Repost Sang Mantan Yang Menggairahkan
Izinkan ane post cerita baru ya dan bagi yang pernah membacanya mungkin bisa bernostalgia hehehehe. Dan ane mohon maaf bila ane posting cerita ini tanpa izin penulis yang asli selamat menikmati
NURLAELAH
Kejadian ini sudah berlangsung lama sekali, Tapi tiap detail kejadiannya masih aku kenang hingga sekarang. Waktu itu aku masih menjadi seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal di Bandung.
Sore itu, Kira-kira jam 5.30 sore, aku pulang kuliah naik bus kota bersama teman cewek sekelasku yang sedang dalam masa pendekatan. Di sekitar daerah tegalega para penumpang sudah banyak yang turun sehingga banyak kursi kosong tak berpenumpang, Aku dan temanku melihat seorang gadis manis berjilbab lebar dan bergaun longgar yang panjang sedang sesenggukkan menangis dengan ekspresi wajah yang kelihatan bingung. Temanku menyentuh tanganku dan berkata.
Ded (namaku Dedi), Perhatikan gadis berjilbab itu? Kelihatannya dia seperti orang yang bingung. Coba kamu tanyain. Siapa tahu dia memerlukan bantuan! Sambil mendorongkan tubuhku agar aku menghampiri gadis berjilbab tersebut.
Mataku menatap mata teman cewekku yang sebenarnya sedang dalam masa pendekatan ini dan aku berkata padanya.
Kamu nggak apa-apa kalau aku nanyain dia? Ntar kamu cemburu dan ngambek, khan bisa gawat.!
Nggaklah Ded. Kan aku yang nyuruh kamu, Lagi pula tujuannya kan menolong orang yang sedang kesusahan” Katanya sambil menerus memaksaku untuk menanyai gadis berjilbab tersebut.
Akhirnya aku kalah. Walau pun sebenarnya aku kasihan pada gadis tersebut dan ingin menolongnya. Tapi aku masih menjaga perasaan teman cewekku ini dan kebetulan dia yang minta. Aku berdiri dan melangkah menghampiri gadis berjilbab itu dan duduk disampingnya. Dia kaget melihat orang asing duduk disampingnya padahal masih banyak kursi lain yang kosong.
Jangan curiga dulu, Neng! Kataku menenangkannya.
Saya dan teman saya dibelakang Kataku melanjutkan sambil menunjukkan tanganku ke arah teman cewekku. Dan gadis berjilbab ini pun memandang temen cewekku dan melemparkan senyum manisnya sambil mengangguk.
Dari tadi kami melihat Eneng seperti yang sedang bingung dan menangis. Ada apa? Mungkin kami bisa membantu? Tanyaku sambil menatapnya dengan penuh kesungguhan.
Dia menatapku dan beralih menatap teman cewekku. Kemudian berkata padaku.
Benar kang. Saya lagi bingung. Bingung nggak bisa pulang ke rumah karena sudah kemalaman Katanya.
Emangnya Eneng mau kemana dan dari mana Tanyaku.
Ke Majalaya Jawabnya menyebutkan nama suatu kecamatan di kabupaten Bandung yang letaknya berada di sebelah tenggara kota Bandung.
Saya baru pulang dari Pasantren di Tasikmalaya dan akan melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Gunung Jati, Datang ke terminal Kebon Kelapa jam 5 sore tadi (waktu kejadian ini terjadi. terminal Kebon kelapa masih ada dan belum dipindahkan ke terminal Leuwi Panjang). Padahal sebentar lagi magrib dan bila lepas magrib maka angkot ataupun bus yang ke Majalaya sudah jarang. Saya takut kang. Takut terjadi apa-apa pada diri saya Ceritanya menerangkan siapa dirinya. Sambil bingung dan mulai kembali mengeluarkan air mata dan terisak.
Oohhh. Gitu. Kalau gitu bagaimana kalau akang antar sampai ke rumah? Kataku dengan semangat. Menawarkan jasa ingin menolong gadis manis berjilbab yang baru keluar dari pasantren ini.
Dia menatapku dengan gembira, Tapi kemudian dia menatap teman cewekku dan berkata.
Bagaimana dengan si Teteh? Apa dia mengijinkan dan tidak marah? Tanya dia.
Tenang. Nanti aku akan minta ijin padanya dan lagi pula dari tadi dia kok yang mendorong diriku untuk menolong Eneng” Jawabku.
Oh ya neng, Nama Eneng siapa? Nama saya Dedi saya kuliah di…. Kataku memperkenalkan diri dan menyebutkan nama sebuah pertinggi yang sudah dikenalnya.
Nama saya Nurlaelah, Akang boleh panggil saya Elah. Saya alumnus Aliyah yang terdapat di Pansantren. Sebenarnya saya juga ingin kuliah ke sana, Tapi orang tua menganjurkan saya untuk daftar ke IAIN Katanya lagi menjelaskan siapa dirinya.
Sebentar ya. Aku mau ngomong dulu ke temanku Kataku, Lalu aku berdiri dan menghampiri teman cewekku yang duduk sendiri. Sambil memperhatikan diriku ngobrol dengan gadis berjilbab yang sedang bingung.
Siapa dia dan ada apa dengannya? Tanya teman cewekku begitu aku duduk disampingnya.
Lalu kuterangkan siapa dia sebenarnya dan kenapa dia menangis.
Ohhh gitu. Antar aja atuh ke rumahnya. Apalagi orangnya cantik! Katanya. Tapi ada nada cemburu yang kutangkap dari kata-kata tersebut.
Benar nich. Boleh aku antar dia?. Kamu ikhlas?. Kalau kamu larang juga aku tidak akan mengantar gadis itu!” Kataku pada teman cewekku. Memberikan penekanan bahwa aku lebih berat padanya. Dibandingkan cewek manis berjilbab lebar yang membutuhkan pertolonganku.
Tapi teman cewekku menjawab dengan sungguh-sungguh.
Benar aku serius kasihan dia. Tapi kamu jangan macam-macam ya padanya. Kamu hanya ngantar kerumahnya setelah itu langsung pulang jangan merayu-rayu segala!” Katanya. Aku merasakan hal yang aneh waktu mendengar kalimatnya yang terakhir. Karena ada nada kekhawatiran dan kecemburuan. Apakah itu berarti bahwa teman cewekku ini juga sedang mendekatiku dan berusaha supaya jadi pacarku. Aku berbunga-bunga memikirkan hal ini.
Begitu bus kota tiba di pool terakhir di daerah Cigereleng Mohamad Toha, semua penumpang turun, kemudian Elah menghampiri teman cewekku dan berkata.
Makasih ya teh. Telah mengijinkan si Akang mengantarkan saya ke rumah. Saya tidak tahu apa yang terjadi kalau tidak ketemu Teteh dan Akang” Katanya.
Nggak apa-apa sok aja. Semoga selamat di jalan” Kata teman cewekku pada Elah sambil tersenyum. Kemudian kami menunggu angkot yang akan ditumpangi oleh teman cewekku. Setelah teman cewekku naik angkot. Maka aku dan Elah menunggu angkot yang menuju ke arah Majalaya yang masih sepi dan jarang ada angkot pada saat itu.
Akhirnya aku mengantar Elah ke rumahnya yang letaknya dipinggir sawah yang tak jauh dari jalan raya yang menuju ke arah ibu kota kecamatan Majalaya. Di rumahnya hanya ada Ibu dan Bapaknya berdua. Sebab orang tuanya hanya memiliki tiga orang putri yang sudah dewasa. Sedangkan Elah adalah putri bungsu sedangkan putri pertamanya sudah menikah dan tinggal di kota Bandung dan putri keduanya juga sudah menikah dan tinggal di Bogor. Sehingga dalam keseharian di rumah itu orang tua Elah hanya tinggal berdua.
Mereka sangat berterima kasih atas kesediaanku mengantar anak mereka yang kemalaman di jalan. Aku tak berlama-lama di rumah Elah. Hanya sebentar duduk dan minum lalu pamit mohon diri untuk segera pulang.
Beberapa hari setelah kejadian itu. Aku mendapat surat dari Elah yang dia kirimkan melalui alamat kampusku yang isinya tentang ucapan rasa terimakasih darinya dan keluarganya yang sangat besar padaku. Karena telah mengantarkan dirinya pulang ke rumah. Pujian dan sanjungan yang dia tuliskan dalam surat itu kurasakan sangat berlebihan dan membuatku tersanjung bahkan di akhir suratnya dia sangat mengharapkan kehadiranku untuk sering-sering main ke rumahnya.
Tapi surat yang kuterima itu tidak kutanggapi dan akhirnya kejadian itu berlalu begitu saja, Tanpa aku berusaha untuk mengingatnya. Namun sebulan setelah peristiwa itu sahabat dekatku Odang mengajakku untuk menemaninya ke Majalaya karena ada urusan yang harus dia selesaikan.
Pada saat aku sudah berada di Majalaya, Aku teringat akan Elah yang pernah kuantarkan dulu. Maka aku berkata pada Odang.
“Dang, Aku punya kenalan cewek cantik berjilbab di daerah sini. Setelah urusanmu selesai. Kita main kerumahnya yuk! Ajakku.
Ayo apalagi kalau cantik dan berjilbab mah, Aku paling suka dengan cewek cantik berjilbab kata temanku ini bersemangat.
Setelah urusan temanku ini selesai, Kami langsung menuju ke rumah Elah, Namun rupanya kami kurang beruntung. Karena Elah tidak ada di rumah tapi di rumah kakaknya di Bandung. Akhirnya kami pulang dengan kecewa.
Tiga hari setelah aku ke rumahnya, Datang lagi surat dari Elah melalui alamat kampusku yang isinya tentang penyesalannya yang tidak bisa bertemu denganku dan permohonan maafnya yang teramat dalam padaku karena telah membuatku kecewa. Dan di akhir suratnya dia menggambarkan peta tempat tinggal kakaknya di Bandung dan sangat mengharapkan aku bisa mengunjunginya di sana, Karena sekarang dia tinggal dengan kakaknya di Bandung.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengunjunginya, Karena merasa kasihan padanya yang telah susah payah menggambarkan peta tempat tinggalnya padaku dan pastinya sangat mengharapkan untuk bisa bertemu denganku. Maka pada hari jumat sore sekitar jam 3.30 setelah selesai kuliah. Aku berniat berangkat ke rumah kakaknya Elah langsung dari kampusku. Dan aku tiba di rumahnya sekitar jam 4.30.
Walaupun dia menggunakan jilbab pada saat menyambutku, Namun jilbab itu tidak mampu menyembunyikan kegembiraan dan kebahagiannya pada saat bertemu denganku. Kami ngobrol cukup lama dan iseng-iseng aku berkata padanya.
Kalau besok Akang datang malam mingguan ke sini, Ada yang marah ngga? Tanyaku.
Dia langsung menjawab dengan spontan dan gembira penuh harap.
Siapa yang akan marah kang? Saya mah disini orang baru, Belum ada yang kenal. Akang mungkin yang bakal dimarahin dan diputusin sama si Teteh kalau malam mingguan ke sini? Tanya Elah menyelidiki. Apakah aku sudah punya pacar atau belum.
Akang mah Lah saat ini nggak punya pacar. Yang kemarin itu adalah teman kuliah Akang. Bukan pacar Akang. Kalau dia pacar Akang. Masa dia menyuruh pacarnya untuk mengantar cewek cantik lain ke rumah? Jawabku memberi alasan sambil memuji kecantikannya secara tidak langsung.
Kalau gitu, Elah akan nunggu kedatangan Akang besok, Janji Kang ya! Katanya dengan gembira.
Iya Akang janji, Besok Akang kesini ngapelin Elah Kataku kembali berjanji. Dia sangat gembira setelah mendengar janji dariku bahwa aku akan datang malam mingguan.
Menjelang magrib aku pamit pulang. Dan dengan berat hati Elah mengizinkan aku pulang dan mengantarkan aku sampai ke depan pagar rumahnya.
Keesokkan harinya setelah magrib. Aku bersiap-siap untuk malam mingguan ke rumah Elah. Aku datang ke rumahnya sekitar jam 7.15 malam. Dia menyambutku dengan mengenakan jilbab baju lengan panjang dan serta rok panjang. Dia kelihatan sangat cantik dan segar saat itu aku tercengang memandangnya.
Ada apa Kang? Kok bengong? Tanya Elah padaku. Melihat aku bengong dengan mulut terbuka.
Oh. Nggak. Elah kelihatannya cantik sekali” Kataku dengan perasaan gugup. Karena tak mampu menyembunyikan keterkesimaanku melihat kecantikannya.
Ah. Akang mah merayu. Cantikan juga Teteh teman Akang yang kemarin itu Katanya tersipu malu.
Aku duduk di kursi panjang yang terdapat di ruang tamu. Setelah dia menyuguhi air minum dan kue-kue. ia menutup pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan ruang tengah. filmbokepjepang.com Alasannya agar keponakannya yang berumur 3 tahun tidak mengganggu dan mengacak-ngacak minuman dan kue yang disuguhkan padaku. Jadi hanya kami berdua di ruang tamu itu yang hanya di terangi oleh lampu pijar 5 watt.
Dia lalu duduk disampingku. Aku gelisah dan merasa gugup. Karena seumur hidup. Aku belum pernah duduk berdampingan berdua-duaan. Karena pacaran yang aku lakukan sejak SMA dulu hanya sebatas jalan-jalan, Jajan dan bila main ke rumah juga aku akan duduk dengan kursi yang berbeda dengan kursi yang diduduki pacarku dulu.
Sedangkan saat ini. Aku duduk berdampingan dengan gadis cantik yang dengan beraninya mendekatkan tubuh dan wajahnya ke depan wajahku. Tentu saja hal ini membuat aku semakin gugup. Aku selalu membuang muka bila Elah bicara sambil memandangku. Hingga pada suatu waktu, Setelah aku membuang muka dan kembali menghadapkan wajahku ke wajahnya. Elah langsung menyerangku dengan mencium bibirku.
“cup”
Aku gugup dan kaget. Tak tahu harus berbuat apa. Aku hanya terdiam saat merasakan bibirku mulai dilumat oleh Elah. Jujur sampai aku tingkat dua saat itu belum pernah merasakan berciuman dengan seorang gadis. Badanku bergetar seperti dialiri listrik. Namun bibirku merasakan manisnya bibir dan air liur Elah. Membuat birahiku terdongkrak dengan cepat. Maka secara naluri aku membalas ciuman dan lumatan bibir Elah padaku.
“hhhmmm ssslllluuuppp hhhhhmmm sssslllluuuuppp” suara bibir kami saling melumat. Saling menyedot dan saling bertukar air liur.
Dan secara reflek tanganku memeluk tubuhnya erat-erat. Sehingga percumbuan yang kami lakukan semakin panas dan lama. Setelah bibirku merasa kaku. Aku melepaskan pagutan bibirku dari bibir Elah. Sambil kembali duduk berdampingan. Aku bertanya pada Elah.
Kok Elah demikian lihainya berciuman? Akang mah baru saat ini mengalami dan merasakan apa itu ciuman. Apa Elah pernah berciuman?” tanyaku padanya penuh selidik.
Elah suka melakukan ini waktu di Aliyah dulu dengan kakak kelas yang menjadi pacar Elah yang sekarang sudah putus Jawabnya menerangkan.
“Oh pantas saja dia sangat berpengalaman dalam berciuman” Pikirku.
Tapi apa nggak takut dosa? Tanyaku lagi dengan polos padanya. Dan aku memang bego dalam hal ini.
Kata kakak kelasku dulu. Dosanya akan terhapus kalau setelah melakukan percumbuan. Kitanya bersuci kembali Jawabnya memberikan alasan.
Rupanya gadis ini masih sangat lugu. Sehingga bisa ditipu oleh kakak kelasnya dulu. Tapi saat itu aku tak terlalu memperdulikannya dan kembali bibirku mencium bibirnya. Elah menyambut ciumanku penuh gairah. Dan kembali kami terlibat percumbuan bibir yang panas dan menggairahkan.
“sssslllluuupppp ssssslllluuupppp hhhhhhhmmmm sssssllllluuupppp” dengan gairah yang menggebu-gebu. Aku lumat habis setiap bagian dari bibirnya. Elah membalas lumatan bibirku dengan penuh gairah.
Setelah sekian lama mencumbu bibir Elah. Nafsuku sudah menguasaiku. Penisku sudah sangat tegang dan keras mendorong celana jeans yang aku kenakan. Sehingga menimbulkan rasa nyeri pada batang penis dan selangkangannku. Membuatku melepas ciuman kami. Dengan malu-malu aku meluruskan posisi batang penisku. Elah pun melihatnya dan dia hanya tersenyum. Seolah-olah tahu apa yang terjadi pada penisku. Kemudian dengan malu-malu dan ragu-ragu namun penuh nafsu. Aku mencoba untuk menyentuh dan meremas buah dada Elah dari luar bajunya. Ternyata dia diam saja. Malah memberi kesempatan dengan mendongakkan kepala dan melenguh nikmat dengan desahan yang begitu merangsang.
“Ouhhh sssshhhhh kang geli aaaahhh”
Mendengar desahannnya. Membuat
nafsuku semakin berada diubun-ubun, Lalu tangan kiriku menyibak jilbab yang dikenakannya. Membuat leher jenjangnya terpapang di depan mataku dan aku langsung membenamkan wajahku di lehernya. Aku menghirup aroma tubuhnya yang sangat merangsang. Lalu aku mencium dan menjilati lehernya yang putih jenjang dan menggairahkan. Sehingga kepalaku kini berada dibalik jilbabnya. Mata Elah terpejam menikmati apa yang aku lakukan padanya sambil mengerang.
Ouhhhh ooohh Kang geli aaahhh kang desahnya menikmati apa sedang aku lakukan. Tubuhnya menggeliat setiap cumbuanku mendarat di lehernya.
“Cup cup sslluupp sslluupp cup cup”
ciuman dan jilatan terus aku lancarkan di seluruh permukaan kulit lehernya. Membuat Elah semakin terlena dengan setiap cumbuanku. Bahkan dari bibirnya semakin sering mengeluarkan erangan nikmat dan kedua tangannya makin memelukku dengan erat. Aku begitu bergairah menikmati setiap inci kulit lehernya.
Aku semakin menikmati dan membuatku semakin berani. Setelah puas menyusuri leher jenjang Elah. Aku ingin melihat buah dadanya secara langsung. Maka dengan tergesa-gesa aku berusaha membuka kancing bajunya. Karena aku tidak punya pengalaman di tambah tidak sabar. Maka aku menarik kancing bajunya dengan keras. Saking kerasnya tarikanku membuat kancing itu copot. Aku malu pada Elah dan berkata dengan tampang bloon.
Maaf Lah. Kancingmu copot! Kataku.
Tapi dia tidak memperdulikannya. Dengan nafas yang memburu tersengal-sengal dia membantu membukakan kancing baju dan BHnya sekaligus. Rupanya Elah sudah dikendalikan oleh nafsunya sendiri. Sehingga sudah tidak malu-malu lagi padaku.
Begitu baju dan BHnya terbuka. Maka tampaklah pemandangan indah yang baru pertama kali aku melihatnya selama aku dewasa. Buah dada gadis remaja yang montok putih dan mulus dengan puting berwarna merah muda yang tegak menantang. Pemandangan ini membuat mataku nanar. Bibirku langsung menciumi dan menjilati buah dada itu sedangkan tangan kananku meremas buah dada sebelah kiri. Aku susuri setiap inci buah dengan bibir dan lidahku. Dan akhirnya bibir dan lidahku tiba di atas pucuk putingnya dengan lihai langsung menjilat dan menghisap puting susunya yang tegak merangsang. Elah semakin tak bisa diam terus menerus mengerang dan mendesah menahan nikmat. Elah tidak diam begitu saja. Hingga akhirnya dia membalas dengan membuka sleting celanaku dan dengan lihainya. Elah mengeluarkan penis tegangku dari CD. Tanpa ragu-ragu dia mulai meremas-remas dan mengocok-ngocok batang penisku dengan embut. Membuatku terhenyak menghentikan hisapanku pada puting susunya. Karena merasakan nikmatnya permainan tangan yang diberikan oleh Elah pada penisku.
Oukh ouch ohhhhh” Aku mengerang melayang-layang. Menikmati kelembutan tangan Elah yang sedang mengocok batang penisku.
Tiba-tiba dengan nafsu yang mengebu-gebu. Elah mengagetkanku dengan melakukan sesuatu yang tak kuduga-duga. kepalanya menunduk dan lidahnya langsung menjilat kepala penisku beberapa detik kemudian. Elah memasukkan seluruh batang penisku yang sudah sangat keras dan berdiri tegang dengan gagahnya ke dalam mulutnya. Namun tidak mampu memasukkan seluruhnya ke dalam mulut mungilnya. Tanganku tersentak dan badanku seolah-olah dialiri listrik ribuan volt. Bergetar seluruh tubuh ini ketika lidah basah nan panas membara mulai menjilati dan diselingi dengan mulutnya yang mengemut dan menghisap setengah batang penisku. Aku semakin tak tahan dengan permainan mulutnya. Seluruh bulu yang ada di tangan dan tengkukku seolah berdiri dengan perasaan nikmat yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata. Hanya bibirku saja tanpa sadar mengeluarkan keluhan dan erangan nikmat.
Ouhhhhh Lah geli Ouhhhh Desahku.
Lalu. Elah mulai menggerakkan kepalanya naik turun memompa penisku sambil memainkan lidahnya. Rasanya sungguh nikmat membuat otot di sekujur tubuhku menjadi lemas. Namun di satu sisi aku merasakan gelombang kenikmatan yang berasal dari rasa geli di batang penisku. Kemudian menyebar sampai ke ubun-ubun. Aku terus melayang dan melayang dengan mata yang terbeliak-beliak. Menyaksikan pemandangan sensasional dari seorang gadis berkerudung. Namun dengan baju yang sudah terbuka menampakkan sepasang buah dada montok sedang mengoral penisku dengan lihainya. Kakiku terkejang-kejang menerima deraan nikmat ini. saking tidak mampu menahan sensasinya tanganku meremas kepalanya yang tertutup jilbab. Tak lama kemudian jari tangannya menggantikan mulutnya yang bekerja cukup lama memberikan kenikmatan pada penisku. Sambil mengocok-ngocok batang penisku. Lalu Elah menaikkan kepalanya dan bibirnya kembali menciumi wajah dan bibirku dengan panas membara. Luar biasa kemampuan gadis berjilbab ini dalam memberikan kepuasan pada laki-laki. Aku dibuat terus dan terus melayang tanpa diberi kesempatan untuk menghirup nafas dengan tenang. Nafasku terus menerus dibuatnya berpacu mengejar sesuatu yang belum pernah aku alami sebelumnya.
Tanganku bergerak mencari kepuasan tambahan. Tanganku berusaha menyingkapkan rok panjangnya setelah tersingkap. Lalu tanganku meraba dan mengusap-ngusap pahanya yang putih mulus menggairahkan. Membuat nafsuku semakin membumbung tinggi. Kemudian dengan perlahan namun pasti tanganku naik ke daerah selangkangannya dan menyelusupkan jari-jariku kebalik CDnya dan mulailah jari-jariku mengubek-ngubek bibir vaginanya yang terasa lembut ditimbuni oleh bulu yang lebat dan lembut. Kembali kepuasan dan nafasku tak terhenti mendapatkan pengalaman yang pertama kali kulakukan. Yaitu menyentuh vagina seorang wanita dengan penuh nafsu. Asaku melayang dan aku merasa nerveous dan surprise yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata. Vagina itu terasa lembab dan sedikit basah terutama tepat di bagian lipatan bibir vaginanya Dan ketika jari-jariku berusaha menyibakkan bibir vagina itu dengan lembut dan berusaha menggesekkan jari tengahku kebagian dalam lipatan yang sudah sangat basah dan menggairahkan. Tiba-tiba tanganku dipegang dan ditahannya seraya berkata.
“Jangan dipegang-pegang daerah sini Kang! Saya suka tidak kuat” Katanya dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Biar Akang saya puasin aja Kang. Saya akan sangat puas bila melihat Akang puas. Sebab saya sangat mencintai Akang. Karena Akang begitu baik pada Elah Lanjutnya.
Setelah itu kembali mulut dan tangannya memberikan kenikmatan padaku. Dengan menghisap dan mengocok penisku. membuatku melayang-layang kembali. Gerakan bibir dan lidahnya di batang penisku demikian hebatnya memberikan kenikmatan padaku, Ditambahkan dengan jari halusnya yang mempermainkan buah pelir dan tangan yang satunya mengocok panggal penisku yang tak terjangkau oleh mulutnya. Membuat kenikmatan ini seolah-olah datang bertubi-tubi tiada henti. Hingga akhirnya penglihatanku terasa gelap. Nafasku terhenti dan tanpa dapat kukendalikan tubuhku mengejang kaku dan akhirnya ada dorongan dalam tubuhku melalui penisku yang akan melepaskan sperma demikian kuat dan derasnya membuat aku menjerit tertahan menahan nikmat yang tak terkira. Mengetahui aku akan keluar. lah makin cepat menghisap kepala penisku di bantu dengan tangannya yang mengocok batang penisku. Di saat bersamaan aku merasakan geli di ujung kepala penisku setiap detik rasa itu semakin bertambah. Kocokan tangannya semakin cepat hingga akhirnya.
Aaaahh Jeritku.
‘crot crot crot crot’ Spermaku terpancar dari penisku yang masih berada di dalam mulutnya yang seksi itu. Mulutnya tidak mau melepaskan penisku walaupun pada saat itu penisku terus berdenyut-denyut menembakkan sperma beberapa kali. Bahkan dengan rakusnya kepala penisku terus dihisap-hisapnya hingga sperma yang kusemprotkan itu langsung ditelannya dengan lahap. Hingga akhirnya spermaku habis tak tersisa. Tubuhku secara perlahan-lahan mengendur dan nafasku tersengal-sengal seperti orang yang kehabisan oksigen. Tangan dan kakiku sangat lelah dan lunglai tak bertenaga. Akhirnya badanku kusandarkan di sofa dengan nafas yang masih tersengal-sengal menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme yang telah diberikan oleh gadis berjilbab yang sangat cantik dan menggairahkan ini. Elah masih menjilat dan menghisap kepala penisku seakan memastikan bahwa tidak ada lagi sperma yang tersisa. Setelahnya Elah melepas penisku. Lalu dia mengambil air dalam cangkir yang ada di atas meja tamu dan meminumnya dengan tergesa-gesa seperti orang yang kehausan karena habis bekerja keras. Kemudian dia memandangku dengan pandangan penuh kepuasan karena telah berhasil memberikan kenikmatan yang tak terhingga kepada pria yang sangat dikaguminya.
Akang puas?” Tanya Elah padaku.
Banget Jawabku lemah sambil mengangguk.
Lah. Kamu betul-betul luar biasa seperti yang sudah sangat berpengalaman. Betul-betul diluar dugaan melihat penampilan Elah yang anggun dan selalu menggunakan jilbab” Kataku melanjutkan mengomentarinya.
Seperti yang saya ceritakan tadi kang, Pacarku dulu sering mencumbu saya waktu masih di Aliyah. Dan saya jadi ketagihan untuk melakukan itu. Makanya waktu tadi Akang meraba-raba vagina saya. Saya menolaknya sebab biasanya kalau vagina udah digesek dan dipermainkan. Saya suka tidak tahan untuk menjerit dan melanjutkan yang lebih jauh. Sedangkan disini tempatnya tidak memungkinkan” Ceritanya panjang lebar.
Waktu telah menunjukkan jam 11 malam. Maka dengan terpaksa aku pamit pulang. Elah mengijinkan dengan nada terpaksa. Kami beres-beres merapihkan pakaian yang kusut karena percumbuan yang demikian panjang dan melelahkan. Serta tentu saja dengan kepuasan yang tak terlupakan dalam hidupku. Sebelum pulang kami bercumbu kembali sebagai acara penutup dan Elah menegaskan padaku.
Minggu depan datang lagi ya. Kang! Tanya Elah sambil bibirnya mengecup mesra bibirku.
Aku pun menjawabnya dengan anggukan dan membalas kecupannya. Dan setelah itu. Aku pun pulang dengan pengalaman baru dan tubuh melayang ringan seringan kapas. sambil mulut tersenyum puas dan nafas terasa lapang.
Selama seminggu sesudah itu. Aku selalu gelisah. Tak sabar menunggu malam minggu berikutnya. Selalu saja terbayang apa yang kami lakukan malam itu dan masih kurasakan hisapan dan jilatan lidahnya yang luar biasa pada penisku yang membuat spermaku tersedot keluar begitu banyak. Sehingga lututku serasa mau copot.
Malam yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga. Dan seperti malam minggu sebelumnya. Jam 7 malam. Aku sudah berada di depan rumahnya dengan bayangan di kepala. Akan mendapatkan sesuatu yang nikmat seperti malam minggu sebelumnya. Atau bahkan mungkin lebih.
