Kisah mata-mata wanita simpanan
Nama gue damar priatama arifin biasa dipanggil tama
Postur badan standar aja, tinggi 172 cm bb : 83kg
Pacar gue sendiri jasmine diana seorang cewek keturunan jawa-cina punya paras agak oriental tinggi sekitar 160cm berat badan dan ukuran2 badan yg lain gue gak pernah tanya. Gue senang ketika ada yang bilang jasmine ini mirip seorang artis yang pernah berpacaran dengan mantan artis cilik.
Sabtu sore itu semuanya berubah, gue (biasa dipanggil tama) yg baru aja balik dari luar negri untuk keperluan kerja menjemput pacar gue jasmine di tempat dia magang di kota B. Dari dalam mobil, gue perhatiin jasmine dari kejauhan yg perlahan mejauh dari pintu utama gedung menghampiri mobil gue yg menepi sembarangan di pinggir jalan, sesampainya jasmine di mobil Gue coba buka obrolan dengan standar basa-basi
: kok mendung ya
: ih aneh, orang cerah gini
: cerah sih cuacanya, raut muka kamu loh yang mendung
: hmm..
: kenapa sih.. pacarnya baru pulang dari bepergian lama kirain mau disambut senyum ceria atau pelukan hangat gitu. Makan ya? Aku laper..
: iya
: tebak aku mau ngajak kamu makan dimana ? (Pertanyaan ini biasa gue jadiin pertanyaan pancingan ke cewe gue biar dia nyebutin tempat makan apa yg lagi dia pikirin)
: mana aku tau, kan kamu yg laper
: okeey.. (firasat sudah mulai kuat bahwa ada sesuatu yg ga beres)
Sedikit flashback
Sebulan sebelumya memang gue harus pergi ke luar negeri yang mana ada aturan internal kerjaan gue yg menyebutkan setelah roda pesawat terangkat dari daratan Negri ini sampai dengan roda tersebut mendarat kembali gue ga boleh berkomunikasi dengan siapapun, termasuk jasmine, atau orangtua gue atau siapapun diluar orang-orang yg ikut terbang sama gue. Pekerjaan gue sendiri adalah mengakomodir (memfasilitasi) orang-orang kaya negara ini yang ingin berjudi di luar negri, termasuk diantaranya adalah gue nyiapin pesawat mereka, hotel mereka, dan segala macam hal lainnya. Untuk fee yg gue dapet amat sangat lumayan (sekitar 800 sd 900 USD/hari) belum termasuk tips dari klien sehingga gue mau ambil kerjaan ini. Kenapa gue ga boleh berkomunikasi adalah karena klien-klien gue rata-rata adalah orang kaya terkemuka, sehingga ada reputasi yang perlu dijaga. Long story short, kembali ke jasmine pada saat gue berpamitan gue memang cuma bilang untuk sebulan kedepan kita ga bisa komunikasi.
Kembali kedalam mobil
: disini aja kali ya
Ucap gue sambil memarkirkan mobil di sebuah restoran steak di sebuah kawasan kota B yang masih ditumbuhi pohon rimbun, kita berdua turun lalu menunjuk sebuah meja untuk kita duduk bareng.
: kalo ada yang mau diomongin, yang mana aku yakin cukup serius, tar aja setelah makan ya, aku laper.
: iya
30 menit kemudian ketika gue sudah menghabiskan semua hidangan yg tersaji diatas hot plate jasmine masih termenung sambil sesekali mengaduk minumannya.
: kayanya kita ga bisa seterusnya gini deh
: maksudnya?
: 1 bulan loh, aku gatau kamu pergi kemana, ngapain, bisa jadi setiap malem aku khawatir sama kamu, kamu justru lagi seneng-seneng sama yang lain.
Ucapan ini cukup mendasar mengingat dia tau gue kaya apa.
: jujur badan aku terlalu cape buat jawab semuanya disini, kalo aku jelasin sambil istirahat, kamu mau ngeluangin waktu kan? Dari sini kita ke apartemenku ya?
