Kenikmatan Di Rumah Baru

Papiku baru membeli tanah baru didaerah barat. Kompleksnya masih baru, jadi belum banyak penghuninya. Kebetulan dideretan tempat rumah baru aq ini belum dihuni. Papi lalu membayar kontraktor untuk melakukan pembangunan. Aq sering disuruh papiku buat ngawasi tukang. Maklum, beliau sibuk dan aq adalah anak tertua yang masih ada disini. Koko aq di luar negri jadinya ngga bisa. hehehe. Dari sekian banyak tukang bangunan yang bekerja disana, hanya satu yang cukup menarik perhatianku. Wajah sih biasa, standar hehehe. Namanya Irfan, modelnya yang cukup urakan menarik perhatianku. Apalagi dia yang paling berani dan sering banget menggodaku, sekedar iseng-iseng sih. Ngga pernah liat ce cakep rupanya ya. hahaha btw, sejak pengalaman aq dengan tukang antar galon yang menyenangkan, sejujurnya aq lebih  terbuka pada cowok, apapun profesinya khususnya yang item-item. Jadi ketika aq digoda dan diusilin ama Irfan, aq tidak merasa aneh dan biasa- biasa saja. Malah kadang aq godain balik sampe seluruh tukang pada ribut haha sehingga dapat dibilang udah akrab setelah sekian bulan bertemu. Pada suatu kesempatan Irfan tanya nomer hp aq, ya aq kasih tapi yang nomor discardable, bukan nomor utama hehehe kami lalu sering sms-sms-an dan sesekali menyerempet ke hal-hal begituan

Salah satu contohnya:
I : nik ngapain?
Me: mo tau aja
I : ga boleh ya? somboooong!
Me: BIARIN!
I : Ih..pake baju apa nih?
Me: mau tahu aja pake kaus donk
I : opake daleman ngga?
Me: KURANG AJAR! Jelas pake lah
I : owarnanya?
Me: HE! Ngapain mo tahu? Ya pink-lah!
I : wooo! yang bawah?
Me: Ga pake
I : OUCH!

(abis itu aq cuekin hahaha). Sore itu aq ditelp papi, disuruh ke rumah baru untuk mengawasi tukang. ini keliatannya adalah hari terakhir, karena proses pembangunannya sudah selesai. Tinggal 1-2 tukang saja yang masih masuk,
membersihkan daerah rumah, termasuk si Irfan ini. Karena sudah diperintah papi, aq cepat-cepat pulang dari mall bersama teman-teman dan langsung meluncur ke rumah baru itu. Waktu itu aq mengenakan kaus kuning ketat dengan celana pendek hitam. Sesampainya dirumah baru itu, hari sudah mulai malam. hanya Irfan yang masih ada, itupun dia abis mandi. Biasa, begitu liat aq, apalagi pake kaus seksi begini, gatelnya kumat langsung suit-suit bla-bla godain. Aq cuekin sambil melihat-lihat kerjaannya dia. Melihat aq serius begitu, dia juga berubah, dari cengar-cengir menjadi serius dan menemani aq melihat-lihat. Setiap ruangan aq periksa, termasuk kamar utama yang sudah selesai sejak awal. Aq siapkan ranjang kecil disini, supaya kalo aq harus mengawasi tukang satu hari penuh, aq ada tempat buat istirahat. Pas mau menyalakan lampu, lho kok mati. Aq suruh dia untuk perbaiki. Irfan lalu kebelakang mengambil tangga dan menyiapkannya didalam kamar, karena posisi lampu yang berada diatas plafon. Ada 2 lampu yang putus sehingga dia harus mengganti kedua-nya. Karena dia abis mandi dan tak mau bajunya kotor karena keringat, dia melepas kemejanya. uts…kekar juga badannya, namanya juga tukang, item lagi xixixi…aq suka melihatnya!

