Cerita Sex Ngentot Di Warung Janda Binal

Kini aku sudah lulus dari bangku SMA, sebagai anak tertua dari 3 bersaudara aku berpikir untuk segera mencari pekerjaan. Tapi hingga 4 bulan setelah kelulusan aku belum juga menemukan kerjaan yang sudah beberapa kali aku coba melayangkan surat lamaran. Baik itu sebagai pelayan toko maupun lamaran pekerjaan sebagai OB di perusahaan namun semua nihil.

Hingga akhirnya akupun ikut ayah dari temanku dia seorang sopir truk pengangkut barang-barang dan jalurnya keluar kota. Sebenarnya aku tidak begitu suka karena aku belum pernah ada pengalaman di dalam pekerjaan ini, namun aku harus kuat batinku kala itu. Karena sudah ada niatku untuk membantu kedua orang tuaku, karena selama ini aku telah di sekolahkan hingga lulus oleh mereka.

Sudah sepantasnya aku membalasnya dengan ikut membantu biaya sekolah adik-adikku. Selama ini beberapa kali pula aku menjalin hubungan dengan seorang cewek karena meskipun aku tidak termasuk ada yang dari kelyuarga mampu tapi aku meliki wajah yang cukup keren. Pernah juga aku berpacaran dengan Selvi gadis dari keluarga berada dan bersamanya pula aku pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa.

Saat itu aku begitu terjebak dalam nafsu yang sulit untuk aku kontrol, namun meskipun pernah melakukan hal itu bukan jaminan bagi kami untuk terus melanjutkan hubungan. Karena Selvi lalu pergi meninggalkan aku, dia kuliah keluar kota sedangkan aku tetap tinggal disini, dan sibuk dengan kehidupan yang penuh dengan tantangan bagiku dan juga keluargaku.

Hingga akhirnya hampir 3 bulan sudah aku bekerja sebagai kenek sopir truk. Dan akupun merasakan kehidupan seorang sopir yang sering pergi keluar kota, bahkan kini aku dapat melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa. Dan merupakan hal yang sudah biasa bagi para sopir untuk melakukan hal itu meskipun tidak semua sopir berbuat seperti itu.

pada suatu hari aku berhenti di sebuah warung kopi yang sudah menjadi langganan kami, jika melewati warung tersebut. Dan dapat aku lihat kenapa banyak sopir yang berhenti di sini karena yang punya warung ini, adalah seorang janda yang mempunyai paras cantik dan tubuh yang begitu sintal dengan kedua toket yang menggoda bahkan dia sengaja menampakan separuh dari toketnya.

Hari itu kebetulan hanya mobil kami yang masuk dalam warungnya. karena hari itu hujan turun dengan derasnya dan membuat kami basah kuyup, langsung saja sopirku memasukkan truk ke dalam halaman warung mbak Nita namanya, dia seorang janda dengan umur masih 38 tahun. Saat itu aku menunggu sopirku untuk berganti baju juga, dapat aku lihat kalau mbak Nita melirikku.

Tapi aku pura-pura tidak mengetahuinya, setelah sopir itu selesai kini giliranku masuk kedalam kamar mandi warung tersebut. Akupun masuk dan membasuh tubuhku dengan air dalam bak mandi di sana, setelah selesai akupun keluar namun di depan kamar mandi sudah ada mbak Nita menungguku. Aku hendak menghindarinya karena aku pikir dia hendak ke kamar mandi juga.

Namun tanpa aku duga sebelumnya dia langsung memeluk tubuhku dengan eratnya, kemudian dia mendaratakn bibirnya pada bibirku. Dapat aku rasakan betapa hngatnya toket mbak Nita kala itu, akupun membalas layaknya dalam ceriota seks yang sering aku baca. Dengan mengadahkan kepalanya aku lumat juga bibir mbak Nita yang kala itu terdengar begitu bernafsu desahannya.

Tubuhnya mendorongku ke tembok warung itu, ketika kami sedang asyik-asyiknya melakukan adegan dalam cerita dewasa itu. Tiba-tiba ada perempuan berteriak keget melihat kami berbuat mesum, namun seperti sudah mngerti dialngaung mundur perlahan dan kembali mbka nIta mencium wajahku sampai akhirnya dia mengajakku untuk masuk kedalam kamarnya di warung tersebut.

Kami masuk dalam kamar mbak Nita tapi dengan mulut yang masih sama-sama saling melumat bibir kami, sampai di dalam amku langsung membuka bajunya karena aku juga sudah merasakan nafsu yang begitu memuncak. Tanpa meminta izin dari mbak Nita langsung saja aku preteli baju yang menempel padanya, betapa aku takjub melihat tubuh mbak Nita yang begitu mulusnya.

Diapun tidak tinggal diam dengan tangannya dia buka bajuku juga. Hingga akhirnya setelah sama-sama telanjang langsung saja aku tindih tubuh mbak Nita, dan hanya sekejap kontolku sudah dapat menyelinap masuk dalam memeknya mungkin karena dia seorang janda apalagi aku dengar dia memang seorang janda binal. Yang sering melayani para sopir yang singgah ketempat ini.

Akupun mendengar kalau dia mematok harga yang lumayan mahal, tapi kali ini aku tak menghiraukan harganya lagi. Karena nafsuku sudah begitu memuncak kala itu, dengan gerakan naik turun yang melambat pada awalnya aku ingin memberikan servis yang sulit di lupakan oleh mbak Nita. Dia menggigit bibirnya menahan sesuatu yang sulit untuk diungkap dengan kata-kata.

Kembali aku memegang kedua kakinya untuk aku angkat pada pundakku, kemudian aku masukkan kontolku ke dalam memeknya melalui belakang. Dan kembalki aku bergerak rupanya hal itu membuat mbak Nita kelimpungan karena dia mendesah dengan tidak beraturan ” Oooouughhh… ooouuuuggghhh… ooooouuugghh… aaaaaaaggggghh… aaaaaagghh… ” Kata mbak Nita.

Karena sudah tidak sanggup lagi menahan koneks dari kontolku akhirnya semakin cepat aku bergerak menggoyang pinggulku. Bahkan kini aku yang terdengar mengerang menikmati memek mbak NIta ” Ooouugghh… ooouuuggghh… ooouuuugghh.. mbak… Aaagghh… aku.. nggak.. kuat…. aaaaaggghh.. ” Terus aku goyanbg pinggulku dan mbak Nita mengimbangninya dengan cara menggoyang dari bawah.

Sampai akhirnya akupun bergerak semakin cepat, dan semakin gencar aku melakukan gerakan itu. Dan akhirnya muncratlah spermaku dalam lubnag memek mbak NIta, dia merintih kenikmatan sambil memejamkan matanya mungkin dia tidak mau kehilangan saat-saat seperti kali ini. Dengan tubuh yang sama-sama basah oleh keringat akhirnbya kamipun berpelukan mesra.

Aku mendekap tubuh mulus mbak NIta, dan dia juga sama memeluk tubuhku. Bahkan dia berkata ” Mbak mau kamu sering-sering mampir ke sini sayang… ” Aku membelainya kemudian aku bilang ” Kalau aku terserah sopirnya mbak… ” Dia mengangakat kepalanya dan berkata ” Apa kamu ingin aku belikan sebuah truk hingga kamu dapat pakai semau kamu… ” Aku terkejut dengan penuturan mbak Nita.

Tapi akhirnya aku dapat mengerti kalau ternyata mbak Nita, banyak memiliki uang karena bukan hanya dari hasiul penjualan warungnya tapi karena dia menyediakan warung plus plus juga. Karena dia memang cukup di kenal bahkan bukan hanya para sopir truk yang mampir ke warungnya bnyak pula mobil pribadi yang masuk ke dalam warung ini, dan mereka bukan hanya ingin mencicipi kopi tapi juga mbak Nita sendiri….

Related posts