: menganggukan kepala tapi ekspresinya masih muram
Sesampainya di apartemen
: aku mau mandi dulu ya, biar rileks, mau mandi juga?
: apaan sih, aku mau ngomongin sesuatu yg serius, gausah pake genit.
Setelah gue keluar dari kamar mandi, gue liat jasmine sedang berbaring di kasur gue, oh ya apartemen gue cuma type studio jadi ya gak ada meubelair macem2.
Dengan celana boxer dan bertelanjang dada gue senderin kepala gue di pundak jasmine, sambil dengan lembut gue bilang.
: kamu kenapa yas?
Jasmine diam, sampe gue cium perlahan pipinya
: is everything alright, yas?
Sambil Gue coba palingkan pandangannya ke arah mata gue
Jasmine langsung membalikan badannya yang langsung membuat posisi gue duduk bersandar ke sandaran dipan, dan jasmine duduk di paha gue langsung memeluk gue sambil terisak
: aku kangen tam.. masa aku masih perlu bilang?
: ssst… aku juga yas.. makanya dari bandara aku langsung jemput kamu gak pake istirahat, aku kira dengan gitu kamu cukup ngerti.
sambil tangan kiri gue rangkulkan ke pinggangnya sementara tangan kanan gue mengusap pelan rambutnya.
Jasmine merenggangkan perlahan pelukannya, gue usap air mata di pipinya, tangisan itu berangsur menjadi senyuman indah, gue dekatkan kepala jasmine sampai hidung kita saling bersentuhan, lalu disusul ciuman hangat di bibirnya, amat sangat pelan, permukaan bibir gue merasakan betul permukaan bibirnya yang sedikit mengering, lalu dari sekedar permukaan bibir kami berdua semakin mengeksplorasi sudut-sudut bibir lainnya, hingga lidah kami saling bertautan, menari saling mengait, pertukaran cairan liur sebagai simbol rasa rindu, ciuman kami terjeda sejenak, kami saling pandang, tanpa bicara, tapi kami mengerti, kami berganti posisi, dengan memutarkan badan ke kiri kini gue menindih tubuh jasmine, kami lanjutkan ciuman dibarengi dengan gesekan diarea selangkangan masih dengan pakaian lengkap, tangan kiri gue mulai menjamah payudara jasmine, perpaduan antara permukaan bajunya yang licin dan payudaranya yang kenyal membuat celana gue terasa makin keras, tangan kanan jasmine mengusap penis gue dari luar, tangan kirinya mengarahkan kepala gue untuk turun ke lehernya, wangi yang khas keringat bercampur perfume gue hisap dengan rakus, lidah gue kali ini sedang mencari titik lemah jasmine, yaitu daun telinganya, kini justru jasmine yang aktif menggoyangkan selangkangannya, desahan kami saling bersaut, gue turunkan aktivitas dari leher ke arah payudara kiri jasmine sementara tangan gue masih meremasi yang satunya, kancing bajunya terbuka tanpa kami ingat siapa yang mebukanya, aah.. aroma ini.. sama seperti aroma yang dileher namun terasa lebih pekat dan amat teringat, ukuran payudaranya tidak besar mungkin hanya 32c (gue agak kurang paham soal ini) gue lumat dengan rakus sambil sesekali menggigit puting yang berwarna pink kecoklatan, gerakan tubuh jasmine makin tak terkendali, setelah lama merangsang bagian payudara gue perlahan membuka celana jasmine hingga kini tersisa baju pakaian bagian atas dan celana dalam, gue ciumi aroma khas labium minora, mencari setitik tonjolan diantaranya, gue jilat dengan lembut, penuh rasa cinta, hingga akhirnya dia tarik kepala gue untuk dia ciumi kembali, lalu membuka celana gue dan terbebaslah penis gue yang sejak tadi mencari kandang. Bless.. masuk, permukaan vaginanya sudah basah, gue perlahan ayunkan pinggul dalam posisi missionary, sementara kaki jasmine melingkar mengunci, gue ciumi lehernya, menghirup aroma khasnya tanpa sisa. Setelah 7 menit gue menggenjot jasmine
: lebih cepet sayang, please, aku mau sampe
10 kali genjotan ditambah 1 hentakan dalam membuat jasmine melenguh panjang…
Haah… haah.. hmmh.. cupp.. disusul sebuah ciuman
Bermsambung…
Kami sama-sama beristirahat, kondisi fisik gue yang capek membuat gue kerepotan sendiri, untung aja jasmine keluar lebih dulu. Penis gue menciut didalam vagina jasmine, giliran gue yang minta diservice sama jasmine.