Takut keringetan nanti non, ujarnya singkat. Aq mengangguk sambil tersenyum. Dia melihatku lalu cengar-cengir…Apa yang bawah perlu dilepas sekalian non? filmbokepjepang.sex Aq melotot tetapi kemudian timbul keisenganku, dan aq jawab: ya terserah lho… Dia tertawa kecil lalu BENERAN melorot celana panjangnya, sehingga dia tinggal pake CD item model segitiga, dgn bagian depannya menonjol! Aq melotot sebentar WOW! ujarku dalam hati. “Yeeeek!”, teriakku kecil sambil menutup mata. Dia tertawa kecil. Irfan lalu menaiki tangga dan mulai mengganti lampu yang rusak satu-per satu. Selama dia bekerja, aq terus mengamati bodynya yang item kekar plus bagian kemaluan yang menonjol itu. Ouch! tiba-tiba jantungku kok berdegub kencang ya…oh tidak! birahiku mulai bekerja. No! I must stop this! Setelah selesai, dia lalu turun dari tangga. Aq tetap tegang. Udah non, ujarnya singkat. Aq mengangguk. Nonik cakep lho, saya foto boleh? tiba-tiba dia bicara begitu? Aq berpkir sejenak, lalu aku iyakan. Anu nik, saya mau kembalikan tangga ini, kebelakang dulu ya? Nanti saya kembali lagi. Aq mengangguk dan menunggu dia. Tak lama kemudian diapun kembali, sambil cengar-cengir tentunya. Hayo…itu nonik pake daleman ndak? godanya. Aq cuman melotot sambil berdiri di depan jendela, mencoba menyalakan lampu yang baru. Sesekali aq lirik, dia sibuk kesana kemari tetapi ndak ada hal yang penting yang dilakukan. Jadi kesannya kayak biar ndak canggung gitu, dan berlama-lama didalam kamar bersama aq.

Yang kapan hari kesini itu pacarnya ya non? Aq mengangguk. O…saya rasa pasti ngga sunat tuh pacarnya nonik. Trus kenapa? tanyaku heran. Dia tersenyum. Kalo saya sunat lho nik, jadinya mantap. Aq

cuman tersenyum sambil melirik kearah kemaluannya. Iya ya. keliatan montok gitu dari luar xixixi…Nonik ngapain aja hayo waktu disini sama koh andre? godanya. Aq cuek saja, emang napa? mo tau aja. Ah masa ngga boleh tahu. Aq cuman melengos. Eh, punya saya ama punya pacarmu gede mana nik? tanyanya sambil cengar-cengir. Maksudnya? Aq pura-pura ngga paham. Ininya lho nik, ujarnya seraya menujuk kebawah. Aq tertawa, mana aq tahu, lagian aq blm pernah liat punya elo. Dia terbahak-bahak mendengar jawabanku. Trus, dasar cowok bengal, dia tiba-tiba melorot cd-nya!!! dan membuatku melihat dengan jelas senjata andalannya! “Yeeeeeeeeeeeeek!” teriakku sambil memalingkan wajah sambil menyuruhnya menutup auratnya. Wow! gede amat ya, ujarku dalam hati, itu dalam posisi tidur, belum kalo lagi berdiri. Wiiih…..Dia terkekeh-kekeh sebentar. Nik, nonik ini seksi dan cakep abis. boleh ngga mas liat sebentar saja? masa seumur hidup ngga pernah liat body ce amoy? ujarnya. Aq mengerutkan dahi lalu memandang dia ga percaya, berani juga nih buka omongan seperti itu, dasar bengal! mungkin dasarnya adalah tukang bangunan ya, jadinya kalo ngomong itu ceplas-ceplos ga pake trik.

