Lubang Kemaluannya Masih Sempit

Ketika bekerja di suatu di daerah, saya harus cari kost untuk tidur dan menaruh pakaianku, beruntung saya dapat rumah yang pemiliknya baik, sebut saja namanya tante Fara terlihat masih muda tapi sudah mempunyai suami dan putri yang masih kelas SMP namanya Mila, suami Tante Farra bekerja di Jakarta jadi setiap 2 minggu suaminya yang bernama Om Bayu pulang ke rumah.

Om Bayu saya taksir baru berumur sekitar 35 tahun, sedangkan Tante Farra justru lebih tua sedikit, 37 tahun. saya menyebut mereka Om danTante, sebab walaupun beda umur antara saya dan mereka sedikit, tapi mereka sudah berkeluaga dan sudah punya seorang anak gadis.

Tante Farra merupakan seorang sekretaris di sebuah perusahaan otomotif di kota B yang jaraknya tak begitu jauh dari kota A. Tante Farra berangkat pagi dan pulang malam, begitu seterusnya tiap harinya, sehingga saya kurang begitu dekat dengan Tante Farra. Justru kepada anak gadisnya yang masih SMP yang bernama Mila, saya merasa dekat. Sebab pada hari-hari kosongku, Mila lah yang menemaniku.

Selama tinggal serumah dengan Tante Farra dan anak gadisnya, yaitu Mila, saya tak pernah berpikiran buruk, misalnya ingin menyetubuhi Tante Farra atau yang lainnya. saya menganggapnya sudah seperti kakak sendiri. Dan kepada Mila, saya juga sudah menganggapnya sebagai keponakanku sendiri pula.

Hingga akhirnya saat suatu hari, hujan gerimis rintik-rintik, pekerjaan kantor telah selesai saya kerjakan, dan saat itu hari masih agak siang. saya malas sekali ingin pulang, lalu saya berpikir berbuat apa di hari seperti ini sendirian.

Akhirnya saya putuskan meminjam kaset VCD Blue Film yang berjudul Tarzan X ke rekan kerjaku. Kebetulan ia selalu membawanya, saya pinjam ke ia, lalu saya cepat-cepat pulang. Keadaan rumah masih sangat sepi, sebab Mila masih sekolah, dan Tante Farra bekerja.

Karena saya kost sudah cukup lama, maka saya dipercaya oleh Om Bayu dan Tante Farra untuk membuat kunci duplikat. Jika sewaktu-waktu ada perlu di rumah, jadi tak harus repot menunggu Mila pulang ataupun Tante Farra pulang.

Saya sebenarnya ingin menyaksikan film tersebut di kamar, entah karena masih sepi, maka saya menyaksikannya di ruang keluarga yang kebetulan tempatnya di lantai atas.

Ah.. lama juga saya tak menyaksikan film seperti ini, dan memang lama juga saya tak ML (making love) dengan wanita malam yang biasa kupakai akibat stres karena kerjaan yang tak ada habis-habisnya.

Saya mulai memutar film tersebut, dengan ukuran TV Sony Kirara Baso, seakan saya menyaksikan film bioskop, adegan demi adegan syur membuatku mulai bernafsu dan membuat batang kemaluanku berontak dari dalam celanaku.

Saya kasihan pada adik kecilku itu, maka kulepaskan saja celanaku, kulepaskan juga bajuku, sehingga saya hanya menggunakan kaos singlet ketat saja.

Celana panjang dan celana dalamku sudah kulepaskan, maka mulai berdiri dengan kencang dan kokohnya batang kemaluanku yang hitam, panjang, besar dan berdenyut-denyut.

Saya menikmatinya sesaat, hingga akhirnya kupegangi sendiri batang kemaluanku itu dengan tangan kananku.Mataku tetap konsentrasi kepada layar TV, melihat adegan-adegan yang sudah sedemikian panasnya. Tarzan yang bodoh itu sedang iajari oleh wanitanya untuk memasukkan batang kemaluannya itu ke lubang kemaluan si wanita.

