Ngintip Istri Tetangga Kontrakan Lagi Ngentot
Aku akan menceritakan kisahku yg mana waktu itu aku masih kelas SMP, dan untuk pertama kalinya aku melakukan dengan wanita yg umurnya lebih tua dari aku, iya aku baru sadar ternyta waktu usiaku tersebut aku mengalamai masa puber, jadi gejolak gejolak akan seks muncul, sempat waktu disekolah juga aku sering membaca cerita dewasa atau majalah porn tanpa sepengetahuan orang tua dan guru.
Aku masih ingat sekali ketika aku pertama kali dipinjami satu stensilan cerita porno yg berjudul “Isteri Serdadu” dan setiap malam aku baca cerita itu sambil bermain-main dengan kemaluanku sendiri sampai suatu saat aku mengalami “Klimaks” dan kemaluanku memuncratkan cairan mani yg jernih.
Pada saat itu aku perhatikan bahwa mani-ku jernih dan tidak seperti yg di blue-film yg pernah aku tonton beberapa tahun kemudian dimana mani yg dikeluarkan oleh pemain-pemain film itu selalu putih dan kental. Baru setelah kira-kira 2-3 tahun kemudian, mani yg kukeluarkan mulai menjadi kental dan keputih-putihan seperti cairan air tajin (kanji).
Pada waktu itu ada sepasang suami iseri yg baru kawin yg menyewa satu kamar didalam rumah kami sementara mereka mencari rumah kontrakan. Rumah kami cukup besar dan mereka memasak sendiri dengan menggunakan dapur di bagian belakang rumah.
Aku sering mendengar mereka bercengkerama didalam kamar mereka dan si isteri sering ketawa cekikikan, tetapi aku belum begitu mengerti dan belum bisa membaygkan kira-kira apa sih yg mereka sedang lakukan didalam kamar. Tetapi aku mulai ingin tahu terutama setelah membaca cerita-cerita porno stensilan yg aku pinjam dari teman-teman disekolah.
Kamar tidurku kebetulan bersebelahan dengan kamar tidur mereka dan dibatasi oleh dinding Papan. Satu malam, ketika aku mendengar sang isteri ketawa cekikikan, aku coba mengintip dan aku menemukan celah-celah diantara Papan kayu yg membatasi kamar kami.
Aku melihat dengan jelas bagaimana mereka berdua sedang duduk dipinggir tempat tidur, tubuh si isteri terbuka sampai di pinggang dan si suami sedang meremas-remas buah dada isterinya. Kemaluanku menjadi tegang sekali dan dada aku berdebar-debar dengan sangat kencang dan lututku terasa lemas.
Kemudian si suami mulai mengisap-isap pentil buah dada isterinya yg sangat montok dan mulus dan tanpa terasa tanganku mulai mempermainkan kemaluanku sendiri. Tidak lama kemudian mereka bangkit dari tempat tidur dan si isteri kemudian membaringkan diri ditempat tidur dengan pantatnya pas berada dipinggiran tempat tidur.
Rambut kemaluannya kelihatan sangat hitam dan lebat dan membukit dan kedua kakinya terjuntai kelantai. Si suami kemudian berlutut didepan kemaluan isterinya dan si isteri mengangkat kedua kakinya dan meletakkannya diatas bahu suaminya.
Aku melihat si suami membenamkan wajahnya kedalam bukit hitam kemaluan isterinya dan aku hanya bisa mengira-ngira bahwa dia pasti sedang menciumi atau menjilati kemaluan isterinya. Isterinya menggeliat-geliat dan tangannya meremas-remas rambut kepala suaminya.
Setelah bermain seperti itu beberapa lama, si suami berdiri dan mereka kelihatan berbisik-bisik satu sama lain. Si isteri kemudian berdiri dan mengambil selimut dari tempat tidur dan mengembangkannya di lantai.
Dasternya jatuh kelantai dan aku sangat terrangsang melihat tubuhnya yg telanjang bulat. Buah dadanya berayun-ayun naik turun dan aku bisa melihat celah-celah pahanya yg mengkilat karena basah. Dia kemudian membaringkan diri diatas selimut dilantai dengan kakinya mengarah ke tempat dimana aku mengintip.
Ketika dia merenggangkan kakinya, aku bisa melihat bibir kemaluannya yg merah dan basah. Seakan-akan aku bisa mengulurkan tanganku dan menyentuhnya karena jaraknya hanya kira-kira dua meter dari dinding dimana aku mengintip.
Kemudian si suami membuka celana dalamnya dan kelihatanlah kemaluannya yg sudah berdiri tegak lurus yg panjangnya ada kira-kira 10 centimeter tetapi kelihatannya sangat besar batangnya. Dia berlutut diantara kaki isterinya dan isterinya mengangkat lututnya sehingga pahanya menjadi lebih terbuka.
Aku hanya bisa melihat dari belakang ketika si suami naik menindih isterinya. Setelah dia menekan dan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan isterinya, kaki isterinya naik dan melingkari kedua paha suaminya dan kemudian bokong suaminya kelihatan naik turun dengan gerakan yg teratur.
Tanganku sendiri sudah basah oleh lendir mani dari sudah aku keluarkan dari kemaluanku dan rasanya nikmat sekali; jauh lebih nikmat daripada ketika onani dengan membaygkan adegan-adegan yg tertulis di buku stensilan – disini aku melihat sendiri dengan mata kepala aku sendiri lelaki dan perempuan yg sedang bersenggama.
Aku terus mengintip dan setelah si suami memompa isterinya kira-kira 5 menit, pantatnya mulai bergerak naik turun dengan sangat cepat dan aku melihat tiba-tiba otot-otot dipantatnya menjadi keras dan dia menekan dalam-dalam dan tangan isterinya merangkul kepalanya erat-erat.
Aku merasa sangat iri melihat kemesraan dan kenikmatan mereka berdua dimana mereka boleh menikmati sesuatu yg menjadi rahasia buat aku pada saat itu. filmbokepjepang.net Mereka tergeletak diam bertindihan seperti itu beberapa menit dan kemudian si suami menggulingkan tubuhnya kesamping dan berbaring disamping isterinya.
Kemaluannya kelihatan lemas dan basah dan dicelah-celah paha isterinya aku melihat cairan putih mengalir sampai jatuh keselimut tempat dia berbaring. Kemudian isterinya mengambil celana dalam suaminya yg terletak dilantai dan dengan itu dia menyeka kemaluannya sendiri dan kemudian batang kemaluan suaminya.
Akupun diam-diam dan pelan-pelan kembali ke tempat tidurku dan didalam gelap aku mulai mengocok kemaluanku kembali sampai aku ejakulasi untuk kedua kalinya dan kemudian aku tertidur dengan lelap.
Sekolah SMP yg aku ikuti adalah sekolah sore yg mulai dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore. Setiap pagi aku tinggal dirumah sendirian karena orang tua aku pergi bekerja ke kantor dan saudara-saudara aku yg lain bersekolah di pagi hari.
Satu hari aku sedang mengerjakan PR di meja makan ketika aku kembali mendengar suara si isteri yg sedang ketawa cekikikan di dalam kamar mereka. Aku segera meninggalkan meja makan dan masuk kedalam kamar tidurku untuk mengintip adegan yg sangat menggairahkan itu.
Si isteri sedang menungging di atas tempat tidur dan ketika aku menyaksikan pantatnya yg bulat dan putih mulus itu, mani aku rasanya hampir muncrat saat itu juga. Si suami berlutut dilantai dan menjilati kemaluan isterinya dari belakang. Aduh alangkah enaknya, aku berkata dalam hati. Kapan aku bisa menikmati yg seperti itu, kata aku ngiri.
Sedang asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba seseorang menepuk pantatku dari belakang. Aku hampir pingsan karena terkejut karena aku mengira bahwa orang tua aku sudah pulang dan aku tertangkap basah mengintip orang bersenggama. Tetapi ketika aku menoleh ke belakang, aku melihat si Ayu’, tetangga dari sebelah dan dia tersenyum dan berbisik, “Hayo, ketahuan ngintip..!”
Aku merasa lemas dan sangat malu dan ketakutan dan akupun merebahkan diri diatas tempat tidur sambil tengkurap untuk menenangkan diriku. Nah, disini aku perlu menjelaskan sedikit mengenai tetangga kami, si Ayu’.
Dia tinggal bersama tiga orang anaknya yg masih kecil-kecil karena suaminya tinggal di Tanjung Karang dengan isteri mudanya. Suaminya sangat jarang datang mengunjungi dia. Selama 2 tahun kami bertetangga, aku mengingat bahwa suaminya hanya pernah datang dua kali.
Seringkali si Ayu’ datang “Meminjam” beras atau uang dari Ibu aku karena suaminya terlambat mengirim uang belanja. Dia juga sering meminta kakak aku yg perempuan yg pintar menjahit untuk menjahit bajunya yg kemudian dia akan bayar apabila dia sudah menerima uang dari suaminya.
Kira-kira tiga bulan sebelumnya, ketika aku sedang sendirian di rumah, Ayu’ datang dan katanya ingin ngepas bajunya yg sudah hampir selesai dijahit oleh kakak aku. Pada waktu itu tidak ada orang lain dirumah selain aku sendiri. Aku bawa dia masuk kedalam kamar kakak aku untuk mencoba bajunya. Ketika dia meminta aku untuk keluar karena dia harus menanggalkan pakaiannya, aku diam saja dan tidak beranjak.
“E-eh, kamu nggak mau keluar, iya? Mau lihat Ayu’ telanjang..?” katanya.
“Boleh kan..?” kata aku berharap.
“Budak nakal..” katanya dan dia memutar tubuhnya membelakangi aku sambil membuka pakaiannya. Oh, lututku menjadi lemas melihat badannya yg putih mulus dan pantatnya yg montok; dia ternyata tidak mengenakan celana dalam! Tanpa aku sadari aku maju dan mengelus pantatnya yg mulus. Dia berbalik dan memukul tangan aku.
“Heh, koq lancang!” katanya setengah marah, setengah bercanda dan mata aku melotot melihat bagian depan tubuhnya yg buat aku begitu indah dan menggiurkan.
Aku terpesona melihat perutnya yg sangat mulus dan bersih dan yg paling mempesonakan adalah kemaluannya yg sangat mulus tanpa rambut sedikitpun! Hanya ada kelihatan bibirnya yg kemerah-merahan dengan sedikit warna cokelat menyembul keluar seperti senyum simpul yg agak peot.
“Bandel! Nanti aku bilangin mami kamu, lho!” katanya tetapi dia tidak berusaha menutupi tubuhnya dan mulai mengenakan pakaian baru yg akan dicobanya. Dia mulai mengenakan baju itu dengan menurunkannya mulai dari kepala dan ketika baju itu menutup kepalanya, aku tanpa sadar menulurkan tangan aku dan mengelus bibir kemaluannya. Dia hampir melompat karena kaget tetapi aku segera lari keluar dari kamar.
Nah, kembali kepada peristiwa saat ini, ketika aku tengkurap ditempat tidur, ternyata Ayu’ meneruskan untuk mengintip sendiri adegan yg sedang terjadi didalam kamar tidur.
Aku tidak menyadarinya tetapi tiba-tiba aku merasa tangannya mengelus punggung aku dan ketika aku berbalik, Ayu’ sedang duduk dipinggir tempat tidur dan berbisik, “Mereka lagi ngentot..,” katanya dengan nafas yg agak berat.
Aku diam saja karena masih belum pulih dari rasa kaget dan malu, tetapi tiba-tiba Ayu’ meraba kearah kemaluanku yg sudah mulai bangun lagi. Aku diam saja dan biarkan dia membuka resleting celana aku dan tangannya kemudian mengelus-elus batang kemaluanku yg sudah berdiri tegak.
Dia kemudian berlutut dilantai disisi tempat tidurku dan mulai mengemut kontolku yg masih belum begitu besar. Aku merasa sangat geli dan nikmat dan tiba-tiba aku mengejang dan maniku muncrat didalam mulut Ayu’.
Dia teruskan mengisap kontolku yg tetap tegang, lalu kemudian dia membuka dasternya dan naik ketempat tidur. Dia kemudian mengangkangi kepala aku dan menyodorkan kemaluannya yg mulus kewajahku.
Sekarang aku bisa melihat dengan jelas sekali bibir kemaluannya yg sudah basah dan aku bisa mencium sedikit bau amis bekas kencing yg sangat merangsang bagiku. Dia membuka bibir kemaluannya dengan jari2nya dan menekankan kemaluannya yg merah dan basah kewajahku. Aku hampir tidak bisa bernapas dan aku mendorongnya mundur.
Oh, aku berkata dalam hati, sekarang aku tidak perlu iri lagi dengan pasangan yg sedang bermain di dalam kamar tidur sebelah. Sekarang aku bisa menikmati hal yg sama dengan Ayu’ dan bukan hanya membaygkan adegan-adegan cerita porno stensilan saja.
Ayu’ merebahkan dirinya di tempat tidurku dan membuka pahanya lebar-lebar.
“Ayo, masukin ke nonok Ayu’..,” katanya berbisik.
Aku menaiki tubuhnya dan menindih perutnya yg hangat dan mulus. Buah dadanya terasa lunak menekan wajahku yg masih basah oleh lendir dari kemaluannya dan aku mencoba untuk memasukkan kontolku kedalam celah-celan bibir kemaluannya.
Ayu’ menolong aku dengan menutun kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya, dan aku merasakan kenikmatan yg amat sangat ketika aku merasakan kehangatan liang kemaluannya yg mengulum batang kemaluanku yg masih remaja itu, dan secara refleks aku mulai memompa naik turun.
Hanya setelah kira-kira 3 menit saja, Ayu’ tiba-tiba menjepit pinggangku dengan kakinya yg melingkari pinggulku dan badanya mengejang dan dia mengeluarkan suara seperti orang mengangis. Lalu dia menjadi diam dan aku merasa liang kemaluannya berdenyut-denyut dan batang kemaluanku seperti disedot-sedot.
Aku juga tidak tahan lagi dan aku menyemprotkan maniku kembali untuk kedua kalinya. Ayu’ merangkul kepala aku ke dadanya dengan sangat erat sampai aku merasa sulit bernapas, dan aku sangat takut jangan sampai suaranya yg seperti orang menangis itu didengar oleh pasangan yg ada didalam kamar sebelah.
Kami diam di dalam posisi seperti itu selama beberapa menit, lalu Ayu’ melepaskan rangkulannya dan pahanya mengendor dan jatuh kesamping. Aku mendorong diriku untuk bangun dan aku melihat wajah Ayu’ yg kelihatan merah dan matanya tertutup.
Aku mencabut kontol aku pelan-pelan dari lubang kemaluan Ayu’ yg sudah sangat becek. Gerakan ini membuat gairahku bangkit kembali dan kontolku menjadi keras kembali, dan sambil bertopang kekasur seperti seseorang yg melakukan push-up, akupun mendorong kemaluanku keluar masuk kemaluan Ayu’. Saking beceknya aku bisa mendengar suara seperti mengocok sabun.
Dengan masih menutup matanya, Ayu’ mengimbangi gerakanku dengan pinggulnya, naik turun dan bergoyg kekiri kekanan. Dia menggigit bibir bawahnya dan tiba-tiba dia mengangkat pinggulnya untuk mengantisipasi masuknya kontolku lalu kakinya kembali melilit pinggulku dengan erat dan tiba-tiba dia kentut dengan keras beberapa kali.
Entah kenapa aku sangat dirangsang mendengar dia kentut, dan ketika aku merasa bahwa kenikmatan ejakulasi mulai datang, aku menyodok dalam-dalam dan sekali lagi aku semprotkan air maniku didalam lubang kemaluannya dan aku merasakan kembali lubang kemaluannya berdenyut-denyut.
Aku kemudian bangkit dan pergi mandi karena aku harus pergi ke sekolah. kira-kira dua bulan kemudian, pasangan suami isteri itu pindah kerumah kontrakan mereka yg baru. Aku tinggal sendirian dirumah dan hampir setiap hari Ayu’ mengajak aku untuk bersetubuh dan kami melakukannya sepuas-puasnya, kadang-kadang bisa sampai 3 kali berturut-turut. Kadang-kadang Ayu’ begitu bernafsunya sehingga walaupun dia sedang mens dia sering juga mengajak main.
Kami bertetangga sampai satu tahun lagi sampai keluarga aku pindah ke Jakarta, dan orang-orang tidak ada yg mencurigai perbuatan kami dimana kami melakukan persetubuhan hampir setiap hari. Aku masih begitu muda sehingga kuat melayani Ayu’ yg betul-betul sangat haus akan kepuasan karena suaminya hampir tidak pernah datang mengunjungi dia.
Seperti aku katakan tadi diatas, Ayu’ mempunyai tiga orang anak. Yg paling tua adalah seorang perempuan yg masih berumur 11 tahun bernama Efi. Aku pernah mempunyai kesempatan untuk menyetubuhi kedua Ibu dan anak sekaligus, tetapi pengalaman itu aku akan ceritakan di kesempatan yg lain.
Pada saat itu aku perhatikan bahwa mani-ku jernih dan tidak seperti yg di blue-film yg pernah aku tonton beberapa tahun kemudian dimana mani yg dikeluarkan oleh pemain-pemain film itu selalu putih dan kental. Baru setelah kira-kira 2-3 tahun kemudian, mani yg kukeluarkan mulai menjadi kental dan keputih-putihan seperti cairan air tajin (kanji).
Pada waktu itu ada sepasang suami iseri yg baru kawin yg menyewa satu kamar didalam rumah kami sementara mereka mencari rumah kontrakan. Rumah kami cukup besar dan mereka memasak sendiri dengan menggunakan dapur di bagian belakang rumah.
Aku sering mendengar mereka bercengkerama didalam kamar mereka dan si isteri sering ketawa cekikikan, tetapi aku belum begitu mengerti dan belum bisa membaygkan kira-kira apa sih yg mereka sedang lakukan didalam kamar. Tetapi aku mulai ingin tahu terutama setelah membaca cerita-cerita porno stensilan yg aku pinjam dari teman-teman disekolah.
Kamar tidurku kebetulan bersebelahan dengan kamar tidur mereka dan dibatasi oleh dinding Papan. Satu malam, ketika aku mendengar sang isteri ketawa cekikikan, aku coba mengintip dan aku menemukan celah-celah diantara Papan kayu yg membatasi kamar kami.
Aku melihat dengan jelas bagaimana mereka berdua sedang duduk dipinggir tempat tidur, tubuh si isteri terbuka sampai di pinggang dan si suami sedang meremas-remas buah dada isterinya. Kemaluanku menjadi tegang sekali dan dada aku berdebar-debar dengan sangat kencang dan lututku terasa lemas.
Kemudian si suami mulai mengisap-isap pentil buah dada isterinya yg sangat montok dan mulus dan tanpa terasa tanganku mulai mempermainkan kemaluanku sendiri. Tidak lama kemudian mereka bangkit dari tempat tidur dan si isteri kemudian membaringkan diri ditempat tidur dengan pantatnya pas berada dipinggiran tempat tidur.
Rambut kemaluannya kelihatan sangat hitam dan lebat dan membukit dan kedua kakinya terjuntai kelantai. Si suami kemudian berlutut didepan kemaluan isterinya dan si isteri mengangkat kedua kakinya dan meletakkannya diatas bahu suaminya.
Aku melihat si suami membenamkan wajahnya kedalam bukit hitam kemaluan isterinya dan aku hanya bisa mengira-ngira bahwa dia pasti sedang menciumi atau menjilati kemaluan isterinya. Isterinya menggeliat-geliat dan tangannya meremas-remas rambut kepala suaminya.
Setelah bermain seperti itu beberapa lama, si suami berdiri dan mereka kelihatan berbisik-bisik satu sama lain. Si isteri kemudian berdiri dan mengambil selimut dari tempat tidur dan mengembangkannya di lantai.
Dasternya jatuh kelantai dan aku sangat terrangsang melihat tubuhnya yg telanjang bulat. Buah dadanya berayun-ayun naik turun dan aku bisa melihat celah-celah pahanya yg mengkilat karena basah. Dia kemudian membaringkan diri diatas selimut dilantai dengan kakinya mengarah ke tempat dimana aku mengintip.
Ketika dia merenggangkan kakinya, aku bisa melihat bibir kemaluannya yg merah dan basah. Seakan-akan aku bisa mengulurkan tanganku dan menyentuhnya karena jaraknya hanya kira-kira dua meter dari dinding dimana aku mengintip.
Kemudian si suami membuka celana dalamnya dan kelihatanlah kemaluannya yg sudah berdiri tegak lurus yg panjangnya ada kira-kira 10 centimeter tetapi kelihatannya sangat besar batangnya. Dia berlutut diantara kaki isterinya dan isterinya mengangkat lututnya sehingga pahanya menjadi lebih terbuka.
Aku hanya bisa melihat dari belakang ketika si suami naik menindih isterinya. Setelah dia menekan dan memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan isterinya, kaki isterinya naik dan melingkari kedua paha suaminya dan kemudian bokong suaminya kelihatan naik turun dengan gerakan yg teratur.
Tanganku sendiri sudah basah oleh lendir mani dari sudah aku keluarkan dari kemaluanku dan rasanya nikmat sekali; jauh lebih nikmat daripada ketika onani dengan membaygkan adegan-adegan yg tertulis di buku stensilan – disini aku melihat sendiri dengan mata kepala aku sendiri lelaki dan perempuan yg sedang bersenggama.
Aku terus mengintip dan setelah si suami memompa isterinya kira-kira 5 menit, pantatnya mulai bergerak naik turun dengan sangat cepat dan aku melihat tiba-tiba otot-otot dipantatnya menjadi keras dan dia menekan dalam-dalam dan tangan isterinya merangkul kepalanya erat-erat.
Aku merasa sangat iri melihat kemesraan dan kenikmatan mereka berdua dimana mereka boleh menikmati sesuatu yg menjadi rahasia buat aku pada saat itu. filmbokepjepang.net Mereka tergeletak diam bertindihan seperti itu beberapa menit dan kemudian si suami menggulingkan tubuhnya kesamping dan berbaring disamping isterinya.
Kemaluannya kelihatan lemas dan basah dan dicelah-celah paha isterinya aku melihat cairan putih mengalir sampai jatuh keselimut tempat dia berbaring. Kemudian isterinya mengambil celana dalam suaminya yg terletak dilantai dan dengan itu dia menyeka kemaluannya sendiri dan kemudian batang kemaluan suaminya.
Akupun diam-diam dan pelan-pelan kembali ke tempat tidurku dan didalam gelap aku mulai mengocok kemaluanku kembali sampai aku ejakulasi untuk kedua kalinya dan kemudian aku tertidur dengan lelap.
Sekolah SMP yg aku ikuti adalah sekolah sore yg mulai dari pukul 12 siang sampai pukul 4 sore. Setiap pagi aku tinggal dirumah sendirian karena orang tua aku pergi bekerja ke kantor dan saudara-saudara aku yg lain bersekolah di pagi hari.
Satu hari aku sedang mengerjakan PR di meja makan ketika aku kembali mendengar suara si isteri yg sedang ketawa cekikikan di dalam kamar mereka. Aku segera meninggalkan meja makan dan masuk kedalam kamar tidurku untuk mengintip adegan yg sangat menggairahkan itu.
Si isteri sedang menungging di atas tempat tidur dan ketika aku menyaksikan pantatnya yg bulat dan putih mulus itu, mani aku rasanya hampir muncrat saat itu juga. Si suami berlutut dilantai dan menjilati kemaluan isterinya dari belakang. Aduh alangkah enaknya, aku berkata dalam hati. Kapan aku bisa menikmati yg seperti itu, kata aku ngiri.
Sedang asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba seseorang menepuk pantatku dari belakang. Aku hampir pingsan karena terkejut karena aku mengira bahwa orang tua aku sudah pulang dan aku tertangkap basah mengintip orang bersenggama. Tetapi ketika aku menoleh ke belakang, aku melihat si Ayu’, tetangga dari sebelah dan dia tersenyum dan berbisik, “Hayo, ketahuan ngintip..!”
Aku merasa lemas dan sangat malu dan ketakutan dan akupun merebahkan diri diatas tempat tidur sambil tengkurap untuk menenangkan diriku. Nah, disini aku perlu menjelaskan sedikit mengenai tetangga kami, si Ayu’.
Dia tinggal bersama tiga orang anaknya yg masih kecil-kecil karena suaminya tinggal di Tanjung Karang dengan isteri mudanya. Suaminya sangat jarang datang mengunjungi dia. Selama 2 tahun kami bertetangga, aku mengingat bahwa suaminya hanya pernah datang dua kali.
Seringkali si Ayu’ datang “Meminjam” beras atau uang dari Ibu aku karena suaminya terlambat mengirim uang belanja. Dia juga sering meminta kakak aku yg perempuan yg pintar menjahit untuk menjahit bajunya yg kemudian dia akan bayar apabila dia sudah menerima uang dari suaminya.