Dia cengar cengir sambil tetap bugil didepanku. Dia mengocok penisnya supaya menjadi berdiri dan wow! jujur aq terpesona dengan senjatanya. Uh, kalo penis itu masih mq aq rasanya bakal nikmat deh! NO! Feli no! Stop that! Ayolah, cuman liat doang kok! kita kan dah kenal cukup lama dan nonik udah akrab kan sama saya. Saya yakin nonik dah nyaman sama saya, kalo ngga mana mau sampeyan disini sampe sekarang toh? Aq tertegun, kena sKAK MAT! xixixi… Aq pengen banget liat body ce cina, apalagi pas udah akrab dengan nonik itu semakin menggebu deh keinginan mas ini. Janji, nonik ngga akan ada apa-apa. Aq diam, Irfan memang bengal, tetapi entah,sikapnya pada aq selama ini membuatku merasa nyaman berdekatan dengan dia, biarpun bengal! Ampir 1 tahun lebih setiap hari ketemu terus dan digodain terus. hehehe…Aneh ya? ini ada apa sih? Maunya gimana sih? tanyaku pelan. Dia ngga menjawab tetapi tetap cengar cengir. Kemudian dia berjalan mendekati aq, jantungku semakin berdebug kencang! Penisnya yang udah mancung semakin mendekatiku. Awalnya dia berusaha mencium pipiku tapi aq menghindar, lalu berusaha mencium bibirku dan aq tetap menghindar. Irfan tidak menyerah, dia memegang tanganku dan menarikku duduk keatas ranjang. Aq ingin menolak tapi entah mengapa ada dorongan yang memaksaku untuk tetap diam dan menunggu. Jemarinya langsung memegang payudaraku dan meremasnya perlahan. Aq berusaha menutupinya tetapi kalah kuat.

Akhirnya aq biarkan dia memangku aku dan dari belakang payudaraku diremas-remas dengan penuh gairah. Sakit, tetapi memancing gairahku. Oh, nonik ini seksi banget! waangi lagi! aduh…ini 34B ya nik? desahnya penuh nikmat sambil terus meremasi payudaraku. Aq diam saja, memejamkan mata menikmati pelcehan ini.Kaus ketatnya dilepas yuk non, ujarnya. aq diem saja. Dia lalu menarik kausku dan melemparkannya kelantai. Sekarang dia jongkok didepan aku. Bra krem yang aq pake pun dilepasnya. Mas, mau diapain mas? jangan mas, pintaku lemah. Irfan tidak memperdulikan aq lalu membuang bra itu ke lantai. Wow! putihnya susumu mbak! ujarnya, seksi sekali. Matanya melotot melihat payudaraku dan langsung dengan ganas menjilatinya dan menyedot putingku dengan penuh nafsu. Aq merasa geli sekaligus sakit. Mas, pelan-pelan, sakit mas. rintihku. Irfan mengangguk dan kembali mencumbui payudaraku tetapi tidak sekasar tadi. Oh…enaknya puting payudara yang disedot cowok! lidahnya bermain-main diatas puting dan sekitarnya membuatku merintih keenakan, lupa deh siapa aq dan siapa dia. xixixi… Setelah puas bermain-main dengan payudaraku, dia lalu menidurkan aq keatas ranjang. Aq menolak dan berusaha bangkit, tetapi tenaganya terlalu kuat, ditambah perlawanan aq itu tidak sepenuh hati, karena sebagian diriku menginginkan seks dengan dia, sebagian yang lain MENOLAK karena aku terikat komitmen, berpacaran dengan Andre, kekasihku. Seharusnya hanya dia toh yang bisa menikmatiku. Ini kok…

