa keatas, Teressa yang tidak memakai bh itu kini buah dada montoknya sudah diremas langsung oleh tangan jahil Bastian.
“mmm…cup…mmm..aaah…mantep bas…uuh…cup…mmm…” Bastian kemudian menghentikan ciumannya, lalu berpindah menjilati Puting merah muda Teressa, Cabe cabean itu terlihat menggigit bibirnya merasakan kenikmatan itu,
“mmmmm…pentilmu imut banget, mmm…” Bastian menggigit kecil puting yang mengeras itu,
“aaah…nakal kamu…hehe…hiih…belum ada yang gigit putingku…mmmm…kamu memang hebat” Bastian menyedot puting itu, meski tak keluar air susunya, Bastian sudah bahagia sekali.
“mm…oooh nikmat banget sih, tubuhmu seindah pesonamu Teressa…mmm”.
“gantian dong ganteeng, sini sini, aku udah pengen ngulum kontolmu…” Celana Bastian lalu dibuka, segera penis remaja itu kini mulai dikocok oleh Teressa.
“uuuh, besar juga kontolmu Bas,hehe…oommm” Teressa suda menelan kepala penis Bastian dimulutnya, segera kepalanya bergerak naik turun mengulum penis itu, tampak Bastian merem melek merasakan kenikmatan luar biasa.
“mmmmm..mm..mmm..mmm.srluup..mmm” Gerakan cepat Teressa mengulum penis itu membuat Bastian tidak tahan. Croot crooot, Bastian membanjiri mulut cewek cantik itu dengan spermanya.
“slruuuup…mmm…sedap banget bas, gak tahan nih, lepas pakaianmu ganteeng”. Segera Bastian melepas pakaiannya, lalu remaja itu melihat Teressa perlahan melepas hotpantsnya, bukan main senangnya Bastian, penisnya langsung berdiri lagi saat Bastian melihat Teressa membuka selangkangannya memamerkan memek basahnya yang terlihat menggairahkan. “Aduh cantiiik, memekmuu..aduh gemes, hmmm… sini biar aku sedot…”,
“haus ya? Kamu… auuuh…” Kepala Bastian sudah ada diselangkangan cabe cabean itu, ia sudah asyik menjilati bibir vagina Teressa, lalu ia juga mulai memasukkan dua jarinya kedalam lubang kenikmatan itu.
Gerakan Jari Bastian mengobok obok memek basah itu membuat Teressa mendesah keras.
“aaah…aaah…mmmf…uuh….geli bas…aaah” Bastian makin nakal, ia memasukan lidahnya dan berputar putar menjilati dinding dalam vagina harum itu, Bastian juga menyedot air yang keluar dari lubang senggama itu.
”uuuhf…sedot semuanya bas….mmmf…aaahn” Setelah puas menikmati air kewanitaan Teressa, Bastian memegang penisnya dan bersiap melesat masuk untuk mencetak goal. filmbokepjepang.sex Namun teressa menghentikannya.
“Pake ini dulu ganteeng” Teressa membawa sebuah kondom ditangannya, lalu ia pasangkan kepenis Bastian.
“nah, gini baru aman, yuuk sini sayaang” Teressa kembali membuka selangkangannya, Memeknya yang tampak terbuka itu membuat Bastian sudah tidak sabar lagi. Segera Remaja itu dengan cepat merayap keatas tubuh montok Teressa, lalu sleeeb, penisnya yang dibungkus kondom itu sudah masuk dalam memek Teressa yang terasa masih sempit meski sudah tidak perawan.
“aaaaauhh….kontolmu besar banget bas….oooh…mmmf”,
“Tenang aja cantiik, pasti kamu puas deh…” Segera perlahan penis Bastian bergerak maju mundur, dan kenikmatan memek Teressa mulai terasa menyelimuti penis Bastian.
“uuuuh, nikmat banget…memekmu masih sempit… uuh” Segera Bastian mempercepat gerakannya, kini Memek Sempit cabe cabean itu mulai disodok keras penis besar Bastian, tukangbokep99.com Teressa tampak mulai menggelinjang.
“Aaaah..aaah..aaah..uuuh…bas…mmmmf…eih eih eih…oooh…mantep banget…uuuuf”,
“mmmf…iya cantik… aduuh…toketmu jadi bergoyang…sini aku pegangin..oooh” Tangan Bastian segera meraih buah dada montok Teressa, kini benda bundar kenyal itu diremas remas tangan Bastian.
“aaahn…mmmf…uuuh…bas….i love you bas…oooh…mmmf” Bastian makin gembira mendengar desahan indah Teressa.
Layaknya mesin jahit, Penis Bastian itu dengan cepat melesat keluar masuk mengoyak vagina cabe cabean itu, Tubuh Teressa makin menggelinjang.
“aaaahn…uuuuh…aaaah…mmm..oooh…sssh..mmmf…bastian…oooh…cintaku…mmmf”,
”Cantiik…mmmf…aku udah gak kuat..oooh” Crooot crooot, Sperma Bastian tertahan didalam Kondom itu, Setelah itu penis Bastian diraih tangan Teressa, kondom itu dilepas, lalu teressa menyedot isi kondom itu, Teressa terlihat senang sekali menikmati Sperma milik Bastian.
“slruup…mmm…uhug uhug, Pejuhmu banyak banget sih, duh duh, dasar kamu Bas”,
“hehe, maklum, kan yang diewe cewek cantik kayak kamu”,
“Hehe, makasih Bastian ganteeng, Kamu memang yang terbaik, hehe”. Setelah itu mereka segera berpakaian, lalu tampak Bastian sudah ingin pulang.
“Teressa cantik, makasih buat hari ini ya… cup”, Bastian mencium bibir Teressa yang tampak masih kelelahan itu.
“Iya ganteeng, nanti kalau ada kesempatan kita main lagi yach, makaciih” Lalu Bastian segera meninggalkan kostan itu.
Tampak diwajah pemuda itu senyuman kemenangan. Bastian sangat puas sudah meniduri cabe cabean secantik Teressa. Tak rugi ia menghabiskan semua uang tabungannya untuk menikmati tubuh montok Teressa.

Related posts