Kira-kira tiga bulan sebelumnya, ketika aku sedang sendirian di rumah, Ayu’ datang dan katanya ingin ngepas bajunya yg sudah hampir selesai dijahit oleh kakak aku. Pada waktu itu tidak ada orang lain dirumah selain aku sendiri. Aku bawa dia masuk kedalam kamar kakak aku untuk mencoba bajunya. Ketika dia meminta aku untuk keluar karena dia harus menanggalkan pakaiannya, aku diam saja dan tidak beranjak.
“E-eh, kamu nggak mau keluar, iya? Mau lihat Ayu’ telanjang..?” katanya.
“Boleh kan..?” kata aku berharap.
“Budak nakal..” katanya dan dia memutar tubuhnya membelakangi aku sambil membuka pakaiannya. Oh, lututku menjadi lemas melihat badannya yg putih mulus dan pantatnya yg montok; dia ternyata tidak mengenakan celana dalam! Tanpa aku sadari aku maju dan mengelus pantatnya yg mulus. Dia berbalik dan memukul tangan aku.
“Heh, koq lancang!” katanya setengah marah, setengah bercanda dan mata aku melotot melihat bagian depan tubuhnya yg buat aku begitu indah dan menggiurkan.
Aku terpesona melihat perutnya yg sangat mulus dan bersih dan yg paling mempesonakan adalah kemaluannya yg sangat mulus tanpa rambut sedikitpun! Hanya ada kelihatan bibirnya yg kemerah-merahan dengan sedikit warna cokelat menyembul keluar seperti senyum simpul yg agak peot.
“Bandel! Nanti aku bilangin mami kamu, lho!” katanya tetapi dia tidak berusaha menutupi tubuhnya dan mulai mengenakan pakaian baru yg akan dicobanya. Dia mulai mengenakan baju itu dengan menurunkannya mulai dari kepala dan ketika baju itu menutup kepalanya, aku tanpa sadar menulurkan tangan aku dan mengelus bibir kemaluannya. Dia hampir melompat karena kaget tetapi aku segera lari keluar dari kamar.
Nah, kembali kepada peristiwa saat ini, ketika aku tengkurap ditempat tidur, ternyata Ayu’ meneruskan untuk mengintip sendiri adegan yg sedang terjadi didalam kamar tidur.
Aku tidak menyadarinya tetapi tiba-tiba aku merasa tangannya mengelus punggung aku dan ketika aku berbalik, Ayu’ sedang duduk dipinggir tempat tidur dan berbisik, “Mereka lagi ngentot..,” katanya dengan nafas yg agak berat.
Aku diam saja karena masih belum pulih dari rasa kaget dan malu, tetapi tiba-tiba Ayu’ meraba kearah kemaluanku yg sudah mulai bangun lagi. Aku diam saja dan biarkan dia membuka resleting celana aku dan tangannya kemudian mengelus-elus batang kemaluanku yg sudah berdiri tegak.
Dia kemudian berlutut dilantai disisi tempat tidurku dan mulai mengemut kontolku yg masih belum begitu besar. Aku merasa sangat geli dan nikmat dan tiba-tiba aku mengejang dan maniku muncrat didalam mulut Ayu’.
Dia teruskan mengisap kontolku yg tetap tegang, lalu kemudian dia membuka dasternya dan naik ketempat tidur. Dia kemudian mengangkangi kepala aku dan menyodorkan kemaluannya yg mulus kewajahku.
Sekarang aku bisa melihat dengan jelas sekali bibir kemaluannya yg sudah basah dan aku bisa mencium sedikit bau amis bekas kencing yg sangat merangsang bagiku. Dia membuka bibir kemaluannya dengan jari2nya dan menekankan kemaluannya yg merah dan basah kewajahku. Aku hampir tidak bisa bernapas dan aku mendorongnya mundur.
Oh, aku berkata dalam hati, sekarang aku tidak perlu iri lagi dengan pasangan yg sedang bermain di dalam kamar tidur sebelah. Sekarang aku bisa menikmati hal yg sama dengan Ayu’ dan bukan hanya membaygkan adegan-adegan cerita porno stensilan saja.
Ayu’ merebahkan dirinya di tempat tidurku dan membuka pahanya lebar-lebar.
“Ayo, masukin ke nonok Ayu’..,” katanya berbisik.
Aku menaiki tubuhnya dan menindih perutnya yg hangat dan mulus. Buah dadanya terasa lunak menekan wajahku yg masih basah oleh lendir dari kemaluannya dan aku mencoba untuk memasukkan kontolku kedalam celah-celan bibir kemaluannya.
Ayu’ menolong aku dengan menutun kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya, dan aku merasakan kenikmatan yg amat sangat ketika aku merasakan kehangatan liang kemaluannya yg mengulum batang kemaluanku yg masih remaja itu, dan secara refleks aku mulai memompa naik turun.
Hanya setelah kira-kira 3 menit saja, Ayu’ tiba-tiba menjepit pinggangku dengan kakinya yg melingkari pinggulku dan badanya mengejang dan dia mengeluarkan suara seperti orang mengangis. Lalu dia menjadi diam dan aku merasa liang kemaluannya berdenyut-denyut dan batang kemaluanku seperti disedot-sedot.
Aku juga tidak tahan lagi dan aku menyemprotkan maniku kembali untuk kedua kalinya. Ayu’ merangkul kepala aku ke dadanya dengan sangat erat sampai aku merasa sulit bernapas, dan aku sangat takut jangan sampai suaranya yg seperti orang menangis itu didengar oleh pasangan yg ada didalam kamar sebelah.
Kami diam di dalam posisi seperti itu selama beberapa menit, lalu Ayu’ melepaskan rangkulannya dan pahanya mengendor dan jatuh kesamping. Aku mendorong diriku untuk bangun dan aku melihat wajah Ayu’ yg kelihatan merah dan matanya tertutup.
Aku mencabut kontol aku pelan-pelan dari lubang kemaluan Ayu’ yg sudah sangat becek. Gerakan ini membuat gairahku bangkit kembali dan kontolku menjadi keras kembali, dan sambil bertopang kekasur seperti seseorang yg melakukan push-up, akupun mendorong kemaluanku keluar masuk kemaluan Ayu’. Saking beceknya aku bisa mendengar suara seperti mengocok sabun.
Dengan masih menutup matanya, Ayu’ mengimbangi gerakanku dengan pinggulnya, naik turun dan bergoyg kekiri kekanan. Dia menggigit bibir bawahnya dan tiba-tiba dia mengangkat pinggulnya untuk mengantisipasi masuknya kontolku lalu kakinya kembali melilit pinggulku dengan erat dan tiba-tiba dia kentut dengan keras beberapa kali.
Entah kenapa aku sangat dirangsang mendengar dia kentut, dan ketika aku merasa bahwa kenikmatan ejakulasi mulai datang, aku menyodok dalam-dalam dan sekali lagi aku semprotkan air maniku didalam lubang kemaluannya dan aku merasakan kembali lubang kemaluannya berdenyut-denyut.
Aku kemudian bangkit dan pergi mandi karena aku harus pergi ke sekolah. kira-kira dua bulan kemudian, pasangan suami isteri itu pindah kerumah kontrakan mereka yg baru. Aku tinggal sendirian dirumah dan hampir setiap hari Ayu’ mengajak aku untuk bersetubuh dan kami melakukannya sepuas-puasnya, kadang-kadang bisa sampai 3 kali berturut-turut. Kadang-kadang Ayu’ begitu bernafsunya sehingga walaupun dia sedang mens dia sering juga mengajak main.
Kami bertetangga sampai satu tahun lagi sampai keluarga aku pindah ke Jakarta, dan orang-orang tidak ada yg mencurigai perbuatan kami dimana kami melakukan persetubuhan hampir setiap hari. Aku masih begitu muda sehingga kuat melayani Ayu’ yg betul-betul sangat haus akan kepuasan karena suaminya hampir tidak pernah datang mengunjungi dia.
Seperti aku katakan tadi diatas, Ayu’ mempunyai tiga orang anak. Yg paling tua adalah seorang perempuan yg masih berumur 11 tahun bernama Efi. Aku pernah mempunyai kesempatan untuk menyetubuhi kedua Ibu dan anak sekaligus, tetapi pengalaman itu aku akan ceritakan di kesempatan yg lain.