Pengalaman Pertama Dengan Rusia Not Nude Not RepostReupload

Hari itu, seorang teman meminta saya untuk menemaninya ke sebuah pesta rumahan yang diadakan temannya, saya merasa tidak enak untuk ikut karena merasa tidak diundang tapi juga tidak enak menolak karena teman saya ini selalu membantu saya, setelah menimbang akhirnya saya mengiyakan ajakannya.

Setiba dirumah temannya, saya dikenalkan kepada yang punya acara dan ternyata seorang bule yang sudah fasih berbahasa Indonesia dan kemudian kami dipersilahkan masuk dan berbaur.

Saat berbaur saya mendapati ada perempuan (bule juga) yang sepertinya merasa asing pada pesta tersebut, saat saya hampiri dan menyapa, jawabannya dalam bahasa inggris pun terbata-bata namun seiring berjalannya waktu dan pengaruh alkohol, kami pun mulai berbincang. Sebut saja namanya Anna, dia berasal dari Rusia dengan tinggi sekitar 170 dan bobot sekitar 60, Anna bercerita bahwa dia datang ke Indonesia untuk mencoba peruntungannya sebagai model dan sedang mengikuti casting di beberapa agency. Saat berbincang, Anna menjelaskan bahwa dia hadir dalam pesta tersebut pun atas ajakan temannya yang sudah lebih dulu menjadi seorang model, jadi kami berada dalam situasi yang sama dimana kami tidak kenal siapa2 selain teman yang mengajak kami.

Kami pun menghindar dari kerumunan dan berbincang di Balkon lantai 2 dimana tidak ada orang disana, Anna bertanya apa pekerjaan saya dan saya menjawab (bohong) bahwa saya fotografer untuk sebuah EO wedding (padahal teman saya yang mengajak adalah fotografer wedding yang asli). Anna terkejut dan bilang pada saya bahwa kebetulan dia sedang mencari seseorang yang mau membantunya untuk membuat portfolio namun terkendala masalah biaya karena dia tidak ada teman fotografer di Indonesia dan yang profesional menawarkan tariff yang lumayan. Anna pun meminta bantuan saya untuk memotretnya dan saya dengan percaya diri mengiyakan demi mendukung kebohongan saya, yang saya pikir dia hanya basa basi saja.
Pesta pun berakhir dan kami pulang seperti tidak terjadi apa2.

Beberapa hari kemudian, saya mendapat telpon dari nomor tak dikenal, saat saya jawab ternyata Anna yang menelpon saya dan mengaku mencari saya melalui temannya, tuan rumah, dan teman saya yang mengajak ke pesta. Anna menanyakan apakah saya masih mau membantunya membuat portfolio dan saya terpaksa mengiyakan, lalu kami membuat janji temu. Tak lama, teman saya menelpon “he bangsat! Ngibul apaan lu ama tuh bule sampe nyariin gitu hahaha..” setelah saya jelaskan dan teman saya paham situasinya, lalu saya minta bantuannya untuk meminjam kamera dan quick tutorial dalam foto portfolio.

Hari H pun tiba, Anna menelpon saya lagi untuk memberitahukan lokasinya di hotel X, saya pun segera meluncur kesana sambil mengulang tutorial yang saya dapat.

Sesampainya disana, Anna menyambut saya dengan masih berbusana lengkap dan kami duduk sambil membicarakan foto apa dan tema apa yang akan kami lakukan. Setelah sudah paham konsepnya, Anna berdiri dan menelanjangi dirinya didepan saya, saya terkejut tapi ingat bahwa saya harus pura2 profesional dengan tidak bereaksi saat Anna berganti busana didepan saya. Dimulailah sesi foto, dengan penis sekeras batu saya menahan dan melanjutkan dari busana ke busana lainnya hingga selesai. Saya pikir sudah berakhir derita saya, karena biji sudah tidak karuan rasanya.

Seketika Anna meminta, bolehkah kalau dia meminta foto tambahan, karena sudah terlanjur disana, saya tidak mungkin menolak. Anna lalu menanggalkan seluruh pakaiannya termasuk pakaian dalamnya dan mulai berpose, saya tanya “what do you need these kind of pictures for? Is the agency ask for these?” Dia menjawab “no, it’s for me and me only, do you mind?” Saya bilang “oh, not a problem, just ask because i thought the agency scam you for nudity or else”, dalam hati gw lega terpikir jawaban seperti itu.

Anna memberikan saya sebuah memory card dan meminta saya menggunakan memory card tersebut dalam sesi kali ini. Anna berpose layaknya seorang perempuan yang sedang menggoda, meremas dadanya, menjilat jarinya, melebarkan vaginanya, memasukan jari pada vaginanya, dan seterusnya. Dalam keadaan kamar yang dingin pun saya berkeringat menahan nafsu dan pikiran tentang ingin sekali having sex dengan Anna, tapi saya tetap bersikap profesional agar tidak ketahuan dan sesi foto pun berakhir.

Selagi saya merapihkan kamera, Anna mengejutkan saya dengan pernyataan “you’re not a photographer aren’t you?” Saya tanya kembali “what do you mean?” Anna menjawab “it must’ve been hard for you, your friend already told me everything, he told me that you lied because you really wanted to help me get my portfolio”. Saya panik dan malu entah mau menjawab apa lagi selain minta maaf.

Anna tertawa dan bertanya “didn’t you feel hard all the time?” Saya menjawab “no, because my friend already told me what to do and i just folllow thorugh it.” Anna tersenyum ” not the photo session, your penis, it is hard from the beginning of the photo session right?” Saya malu dan ga tau harus jawab gimana lalu Anna menimpali “it’s okay, i noticed, and you don’t have to feel ashamed it’s normal.” Saya tersenyum malu dan menjawab “I’m sorry, it is hard from the beginning, you have a very nice body and this is the first time I’ve done this so it’s on auto pilot.”

Saya sangat terkejut pada kata2 Anna selanjutnya “hmmm since you already so kind to help me, can i help you with your situation? If you want” saya menoleh dan menjawab “yy…es please?”. Dia pun mulai mendekati saya, menyentuh penis saya dari luar celana dan mengusap2nya dan berbisik “like this? Or more?” Saya gemetar dan menjawab “m-m-more.” Anna melepaskan ikat pinggang saya, kancing celana saya, dan menurunkan retsleting celana saya, lalu Anna menyelipkan tangannya kedalam pakaian dalam saya dan meremas penis saya dengan keras dan mulai mengocoknya perlahan. Celana saya pun melorot ke lantai dan Anna jongkok di depan penis saya dan membuka pakaian dalam saya sambil memandang penis saya yang sudah berdiri tegap lalu bertanya “can i lick it?” Dan saya hanya bisa mengangguk dan mulailah Anna menjilati penis saya dan mengulumnya, saya begitu excited memikirkan seorang bule menghisap penis saya seperti di film porno hingga akhirnya saya tidak bisa menahan lagi dan keluar dimulutnya tanpa bertanya terlebih dahulu.

Anna terkejut dan saya pikir akan marah, ternyata dia malah bilang “on your knee, it’s your turn now” dalam hati saya teriak “yes! Akhirnya kesampaian menikmati vagina bule dengan mulut saya!!”. Saya berlutut dan Anna menungging diatas kasur membelakangi saya, saya mulai menjilati vaginanya, sedikit amis mungkin karena dia juga excited dan mengeluarkan cairan, tapi ternyata Anna mengatakan “I’m already horny since your friend told me about what you’ve done for me, the nude session is to tease you, but since you’re a nice guy, you just hold it didn’t you? Now, don’t hesitate just do want you want to do to me”. Setelah diberi lampu hijau, saya dengan tenang dan penuh nafsu menjilati vagina Anna dan sesekali saya sambar sun hole nya dengan ujung lidah, Anna merintih dan begitu menikmati, saya masukan lidah saya kedalam vaginanya dan menjilati dinding vaginanya, saya hisap setiap tetes cairan yang keluar dari vaginanya, dan Anna memainkan klitorisnya dengan jarinya hingga dia bilang “I’m about to cum, don’t stop, faster!” Semakin menggila saya menjilat dan menghisap hingga akhirnya Anna menjambak saya dan menekankan vaginanya pada mulut saya dan keluar.

Saya berdiri, penis saya baru setengah tegang, namun sudah ga sabar untuk memasukan penis saya dalam vagina Anna yang basah, Anna berbalik dan mulai menghisap penis saya lagi hingga tegap dan saya mulai memasukan penis saya pada vaginanya, begitu sempit membuat saya bertanya “is this your first time? Why is it so tight?” Anna menjawab “no, it’s just yours bigger than my ex.” Saya ga percaya karena sering melihat film porno kalau bule penisnya besar dan panjang, tapi ga sempat mikirin jawabannya karena vaginanya nikmat banget, sempit, bergerigi, dan sangat basah.

Saat sudah masuk kedalam, saya mulai memompanya perlahan agar tidak terlalu sakit, namun Anna memompa tubuhnya sendiri pada penis saya begitu cepatnya dan lalu dia mencabutnya dan menelungkup kedepan dan bergetar, saya bingung dan bertanya “what happened? Are you okay?” Anna menjawab “no, I’m not okay, i just cum so hard” gw bingung, kok baru sebentar sudah orgasme, Anna mennjelaskan “i cum fast, it’s okay, i love it, come on make me cum again” sambil melebarkan kedua kakinya dan saya mulai memompanya lagi sambil meremas dadanya, wajahnya yang begitu sexy membuat nafsu saya makin menjadi dan terlepas perkataan “come on!! Cum on my dick, i like it wet” dan ternyata itu men trigger Anna untuk keluar lagi dan dia mendorong tubuh saya hingga terduduk lalu gemetar seperti tadi, dia lalu berkata “hooooh you’re good, you found my weakness, more! Come on!”. Kali ini Anna diatas menghadap saya mulai memompa, sekitar 2-3x dia keluar dalam posisi itu, lalu dia meminta “i want your cum, i want your cum on my face!” Lalu dia mulai memompa lagi dan saat itu dia menjilati dan menghisap puting saya dan saya pun mencapai titik puncak, langsung saya cabut penis saya dan arahkan ke wajahnya dan menyemburkan sperma ke seluruh wajahnya, Anna menghisap penis saya setelah semua sperma habis sambil meratakan sperma di seluruh wajahnya.

Setelah kejadian itu kami menjadi teman dekat dan masih berkomunikasi hingga sekarang, saya ga tega membagikan foto nude nya karena beberapa tahun lalu, Anna menjadi korban perdagangan manusia saat sedang berlibur ke Thailand, dia disekap beberapa bulan sampai akhirnya ditemukan di salah satu pulau kecil disana.,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts