Indo Seksi Love Story
Cerita dewasa – Bayangkan, aku merasa laksana diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, Penisku terasa berdenyut-denyut merasakan kombinasi permainan lidah Tante Lenna dikepala penisku dengan sensasi nya yang lebat berserakkan. Rambut Tante Lenna yang telah acak-acakan terus saja kumainkan, sampai-sampai denyutan penisku terasa semakin cepat.
Aku segera mengambil langkah insiatif, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan selangkangannya tepat dimukaku sedangkan kepalanya pun tepat menghadap penisku. Mulailah kegiatan 68 style, Posisi Seks 68 adalah yang paling digemari oleh Tante Lenna, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di Clitoris Memek Tante & liang vaginanya.
Tangganku mendekap erat kedua pahanya sampai-sampai kepalaku semakin tenggelam diselakangan. Puas lidahku mengitari lubang, kulanjutkan dengan menyedot dalam-dalam unsur tepinya. Tubuh Tante Lenna melonjak-lonjak sedangkan vaginanya telah semakin basah.
“Ayoo.. To masukin.. Tante telah ngga tahan nih..”!! seru Tante Lenna.
Ia berjongkok di atasku dan menunjukkan penisku menusuk liang vaginanya. Terdengar suara bersamaan dengan Tante Lenna menurunkan pantatnya. Dengan posisi itu, kemudian dia bergerak meliuk-liuk sampai-sampai payudara berguncang tersamar dengan rambutnya yang tergerai makin kemari mengekor irama gerakkan.
Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan sarat nafsu. Dengan kegiatan masing-masing. Kami benar-benar saling menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun seiirama dengan gerakan Tante Lenna.
Cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh Tante Lenna telah tidak beraturan. Segera aku mengusung badan sampai-sampai aku dapat mendekap Tante Lenna laksana orang memangku dan setelah sejumlah kali kusodok & kubalikan tubuhnya.
Kami sempat bergumul tetapi tampaknya Tante Lenna sudah nyaris orgasme. Begitu tubuhnya kutindihi, ia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang Memek Basah Tante Lenna menyempit dan berdenyut-denyut.
“Aouu.. to.. Tante mauu keluar.. nih!!”
Tubuhku dipeluk erat sekali mulutnya langsung kututup dengan bibirku sedangkan tanganku menjambak lembut rambutnya guna mengantar Tante Lenna menjangkau orgasme. Kubiarkan penisku menancap di lubangnya dan setelah sejumlah saat ia merasakan orgasme, kubalik lagi tubuh Tante Lenna. Kini dia terlungkup dengan penisku tetap dalam sarang. Kumainkan maju mundur.
Sementara tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam dirambutnya yang harum. Tante Lenna merintih nikmat lagi. Beberapa saat lantas kusibak rambutnya kemudian bibirku mengecup tengkuknya yang mulus. Mungkin sebab dia belum tuntas orgasmenya sampai-sampai tante menggeliat-mengeliat lagi.
“Ayoo.. keluarin.. aku pun mau terbit lagi nih.. sama-sama ya”!! pinta Tante Lenna seraya terenggah-enggah.
Aku tidak membalas tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya. Tubuh Tante Lenna pulang mengejang, dan lengkuh Tante Lenna berbarengan dengan semprotan airmaniku guna kedua kalinya. Kami tergolek bersama, sambil menata nafas masing-masing.
“Ohh.. Tante puas sekali To”!! Kamu telah semakin pandai saja.
“Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku seraya melumat lagi bibirnya.
Setelah lumayan istirahat, kami saling membereskan diri. Aku menolong menyisirkan rambut Tante Lenna yang kusut sebab tadi terus kuacak-acak. Tampak ditengkuk Tante Lenna bekas kecupanku, untung saja saat pergi dari lokasi tinggal tadi Tante Lenna tidak mengikat rambutnya, sampai-sampai sepintas masih tertutupi oleh rambutnya. END,,,,,,,,,,