Gadis Pemuas – Tukang Sapu Sekolah 2
Sudah seminggu aku melayani Mang Ucup, setiap hari sehabis pulang sekolah malam harinya dan jika sabtu minggu, Mang Ucup dan aku janjian untuk bertemu di tempat yang biasa menjadi tempat pergumulanku dengan Mang Ucup yaitu gudang sekolah. Semenjak aku sering melayani Mang Ucup di gudang sekolah, Mang Ucup jadi lebih rajin membersihkan gudang sehingga gudang sekolah menjadi bersih dan Mang Ucup mendapat pujian dari kepala sekolah karena gudang sekolah jadi lebih bersih, peribahasa “sambil menyelam minum air” mungkin tepat untuk Mang Ucup karena selain menjalankan tugasnya, dia juga bisa menikmati tubuhku setiap malam.
baca episode sebelumnya :
Tukang Sapu Sekolah
Meskipun Mang Ucup sudah berumur 60 tahun, kulitnya hitam, rambutnya beruban, giginya banyak yang ompong, tapi aku sayang kepadanya karena penisnya bisa membuatku ketagihan, bahkan karena terlalu ketagihan aku tetap bersetubuh dengan Mang Ucup meskipun aku sedang ulangan. Untungnya ulanganku bisa kukerjakan dengan baik sehingga aku yakin raporku bagus yang akan kuterima 1 minggu lagi, dan tentu saja selama 1 minggu aku melayani Mang Ucup setiap malam. Benar dugaanku, raporku bagus dan aku naik kelas, aku sangat senang melihat nilaiku yang bagus. Malam harinya, setelah aku selesai melayani Mang Ucup.
“sayang, selamat ya, kamu naik kelas”.
“iya dong, siapa dulu, Rasti gitu loh, oh ya, untuk ngerayain, Mang Ucup mau gak nginep di rumah aku selama 1 minggu?”.
“mau banget, tapi di rumah kamu emangnya gak ada orang?”.
“gak ada, makanya aku minta abang nemenin aku, mau gak?”.
“pasti abang mau dong,,,”.
“oh ya Mang, bawa temen ya, biar tambah rame”.
“ok sayangku,,”.
Lalu dia mengantarku pulang, dan seperti biasa aku berciuman dengan Mang Ucup sebelum dia pergi, kemudian aku masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, Mbok Parti sedang mengepak bajunya ke dalam kopernya.
“mbok, mau pulang ke kampung mbok ya?”.
“iya, kayak biasa,,,”.
“oh iya ya, besok kan udah mulai liburan sekolah ya”.
“ya non, kan jarang-jarang Mbok punya waktu kumpul ama keluarga”.
“terus kapan mbok mau berangkat?”.
“subuh non, supaya nyampe sana gak terlalu siang”.
“yaudah mbok, besok mbok berangkatnya gak usah bangunin aku soalnya aku capek”.
“ok non,,”, lalu aku pergi ke kamarku dan langsung tidur. Paginya aku bangun pada pukul 9 pagi, lalu aku mandi membersihkan tubuhku yang tadi malam habis dinikmati oleh Mang Ucup. Setelah mandi, aku membuat sarapan dan aku makan tanpa sehelai benangpun yang membalut tubuhku. filmbokepjepang.sex Sambil menunggu Mang Ucup dan temannya datang, aku menonton vcd porno dan tentu saja 2 dildo yang bisa bergerak ke segala arah sudah tertanam di vagina dan anusku. Tidak terlalu lama, kudengar bunyi motor Mang Ucup yang sudah kukenal, untungnya sistem keamanan rumahku sudah kumatikan sehingga alarm tidak menyala ketika Mang Ucup dan temannya mendekati pintu gerbang rumahku.
Lalu kubuka pintu gerbang otomatisku dengan remote dari ruang tamu dan tak lama kemudian terdengar bunyi ketokan di pintu rumahku. Seperti biasanya, ide gilaku muncul, aku ingin menemui mereka tanpa memakai apapun dan dengan dildo yang masih tertanam di vagina dan anusku, aku berjalan ke pintu dahulu lalu baru kumasukkan 2 dildo tadi di vagina dan anusku kemudian aku membuka pintu rumahku. cinemabokepjepang.com Betapa kagetnya mereka ketika melihatku telanjang dengan dildo yang menancap di kedua lubangku, tapi Mang Ucup hanya kaget sebentar, dia langsung melumat bibirku dan membelit lidahku, setelah puas mencumbuku dia berdiri di sampingku dan memaju mundurkan 2 dildo yang tertanam di vagina dan anusku, sementara teman Mang Ucup hanya bengong melihat cewek cantik yang telanjang sedang dimainkan oleh temannya yang sudah tua itu.
“yad, ayo ikutan sini bengong aja lo,,,”. Dengan ragu-ragu si teman Mang Ucup mendekatiku.
“gak apa-apa neng kalau abang ikutan?”.
“nnngggg,,,,ak a,,,pa-a,,,,pa”.
“tuh kan gak apa-apa, udah nih pegang mainannya”. Lalu Mang Ucup ke belakang dan memainkan dildo yang tertanam di anusku dengan tangan kanannya dan tangan kirinya meraba dada kiriku dari belakang, sementara teman Mang Ucup mulai menggerakkan dildo yang ada di dalam vaginaku.
Aku hanya bisa mendesah dan meliuk-liukkan badanku karena sangat nikmat, 8 menit kemudian aku orgasme tapi cairanku tertahan oleh dildo sehingga vaginaku terasa hangat oleh cairanku dan setiap kali dildo menyeruak masuk ke dalam vaginaku, cairanku meleleh keluar dari sela-sela vaginaku mengalir ke pahaku. Lalu Mang Ucup menyuruh temannya untuk berhenti dan tiduran, kemudian aku disuruh untuk menduduki wajah teman Mang Ucup. Di saat vaginaku tepat berada diatas wajah teman Mang Ucup, Mang Ucup mencabut dildo yang ada di vaginaku sehingga cairanku langsung tumpah ke mulut teman Mang Ucup yang sudah terbuka lebar. Cairanku yang tadi tertahan di dalam vaginaku kini sudah habis diminum teman Mang Ucup hingga tak bersisa.
“gimana Yad, manis kan cairan vagina si neng satu ini?”.
“ini mah bukan manis doang tapi juga legit banget. Neng, boleh gak minta lagi?”.
“pasti boleh dong,,,silahkan minum sesuka hati abang”. Lalu aku menekan vaginaku ke wajah teman Mang Ucup yang langsung menjilati dengan antusias, dia menjilati bibir vaginaku dari bawah ke atas yang membuatku geli sekaligus nikmat, dan ketika lidahnya mengenai klitorisku, tubuhku bergetar karena rasa nikmat dan geli bertambah.
“gile, klitoris neng manisnya minta ampun”.
“uda,,,”, belum selesai kata-kataku, mulutku sudah dilumat oleh Mang Ucup yang memainkan lidahnya di dalam rongga mulutku.
10 menit kemudian aku orgasme dan cairanku langsung mengalir deras ke mulut teman Mang Ucup yang terbuka lebar. Teman Mang Ucup sepertinya sangat ketagihan dengan cairanku karena dia sampai memegangi pinggulku seolah tidak mau berhenti meminum cairanku.
“udah dong bang, masa dijilatin terus, pegel nih”.
“tau lo Yad, kan kasihan si Rasti kecape’an”.
“sory deh neng, abisnya vagina neng manis banget sih abang jadi lupa diri deh”.
“gak apa-apa kok bang, waktu pertama kali, Mang Ucup juga ketagihan, oh ya ngomong-ngomong aku belum tau nama abang”. Lalu aku dan teman Mang Ucup berdiri dan saling memperkenalkan diri.
“kenalin, nama saya Yadi,,”.
“aku Rasti, aku boleh gak manggil abang Mang Yadi?”.
“pasti boleh dong buat neng cantik, ngomong-ngomong neng Rasti kok mau sih vaginanya abang jilatin, padahal kan belum kenal?”.
“yang penting abang suka kan?”.
“suka banget neng, soalnya abang gak pernah ngerasain vagina cewek muda ‘n cantik kayak neng”.
Mang Yadi berumur 61 tahun, wajahnya lebih kelihatan tua dari Mang Ucup, kulitnya hitam, kepalanya botak, dan tubuhnya kurus.
“Mang Yadi, Mang Ucup, langsung yuk ke kamarku, udah gak tahan nih pengen ditusuk”.
“yuk,,,”. Lalu kami bertiga masuk ke kamarku, sesampainya kami di kamarku aku langsung tiduran di kasur dan membuka kakiku lebar untuk membuat Mang Yadi dan Mang Ucup semakin tergoda. Tentu saja karena disuguhi pemandangan seperti itu, mereka langsung mendekati tubuh putih mulusku yang terbaring pasrah menanti mereka di ranjang. Mereka berdua tiduran di sampingku, lalu Mang Ucup mengenyot dada kananku dan Mang Yadi melahap dada kiriku sedangkan tangan mereka meraba-raba secara halus daerah selangkanganku, dan mereka bergantian memasukkan jari-jari mereka ke dalam vaginaku untuk mengorek-ngorek vaginaku. 7 menit kemudian, cairanku mengalir deras keluar dari vaginaku, lalu secara bersamaan mereka memasukkan 2 jari mereka ke dalam vaginaku dan mengorek-ngorek cairanku yang ada di dalam vaginaku dan sekitar vaginaku. Setelah 2 jari mereka berlumur cairan vaginaku, kemudian mereka memasukkan 2 jari mereka yang berlumur cairanku ke dalam mulutku sehingga aku bisa merasakan rasa cairan vaginaku yang ternyata manis, kujilati cairanku sendiri sampai tak bersisa di jari mereka.
“ternyata cairanku bener-bener manis ya”.
“emangnya neng baru nyobain cairan neng sendiri ya?”.
“udah pernah sih, tapi dulu gak semanis kayak gini, kayaknya gara-gara obat pencegah kehamilanku deh”.
“yaudah neng, kami buka baju dulu ya”. Lalu mereka membuka baju dan celana mereka, kemudian aku melihat benda yang berdiri tegak di tengah-tengah selangkangan mereka. artikelbokep.com Aku sudah biasa melihat penis Mang Ucup, jadinya aku lebih fokus pada penis Mang Yadi yang ukurannya lebih besar dari penis Mang Ucup. Aku takjub melihat penis Mang Yadi karena panjangnya 21 cm, sedangkan diameternya 10 cm.
“mang Yadi, padahal udah kakek-kakek kok penisnya bisa mantap kayak gitu?”.
“abang sering ke Mak Erot, hasilnya ya begini”.
“oohh, pantes aja penis abang super kayak gitu”.
“udah,, udah, ngobrolnya, mendingan kita mulai. Yad, lo gue kasih memeknya duluan deh, biar gue pantatnya aja”. Lalu Mang Yadi tidur terlentang, sementara aku sudah mengambil posisi di atas badan Mang Yadi, kemudian dengan perlahan aku memasukkan penis Mang Yadi yang besar itu ke dalam vaginaku yang sudah lapar akan penis.
Aku tak menyangka kalau penis Mang Yadi dari ujung kepalanya sampai pangkalnya bisa masuk ke dalam vaginaku meskipun sekarang vaginaku benar-benar terasa penuh. Lalu aku mulai menggoyangkan tubuhku untuk menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan penis Mang Yadi, dan akhirnya rasa sakit itu mulai hilang. Kemudian, dari belakang Mang Ucup mendorong tubuhku ke depan sehingga posisiku tidur di atas badan Mang Yadi dan dadaku tepat di wajah Mang Yadi, dan tentu saja Mang Yadi langsung melahap payudaraku yang putih mulus dan montok. Lalu kurasakan benda tumpul yang menyeruak masuk ke dalam anusku, ternyata Mang Ucup sudah menanamkan penisnya ke dalam anusku. Mereka menungguku agar terbiasa dulu, setelah aku sudah mulai merasa nikmat, mereka mulai memompa penis mereka di dalam 2 lubangku. Aku sangat merasa nikmat karena diobok-obok 2 penis yang ukurannya besar ditambah lagi ketika penis Mang Ucup sedang masuk, penis Mang Yadi, dan sebaliknya, sementara payudaraku dilumat habis oleh Mang Yadi.
9 menit kemudian tubuhku mengejang yang menandakan aku orgasme, tapi cairanku tertahan oleh penis besar Mang Yadi yang mengisi vaginaku sehingga setiap kali Mang Yadi menggenjot vaginaku terdengar bunyi “cplok,,,cplok”, sementara Mang Ucup sedang asik menikmati jepitan anusku yang sangat sempit. Sampai 1 jam lamanya mereka terus memompa penis mereka tanpa henti, akhirnya keduanya menyemburkan sperma ke dalam vagina dan anusku hampir secara bersamaan. Setelah mereka selesai menyemburkan sperma mereka, Mang Ucup ambruk menindih tubuhku sehingga tubuhku yang masih muda dan putih mulus dibuat sandwich oleh 2 kakek yang hitam dan sudah keriput.
“wah neng Rasti, vagina neng peret banget, enak eui”.
“siapa dulu, Rasti gitu loh”.
“tapi neng, gak papa abang buang di dalem?”.
“gak apa-apa kok, tenang aja Mang Yadi, pokoknya sperma Mang Yadi ama Mang Ucup aku terima di mana aja abang mau”.
“gimana Yad, pacar gue mantep kan?”.
“tadinye gue kirain pacar lo nenek-nenek, taunya cewek bohai banget kayak gini”.
“nah Mang Ucup, Mang Yadi, kalian nginep disini kan?”.
“iya dong sayang, abang ama Yadi bakal nemenin kamu sampai hari minggu”.
“nah, karena kalian bakal nemenin aku, sebagai imbalannya, aku akan menjadi mainan sex kalian”.
“berarti neng bakal ngelayanin kita kapan aja?”.
“kapanpun dan dimanapun Mang Yadi ‘n Mang Ucup mau,,,”.
“asik,,, kalo gini caranya abang mau deh tinggal disini terus-terusan”. Kemudian kami tertawa bersama-sama dengan penis Mang Yadi masih menancap di dalam vaginaku, dan penis Mang Ucup masih tertanam di dalam anusku.
“Mang Ucup ama Mang Yadi kan baru dateng, mendingan aku buatin makanan ya,,,”.
“boleh juga tuh sayang,, jadi laper, yuk”. putri77.org Lalu Mang Ucup mencabut penisnya dan turun dari ranjang kemudian aku juga turun dari ranjang dan langsung pergi menuju ke dapur untuk memasakkan makanan bagi dua kekasih tuaku. Setelah aku sudah selesai memasak, aku hidangkan makanan di meja makan lalu kami bertiga duduk di kursi.
“wuih, sayang, makanannya enak-enak nih”.
“iya dong, makanannya harus enak, kan buat 2 orang yang paling aku sayang”.
“neng Rasti emang mantap deh, udah baik, cantik, bohai, hebat di ranjang, bisa masak juga lagi, coba neng Rasti jadi istri abang, pasti abang seneng tiap hari”.
“yaudah bang, selama 1 minggu ini kalian anggep aku istri ya, ok?”.
“ok, sayang”. Lalu kami bertiga makan semua makanan yang sudah kumasak, setelah makan Mang Yadi bertanya-tanya kepadaku dan Mang Ucup tentang bagaimana caranya sampai Mang Ucup bisa menikmati tubuhku setiap malam.
“gile lo Cup, enak banget lo ye, tiap malem ada yang bikin lo anget”.
“hehehe, lagian waktu itu gue ajak gak mau”.
“tadinya gue pikir,
pacar lo itu paling-paling penjaga kantin,, eh gak taunya cewek cantik ‘n sexy banget”.
“oh ya sayang, tau gak kenapa aku ngajak Mang Yadi?”.
“karena penisnya gede?”.
“ada lagi selain itu,,”.
“apaan dong sayang?”.
“soalnya dia punya obat rahasia dan hanya dia yang punya”.
“wah, obat apa, ada hubungannya ama sex kan?”.
“yah, gimana sih sayang, udah pasti ada kaitannya dong, nih lihat ya”.
Lalu Mang Ucup dan Mang Yadi bangun dari kursi mereka kemudian masing-masing meminum obat, setelah meminum obat penis mereka langsung berdiri tegak.
“wow, Mang Yadi, itu obat apa?”.
“ini obat bikinan abang”.
“iya sayang, keluarga Mang Yadi punya resep rahasia”.
“ooh gitu, terus fungsi obat ini apa?”.
“obat ini bikin ****** gak bisa tidur, terus ngaceng, udah gitu bikin peju gak bisa abis”.
“keren banget, oh ya, fungsi obat ini sampe kapan?”.
“sampai besok siang,,,”.
“wow, aku bisa pingsan kalau kayak gini,,,”.
“tenang aja non, Mang Yadi juga punya obat kuat buat cewek”.
“fungsinya apa?”.
“bikin tenaga kamu gak abis-abis, ‘n bikin badan kamu seger terus jadinya kamu bisa ngelayanin kita sampe besok siang”.
“ok, karena aku udah sah jadi istri angkat kalian, aku akan melayani kalian sampai kalian puas, sini obatnya”. Lalu aku minum obat dari Mang Yadi, setelah meminum obat itu tubuhku panas, vaginaku terasa gatal, tapi badanku terasa sangat segar.
“yuk, tubuhku udah siap melayani kalian berdua”. Kemudian kami bertiga menuju ke kamarku, dan mereka langsung menggarap tubuhku seperti binatang buas, tapi kini Mang Ucup yang mengaduk-aduk vaginaku sementara Mang Yadi mengobok-obok anusku. Benar-benar manjur obat dari Mang Yadi, soalnya sudah beberapa kali orgasme tapi badanku tetap segar seperti tidak terjadi apa-apa, sedangkan Mang Yadi dan Mang Ucup lebih cepat mencapai orgasme dan menyemburkan lahar putih mereka ke dalam vagina dan anusku, tapi penis mereka tetap berdiri, tentu saja, mereka mengaduk-aduk vagina dan anusku lagi tanpa henti. Kami hanya berhenti beberapa kali untuk makan dan itu pun hanya sebentar, setelah itu tubuhku kembali digarap Mang Yadi dan Mang Ucup tanpa ampun.
Ternyata obat Mang Yadi benar-benar dahsyat karena sudah jam 12 siang, badanku masih terasa segar meskipun badanku penuh sperma Mang Yadi dan Mang Ucup, sedangkan entah sudah berapa kali Mang Yadi dan Mang Ucup menyemburkan lahar putih mereka baik ke dalam lubang anus, vagina, dan anusku maupun ke tubuhku, mulai dari rambut, wajah, tangan, payudara, perut, paha, betis, sampai ujung kakiku sudah dilumuri sperma sehingga kini seolah-olah aku memakai baju dari sperma. Setelah semburan sperma Mang Yadi dan Mang Ucup yang ke 53 kali menerpa tubuhku, efek obat itu habis dan badan kami langsung lemas, lalu kami tertidur pulas dengan Mang Yadi dan Mang Ucup mengapit tubuhku tapi penis mereka sudah mengecil dan keluar dari vagina dan anusku. Sepertinya, dalam waktu seminggu aku akan berada dalam surga dunia di rumahku, karena udah penis Mang Yadi dan Mang Ucup, sekarang malah ditambah obat yang bikin penis mereka gak bisa tidur. Betapa senangnya diriku, seminggu ke depan ada 2 orang yang akan menyetubuhiku terus menerus.