Menikmati Vagina Mungil Gadis Berjilbab
Pagi itu aku datang pagi ke kantor. Saat akan menuju ruangku, aku berpapasan dengan Anafia Dwiyanty. Wanita manis berwajah miripmirip ama Titi Kamal ini tengah membetulkan jilbab coklat mudanya. Ana tertunduk saat mataku menjilat dadanya yang mengintip saat ia tengah mengancingkan bajunya. Perempuan sintal bertinggi 160 cm ini amat montok. Bagiku Ana amat menggairahkan. Keinginanku mencicipi kemaluannya terangsang 2 hal. Ana berjilbab dan masih perawan tingting. Meski umurnya sudah 30 tahun dan tergolong prawan tua namun dia belum bersuami. Walau Ana sendiri udah ngebet pengen kawin. Sebenarnya tidak susah untuk wanita secantik dia mendapat suami. Tapi Ana ini orangnya suka pilihpilih.
Oh ya, namaku Soni umur 39 dan tergolong perjaka tua. Aku pingin cepatcepat punya istri dan Ana adalah tipe wanita idamanku. Oleh sebab itu aku beberapa kali mengajak dan menawarkan dia untuk mau jadi istriku. Namun wanita cantik berjilbab yang alim ini menolak tawaranku. Mas mau dengan saya? Nggak deh!, dia berkata dengan angkuh menolakku. Yah, kita kan samasama sudah tua apa salahnya kita menikah?, tanyaku dengan agak marah. Aku jadi penasaran ingin ngentot dengan gadis berjilbab yang alim ini.
Maka pagi ini aku bertekat ingin mencicipi memek Ana yang berbadan sintal ini. Ada nikmatnya menggagahi wanita baikbaik. Anai melirikku dengan sudut matanya. Pagi itu gaun bawahnya berwarna merah tanah dngan belahan samping hampir selutut, kontolku langsung kejang melihat betis putih kemerahan Ana yg tersingkap. filmbokepjepang.sex Ana menatapku dg pandangan aneh. Suasana kantor yg masih sepi pada 6.30 pagi membakar birahiku. Kubuntuti Ana yg menaiki tangga secara pelan. Pantatnya begitu montok, celdamnya membekas pada gaunnya, membentuk segi 3 yg amat ketat. Celdam yg dipakenya pasti mirip popok.
Ana berhenti beberapa tangga di atasku, hingga aku bisa mengintip bawah gaunnya. Ana seolah merangsangku dg melebarkan kaki hingga 2 batang paha super mulus teronggok menantang. Ana berhenti beberapa saat. Kontolku mengeras. Kutarik risletingku, lalu kukeluarkan kontolku, hampir mengintip dari celah celanaku. Saat itulah Anai membalik ke arahku. Melihat aku birahi, Ana memalingkan muka, bergegas menuju ruangnya. Jalannya yang tergesa membuat kainnya terangkat, betisnya yg mulus tersingkap, hingga pahanya yg mulus tampak jelas bagiku yg berada di bawahnya.
Aku memburunya ke ruangan atas tempat kerja. Saat aku masuk, kudapati Ana berdiri menatapku dg sorot mata memendam birahi. Ia berbalik memunggungiku, berjalan menuju jendela. Kupegang tangannya tapi Ana menolakku. Sekali sentak seluruh tubuhnya jatuh dlm rengkuhanku. Ana menggeliat. Perempuan berjilbab ini memang wangi tubuhnya. Dalam dekapku Ana meronta kuat hingga kusudutkan Ana ke tembok. Kutekan kontolku tepat pada selangkangnya hingga membuatnya jengah.