Dengan leluasa dia lalu melepas celana pendek hitamku dan menarik celana dalam pink yang aq kenakan. Mas jangan donk mas! pintaku melas sambil berusaha menahan celana dalamku. Irfan diam saja tetap melucuti celanaku sampai aku akhirnya telanjang. Oh mbak! saya beruntung banget bisa menikmati sampeyan malam ini, mimpi apa ya saya! Mas jangan, saya ndak mau! ujarku memelas. Dia diam saja, lalu memandangku dengan tajam. Mbak ndak mau ya? tanyanya. Aq tiba-tiba terdiam. Dia tersenyum penuh arti. Jarinya lalu menggesek gesek mq aq, menusuknya perlahan. Aouh! Aq merasa agak sakit. Duh, udah becek begini kok ya masih pura-pura toh nik! ujarnya penuh kemenangan. Rupanya tadi dia memeriksa, apa bener aq ini menolak atau hanya pura-pura. Sial! Dia lalu menindihku dan memposisikan penisnya yang besar itu dibelahan mq aq. Oh tidak! aq bakal disetubuhi dia nih! mas jangan mas…mas….Pintaku melas, tetapi Irfan tidak lagi mendengarkan rintihanku, dia tahu aq cuman setengah hati menolaknya. Setelah beberapa kali mencoba dan gagal, akhirnya dia berhasil juga memasukkan penisnya kedalam mq aq. Aouhc! Perihhhh! Aq merintih, sakit mas, besar banget barangnya! teriakku kecil. Irfan memejamkan mata sambil mendesah oh mqmu enak banget mbak! sempit, becek, hangat! Dia lalu memelukku sambil membenamkan penisnya yang besar didalam vagina aq. Aq masih merasa perih, rupanya dia sengaja membiarkan penisnya didalam supaya vaginaku terbiasa dahulu.

Setelah sekian waktu dia menindihku tanpa menggenjot, akhirnya dia putuskan sudah waktunya. Pinggangnya lalu perlahan naik turun, mengkocok penisnya didalam mq aq. Oh…oh..mas…sakit ah…erangku…yang menyebalkan, dia tidak terlalu perduli dan terus menyetubuhiku dengan kasar. Untungnya, lama-lama vagina aku terbiasa dengan ukuran penisnya, plus cairan pelumas udah banyak yang keluar sehingga aq perlahan tetapi pasti mulai merasakan kenikmatan berhubungan seks. Aduh mbak, enaknya mq cina mbak! sempit hangat…basah…aouhc..ouch…erangnya penuh nikmat, aku diam saja, berusaha merasakan penisnya yang keluar masuk mq-ku. Setelah beberapa menit barulah kami benar-benar berhubungan seks yang sama-sama enak. Dia mengangkat lenganku dan mencumbui payudaraku. Aq hanya bisa merem-melek menikmati permainan seks ini, permainan seks kasar yang aq suka! Dia berusaha menciumi bibirku tetapi aq selalu berusaha menghindar. Tetapi karena posisinya yang tidak memungkinkan akhirnya dia berhasil menciumi bibirku dan kamipun akhirnya asyik berhubungan badan sambil berpelukan dan berciuman bibir. Ouh…nikmatnya! Setelah beberapa menit, aq merasakan gejolak orgasm semakin mendekat, mq aq mulai berkedut, pinggang bawahku mulai kejang-kejang dan akhirnya sebuah gelombang tsunami kenikmatan seksual menyerangku.

“mas..mas…maa….aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! “, aq terpekik nikmat, merasakan meki aku berkedutan meremasi penisnya, pinggangku terasa ngilu kejang-kejang. Irfan semakin garang mengkocok penisnya didalam mq aq dan membuatku semakin merasakan tingginya kenikmatan seksual ini. Selama beberapa detik tubuhku kejang-kejang didalam pelukannya dia, lalu aq merasa lemas sekaligus puaaas! Irfan mencium pipiku, puas mbak? aq mengangguk pelan sambil terpejam. Punyaku ama punya pacar sampeyan enak mana? tanyanya. Aq tersenyum sambil memandangnya lalu aku cium bibirnya tanpa menjawab. Dia mengerti maksudku dan kami lalu berciuman bibir dengan mesra seperti sepasang kekasih, penisnya masih kokoh menancap didalam mq aq. Setelah aq lumayan lega, dia menarikku dan mulai melakukan doggy sex. Oh, aq sungguh lemas setelah orgasme tadi sampai tidak kuat menopang badanku dan akhirnya aq hanya bisa menaikkan pantatku sedangkan kepalaku tiduran diatas bantal. Deru nafas Irfan yang penuh gairah terdengar dengan jelas, sambil merasakan ada penis besar, keluar masuk mq aq. Lengannya yang kekar menggoyang pinggangku untuk mengkocok penisnya didalam vaginaku. Tiba-tiba… “Fan, Irfan, dimana kamu?”. tiba-tiba terdengar suara. Oh Shit! Itu Zaid, tukang lain yang kebetulan bertugas malam ini bersama Irfan. Aq langsung berdiri, mencabut penis Irfan dan menyuruhnya untuk diam. Dia bingung sebentar kemudian menurutiku untuk tetap diam.