Batang kemaluan yang dari tadi kupegangi, kini telah kukocok-kocok, lambat dan cepat silih berganti gerakanku dalam mengocok. Setelah sekian lama, saya merasa sudah tak kuat lagi menahan cairan mani yang ingin keluar.

Lalu, Ahh crrrottt.. cccroottt, saya sudah menyiapkan handuk kecil untuk menampung cairan mani yang keluar dari lubang kencing kemaluanku. filmbokepjepang.net Sehingga cairan itu tak muncrat kemana-mana.Ternyata tanpa sepengetahuanku, ada sepasang mata melihat ke arahku dengan tak berkedip, sepasang mata itu rupanya melihat semua yang kulakukan tadi.

Saya baru saja membersihkan batang kemaluanku dengan handuk, lalu sepasang mata itu keluar dari persembunyiannya, sambil berkata kecil.

Om Topik, lagi ngapain sih, kok main-main titit begitu, emang kenapa sih?

kata suara kecil mungil yang biasa kudengar.Bagaikan disambar geledek di siang hari, saya kaget, ternyata Mila sudah ada di belakangku. saya gugup akan bilang apa, kupikir anak ini pasti sudah melihat apa yang kulakukan dari tadi. Eh, Llliiiiaaa.. baru pulang? sahutku sekenanya.

Iya nih Om, ngga ada pelajaran. tukas Mila, lalu Mila melanjutkan perkataannya,

Om Topik, Mila tadi kan nanya, Om lagi ngapain sih, kok mainin titit gitu?

Oohh ini.., saya sudah sedikit bisa mengontrol diri, Ini.. Om habis melakukan olahraga , Mila.

Ooohh.. habis olahraga yaaa..? Mila sedikit heran.

Iya kok.. olahraga Om, ya begini, sama juga dengan olahraga papanya Mila. jawabku ingin meyakinkan Mila.

Kalau olahraga Mila di sekolah pasti sama pak guru Mila disuruh lari. Mila menimpali.

Itu karena Mila kan masih sekolah, jadi olahraganya harus sesuai dengan petunjuk pak guru. jawabku lagi.

Om, Mila pernah lihat papa juga mainin titit persis seperti yang Om Topik lakukan tadi, cuma bedanya papa mainin tititnya sama mama. Mila dengan polosnya mengatakan hal itu.

Eh, Mila pernah lihat papa dan mama olahraga begituan? saya balik bertanya karena penasaran.

Sering lihat Om, kalau papa pulang, kalau malem pasti melakukannya sama mama. ujar Mila masih dengan polosnya menerangkan apa yang sering dilihatnya.

Seperti ini yaa..? sambil saya menunjuk ke cover gambar film Tarzan X, gambar Tarzan dengan memasukkan batang kemaluannya ke lubang kelamin wanitanya.

Iya Om, seperti apa yang di film itu lho! jawab Mila, Eh.. Om, bagus lho filmnya, boleh ngga nih Mila nonton, mumpung ngga ada mama?

Boleh kok, cuma dengan syarat, Mila tak boleh mengatakan hal ini sama papa dan mama, oke? aku memberi syarat dengan perasaan kuatir jika hingga Mila cerita pada mama dan papanya.

Ntar Om beliin coklat yang banyak deh. janjiku.

Beres Om, Mila ngga bakalan cerita ke mama dan papa. dengan santai Mila menjawab perkataanku, rupanya Mila langsung duduk di sofa menghadap ke TV.

Kuputar ulang lagi film Tarzan X tersebut, dan Mila menontonnya dengan sepenuh hati, adegan demi adegan dilihatnya dengan penuh perhatian. saya sendiri termenung menyaksikan bahwa di depanku ada seorang gadis kecil yang periang dan pintar sedang menonton blue film dengan tenangnya.

Sedangkan saya sendiri masih belum memakai celanaku, ikut melihat lagi adegan-adegan film Tarzan X itu, membuat batang kemaluanku tegang dan berdiri kembali, kubiarkan saja. Lama kelamaan, saya tak melihat ke arah film Tarzan X itu, pandanganku beralih ke sosok hidup yang sedang menontonnya, yaitu Mila.

Mila adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, saya ingin sekali bersetubuh dengan Mila, saya ingin menikmati rasanya lubang kelamin Mila, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit.

Ahhh.. nafsuku kian membara karena memikirkan hal itu. saya mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Mila bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Tak terasa, selesailah film tersebut. Suara Mila akhirnya memecahkan keheningan.

Om, tuh tititnya berdiri lagi. kata Mila sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.

Iya nih Mila, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya? jawabku santai.

Bagus kok Om, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Mila ada beberapa pertanyaan buat Om nih. Mila sepertinya ingin menanyakan sesuatu.

Pertanyaannya apa? tanyaku.

Kenapa sih, kalau olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Mila ngga ngerti? tanya Mila.

Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Mila juga melakukan hal itu ke mama kan? jawabku menerangkan.

Iya benar Om, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama. Mila membenarkan
jawabanku.

Itulah seninya olahraga beginian Mila, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa. kataku memberi penjelasan ke Mila.

Mila sudah boleh ngga Om.. melakukan olahraga seperti itu? tanya Mila lagi.

Ouw.. inilah yang saya tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.

Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa. jelasku.

Terang saja saya membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.

Mila harus tahu, jika Mila melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tapi juga akan
merasakan enak. tambahku.

Masa sih Om? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Mila lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, hingga menjerit-jerit lho Om, malahan kadang seperti mau nangis. Mila yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.

Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Mila juga masih lama pulangnya, kalau Mila memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana? saya sudah tak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Mila, pastilah luar biasa.

Ayolah! Mila mengiyakan.

Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Mila sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Mila.

Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. saya ingin Mila merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. saya sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku,

aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun. Mila hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. filmbokepjepang.net Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tak aneh lagi bagi Mila.

Kusuruh Mila untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Mila protes, tapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Mila telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya.

Akhirnya Mila mau melepas pakaiannya satu persatu. saya melihat Mila melepaskan pakaiannya dengan mata tak berkedip. Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Mila tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja.

Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, saya sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Mila yang baru tumbuh. Baru saja saya berpikiran seperti itu, Mila sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Mila yang masih kuncup , membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku.

Puting susu itu begitu indahnya. Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, saya hanya bisa menelan ludah.

Toket Mila memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Mila coklat kemerahan, saya melihat puting susu itu menegang tanpa Mila menyadarinya.

Lalu Mila melepaskan juga celana dalamnya. Kembali saya dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Mila masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai.

Memek yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. saya sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong saya dibuatnya.

Om, udah semua nih, udah siap nih Om.

Saya tersentak dari lamunan begitu mendengar Mila berbicara.

Oke, sekarang dimulai yaaa?

Kuberi tanda ke Mila supaya tiduran di sofa. Pertama sekali saya meminta ijin ke Mila untuk menciuminya, Mila mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Mila memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, saya kurang tahu. Yang penting bagiku, saya merasakan liang perawannya dan menyetubuhinya siang ini.

Saya ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali.

Kubuat seromantis mungkin. Mila hanya iam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya.

Setelah puas saya menciuminya, Mila, boleh ngga Om netek ke Mila? tanyaku meminta.

Tapi Om, tetek Mila kan belon sebesar seperti punya mama. kata Mila sedikit protes.

Ngga apa-apa kok Mila, tetek segini malahan lebih enak. kilahku meyakinkan Mila.

Ya deh, terserah Om saja, asalkan ngga sakit aja. jawab Mila akhirnya memperbolehkan.

Dijamin deh ngga sakit, malahan Mila akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara. jawabku lagi.

Segera saja kuciumi puting susu Mila yang kiri, Mila merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Mila mulai mengalami penegangan total.

Selanjutnya, saya hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Mila melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.

Om, kok enak banget nihhh oohhh enakkk desah Mila keenakan.

Mila terus merancau keenakan, saya sangat senang sekali. Setelah sekian lama saya menyusu, saya lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Mila sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. saya bimbing tangannya ke batang kemaluanku.

Mila, kocok dong tititnya Om Topik. saya meminta Mila untuk mengocok batang kemaluanku.

