Irda Gadis 20 Tahun

Ia tinggal di rumah kos bersama seorang rekan wanitanya, Ita, yang juga bekerja di bank yang sama walaupun pada cabang yang berbeda. Ia memiliki tubuh yang kencang. Wajahnya cukup manis dengan bibir yang penuh, yang selalu dipoles dengan lipstik warna terang. Tentu saja sebagai seorang teller di bank penampilannya harus selalu dijaga. Ia selalu tampil manis dan harum. Suatu hari di sore hari Irda terkejut melihat kantornya telah gelap.
Irda Gadis 20 Tahun
Berarti pintu telah dikunci oleh Pak Warto dan Diman, satpam mereka. Dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang. Mungkin mereka mengira ia sudah pulang. Baru saja ia akan menggedor pintu, biasanya para satpam duduk di pintu luar. Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Irda merasa kasihan tapi tak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.
Cerita Sex
“Mau kemana Irda?”, tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller. Irda terkejut, ada Warto dan Diman. Mereka menyeringai. “Eh Pak, kok sudah dikunci? Aku mau pulang dulu..”, Irda menyapa mereka berdua yang mendekatinya. “Irda, kami bakal diberhentikan besok..”, Warto berkata. “Iya Pak, aku juga nggak bisa apa apa..”, Irda menjawab. Di luar hujan mulai turun. “Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak”, tiba-tiba Diman yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam. “I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..”, Irda menjawab. Tiba-tiba ia merasa gugup dan cemas. Warto mencekal lengan Irda. Sebelum Irda tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka. “Aah! Jangan Pak!”. Diman menarik blus warna ungu milik Irda. Gadis itu terkejut dan tersentak ketika kancing blusnya berhamburan. “Sekarang aja Irda. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!”. Warto menyeringai melihat Diman merobek kaos dalam katun Irda yang berwarna putih berenda. Irda berusaha meronta. Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar. “Jangannnn! Lepaskannn!”, Irda berusaha meronta.
Irda Gadis 20 Tahun
Hujan turun dengan derasnya. Diman sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Irda. Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Irda. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka sering mengintipnya ketika ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tak tahan lagi. Irda menyepak Diman dengan keras. “Eit, melawan juga si Mbak ini..”, Diman hanya menyeringai. Irda di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih. “Aahh! Jangan Pak! Jangannn!”, Irda mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu. Sementara kedua tangannya terus dicekal Warto, Diman sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Irda. Sepatunya terlepas. Diperlakukan seperti itu, Irda juga mulai merasa terangsang. Ia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan celananya telah terlepas jatuh. Irda lemas. Hal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Irda. Irda mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Irda yang kencang mulai ditepuk oleh Warto bertubi-tubi, “Plak! Plak!”. Tubuh Irda memang kencang menggairahkan.
Irda Gadis 20 Tahun
Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini ia tampak sangat menggairahkan. Diman menjambak rambut Irda sehingga dapat melihat wajahnya. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya. “Sret!”, Irda tersentak ketika celana dalamnya telah ditarik robek. Menyusul branya ditarik dengan kasar. Irda benar-benar merasa terhina. Ia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara penis Warto yang besar dan keras mulai melesak di vaginanya. “Ouuhh! Adduhh..!”, Irda merintih. Seperti anjing, Warto mulai menyodok nyodok Irda dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Irda hanya mampu menangis tak berdaya. Tiba-tiba Diman mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Irda membuka mulutnya.
Irda memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Diman memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Warto mendesak dari belakang, Diman menyodok dari depan. Bibir Irda yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Diman yang terus keluar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Warto mencabut kemaluannya dan menarik Irda. “Ampuunnn…, hentikan Pak..”, Irda menangis tersengal-sengal. Warto duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu Diman, Irda dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka. “Slebb!”, kemaluan Warto kembali masuk ke vagina Irda yang sudah basah. Irda menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Warto kembali memeluk Irda sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk vagina gadis itu. Irda masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Warto ketika dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Diman mulai memaksa menyodominya.
Irda Gadis 20 Tahun
“Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm…!”, Irda berusaha meronta, tapi tak berdaya. Warto terus melumat mulutnya. Sementara Diman memperkosa anusnya. Irda lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang. Juga rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti. photomemek.com Irda ditelentangkan dengan tergesa kemudian Warto menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Irda gelagapan ketika Warto mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Irda dipegang erat dan… “Crrrt! Crrrt!”, cairan sperma Warto muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi. Irda merasa akan muntah. Tapi Warto terus menekan hidung Irda hingga ia terpaksa menelan cairan kental itu. Warto terus memainkan batang kemaluannya di mulut Irda hingga bersih. Irda tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya. Mendadak Diman ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Irda. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Irda terlalu lemah untuk berontak. Ia pasrah hingga kembali cairan sperma mengisi mulutnya.
Cerita Sex
Masuk ke tenggorokannya. Irda menangis sesengggukan. Diman memakai celana dalam Irda untuk membersihkan sisa spermanya. “Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..”, ujar Warto sambil membuka pintu belakang. Tak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk. “Ayo, sekarang giliran kalian!”, Irda terkejut melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu. Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan teman sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya. Irda ditarik ke tengah lobby bank itu. Dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Irda dapat melihat batang kemaluan mereka yang telah mengeras. “Ayo Irda, kulum punyaku!”, Irda yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran. Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya. “Akhh…, mmmhhh.., mhhh…”, Irda menangis tak berdaya.
Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram. “Akkkghhh! Isep teruss…!, Ayooo”. Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang ketika cairan spermanya muncrat mengisi mulut Irda. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya. Irda dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran. Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Irda bergiliran. Tubuh Irda yang sintal itu basah berbanjir peluh dan sperma. Stockingnya telah penuh noda-noda sperma kering. Akhirnya Irda ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Irda dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran sperma mereka muncrat di seluruh wajah Irda.
Irda Gadis 20 Tahun
Ketika telah selesai Irda telentang dan tersengal-sengal lemas. Tubuh dan wajahnya belepotan cairan sperma, keringat dan air matanya sendiri. Irda pingsan. Tapi para satpam itu ternyata belum puas.
Cerita Sex
“Belum pagi nih”, ujar salah seorang dari satpam itu. “Iya, aku masih belum puas…”. Akhirnya muncul ide mereka yang lain. Tubuh telanjang Irda diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Irda yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam. Hujan telah berhenti tetapi udara masih begitu dinginnya. filmbokepjepang.com Mulut Irda disumpal dengan celana dalamnya. Ketika malam semakin larut baru Irda tersadar. Ia tersentak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tak berdaya. Ia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang. Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka terkejut ketika masuk. “Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka. Irda berusaha meronta ketika mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tapi ia tak berdaya. Ada 8 orang yang datang.
Cerita Sex
Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang. Tubuh Irda mulai dijadikan bulan-bulanan. Irda hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan. Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar. Kembali Irda bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga ia kembali tersadar. “Ini kan teller di bank depan?” Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Irda dengan berbagai posisi. Irda yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan vaginanya yang telah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang penis. Ketika seseorang sedang sibuk menyodominya, Irda tak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruh tubuh Irda sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja setelah mereka puas.,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts