Pengalaman ketika ospek

Hi para pembaca perkenalkan namaku adalah Indra. Aku adalah salah satu Mahasiswa di sebuah PTN ternama di Jogja. Tinggi badanku sekitar 170 cm, berat badan sekitar 55 kg, dan kulitku coklat sawo matang. Aku termasuk seorang yang berprestasi karena sejak dari SD, SMP, SMU, bahkan kuliah aku selalu mendapatkan peringkat dan prestasi yang baik. Hal ini banyak membuat orang-orang kagum.

Pengalaman sek pertamaku adalah ketika aku duduk di bangku kuliah tahun pertama, ketika itu aku masih berusia 19 tahun. Sekarang aku sudah berusia 21 tahun. Cerita ini bermula ketika aku harus mengikuti OSPEK di kampus. Sebenarnya sih aku agak malas juga untuk ikut kegiatan itu, pembaca tahu sendirilah, acara-acara seperti itu pasti membosankan, melelahkan, dan tentu saja panas.

Tapi ternyata semua dugaanku salah, dimulai ketika hari pertama aku masuk ospek sudah terlambat ditambah lagi aku tidak mengerjakan hampir semua tugas yang dibebankan. Jadi deh aku kena bahan amukan kakak angkatan yang serem-serem itu. Masuk halaman kampus, aku sudah disambut oleh panitia seksi keamanan. Wajahnya garang-garang, nggak yang cowok dan nggak yang cewek sama garangnya.

“Ayo cepat Diik,” seorang panitia tinggi besar meneriakiku dari belakang, kontan saja aku langsung berlari menuju ke barisan kelompokku. Ditambah lagi aku harus memakai topi dan atribut yang aneh-aneh, pokoknya waktu itu kacau banget deh.
“Eh kenapa kamu terlambat Ndra?” kata temanku yang dari satu SMU sama aku.
“Iya nih Ton saya bangun kesiangan,” jawabku.
“Ah saya kagak heran kalau kamu bangun kesiangan, emang kapan kamu pernah bangun pagi?” balasnya.

“Hei apa-apaan ini kok malah berani-beraninya kalian bercanda? Nantang ya?” seorang panitia keamanan membentakku.
Aku dapat dengan mudah mengenalinya karena dia memakai pita biru di lengannya.
“Maaf Mbak,” jawabku.
“Eh kurang ajar kamu, kok malah berani menjawab, anak baru aja berlagak awas kamu ya,” teriaknya.
Terus dia pun pergi meninggalkan kami berdua. Tapi ketika dia berjalan alamak ternyata seksi banget bodinya, kulitnya putih mulus. Aku heran kenapa cantik-cantik kok malah galak?

Upacara pembukaan ospek pun dimulai, tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampai pada saat siang hari. Seluruh peserta di suruh untuk berbaris rapi. Gila aja pokoknya panas banget waktu itu. Bayangin aja masa siang-siang disuruh berjemur sih? Emangnya orang bule? Lagian tadi belum sempat sarapan lagi, lengkap deh penderitaan saya.

Semua peserta dijemur sekitar setengah jam. Lalu semua tugas-tugasnya dicek. Mahasiswa yang tidak membawa tugas disuruh ke depan lapangan, tidak terkecuali aku. Ketika akan dihukum ternyata aku ketemu lagi dengan Mbak seksi yang memarahi aku tadi pagi.

Belakangan aku tahu ternyata namanya Selfi, anak angkatan 99. Dadanya cukup montok juga sih.
“Hei anak baru siapa nama kamu?” tanyanya.
“Ee Indra Mbak,” jawabku.
“Mbak.. Mbak emangnya saya kakak kamu?” katanya sambil mengangkat tangan memegang pundakku.
Duh rasanya aku terangsang banget waktu itu, apalagi dia pakai celana jin ketat, dipadu dengan kaos putih ketat hampir transparan, sehingga BHnya yang berwarna hitam terlihat menerawang dengan jelas dari luar, hanya jaket almamater saja yang menutupinya. Rambutnya pun panjang lurus, bibirnya juga seksi.

“Eh ngapain kamu bengong? Ayo sana push up 20 kali,” perintahnya.
“Ehh siap Mbak,” kataku.
Lalu akupun mengambil posisi push up. Wuih capek banget rasanya baru 12 kali aja aku sudah ngos-ngosan. Akhirnya akupun berhenti.
“Eh sapa yang suruh berhenti, ayo terusin,”katanya.
Lalu aku pun mencari-cari alasan.
“Maaf Mbak saya pingin ke belakang, kebelet pipis,” jawabku sekenanya.
“Ah jangan alasan kamu”
“Benar kok Mbak, ntar saya pipis di sini gimana?” belaku.
“Eh jijik tahu, ya sudah sana ke kamar mandi,” katanya.

Lalu aku pun meninggalkan semua peserta menuju ke kamar mandi. Agak jauh juga sih jaraknya dari halaman kampus sehingga aku agak santai aja, biar lama he.. he.. he.. Sampai di kamar mandi aku malah bingung mau apa, ya sudah tiba-tiba keluar keinginan untuk onani karena terangsang melihat Mbak Selfi tadi. Ya sudah saya keluarin aja di kamar mandi. Mumpung sepi pikirku. Celana kupelorotkan, lalu CD ku kuturunkan sampai ke lutut. Lagi asyik-asiknya ngocok tba-tiba.
“Bruaak”
Suara pintu dibuka, aku lalu bingung sampai nggak sempat pake celana lagi.
“Hayo sedang apa kamu? Ketahuan ya malah asyik-asyik disini,” kata Mbak Selfi.

Aduh mati aku. Aku bisa kena hukuman berat nih.
“Maaf Mbak tadi saya agak sakit perut jadi agak lama,” kataku sambil menutupi kemaluanku.
“Kamu bisa saja kena hukuman berat, tapi.. Kamu bisa Mbak bebasin kalau..”
“Kalau apa Mbak?” kataku.
“Kalau kamu mau nurutin keinginan Mbak,” kata Mbak Selfi sambil mendekat ke arahku. Kali ini pandangannya mulai sayu.
“Kamu harus mau muasin Mbak”
“Maksudnya?” tanyaku setengah nggak percaya.
“Ya kamu harus mau gituan sama Mbak, making love sama Mbak”
“Iya deh Mbak.. Asyik juga nih”

Lalu dia pun menunggingiku, lalu dibuka celana jinsnya, alamak putih mulus sekali pahanya, apalagi ia memakai celana dalam G string sehingga vaginanya yang merah muda itu agak kelihatan dari luar, ditambah dengan bulu-bulu halus.

“Ayo ngapain bengong?” katanya sambil menoleh ke arahku.
“Oh iya Mbak”
Kali ini aku nggak malu-malu lagi.
“Oh Mbak.. Bahenol sekali, aku ingin nyobain Mbak Selfi,” kataku dengan nafas memburu.
“Auw Dik pelan-pelan,” timpalnya tanpa berusaha merubah posisinya.
Aku lalu membuka g-stringnya dan mulai menjilati vaginanya dari bawah.
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana,” rintihnya.

Tanpa menjawab aku terus menjilati vaginanya dan meremas remas bokongnya sampai akhirnya lama-lama vaginanya basah sekali.

“Sudah panas Mbak,” kataku sambil mengarahkan penisku ke pantatnya dan memukul-mukul kepala penisku ke pantatnya. Aku lalu berusaha mencari lubang vaginanya dengan kepala penisku.
“Mana lubangnya Mbak?” tanyaku, lalu dia menjulurkan tangan kanannya dan menggengam penisku dan menuntun ke mulut goanya.
“Auw dik, gede banget sih,” katanya,”Pelan-pelan”

Begitu kepala penisku membuka jalan masuk ke vaginanya, Aku langsung menarik pinggulnya sehingga batang penisku yang besar amblas ditelan vaginanya.

“Oh, Mbak nikmat banget vaginamu..” kataku.
“Ssshh.. Iya dik.. Enak,” katanya.

Lima menit aku mengenjotnya, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan Mbak Selfi sambil menahan pantatku agar penetrasinya maksimum.

“Oh Mbak aku keluar nikmat banget,”kataku .

Sejenak aku memelukku dari belakang, dan mulai mencabut penisku dari vaginanya.

“Ma kasih Mbak,” kataku dan memakaikan celananya lagi.
“Iya Dik enak bamget penismu makasih juga ya,” katanya sambil tersenyum.
“Mbak istirahat dulu ya Ndra capek nih, habis penis kamu besar banget, keras lagi,” katanya sambil duduk di lantai.
“Oke deh Mbak, terserah Mbak aja tapi nanti gimana kalau kita dicariin sama panitia yang lain, kan bisa bahaya kalau ketahuan kita lagi beginian,” balasku sambil duduk disampingnya.
“Emang kamu belum pernah nyoba making love sama cewek ya Ndra?” sambil melirikku.
“Iya Mbak aku baru pertama kali nyobain seks ya sama Mbak Selfi ini,” sambil aku mencubit payudaranya.
“Auu sakit tahu, kamu bandel ya!” katanya sambil berusaha menghindar.
“Tapi kamu kok hebat banget Ndra sampai tahu caranya jilatin vagina Mbak? Apa kamu sudah pernah?” katanya sekarang agak serius.
“Enggak kok Mbak suwer deh, aku cuma lihat dari film-film itu,” kataku.
“Oo begitu ya, hebat juga adik Mbak nih,” katanya sambil mengelus-elus penisku.

Mungkin karena elusan tangannya yang halus dan lembut, penisku mulai tegang lagi.

“Eh hidup tuh penis kamu,” kata Mbak Selfi sambil tertawa dan terus mengocok penisku.
“Iya Mbak terus e eenaak nih..” kataku sambil meraih payudaranya.
“Kubuka bajunya ya Mbak?” kataku.
“He eh” kata Mbak Selfi.

Lalu dengan mudah kubuka kaos ketatnya, ternyata dia memakai bra warna item, seksi banget lho. Kami lalu saling membukakan baju masng-masing sambil dalam posisi duduk. Tak lama kemudian kami berdua sudah telanjang bulat tanpa sehelai benang seperti bayi yang baru dilahirkan ke dunia.

“Ndra coba kamu emut susu Mbak,” Mbak Selfi lalu membenamkan kepalaku di payudaranya yang montok itu(aku bilang montok karena aku nggak tahu berapa ukuran payudara seorang cewek). filmbokepjepang.com Lalu aku emut dan isap payudara Mbak Selfi yang kanan dan yang kiri aku pelintir putingnya dengan tanganku. Sekarang payudara yang kanan sampai belepotan ludah ku. Kadang-kadang aku sedot sampai mulutku kempong, kadang-kadang aku gigit-gigit putingya yang kecoklatan itu sampai Mbak Selfi berontak dan belingsatan nggak karuan.

“Aduuh Ndra eenak banget gila kamu Ndraooh uuff..” kali ini ia lau menjambak rambutku.
“Sini Ndra sekarang gantian giliran Mbak yang oral kamu,” katanya.

Lalu dia pun berlutut di depan ku dan meraih batangku yang sudah sejak tadi ngaceng. Lalu ia masukkan btangku ke dalam mulutnya yang mungil itu. Wuih rasanya selangit apalagi isapan mulutnya lembut banget, kayak apa ya? Aku sendiri bingung mengatakannya. Aku lihat Mbak Selfi sedang asyik mengoral aku seperti anak kecil yang lagi makan permen lolipop. Kadang kadang ia melihat ke arahku. Kadang-kadang pula ia mengigit-gigit penisku sampai aku belingsatan.

“Aduh Mbak enak banget,” kataku.
“Hmphf.. Hmph,” kata-katanya nggak jelas karena tersumpal oleh penisku.
“Mbak aku mau keluar,” kataku sambil memegangi kepalanya.
Tiba-tiba ia melepaskan penisku dari mulutnya dan berkata, “Enak saja Mbak kan belum keluar kok kamu sudah mau keluar duluan, ayo sini ikut Mbak”

Lalu dia pun tiduran telentang di atas lantai, dan mengangkangkan kedua pahanya ke atas sehingga vaginanya terlihat jelas.

“Ayo Ndra sekarang masukin penismu dan puasin Mbak ya”katanya.

Lalu aku pun berlutut di depannya dan menaikkan kedua kakinya ke bahuku. Aku lalu menggesk-gesekkan kepala penisku ke vaginanya sampai bsah banget.

“Aduuh Ndra geeli banget Mbak sudah nggak tahan ayo sayang masukin sekarang dong,” katanya sambil memejamkan mata menikmati servisku. Kuhujamkan penisku ke vaginanya, sampai amblas semua ke dalam.

“Aaauuw pelan-pelan sayang,” kata Mbak Selfi sambil memegang payudaranya.

Kugenjot Mbak SElfi dalam posisi itu sekitar 1 menit sampai akhirnya ia berteriak, “Ayo Ndra agak cepetan Mbak sudah mau keluar nih uh.. uh..” katanya sambil memelas.
“Iya Mbak sayang sabar Indra juga mau keluar”
“Aduh Ndraa Mbak keluar aduh enak.. Nikmaat Ndra, penismu nggak usah dikeluarin sayang”.
“He eh Mbak,” kataku sampai keringatan.
“Cret.. cret..” aku pun orgasme didalam bersama Mbak Selfi.
“Enak banget Ndra sperma kamu, hanget banget,” katanya sampai ngos-ngosan.

Kami berdua lalu buru-buru pake baju dan celana. Sebelum keluar Mbak Selfi sempat meremas penisku sambil berkedip nakal.
“Thanks ya,” katanya sambil berlalu.
Lalu kami berdua pun keluar menuju ke halaman kampus dengan sebuah pengalaman yang luar biasa. Untung saja yang lainnya tidak curiga. Sejak saat kejadian itu Mbak Selfi jadi ramah sama aku. Itulah pengalamanku bersama Mbak Selfi. Aku sekarang jadi agak hyperseks sejak kejadian itu.

Mungkin kepada para pembaca yang ingin membagi cerita atau curhat silakan email saya. Semua surat pasti akan saya balas. Bye,,,,,,,,,,,,,,,,

E N d

Related posts