Mila mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tak beraturan. saya memakluminya, karena Mila masih amatir, hingga akhirnya saya justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Mila tersebut, maka kuminta Mila untuk menghentikannya.

Selanjutnya, kuminta Mila untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Mila langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, saya terpana sesaat melihat memek Mila yang merekah.

Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Mila yang sebesar kacang kedelai, memeknya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Mila yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.

Saya lakukan sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Mila dengan lembut, Mila kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis. Meram melek kulihat mata Mila menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Mila menjerit kecil keenakan, hingga tak berapa lama.

Om, enak banget sih, Mila senang sekali, terussinnn pinta Mila.

Saya meneruskan menghisap-hisap memek Mila, dan Mila semakin mendesah tak karuan.

Saya yakin Mila hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.

Ommm ssshhh Mila mau pipis nich..

Mila merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.

Tahan dikit Mila tahan yaaa sambil saya terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.

Udah ngga tahan nich Ommm aahhh
Tubuh Mila mengejang, tangan Mila berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya.

Mila ternyata sudah hingga pada klimaks orgasme pertamanya. saya senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Mila.

Oohhh..Om Topik..Mila merasa lemes dan enak sekali apa sih yang barusan Mila alami, Om?
tanya Mila antara sadar dan tidak.

Itulah puncaknya Mila.., Mila telah mencapainya, pingin lagi ngga? tanyaku.

Iya.. iya.. pingin Om jawabnya langsung.

Saya merasakan kalau Mila ingin merasakannya lagi. saya tak langsung mengiyakan, kusuruh Mila istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Mila untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, saya akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi saya ingin Mila dalam keadaan segar bugar.

Tak berapa lama, Mila kulihat telah kembali fit.

Mila tadi Mila sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Mila ingin mencapainya lagi kan..? bujukku.

Iya Om, mau dong, Mila mengiyakan sambil manggut-manggut.

Ini nanti bukan puncak Mila saja, tapi juga puncak Om Topik, ini finalnya Mila kataku lagi menjelaskan.

Final? Mila mengernyitkan dahinya karena tak paham maksudku.

Iya, final.., Om ingin memasukan titit Om ke lubang memek Mila, Om jamin Mila akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi. akhirnya saya katakan final yang saya maksudkan.

Ooh ya, tapi.. Om.. apa titit Om bisa masuk tuh? Lubang memek Mila kan sempit begini sedangkan
tititnya Om.. gede banget gitu, Mila sambil menunjuk lubang nikmatnya.

Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..? pintaku lagi.

Iya deh Om, Mila secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.

Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang memek Mila yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, saya merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya.

Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tapi saya tak ingin Mila merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Mila mengaduh dan menjerit karena merasa perih.

Saya menyuruhnya menahan. Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih,
selanjutnya kutekan kuat-kuat.

Blusss

Mila menjerit cukup keras, Oommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?

Udah sayang tahan ya kataku sambil mengelus-ngelus rambut Mila.

Saya mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Mila ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tapi pasti. Beberapa waktu, Mila pun sepertinya sudah merasakan enak.

Setelah cairan mani Mila yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. saya menggenjot maju mundur dengan cepat. Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut.

Enak sekali ternyata. Hisapannya memang tiada duanya. saya merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Mila pun sudah sedemikian banyaknya.

Sambil kuterus berpacu, puting susu Mila kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Mila saya pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. saya merasakan Mila sudah keluar beberapa kali, sebab saya merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Mila.

Saya ganti posisi. Jika tadi saya yang di atas dan Mila yang di bawah, sekarang berbalik, saya yang di bawah dan Mila yang di atas. Mila seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Mila.

Sekian lama waktu berlalu, saya merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, saya di atas dan Mila di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu saya peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku. saya menegang hebat.

Crruttt crruttt

Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Mila, sedangkan Mila sudah merasakan kelelahanyang amat sangat. saya cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Mila. Mila kubiarkan terbaring di sofa.

Tanpa terasa, Mila langsung tertidur, saya bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar, kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya. saya rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Mila atas kenikmatannya tadi.

Related posts