Elah membuka pintu. Dan menyambutku dengan mesra dan tatapan matanya yang memancarkan luapan kerinduan yang menggelora. Bagaikan seorang gadis yang sudah bertahun-tahun tidak dijenguk oleh kekasihnya. Elah mengenakan kaos longgar lengan panjang dengan jilbab yang tak pernah lepas dari tubuhnya serta rok panjang yang longgar pula. Malam itu kulihat Elah sangat cantik dan menawan serta parfum yang dia kenakan begitu cepat membangkitkan kelaki-lakianku.
Dia mempersilahkan aku masuk ke ruang tamu dan aku duduk di sofa panjang. Sedangkan Elah masuk ke dapur untuk mengambil air dan cemilan yang akan dia suguhkan padaku. Aku menantinya dengan perasaan yang tidak sabar. Setelah dia menyuguhkan air dan cemilan di meja tamu. Kemudian dia dengan manjanya duduk disampingku sambil menggelayut manja dan berbisik.
Saya kangen berat ke Akang. Rasanya seminggu ngga ketemu sama. Akang bagaikan bertahun-tahun Katanya diakhiri dengan mengecup mesra pipiku.
Badanku menjauh darinya seraya berkata.
“Jangan begitu ach. Malu dilihat sama Tetehmu atau keponakanmu!
Sebab saat itu pintu ruang tamu belum tertutup. Sehingga aku masih bisa melihat keadaan ruang tengah.
Tenang aja kang. Nggak ada siapa-siapa. Teteh dan keluarganya lagi menjenguk Bapak dan Ema di Majalaya. Dan saya disuruh Teteh untuk jaga rumah Katanya menerangkan kondisi rumah yang tidak ada siapa-siapa.
Hatiku langsung berbunga-bunga membayangkan bahwa aku mungkin akan lebih bebas bermesraan dengan Elah yang cantik ini. Maka tanpa ragu-ragu. Tanganku membelai jilbab yang menempel di kepalanya dan bibirku langsung mencium bibirnya dengan gemas. Darahku berdesir dengan cepat. Ketika bibirku menikmati bibirnya yang lembut dan basah yang begitu menggairahkan. Dan Elah pun membalas ciumanku dengan tak kalah mesranya. Bibirnya menghisap bibirku dalam-dalam seperti orang kehausan. Hisapannya demikian lama dan menghanyutkan. Tangannya dengan lincah mencopoti kancing bajuku satu persatu. Lalu tangannya menyelusup ke balik bajuku dan langsung membelai dadaku dengan mesra. Serta memainkan puting susuku dengan memilin-milinnya. Puas berciuman. Elah Kemudian menurunkan kepalanya mengarah ke dadaku dan menjilati serta menciumi seluruh dadaku. Memberikan rangsangan-rangsangan yang membuat birahiku bangkit dengan cepat. Aku dibuatnya melayang dan mendengus.
Ouhh ssssssshhhhh Lah Kamu kok pinter banget sich? Kataku terbata-bata menahan nafas yang tersengal-sengal dan menahan nafsu. Penisku langsung mengeras dengan hebat.
Kan semua ini untuk Akang. Orang yang Elah cintai dan sayangi” Katanya sambil terus menjilati dadaku. Puas menjilati dadaku. Bibirnya perlahan naik ke atas dan bibirnya pun mulai mencium dan lidahnya menjilat leherku dengan lembut tapi liar.
Tanganku secara naluri mulai menelusup ke balik kaos panjang yang Elah kenakan mencari-cari buah dada Elah yang bulat dan montok. Aku terpana dan heran. Karena tanganku langsung merasakan kulit mulusnya. Ternyata Elah tidak mengenakan BH. Aku berkomentar heran.
Kok Elah nggak pake BH? Tanyaku.
Kan biar Akang gampang meremas-remas dan menciuminya. Daripada nanti kancingnya copot lagi Jawabnya sambil tersenyum manis menggodaku.
Mengingatkan kecerobohanku yang mengakibatkan kancing bajunya lepas seminggu yang lalu. Aku hanya tersenyum malu mengingat kebodohanku minggu lalu. Kaos panjang itu langsung aku tarik ke atas sehingga aku dapat melihat kedua buah dadanya. Kedua tanganku langsung meremas buah dadanya yang lembut kenyal dan menggairahkan ini. Lalu bibirku langsung menciumi dan menjilati buah dada Elah yang sebelah kanan. Sedangkan yang sebelah kiri aku remas dengan tangan kananku. Elah langsung mengerang dan melenguh dengan lepas tanpa tertahan.
Ouhhh Kang hhhhmmm ouhhhh
Tangan dan bibirku terus dengan intensif mempermainkan kedua buah dadanya. Aku sangat menikmati kekenyalan buah dadanya membuatku tidak bosan meremasnya. dan puting susu Elah yang sudah tegak menantang itu langsung aku sedot-sedot. Hal itu membuat Kepala Elah terdongak dengan terus-menerus mengerang menikmati rangsangan yang kuberikan.
hhhhhmmm aaaaahhhh geli oohhh ooooh Kang ooohhh Kang Desahnya sambil kedua tangannya menekan kepalaku. Seolah ingin menyatukan kepalaku dengan buah dadanya.
Lalu tanganku yang satu lagi mulai menarik rok panjangnya ke atas. Dan membuat kaki sampai pahanya yang putih mulus terlihat. Dan mulailah jari tanganku menari-nari mulai dari betis, Lutut hingga paha kemudian mengusap-ngusapnya dengan lembut dan penuh gairah. Elah semakin menggelinjang dan mengerang menahan rasa geli yang dirasakan tubuhnya. Kemudian tanganku bergerak keatas menuju selangkangan Elah. Kembali aku dibuat terpana ternyata Elah tidak mengenakan CD. Karena jariku langsung meraba bulu-bulu halusnya ketika tiba di selangkangannya. Aku terdiam dan memandangnya heran.
Rupanya Elah mengerti akan keherananku dan langsung menjawab
Biar praktis Kang, karena saya yakin pasti Akang akan membongkar CD Elah. Ya udah Elah lepas aja” Katanya kembali menggodaku.
Aku langsung turun dari sofa. Dan dengan pantatku kudorong meja tamu ke belakang. Supaya tubuh dan wajahku bisa berhadapan dengan selangkangan Elah. Dan kusibakkan rok panjang itu sampai ke pinggang.
‘Deg’
Jantungku seolah berhenti berdetak begitu melihat pemandangan yang baru kualami seumur hidup. Di hadapanku tampak vagina indah yang dihiasi oleh bulu-bulu yang cukup lebat. Namun halus dari seorang gadis cantik yang masih mengenakan jilbab. Walaupun bentuknya sudah tak karuan. Kembali naluri kelaki-lakian bekerja secara reflek. Wajahku langsung menghampiri vagina indah yang menggairahkan dan membuat penisku semakin keras. Lalu bibirku langsung menciumi seluruh permukaan bibir vaginanya tanpa ragu dan sungkan. Betapa harum dan menggairahkannya vagina ini. Bibirku menciuminya dengan penuh nafsu dan nafas yang tersengal-sengal. Aku mencium seluruh daerah selangkangannya. Lalu lidahku mulai bergerak untuk menjilat dari bawah ke atas sepanjang lipatan bibir vagina indah ini.
Aaaaahhhhh aaaahhhh ooohh geliKang ooooohhhhh geli banget kang Elah terus meracau. Seiring dengan bibir dan lidahku yang bergerak tak bisa diam menciumi dan menjilati vaginanya yang menggairahkan ini.
Bibirku terus bergerak. Menikmati sensasi vagina yang baru pertama kali aku rasakan. Hingga akhirnya Erangan lenguhan dan kata-kata meracau yang keluar dari mulut Elah semakin sering terdengar. Bahkan semakin nyaring dan gerakan tubuh yang melonjak-lonjak tak terkendali di atas sofa.
Ooohhh Kang ooohhh Kang saya nggak kuat saya nggak kuat Ouuuuhhhh” racaunya.
Lalu tiba-tiba Elah bangkit berdiri dan berkata.
Jangan di sini Kang! Kita ke kamar Elah aja Katanya.
Lalu tangannya menarik tanganku dan membingbingku ke kamarnya. Dengan tergesa-gesa Elah menarikku menuju kamarnya dan tanpa menutup kamarnya kembali. Elah langsung menarik tubuhku ke tempat tidur dan mendorongku hingga jatuh terlentang dikasurnya yang empuk. Lalu dengan tergesa-gesa dan penuh nafsu tangannya berusaha membuka celanaku sekaligus dengan celana dalamku. Hingga akhirnya bagian bawahku menjadi telanjang bulat dengan penis yang berdiri tegak dengan gagahnya. Aku merasa malu, Karena ini baru pertama kali aku telanjang bulat di depan seorang gadis.
Tampaknya Elah tak memperdulikan rasa maluku. Dia terus menyerangku, Telapak tangannya meraih batang penisku dan langsung mengocoknya. Sementara mulutnya langsung melahap kepala penisku dengan rakus dan penuh nafsu. Bibir dan lidahnya bekerja dengan lincahnya menghisap dan menjilat kepala penisku. Sehingga memberikan kenikmatan yang tak terperi. Membuat tubuhku terlonjak-lonjak dan melenguh karena merasakan geli dan ngilu di kepala penisku. Elah terus memberikan kenikmatan padaku dengan mempermainkan penisku menggunakan bibir dan lidahnya. Sampai akhirnya dia merasa tak tahan dia berdiri dan mencopoti jilbab. Kaos panjang dan rok panjang yang ia kenakan. Dihadapanku tampaklah seorang bidadari cantik dengan rambut panjang hitam sepahu yang terurai dengan indahnya. Tubuhnya begitu sempurna. Dengan kulit yang putih di sempurnakan bulatan buah dadanya yang begitu besar kencang dan kenyal. Di tambah pemandangan di daerah selangkangannya yang membukit. Membuatku menelan ludah. Dengan telanjang bulat Elah merangkak menghampiriku yang sedang terlentang menahan nafsu yang menggebu-gebu.
Elah langsung memelukku. Namun dengan cepat langsung kugulingkan dia. Sehingga saat ini posisinya di bawah. Dan tubuhku langsung bergeser ke bawah. Agar wajahku bisa berhadapan kembali dengan vaginanya yang sekarang tampak lebih indah dibandingkan dengan tadi waktu di ruang tamu karena sudah tidak terhalang oleh rok panjangnya lagi.
Bajuku belum lepas sehingga terasa mengganggu maka aku langsung melepaskannya dengan tergesa-gesa. Lalu kedua tanganku langsung merengkuh pantat Elah yang mulus menggairahkan dan langsung meremasnya. Sementara bibirku kembali menciumi vagina Elah yang sudah semakin basah. Lidahku mengorek-ngorek liang sempit yang terhalang oleh lipatan bibir vaginanya. jempol dan telunjukku membuka sedikit lipatan bibir vaginanya. Mataku langsung tertuju pada klitorisnya. Maka lidahku langsung menjilatnya dengan penuh gairah.
AAAAUUUWWW KANG AAAAAHHHKKKK” jeritnya setiap kali lidahku menyentuh klitorisnya. Membuat cairan cintanya mulai mengalir dari liang vagina Elah.
Namun aku tak memperdulikannya. Tanganku terus meremas pantat Elah dan lidahku terus mengulas-ngulas celah vagina Elah hingga nampak basah mengkilat. Aku terus menjilat dan menyedot cairan yang terus keluar.
AAAHHHHHKKK GELI KANG AAAAAWWWUUUHHH jeritnya semakin panjang.
Tubuhnya terlonjak-lonjak tak terkendali lagi dan kedua tangannya mulai meremas dan mencengkram kepalaku seperti yang sedang menahan sesuatu. Hingga akhirnya pantatnya menegang kaku hingga terangkat ke atas dan kedua tangannya menekan kepalaku. Hingga wajahku semakin rapat dengan vaginanya. Disertai dengan jeritan panjang seperti tercekik.
AAAAAAAAHHHHHKKKKHHHH..
Di akhiri dengan kedutan pantatnya yang menggetarkan tanganku dan liang vaginanya pun berdenyut-denyut berkotraksi meremas-remas ujung lidahku yang sedang menelusurinya. Membuatku bingung karena baru pertama kali merasakan cairan yang asing tapi rasanya gurih. Maka tanpa ragu aku langsung menyedot cairan asing itu sampai habis. Sambil meremas buah dadanya.
Lalu setelah itu tubuhnya terhempas dan dari mulutnya keluar desahan panjang.
Hash hash hash hash” Disertai nafas yang tersengal-sengal seperti yang baru selesai melakukan lari sprint. Dan badannya diam lemas seolah tak bertenaga.
Sudah dulu kang. Saya cape” Katanya padaku.
Aku yang belum mengerti apa yang sedang terjadi. Hanya termangu sambil menahan nafsu yang masih menggebu-gebu. Kedua tangannya menarik lemah tubuhku agar bisa berhadapan dan berpelukan. Kemudian dia berkata.
Akang hebat. Saya baru aja keluar Pacar saya dulu waktu di Aliyah nggak pernah membuat saya bisa melayang dan menghempaskan seperti ini Katanya.
Tapi malah Dia saja yang keluar dan membasahi mulut atau selangkangan Elah setiap kali kami bercumbu lanjutnya lagi.
Oh gitu sahutku yang tidak terlalu memperhatikan apa yang diucapkannya.
Karena gairah nafsuku masih menari-nari dikepalaku dan penisku yang keras dan tegang perlu penyaluran. Aku langsung mencium bibirnya kembali untuk menuntaskan nafsuku. javcici.com Dengan nafas yang memburu. Kedua tanganku pun bergerak liar membelai dan meremas buah dadanya yang montok menggemaskan. Rasanya tak pernah bosan-bosan bagiku jika seharian aku harus mempermainkan buah dada indah ini. Bibir dan lidah serta tanganku secara intensif terus-menerus secara konstan memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan pada Elah. Menyentuh titik Sensitifnya. Kedua tanganku terus berkerja meremas kedua buah dadanya dan memilin kedua putingnya yang menegang. Sementara itu bibirku mencium seluruh wajah dan berakhir di bibirnya yang langsung aku lumat. Tak lama kemudian. Usahaku berhasil. Gairah Elah kembali bengkit dan Elah pun mulai membalas ciumanku dengan panas dan bergairah. Tubuh Elah mulai bergelinjang-gelinjang menahan nafsu yang kembali membludak dalam dirinya. Tangan kananku kemudian bergerak kearah selangkangannya dan jari tengahku dengan lincah menari-nari dibelahan bibir vagina yang kurasakan begitu basah. Klirotisnya aku tekan dan kupilin. Merasakan bagian Sensitifnya di mainkan membuat Elah mengerang cukup keras.
Oooouuuuhhhhh Kang
Kembali jari tengahku menekan klitorisnya dan menari-nari di atasnya.
Erangan dan lenguhannya semakin keras dan terengah-engah.
Aaaaakkkkhhhh Aaaaakkkhhh Ooooohhhh Kang Elah nggak tahan Katanya sambil mendesah seperti menahan derita nikmat yang tak terperi. Kemudian pahanya terbuka semakin lebar dan pinggulnya bergoyang-goyang erotis sambil mengerang dan mengeluh.
Oooohhhh aaaahhhh.
Aku sudah tak sabar untuk menikmati tubuh indahnya. Dan naluriku menuntunku untuk memposisikan diriku diantara kedua paha yang terbuka lebar dengan vagina yang berwarna merah muda mempesona. Dan kuarahkan ujung penisku ke depan liang vagina Elah. Lalu dengan terburu-buru aku menekankan pantatku. Penisku bukannya masuk ke dalam liang vagina yang sempit itu, Tapi terpeleset ke arah depan. Berkali-kali kucoba. Namun selalu meleset kadang ke belakang. Ke samping atau kedepan. Keringatku semakin bercucuran dan dalam hati aku merasa malu pada Elah. Masa aku yang mahasiswa ini tidak bisa memasukkan penis yang sudah tegang kedalam vaginanya. Namun aku terus mencoba walaupun selalu gagal. Akhirnya aku menyerah dan berkata pada Elah.
Kok susah sich masuknya ? Akang sudah nggak tahan nich..! Tanyaku pada Elah.
Pacar Elah juga dulu nggak bisa masuk-masuk. Makanya dia selalu keluarkan maninya di selangkangan Elah. Karena udah nggak bisa menahan nafsunya lagi. Jadi dia keluar di luar Jawabnya.
Oh kalau gitu berarti vagina Elah masih perawan, Sebab belum pernah diterobos oleh penis sebelumnya, Pantas saja susah.
Setelah tahu bahwa sesungguhnya Elah masih perawan. Maka aku mulai berhati-hati dan lebih konsentrasi. Jari-jariku menyibakkan lipatan bibir yang menutupi liang vaginanya. Aku perhatikan dengan seksama. photomemek.com Ternyata di bagian bawah lipatan bibir vagina itu terdapat sebuah lubang yang sangat sempit. Aku arahkan kepala penisku yang sudah sangat tegang ke lubang yang sangat sempit itu. Kutekan secara perlahan pantatku agar ujung penisku menekan dan menerobos lobang sempit itu. Agak susah dan terlihat Elah menyeringai.
Kudorong lagi sedikit ujung kepala penisku agak masuk. Kulihat Elah semakin menyeringai dan terlihat seperti meringis. Kudorong lagi agak keras. Lubang itu terbuka sedikit. Elah menjerit lirih.
“Aduhhh Kang
Kuhentikan gerakanku tapi Elah berkata lagi.
“Jangan hentikan Kang. Terus aja”
Rupanya dorongan nafsu Elah mengalahkan rasa perih dari selaput darahnya yang mulai terkoyak.
Kudorong lagi dengan keras hingga kepala penisku bisa masuk kedalam liang vaginanya. Elah kembali menjerit lirih sambil menahan tubuhku.
Aaauuuhhhh sssaaakkkiiitttthh” Jerit Elah sambil menahan dadaku agar berhenti bergerak.
Sedangkan aku merasa nerveous begitu kepala penisku berada dalam liang vagina Elah. Berjuta-juta perasaan yang tak kumengerti melayang-layang diatas kepalaku. Aku tak bisa menjelaskan rasa apa itu. Setelah tahanan tangan Elah melemah. Kembali kudorong penisku dengan keras hingga amblas sampai ke pangkal penisku.
‘bblleesshh’
Aaaaakkkkkhhhh jerit Elah sambil memeluk erat tubuhku.
Kuhentikan sejenak gerakanku. Menikmati sensasi yang luar biasa ini. Penisku seperti di peras-peras di sedot-sedot oleh dinding vaginanya. Setelah sensasi itu berkurang. Kucoba mencabut penisku sedikit demi sedikit. Pergesekan antara kulit penisku dengan dinding vagina Elah yang basah dan berdenyut-denyut menghasilkan kenikmatan yang tiada tara. Demikian juga nampaknya bagi Elah. Sebab jerit lirihnya diselingi dengan erangan nikmat.
Aduhhh oooohhhh” Antara perih. Geli dan nikmat dirasakan Elah secara bersamaan.
Ketika hanya kepala penis yang masih tertanam di dalam liang vagina Elah. Aku hentikan gerakan mencabut dan kudorong penisku kedalam untuk kembali menyelam menikmati sensasi gesekan penis dengan dinding vagina yang basah. Dan berdenyut-denyut tiada henti.
“Oooohhhh. Erangku menahan nikmat. Ketika penisku kembali terbenam seluruhnya. Membuatku merasakan sensasi pijatan dinding vagina Elah yang sempit. Kembali aku tarik penisku lalu kudorong kembali ke dalam. Pelan-pelan aku mulai menggenjot vagina Elah sambil memandang wajahnya. Ekspresi wajahnya menggambar bahwa dia begitu menikmati genjotan penisku. Beberapa saat kemudian aku menaikkan kecepatan genjotanku.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Gerakan keluar masuk penisku di dalam vagina Elah. Kulakukan berulang dengan kecepatan yang konstan. Jerit lirih kesakitan Elah telah hilang secara total tergantikan oleh sensasi kenikmatan yang juga pertama kali dirasakannya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Oooooohhhhh Kang nikmat Oooohhh Kang. Ooooohhhh Demikian erangan dan lenguhan Elah keluar dari mulutnya berulang-ulang.
Hingga akhirnya pinggul Elah turut bergerak memberikan tambahan sensasi nikmat yang berlebihan bagi diriku maupun dirinya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Aaaahhh aaahhh sssshh. Dengusan dan erangan bersatu dalam keriuhan deru nafas kami. Rasa nikmat ini membuatku terus melayang-layang dan Elah. Sehingga erangan nikmatku bersahut-sahutan dengan erangan nikmat Elah. Sehingga mengahasilkan suatu konser desahan kenikmatan yang bisa membuat terangsang bagi yang mendengarnya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Suara benturan selangkangan kami bersahut-sahutan mengiringi persetubuhan kami. kembali bibirku melumat bibirnya. Sambil terus menggenjot tubuhnya.
Elah membalas lumatan bibirku sambil menggoyang pinggulnya. Menyambut setiap gerakan pantatku.
Gerakanku dan goyangan pinggul Elah semakin cepat. Dan tubuh kami mulai merasakan kejang-kejang tanpa dapat dikendalikan. Dan deraan nikmat pun semakin membuat kami lupa diri. Aku dan Elah terus mendengus dan mengerang bersahut-sahutan dengan gerakan yang sudah tidak beraturan lagi dari tubuh kami. Seolah-olah sedang menggapai nikmat yang semakin lama semakin bertambah tinggi.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Genjotanku semakin bertambah cepat seiring waktu berjalan. Bibirku terus mencium sekujur wajahnya. Elah hanya bisa pasrah menerima cumbuan-cumbuan bibirku di wajahnya.
Oooohhhh Kang ooooohhhhh nikmat ooooohhhh aaaaakkkkhhh Elah semakin meracau. Setiap kali penisku menyentuh mulut rahimnya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
aku merasakan nikmatnya jepitan dinding vagina Elah yang membungkus batang penisku. Membuatku semakin dalam menusuk batang penisku kedalam vaginanya.
Ohh Lah oooohhhh enak bhangget memekmu sayang aaaahhh hhhhmm” Dengus nikmatku pun semakin nyaring. Saat aku terus menggenjot tubuhnya. Mataku tak bisa lepas terus memandang wajahnya aku dapat melihat bahwa Elah begitu menikmati persetubuhan ini. Tak tahan dengan melihat wajah cantiknya. Kembali bibirku melumat bibirnya. Elah membalas lumatan bibirku sambil mendekap tubuhku dengan erat.
Namun tak lama kemudian. Tiba-tiba ada dorongan tenaga yang sangat besar dari dalam tubuhku yang tidak bisa kulawan. Badanku melenting kejang kaku. Penisku tertanam dalam menekan vagina Elah hingga ke pangkalnya dan dari mulutku keluar jeritan nikmat yang panjang tak tertahan.
“Aaaahkkks..
Pada saat yang bersamaan Elah mengalami hal yang sama. Tubuhnya melenting kebelakang, kukunya menancap dipunggungku dan pinggulnya naik menekan selangkanganku serta kepala terdongak dengan mata terpejam dan keluarlah jeritan panjangnya.
“Aaaaaaahhhhkkkks…”
Sedetik kemudian
“crot crot crot crot crot”
Spermaku keluar dengan derasnya. Membasahi seluruh rongga liang vagina Elah. Dan disambut dengan kontraksi yang sangat hebat dari dalam liang vagina Elah yang memeras dan memijat-mijat batang penisku serta menghisap-hisap seluruh sperma yang terpancar dari ujung penisku. Menghasilkan suatu puncak kenikmatan yang tak terbandingkan secara bersamaan yang kami rasakan.
Setelah itu. Kurasakan badanku seolah melayang ringan jatuh terhempas diatas tubuh Elah yang juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan.
Hahs hash hash hahs hahs hahsss.. Nafas kami keluar seperti orang yang sangat kelelahan.
Dengan nafas yang ngos-ngosan kami saling berpandangan dengan rasa puas dan nikmat. Kemudian bibirku mencium mesra bibir Elah dan disambutnya dengan mesra. Kami pun bercumbu untuk beberapa saat.
Wuih enak banget Kang baru kali ini Elah merasakan hal yang seperti ini Katanya dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
Akang juga sama geulis. Ini adalah pengalaman pertama Akang jawabku.
Kemudian badanku kugulirkan kesamping tubuh Elah. Sehingga penis tercabut dari liang vagina Elah. Kuperhatikan ada lelehan sperma kental yang berwarna putih bercampur dengan warna kemerahan yang keluar dari liang vagina. Rupanya Elah memang benar-benar masih perawan. Jadi selama ini pacarnya belum memerawani Elah secara sempurna, Mungkin karena kondisi lingkungan Aliyah atau pasentren tidak memungkinkan mereka berdua dapat melakukan persetubuhan dengan tenang. Sehingga percumbuan yang mereka lakukan selalu terburu-buru. Sehingga pacar Elah yang dulu hanya memikirkan bagaimana agar spermanya cepat keluar tanpa bisa menembus selaput dara Elah yang mesih menjaga keperawanannya.
Kami berpelukan cukup lama mengumpulkan semua kesadaran yang sempat hilang sambil menormalkan helaaan napas yang tersengal-sengal akibat percumbuan yang demikian lama.
Ronde kedua
Sambil berbaring kuperhatikan tubuh gadis cantik yang biasanya berjilbab ini dalam keadaan telanjang bulat tergolek lemah. Oh betapa indahnya betapa putih dan mulusnya kulitnya. Tanganku mulai membelai dan mengusap tubuh indahnya yang basah oleh keringat ini. Matanya memandangku mesra dan bibirnya tersenyum manis menggiurkan. Membuatku tak tahan. Kucium lagi bibir mungilnya dan tanganku membelai serta meremas buah dadanya yang montok merangsang.
Tak terasa gairahku bangkit kembali, Perlahan namun pasti batang penisku mulai mengeras kembali. Dan Elah pun merasakan hal yang sama. Gairahnya mulai bangkit kembali dan kembali kami berciuman dan berpelukan sambil bergulingan di kasur. Kami kembali bercumbu dengan penuh gairah dan penisku kuarahkan kembali ke liang vaginanya. Kali ini penisku dapat masuk dengan mudah. Dan persetubuhan kali ini pun berlangsung lebih panas dan lebih menggairahkan dari percumbuan sebelumnya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’ suara benturan selangkangan kami.
Tangan kiriku kembali menjalankan perannya dengan membelai sekujur tubuhnya. Elah tidak bersikap masif. Dia menarik leherku dan langsung melumat bibirku penuh gairah. aku membalas lumatan bibirnya tak kalah bergairah. sambil menggenjotnya. aku cium sekujur wajahnya. Elah nampaknya menikmati setiap cumbuanku.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
“aaaahhh hhhhhhmmm kang terus yah gitu kang genjot terus hhhhhhmmmm aaaahhhh aaaahhh” Lenguhan racauan dan desahan saling bersahut-sahutan seiring waktu berjalan.
Tubuh indahnya sudah bermandi keringat begitu juga denganku yang begitu bersemangat menggenjot vaginanya. Sambil meremas buah dadanya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
“aaaahhh oooohhhh aaaahhhhh” Desahan kami saling bersahut-sahutan. Mengiringi bersetubuhan kami.
Keringat telah membanjiri tubuh kami. Yang sedang berpacu mencapai puncak birahi. Kembali aku lumat bibirnya sambil meremas kedua buah dadanya. Hingga tubuh Elah menegang. Setiap kali aku menggenjot lubang vaginanya sangat dalam.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
“Lah. Memekmu enak banget sayang aaaahhh ssssshhhtttt ooooohhhhh” Kataku bercampur desahan. Begitu nikmatnya jepitan dan sempitnya vagina Elah. Membuatku tidak mampu menahan suara.
Deraan nikmat kami yang rasakan. Sungguh membuat tubuh kami seperti melayang. Pandangan mata Elah semakin sayu memandangku. Seakan menunjukkan bahwa dirinya begitu menikmati setiap detik persetubuhan ini. Pinggulku bergerak semakin cepat dan sedikit kasar dalam menggenjot vagina Elah. Sehingga tubuhnya terlontar-lontar. Hingga dalam hitungan menit saja membuatnya akan menjemput orgasmenya kembali.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
suara yang dihasilkan akibat benturan antara selangkangan kami menjadi musik saling begitu menggairahkan. Membuatku semakin bernafsu untuk menggejot vagina Elah.
Membuat Elah memejamkan mata. Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya Ke kiri ke kanan. menahan deraan nikmat yang melanda tubuhnya. Hingga akhirnya Elah tak mampu menahan arus gelombang yang menerjang tubuhnya.
“Ooooohhhhh Kang Elah mau keluar aaaahhhh gak tahaan lagiiiihhh ssssshhh” Ceracau Elah sambil meremas seprei tempat tidurnya dengan kuat.
Mendengar Elah akan orgame. Membuatku langsung menggejot tubuhnya dengan kencang. Hingga tak lama kemudian.
“OOOOOOHHHH KANG ELAH KELUAR AAAAAHHH” Teriakan Elah cukup keras saat orgame melanda. Tubuhnya mengejang kaku. Pantatnya bergetar begitu hebat.
Di saat bersamaan. Dinding vaginanya berkotraksi seperti meremas-remas batang penisku yang masih tertanam di dalam lubang vaginanya. Aku juga merasakan batang penisku disiram cairan hangat. Kemudian Aku diamkan sejenak. Membiarkan Elah menikmati puncak kenikmatannya. setelah beberapa saat. Tubuhnya kembali normal.
“Gimana sayang? Enak?” Tanyaku pada Elah. Elah memandangku dengan senyum kepuasan.
“Enak banget Akang sayang. Sekarang gantian Akang. Teruskan sampai Akang puas” Jawab Elah sambil tersenyum menggoda.
Mendengar kalimat menggodanya. Membuatku makin bernafsu dan mulailah aku mengecup bibirnya. Lama-lama berubah melumat bibirnya. Elah menyambut lumatan bibirku. Kami berciuman dengan penuh gairah. Lidah kami saling membelit. Sedangkan kedua tanganku kembali menjamah buah dadanya. Meremas dan memainkan putingnya. Setelah puas menikmati bibirnya. Ciumanku turun melewati dagunya hingga leher jenjangnya. kutelusuri jenjang lehernya dengan lidahku kusapu semua area sensitif di daerah lehernya dan belakang telinganya. Akibat Sapuan lidahku di sekitar lehernya. Membuat Elah menggeliat menahan geli. Puas dengan lehernya Ciumanku semakin turun melewati pundaknya hingga berhenti di salah satu buah dadanya. Mulutku langsung menyedot putingnya. Merasakan putingnya aku mainkan membuat Elah mendekap kepalaku. Seakan tak rela deraan nikmat yang sedang dirasakannya terhenti. Sementara di bawah sana. Aku kembali menggerakkan pantatku maju mundur. Secara konstan aku menggenjot tubuhnya. Sambil memainkan kedua buah dadanya secara bergantian.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Aku sangat menikmati setiap detik dari persetubuhan ini. Kali ini kedua kakinya melingkar di pantatku. Menekan pantatku seakan menginginkan penisku untuk menembus vaginanya lebih dalam lagi. maka aku penuhi keinginannya langsung saja aku tusuk vaginanya lebih dalam.
“aaaahhh aaaaahhh aaahhh oooohhh aaahhh” Desahan kami saling bersahut-sahutan mengiringi setiap gerakan kami.
Seiring berjalannya waktu. Tak terasa tubuh kami semakin berkeringat. Peluhku bahkan sampai menetes.Dan mendarat di atas kulit putihnya berkilauan akibat peluh bercampur air Ludahku. Menambah keindahan tubuhnya membuat gairahku semakin memuncak. Semakin lama genjotan penisku semakin cepat.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
“AAAAHHHKKKK AAAAKKKHHH OOOHHH KANG ELAH KUAT LAGI AAAAAHHH” Jeritan histeris Elah. Tak mampu menahan luapan birahi mendera tubuhnya. semakin cepat genjotanku. Jeritan kenikmatan Elah semakin tak terkendali.
Membuat tubuhnya terlontar ke atas ke bawah. hingga akhirnya gelombang orgasme kembali menerjangnya.
“AAAAAKKKKHHHH” Jeritan Elah bersamaan dengan tubuhnya mengejang pantatnya bergetar tubuhnya melengkung ke atas membuat buah dadanya semakin membusung di hadapanku. Dan pelukannya semakin erat di punggungku. Kedua kakinya menekan pantatku dengan erat. Kembali penisku tersiram cairan orgasmenya dan merasakan sensasi pijatan dinding vaginanya yang sedang di landa orgasme. akibat sensasi pijatan dinding vaginanya membuatku semakin tidak mampu menahan lebih lama. Hingga beberapa detik kemudian. Dengan sekali hentakan.
“AAAAKKHHH” Jeritan tertahanku
‘crot crot crot crot crot’
Aku merasakan penisku berdenyut-denyut meledaklah jutaan sel sperma ke dalam rahimnya. Tubuhku mengejang dan bergetar hebat.
Percumbuan kami terhenti setelah aku melihat waktu telah menunjukkan jam 11.30 malam. Maka dengan terpaksa aku pamit pulang dengan janji akan mendatanginya lagi malam minggu berikutnya.
Malam minggu berikutnya. Aku mendatanginya dengan harapan kami bisa kembali mereguk kenikmatan secera bersama-sama. Namun harapanku tak terlaksana karena ternyata dia sedang haid. Dan lagi pula keluarga kakaknya ada di rumah. Dan sebagai gantinya saat itu Elah memang betul-betul menservisku secara sempurna di ruang tamu. Dengan mengenakan jilbab dan baju longgar. Elah mengoral penisku dengan cara yang sangat bervariasi sehingga spermaku sampai muncrat membasahi wajah dan baju yang dia kenakan. Sungguh luar biasa pelayanan sex dari gadis berjilbab ini.
Hari sabtu berikutnya. Tanpa memberitahukan terlebih dahulu padaku, Sekitar jam 1 siang, Elah datang ke rumahku mengendarai mobil Jimny dengan mengenakan pakaian seperti biasa yaitu jilbab lebar dengan baju longgar yang panjang..dan saat itu memang aku tidak ada jadwal kuliah.
Yuk, Kang kita jalan-jalan malam mingguan ke pemandian air panas Ranca Upas di daerah Ciwidey..! Ajaknya padaku.
Pake apa dan dengan siapa? Tanyaku.
Pake Jimny itu Kang. Kita berdua aja Jawabnya. Sambil menunjuk Jimny putih yang diparkir di depan rumahku.
Tapi Akang belum bisa nyetir.. Kataku malu-malu.
“Ga apa-apa atuh. Kang. Biar saya aja yang nyetir. Cuek aja Jawabnya.
Ok dech. Kalo gitu mah” Jawabku bersemangat.
Aku siap-siap dan tak lama kemudian kami berangkat. Di perjalanan Elah bercerita bahwa mobil Jimny itu adalah milik kakaknya yang nomor dua yang sekarang sedang menginap di rumah kakaknya yang pertama. Jadi di rumahnya saat ini ramai dengan keponakannya. Sehingga daripada menggangu kemesraan kami, maka Elah berinisiatif padaku untuk bermesraan di luar rumah. Tentu saja aku gembira mendengar ceritanya.
Sepanjang perjalanan tangan kananku selalu mengusap-ngusap paha Elah yang tertutupi olah rok panjangnya. Namun tetap saja mampu memberikan kehangatan dan rangsangan kenikmatan pada diri Elah. Yang bisa membuat matanya merem-melek merasakan sensasi nikmat dan nafasnya melenguh nikmat sambil tetap konsentrasi pada kemudi yang sedang dipegangnya.
Jangan terlalu akh Kang nanti celaka.! Lagi di jalan nich..! Katanya dengan nafas yang menderu. Aku sadar untuk tidak melakukan hal yang jauh lagi yang bisa mencelakakan kami berdua. Namun usapan dan belaian mesra selalu kulakukan di sepanjang perjalanan itu. Membuat dirinya nyaman dalam perjalanan. Sehingga tak terasa kami sudah tiba di tempat yang kami tuju sekita jam 4 sore.
Kami masuk ketempat itu bagaikan pasangan muda suami istri. Karena terlihat sangat mesra. Kami berjalan-jalan sambil berpelukan erat menahan hawa dingin pegunungan di daerah Ciwidey ini. Sambil menikmati pemandangan alam yang indah dan romantis. Setelah lelah jalan-jalan. Kami menyewa sebuah kamar mandi untuk keluarga yang di dalamnya terdapat kolam air panas dengan ukuran 2 X 2 meter.
Begitu masuk kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi kami langsung berpelukan erat dengan bibir yang saling berpagut mesra. Percumbuan itu kami lakukan cukup lama sambil berdiri sehingga akhirnya kami hentikan dan kubisikan.
“Sambil berendam air panas Yuk.! Ajakku. Elah menatapku mesra dan mengangguk setuju.
Dengan tergesa-gesa kami menanggalkan semua pakaian yang melekat di badan sehingga kami telanjan bulat. Penisku telah berdiri tegak dan Elah dengan gemasnya meremas penisku sambil berkata manja.
Iihhh ini burung, kok sudah berdiri tegak lagi.? Katanya diakhiri dengan mengecup mesra kepala penisku. Aku hanya tersenyum bangga melihat kelakuan Elah yang menggemaskan ini.
Kemudian dia kembali berdiri tegak. Tampaklah puting buah dadanya sudah tegak menantang dan secara spontan bibirku langsung menghisap dan mengulumnya dengan penuh gairah. Elah langsung mengeluh.
“Uuhhh Tapi mendorong badanku seraya berkata.
“Katanya pingin sambil berendam.? Protesnya sambil tersenyum. Maka kubimbing Elah dan kami berdua pun masuk ke dalam kolam air panas yang kedalamannya hanya sebatas pinggang.
Di dalam kolam. Air panas itu begitu menghangatkan dan membuat nyaman di tengah suasana pegunungan yang dingin menusuk tulang. Kami berpelukan dan saling melumat bibir dengan gairah yang berapi-api. Lidahku menerobos ke dalam mulutnya. Lidahku menyusuri rongga mulutnya dan mencsri lidahnya. Elah menyambut dan membalas sapuan lidahku. Sehingga lidah kami saling membelit. kami terkadang bertukar ludah. Hingga suara ciuman panas terdengar menggairahkan.
“ssssllluuppp sssslllluuuppp ssssslllluuuppp hhhhhmmmsssss sssssllllluuuppp”
Sambil berciuman dengan panas. Kedua tanganku meremas-remas kedua buah dadanya yang montok membulat. Sedangkan tubuhnya kusandarkan dipinggir kolam. Lalu mulutku mulai menyosor buah dada menggemaskan itu penuh dengan nafsu, Bibirku menghisap dan mengecup seluruh bagian buah dadanya. Sambil lidahku menjilat-jilat dan akhirnya aku mengulum dan menghisap puting susu yang semakin tegak menjulang.
Oooooohhhh Kang terus hisap yah gitu ooooohhhhh.. Erangan Elah mulai terdengar sambil meremas-remas rambutku dan terkadang menariknya dengan cengkraman yang seperti sedang menahan nikmat yang tak tertahan. Kemudian dengan ganas. Kedua tangannya menarik kepalaku dan mengarahkan wajahku ke wajahnya dan bibirnya langsung melumat bibirku dengan nafsu yang menggebu dan nafas yang memburu.
Ciuman Elah begitu liar. Lidah dan bibirnya menyusuri bibir. Wajah. Telinga lalu turun ke leher. Elah menghisap-hisap leherku membuat aku terpejam. Menahan nikmat dan rangsangan yang semakin menggila. Kemudian bibir dan lidahnya turun menjilati dadaku hingga ke puting susuku yang telah berdiri kaku. Tangannya mulai bergerak ke bawah kedalam air kolam yang hangat menggapai penisku yang sangat tegang dan mengocoknya dengan irama yang menghanyutkan memberikan kenikmatan tiada henti.
Tangan kiriku merengkuh tubuhnya dan memeluk erat. Bibirku kembali mencium bibirnya dan menghisapnya dengan penuh nafsu. Sambil tangan kananku bergerak mengarah ke vaginanya mengusap dan mengobel seluruh permukaan lipatan bibir vaginanya. Tubuh Elah mulai tak bisa diam. Bibirnya melepaskan diri dari pagutanku dan kepalanya terdongak ke belakang serta mengerang.
Ooooooohhhhh kang ooooooohhhhhhh Erangannya semakin meningkatkan nafsuku semakin tinggi dan tinggi. Bibirku langsung melumat lehernya. Karena Elah mendongakkan kepalanya. Membuatku semakin leluasa menikmati setiap jengkal kulit lehernya. Jariku mulai mencari celah lipatan liang vagina Elah dan mengoreknya dari bawah hingga ke atas menuju klitorisnya yang sudah semakin membesar menonjol keras. Dan begitu jari tengahku menyentuh dan langsung menekan klitorisnya, Erangan Elah semakin keras.
“Aaaaaahhhhh aaaaaahhhhh”
Jariku terus mempermainkan vaginanya. Pinggul Elah bergoyang dan bergetar menahan nikmat yang kuberikan. desahan dan erangannya semakin nyaring.
“Ooooooohhhhhh
Akhirnya jari tengahku menussuk liang vagina Elah. Tubuh Elah bergetar. Matanya mendelik serta menjerit.
Auuuwwwhhh aaaauuuuuwwwww” Gelinjangan tubuh Elah semakin liar.
Jari tengahku semakin cepat mengocok-ngocok vagina Elah keluar masuk keluar masuk dengan cepat hingga ke pangkal jariku.
Ooooohhhh Kang. Elah enggak tahan Elah enggak tahan Racaunya.
aaaahhhh Kang. Masukkan masukkan ooouuuuhhhh Pintanya padaku. Memelas dengan nafas yang semakin tersengal-sengal diburu nafsu yang semakin membludak.
Sebenarnya aku pun sudah tak tahan ingin segera memasukkan penis tegangku ke dalam vaginanya yang nikmat. Lalu aku arahkan penis tegangku ke vagina Elah. Kakiku kutekukkan. Elah membuka pahanya memberi jalan bagi penisku. Tangan kanannya meraih penisku dan mengarahkan kepala penisku tepat didepan liang vaginanya. Setelah dirasakannya pas. Dia memajukan pinggulnya. Aku langsung mengerti pantatku mendorong penisku dan
“Bless” Perlahan-lahan penisku masuk.
“Oooohhhh. Elah mengerang sambil memejamkan matanya rapat-rapat seolah sangat menikmati proses itu. Aku merasakan proses penetrasi di dalam air hangat ini memberikan sensasi nikmat yang sangat berbeda. Nikmat luar biasa.
“Oohh Aku pun ikut mendesah nikmat.
Pantatku semakin kutekan dalam-dalam sehingga seluruh penisku dapat masuk hingga ke pangkalnya. Kaki Elah terangkat dan tangannya memeluk erat tubuhku. Lalu kami diam selama beberapa saat menikmati penetrasi didalam air hangat yang nikmat luar biasa. Dinding vagina Elah berdenyut-denyut memberikan sensasi pijatan kenikmatan yang membuat mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
Perlahan-lahan aku mulai menggoyang pantatku agar penisku bisa keluar masuk vagina Elah memberikan gesekan antara batang penis dan dinding liang vagina Elah yang semakin berdenyut dan menghisap-hisap liar batang penisku. Aku semakin melayang dan Elah pun semakin mengerang dan mengeluh nikmat.
“Ahhhhh aaaahhhh oooohhhh
Pinggul Elah turut bergoyang erotis didalam air memberikan tambahan sensasi nikmat.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Air kolam bergolak seiring dengan gerakan kami yang makin lama semakin cepat dan liar. Bunyi berkecipaknya air kolam bersatu padu dengan erangan serta lenguhan Aku dan Elah yang saling bersahutan.
Makin lama gerakan kami makin tak terkendali. Riak dan bunyi berkecipaknya air semakin nyaring. Dan erangan dan lenguhan Elah sudah berganti dengan jeritan-jeritan nikmat yang semakin tak dapat dikendalikannya.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Aaaahhhhkkkk Aaaaakkkkhhhh ooohhhh ooooohhhhh.
Dengusanku pun semakin cepat. Seiring dengan gerakan pantatku yang semakin menghentak-hentak cepat dan keras membuat tubuh Elah terlonjak-lonjak.
‘plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok’
Sambil menggenjot tubuhnya. Bibirku melumat dan menghisap leher Elah hingga membuat lehernya merah bekas cupanganku. Hingga akhirnya aku merasakan desiran darahku mengalir begitu cepat dan melemparkan tubuhku tinggi melayang. Pantatku kuhentakan keras kedepan hingga seluruh penisku menancap dalam hingga ke pangkalnya di dalam vagina Elah. Badanku melenting kaku dan dari mulutku keluar teriakan tertahan
Aaakkhhhhss
Pinggul Elah pun menyambut tekanan pantatku dengan arah yang berlawanan membuat kedua selangkangan kami menempel erat. Badannya melenting kaku dan dari mulutnya pun keluar teriakan panjang menahan nikmat.
Aaaaaaaaaahhhhkkkk.
Sesaat kemudian
“Cror crot crot crot” Spermaku menyemprot dengan deras di dalam vagina Elah disambut dengan denyutan vagina Elah sangat keras memijit dan memeras badan penisku serta hisapan-hisapan yang menyedot habis seluruh spermaku di dalam veginanya.
Kedua tubuh kami terdiam kaku menikmati puncak orgasme secara bersamaan dalam suasana sensasi nikmat yang sukar diucapkan. Mataku berkunang-kunang menahan nikmat yang menghilangkan hampir seluruh kesadaran yang ada dalam diriku. Perasaan kami seolah-olah sedang melayang tinggi. Lalu.
Hhhooahhhh. Secara bersamaan kami mengeluarkan nafas lepas merasakan tubuh kami melayang jatuh terhempas ke dasar jurang yang sangat dalam. Riak air kolam perlahan-lahan mulai tenang. Seiring tenangnya tubuh kami menyisakan rasa cape dan lelah yang teramat sangat.
Sesaat kami merasakan tubuh kami lunglai tak bertenaga di dalam air kolam yang hangat. Sambil berpelukan kami menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam ke dasar kolam merasakan sisa-sisa kenikmatan dan kepuasan yang masih terus kami rasakan selama beberapa saat. Setelah kesadaran dan tenaga kami berangsur-angsur pulih. Kami lanjutkan dengan mandi dan bercengkrama mesra di dalam kolam. Setelah cukup puas mandi berendam, kami keluar dari kolam dan berpakaian dengan perasaan yang sangat bahagia. Aku semakin merasa cinta pada gadis berjilbab yang luar biasa ini.
Kami pulang dari Ranca Upas sebelum magrib dan tiba di rumah Elah sekitar jam 8 malam. Dan karena suasana rumah sangat ramai oleh keluarga kakaknya Elah. Maka aku tidak berlama-lama di rumahnya dan aku pun pamit pulang.
Sejak saat itu aku semakin memantapkan diri untuk menjadi kekasih Elah dan kami saling mencintai. Aku sudah melupakan perasaanku pada cewe teman sekampusku yang tadinya akan kupacari. Karena aku telah menemukan seorang gadis berjilbab yang bisa memberikan kebahagiaan padaku.
Namun enam bulan setelah aku mengikat hubungan cinta dengan Elah. Suatu hari Elah menemuiku sambil menangis. Dia bercerita bahwa dia telah dilamar oleh mantan pacarnya waktu di pasantren dulu yang ternyata sampai sekarang masih mencintainya dan lagi pula dia merasa berdosa pada Elah karena telah menodai Elah pada waktu mereka masih di pasantren Tasikmalaya. Ternyata mantan pacar Elah itu adalah putra seorang ulama yang cukup ternama di daerah Tasikmalaya dan keluarga Elah sangat setuju atas lamaran tersebut.
Mereka memaksa Elah untuk menerima lamaran tersebut membuat Elah tidak berdaya untuk menolaknya. Dengan perasaan duka yang sangat dalam aku tidak dapat berbuat banyak. Terpaksa aku relakan Elah yang sangat kucintai ini untuk menikah dengan orang lain.
OhElahsemoga engkau bahagia dengan suamimu.,,,,,,,,,,,,,,,,,
TAMAT