Cerita Sex Murid Baru Pacar Baruku
Kulihat juga ada teman-temanku yang lain, tapi terlihat ada murid baru, ia seorang cewek berambut panjang, parasnya cantik sekali. Lalu pak guru datang,
“Selamat pagi anak-anak, kalian sekarang sudah kelas 3, jadi harap belajarnya lebih giat lagi, kalian kedatangan teman baru”.
“Halo, perkenalkan namaku Alisa, aku murid baru disini, salam kenal”, Betapa kagetnya aku, namanya Alisa, mengingatkan ku pada cewek Bule yang pernah kunikmati dibali dulu.
Ia lalu duduk didepanku, wah, tercium aroma parfumnya yang wangi. Sepertinya aku jadi suka padanya.
Beberapa hari pelajaran berjalan aku masih belum berani mendekatinya. Lalu pada saat pelajaran biologi, kami jadi satu pasangan kelompok, wah memang tidak salah ia pasti jodohku.
“Alisa, mohon kerjasamanya ya”,
“Ah toni, kamu kan yang lebih pintar, aku nurut kamu aja yach, hehe”, Lagi lagi senyumnya yang manis membuatku kegirangan.
Beberapa hari kemudian kami mendapat tugas kelompok, dan dikumpulkan besok.
“mmm, oke ton, jangan lupa siapin materinya yach”. Lalu setelah pulang sekolah, aku segera merapikan rumah dan mempersiapkan materi.
“Ayah, habis ini ada temanku mau kesini, ada jajan ndak yah?”,
“Kamu persiapkan sendiri aja yon, ayah mau keluar, ada urusan” Sekarang aku sendiri dirumah, wah lagi lagi, ada aja kesempatan seperti ini.
Sore itu Alisa sampai dirumah,
“ Toni, aku boleh masuk?”,
“Silahkan Alisa”. Ia memakai T-shirt dan rok hitam, tak ketinggalan aroma parfum yang wangi itu selalu tercium olehku.
Kami menuju ruang keluarga dan mulai mengerjakan tugas.
“Ton, kamu lagi sendiri yach? Keluargamu kemana?”,
“Lagi keluar tuh, ini ada jajan Alisa, kamu coba deh, enak loh”. Kemudian ia meraih snack yang kusediakan, Ia menikmatinya sambil kulihat mulutnya yang menggemaskan itu bergerak gerak, kutahan diri untuk tak menciumnya.
“Ton, materinya apa sih ini, bagian bagian tubuh ya?”,
“Iya, itu bagian tubuh manusia”,
“Tapi kok beda yach bagian tubuh laki laki sama perempuan?”,
“Iya dong, masak kamu gak tau? Kamu kan cantik dan m, aku cakep, hehe”,
“ iiih, bisa aja kamu ton” sambil ia mencubit pipiku, aiih, aku jadi malu.
“Ton, ini gambarnya kok dadanya perempuan lebih besar dari laki-laki?”,
“Loh iya, bagian bawahnya juga beda loh” sambil kucoba mencari kesempatan,
“Kok gitu yach? Punya ku ini udah agak gede sih”,
“bagus dong, kalo sering dipijit nanti juga bisa lebih gede lagi” Degh! Terlihat aku dan Alisa sama sama kaget mendengar kalimat gila yang kuucapkan.
“iiih, kamu bisa aja ton, hahaha”, ia tersenyum lagi, uuh cantiknya cewek berkulit putih mulus ini.
Setelah kami selesai mengerjakan semua tugas, ia pun bertanya
“ Ton, kamu kok pinter banget sih?”,
“Hehe, bisa aja deh kamu, udah biasa kok”,
“Jadi udah banyak yang naksir kamu yach?”,
“Ah, ndak kok, aku jarang kumpul sama cewek cewek”,
“Kaloo, aku naksir kamu boleh ton?” sambil kulihat ia malu-malu mengucapkan kata-kata itu.
“mmm, boleh aja sih, tapi Alisa apa mau sama saya?”,
“mmm, yaa…. Mau aja sih ton…” Ciaaaaah, menang besar ini gua.
“Ya udah kamu mau ndak jadi pacar aku?”,
“m…mau deh ton”, lalu ku raih dan kucium tanganya, ia hanya tersenyum.
Kemudian kami terdiam, lalu kucoba mendekatinya dan kami pun bericuman. Hari-hari ku bersama Alisa pun akan segera dimulai.
Si Didin yang tidak tahan melihat cewek cantik pun mulai resah,
“Ton, elu kok jadi deket sih sama si Alisa?”,
“iya ton, dia sekarang pacar gue”.