Terdengar zaid buka tutup pintu dibelakang. Aq lalu meloncat dari tempat tidur dan perlahan mengunci pintu kamar ini. Irfan terkekeh, kenapa ngga diajak sekalian mbak? Aq melotot. Dia lalu berkata, bukannya rejeki harus dibagi-bagi ya? Aq melotot tambah lebar. Dia tertawa kecil lalu merebahkan dirinya keatas ranjang tanpa berbicara lagi. Zaid lalu mencoba membuka pintu kamar ini tapi untungnya baru saja aq kunci. Irfan cuman tersenyum tetapi tidak berbicara apa-apa. Akhirnya Zaid pun keluar dari rumah dan pergi. Ah…lega….! Irfan lalu memanggilku dan menyuruhku memasukkan penisnya kedalam mq aq. Karena dia lagi tiduran, berarti aq yang berada diatas. Perlahan aq posisikan penisnya itu untuk masuk kedalam. Ouh! terasa panas, perih! Irfan lalu melumuri penisnya dengan ludah dan kami lalu mencoba memasukkannya kembali. Uhh…tidak bisa… vagina aq sudah mengering dan ketika dipaksa masuk, terasa perih. Melihat aq meringis kesakitan, Irfan lalu merasa kasihan. Aduh…trus gimana mbak? nanggung nih…ujarnya kecewa. Aq terdiam, mau aq emut? weks tak sadar bisa menawarkan itu. Irfan seakan tak percaya mendengar tawaranku dan langsung mengiyakan, daripada tidak crot…hehehe.. Dia lalu duduk ditepi ranjang, aq jongkok didepannya dan mulai memasukkan penis itu kedalam mulut. Ouh…besarnya…mulutku terasa penuh banget.

Perasaan kalo aq meng-oral penisnya andre ndak sebesar ini deh. Irfan mengerang keenakan aku oral. tangannya tak henti-hentinya meremasi payudaraku dan memainkan putingku dengan jemarinya. putri77.org Kadang terasa sakit tapi ya sudah, aq biarkan saja. Setelah agak lama aku oral, penisnya mulai agak berkedutan, wah mau crot nih…Aq terus sedot dengan kuat penis itu sambil jari-jariku memilin putingnya. “Oh yaa…mbak…oh nonik…enak oooooooooooooo”, Irfan mengerang keenakan ketika penisnya dengan tiba-tiba menyemburkan sperma DIDALAM MULUTKU! Ouch! Jemarinya juga semakin kuat meremas payudaraku. Huh, ndak tahu itu sakit apa ya! Ingin rasanya menarik mulutku agar aq tidak harus menelan spermanya, tetapi aq merasa “berhutang” gara-gara diberi orgasm yang luar biasa, jadinya aq paksakan diriku untuk tetap menyepong penisnya dengan kuat saat dia ejakulasi. Uh…terasa semprotan demi semprotan sperma memenuhi mulutku dan terpaksa sebagian aq telan agar tidak penuh didalam. Kami lalu berpakaian tanpa banyak bicara, suasananya benar-benar canggung. Makasih ya mbak, sampeyan sungguh seksi abisss dan uenak tenan….koh andre benar-benar hoki. Aq cuman tersenyum. Ketika dia berusaha menciumku, aq kembali menghindar tetapi tetap tersenyum. Dia agak kecewa tetapi rasanya dia mulai mengerti. It just SEX ok? nothing more! tak lama kemudian kami keluar dari rumah dan pergi sendiri-sendiri.

Related posts