: yaang.. pengen yang biasa dong..
: (dengan nafas yang masih ngos-ngosan) oke bentar yaa sayang
Tidak lama, gue cabut penis gue yg mengecil dari vagina jasmine lalu rebahan disampingnya, jasmine langsung menghampiri penis gue mengecupnya pelan, menjilat ujung penis gue dengan ujung lidahnya, jemari tangan kirinya mengusap puting susu sebelah kanan gue. Ini adalah kegiatan favorite gue, makanya jasmine paham ketika gue bilang “yang biasa”. Tidak lama, penis gue tegak kembali, kali ini jasmine menanggalkan seluruh pakaiannya, lalu mulai memposisikan badannya menaiki badan gue, bless… perlahan penis gue dituntun dengan tangan jasmine memasuki lubang vagina miliknya, perlahan pinggulnya bergerak naik turun, gue menatap dalam-dalam matanya yang sayup, jasmine mendadak menganggukan kepalanya, wajahnya merah merona tersipu malu, tangannya bertumpu ke dada gue, kedua kakinya berjongkok terbuka, tangan gue sibuk mengelus punggung dan pantatnya seiring gue rebahkan tubuh jasmine untuk lebih dekat dan mengurangi tensi bercinta kami, karena jujur saja gue udah mulai kelimpungan, pantatnya kini naik dan turun dengan tempo yang lebih lambat, dibalik rambut yang terurai turun, kami sibuk bercumbu, saling melumat, mengendus. Memang bercinta adalah komunikasi paling mesra. Kami berbalik posisi kembali ke missionary, jasmine mengerti bahwa pergumulan kami akan segera berakhir, kaki jasmine gue tempatkan di pundak agar penetrasi yang gue lakukan lebih dalam, sambil bercumbu gue rasakan urat-urat penis menegang, gue cabut penis gue, dilepaskannya sperma secara sembarang, sebagian mendarat di perut, dada, leher hingga sedikit mengenai dagu jasmine, lalu jasmine segera beranjak mencari tissue, mengelapi sekujur badannya lalu dengan kasih sayang mengelapi penis gue yg saat ini terangguk-angguk lemas.
Ini adalah pengalaman pertama kami bercinta sebagai seorang kekasih, setelah sebelumnya kami pernah bercinta sebagai seorang teman, 5 tahun yang lalu pada saat kami duduk di bangku SMA. Mungkin nanti bakal gur ceritain kalo ada kesempatan. Dan selama 3 bulan berpacaran paling kami hanya melakukan petting, atau paling maksimal ya “yang biasa”
Kepala jasmine kini tersandar di dada gue, tangannya memeluk mesra, kami berdiskusi.
: kamu ga bilang loh bakal ada acara ML segala
: emang gak direncanain, tadi kaya kebawa suasana aja
: oh ya?
: iya.. jadi.. sebenernya kamu mau ngomongin apa?
: aku tadi kepikiran buat break dulu sama kamu
: break ? Maksudnya?
: sebulan tanpa kabar dari pacar tu hal yang baru buat aku tam, kamu ga ngerasain tiap malem aku khawatir, karena aku gatau apa yg kamu kerjain di luar sana.
: aku ga ngerasain? Kata siapa? Aku sayang sama kamu yas, aku pasti ngerasain hal yg sama
: terus, apa sebenenya yang kamu kerjain? Gak banyak orang yg tau, bahkan aku sendiri, pacarmu.
: beberapa hal lebih baik kamu tahu nanti atau gak kamu tahu sama sekali.
Pekerjaan gue gak bisa diketahui sama semua orang karena berkonsekuensi terhadap reputasi orang-orang yg terlibat didalamnya, bahkan dalam hal ini keluarga atau pacar gue, sahabat gue sebaiknya gak tau.
: aku besok ada rencana mau pulang kampung, mungkin 4 hari, aku mau ngurusin renovasi rumah warisan dari kakek ku.
: okay, untuk hal ini kita bakal keep contact kan tam?
: iya sayaang..
Disusul ciuman lembut di ujung kepala lalu kami terlelap hingga jam menunjukan pukul 21.00 malam. Gue anterin jasmine pulang, rumanya cukup jauh, 10km dari apartemen gue.
Long story short.
selasa, 2 hari sejak gue meninggalkan kota B di jawa barat menuju kota P di jawa tengah dengan mengendarai kendaraan pribadi, gue sedang bersantai sambil menghitung biaya yang dibutuhkan untuk renovasi rumah warisan ini, gue menerima sebuah pesan singkat dari bigboss, isinya:
: masih di “kota P” lo tam?
: masih bos
: sampe kapan? Gue perlu kita ketemu, kamis jam 3 ditempat biasa
: (ya mana mungkin gue bilang enggak, tempat biasa ini maksudnya adalah sebuah apartemen di tengah kota ibu kota) oke boss
:
Singkat cerita, hari kamis jam 8 pagi gue berangkat dari kota P di jawa tengah ke arah ibu kota menggunakan jalan tol yang bikin ngantuk, 5 jam perjalanan gue sampe ke sebuah kamar apartemen,kamar ini semacam basecamp atau tempat singgah untuk bigboss dan beberapa orang terdekatnya, termasuk gue. Karena waktu masih luang gue sempatkan mandi, memesan makanan secara online bahkan sempat tertidur sampe bigboss menepuk pipi gue.
: eh bos, sorry ketiduran
: santai lah tam, cuma waktu gue gak banyak, gue cuma mau nawarin sesuatu.
Bos gue ini emang santai orangnya, dari umurnya bisa dibilang jelita=jelang limapuluh tahun bos gue ini jauh dari sifat bossy yanf otoriter, justru dia gak mau ada gap antara dia dengan anak buahnya. Dia seorang pengusaha muda terkenal di Indonesia, badannya cukup tinggi 177cm dengan bentuk badan berisi, tidak kurus, tidak gendut, dan tidak buncit. Cukup good looking lah.
Sambil menunjukan foto seorang wanita muda cantik dari ponselnya, awalnya gue kira cewek ini selebgram atau semcamnya, tapi belakangan gue tau dia seorang model yang sesekali main di ftv, ya gue gatau karena gue ga pernah nonton tv
: maksudnya gimana nih bos?
: dia bakal ambil s2 di salah satu kampus di kota lo tinggal (kota B di jawa barat) gue pingin lo pantau dia. Ring 3 lah.
Ring disini maksudnya adalah lingkaran jarak, kalo ring 1 berarti dekat & intens, semakin besar besaran ring kedekatan dan intensitasnya berkurang.
: oke terus?
: gue tau setelah lo selesai s1 lo pengen nerusin kuliah lo kan?
Ya memang gue adalah seorang sarjana hukum lulusan dari salah satu kampus swasta di kota B dan setelah lulus selama 1 tahun ada keinginan untuk lanjut s2.
: ya iya si, cuma gue belom punya penghasilan tetap yang continue bos.
: yaudah gini, gue bakal atur supaya lo ada dalam 1 jurusan dan 1 kelas yang sama sama dia, lo kuliah mah kuliah aja
: wah serius? Terus tugas gue?
: lo gimana caranya masuk ke circle nya dia sebagai temen curhat, gue perlu tahu sejauh mana dia kalo ga sama gue
Tentu tanpa bertanya lebih jauh gue udah bisa nebak kalo si cewe ini adalah simpenannya bos gue
Bersambung..