Kebiasaan Ini Bisa Merusak Otakmu tapi Mengobatinya Gampang

Tidur adalah salah satu proses restoratif paling penting pada tubuh, dengan yang dikenal sebagai sistem glymphatic menggunakan masa tidur sebentar untuk membuang zat-zat buangan keluar dari tubuh dan membuatnya tetap sehat. Namun sekarang, para peneliti menemukan bahwa kurang tidur dapat menyiksamu jauh lebih parah daripada sekedar gak mampu membuang sampah biologis tubuhmu. Melewati waktu tidurmu benar-benar bisa membuat otakmu memakan dirinya sendiri, menurut penelitian yang dipublikasi dalam TheJournal of Neuroscience. Seperti apa sih lebih jelasnya? Baca selengkapnya di sini!

1. Pertama-tama kamu perlu mengenal proses pembersihan diri secara biologis di dalam otakmu

 

Otakmu memiliki dua tipe sel pendukung, yaitu microglia dan astrocytes, yang membantu aktivitas otakmu tetap prima dan bentuknya tetap utuh. Melalui sebuah proses yang disebut dengan phagocytosis, sel microglia membersihkan sel-sel lain yang sudah rusak atau tua. Sedangkan astrocyte akan memangkas synapsis, atau hubungan di antara sel-sel otak yang gak penting dan gak dibutuhkan. Sel-sel ini terus bertugas membersihkan bahkan dalam keadaan kamu terjaga.

2. Kekurangan waktu tidur bisa berdampak pada proses pembersihan otakmu secara keseluruhan

 

Penelitian yang dipimpin oleh Michele Bellesi dari Marche Polytechnic University di Italia mengharuskan peneliti untuk mengelompokkan tikus ke dalam 4 grup dalam rangka mempelajari otak mereka di bawah pengaruh gangguan tidur. Salah satu grup diperbolehkan untuk beristirahat cukup, yaitu 6-8 jam di malam hari. Grup kedua dibangunkan dari waktu ke waktu (bangun secara spontan). Grup ketiga diusahakan gak tidur selama 8 jam (gangguan tidur sebenarnya). Sedangkan grup terakhir dipaksa tetap terjaga selama 5 hari berturut-turut (gangguan tidur kronis).

3. Semakin kurang tidurnya, maka astrocyte akan berubah fungsi hingga memakan synapsis-synapsis otak

 

Para peneliti membandingkan aktivitas astrocyte di dalam 4 grup tersebut dan menemukan bahwa jumlah aktivitas astrocyte yang terlihat di synapsis meningkat seiring kekurangan tidur semakin akut. Di dalam grup gangguan tidur dan gangguan tidur kronis, astrocyte tikus berpindah menjadi astrocytic phagocytosis, memakan synapsis-synapsis itu sendiri. Untungnya, synapsis yang dimakan adalah yang besar dan sudah tua, yang diibaratkan oleh para peneliti sebagai “perabotan tua” dan butuh untuk dibersihkan.

4. Ternyata aktivitas microglia juga meningkat tajam, yang itu ditemukan dalam pengidap gangguan otak seperti Alzheimer

Namun kemudan para peneliti memeriksa aktivitas microglia. Ternyata microglial phagocytosis juga menjadi ganas, tapi hanya dalam grup yang mengalami gangguan tidur kronis. Inilah yang membuat tim para peneliti khawatir karena pada penelitian sebelumnya sudah dikonfirmasi bahwa aktivitas microglia yang berkesinambungan itu terkait dengan gangguan-gangguan otak, seperti Alzheimer’s dan gangguan neuro-degeneratif lainnya.

 

Kamu membutuhkan baik microglia dan astrocyte untuk bekerja membersihkan otakmu. Namun penelitian ini menemukan bahwa kekurangan tidur dapat menyebabkan sel-sel ini mengamuk dan menjadi ganas. Itu bisa meningkatkan risiko beberapa tipe demensia. Para peneliti berencana melanjutkan observasi mereka untuk mengonfirmasi bahwa apa yang terjadi di tikus percobaan lab juga bisa terjadi di manusia dan apakah efek-efek negatif dari kebanyakan phagocytosis itu bisa dibalikkan. Namun hingga kesimpulan tersebut ditemukan, ada baiknya bermain aman dan cukupkan tidurmu. Gak ada yang lebih berharga dari kesehatanmu sendiri kok, karena kamu bisa melakukan lebih banyak hal dalam keadaan sehat.

Related posts