“Anjir, enak banget lu, dapet cewek cantik”,
“Lu gak usah iri, cari cewek sana jangan buat dinikmatin doing makanya”. Alisa sekarang jadi sering main kerumah, ia juga sempat kukenalkan dengan ayahku.
Suatu sore, ia main kerumah, saat itu ia sangat berbeda, ia memakai tanktop dan rok pendek, wah, ini pasti ada sesuatu.
“ Toni sayang, ayah mu ada?”,
“Ayah lagi kerumah nenek, adiknya menikah”,
“mmm, hari ini cerah yach”,
“mmm, iyaa…”.
“Ton aku mau Tanya nih”,
“Tanya apa yang?”,
“yang dulu itu, katamu kalau buah dada ku sering dipijat nanti bisa tambah besar, itu benar gak sih?”. Naaaah ini dia, ternyata ia sudah membuka pintu surga bagiku,
“Beneran itu, kamu… kamu mau coba kah? Biar… biar aku pijitin”,
“ mmm, iya deh yang, aku jadi penasaran”. Lalu aku berada dibelakang Alisa, kurangkul dia, lalu kucium pipinya.
Tangan ku segera menuju buah dadanya. Kuremas perlahan dari luar, sambil kucium lehernya. Ia mulai mendesah,
”mmfff, enak yang, terusin”.
Ku teruskan menikmati buah dada Alisa, kumulai melepas tanktopnya, kini tangan ku sudah meremas buah dada itu secara langsung. Ku cubit putingnya yang berwarna pink, sambil kumenciumi tubuhnya.
“aaahhnn, toni sayang…nikmat banget deh…”,
“kamu mau yang lebih nikmat lagi ndak?”,
“mmmff, mau dong, apa yang?” kan yang atas udah nih, yang bawah kamu belum tau loh”,
“Yang bawah mana ton?”,
”Kemaluan perempuan dan laki-laki kan beda, coba kamu lepas pakaian mu”. Lalu ia melepas pakaiannya, begitu juga aku.
“nah aku punya burung nih, lihat deh”,
“Kok berdiri gitu yang? Kemaluanku ini seperti lubang, kok basah yach?”,
“itu tandanya lubang vagina kamu minta dimasukin burung ku”,
“mmm… coba deh yang, enak kan?”,
“enak kok, coba kamu tiduran”. Alisa yang sudah tiduran itu kuciumi tubuhnya, ku elus elus pahanya.
Kemudian kujilati bagian luar vaginanya. Ia mendesah keenakan. Kemudian dengan perlahan kumasukan kepala penisku kebibir vaginanya.
“Tahan dikit ya Alisa ku sayang, ini agak sakit dikit, nanti enak setelahnya”. Ku masukan penisku perlahan, wow, lubang Alisa sangat rapat, ia pasti masih perawan.
Perlahan kugesek kan penisku didalam vaginanya, lalu bleess, terasa aku merobek sesuatu didalam lubang itu.
“aaahhn, sakit yang aduh”,
“Tahan ya, Cuma bentar sakitnya, habis ini enak kok”. Terlihat darah perawannya keluar dari dalam vaginanya.
Kini kumulai mempercepat gesekan penisku didalam vagina Alisa. Terasa sekali Penisku dijepit dengan erat oleh vagina Alisa yang masih rapat itu, sungguh nikmat luar biasa. Aku bergerak maju mundur dengan cepat.
Kulihat Alisa meremas buah dadanya sendiri, menahan kenikmatan yang ia rasakan,
“mmmfff, toni sayang…. Enak banget….aaahnnn…kamu memang hebat… uuughh!” Ia mendesah dengan hebatnya.
Beberapa saat kemudian Alisa sepertinya sudah klimaks,
”Yang… aku mau kencing… uuuuuugh” terasa air surgawi Alisa membasahi penisku didalam vaginanya, aku tetap terus menghantam vagina Alisa.
“Aku sudah klimaks Yang, kamu buka mulutmu dong”, Lalu alias membuka mulutnya dan aku mengarahkan penisku kedalam, dan Croooot crooot, aku menghujani mulut Alisa dengan air maniku.
“Telan aja Yang enak itu”,
“gleegh, mmmm… makasih yang, hari ini sungguh asyik, aku bisa menikmati momen indah bersama mu”, “Terima kasih Alisa, kamu memang Cewek terhebat didalam hidupku”. Kami pun berpelukan dengan penuh cinta.
Lalu Alisa pergi mandi dan ternyata ia masih mau menikmati penisku. Ia mengulum penisku dengan mulutnya dikamar mandi. Beberapa saat kemudian dia pulang dengan senyum manis dibibirnya. Beruntungnya aku memiliki pacar secantik Alisa, Kini hidupku semakin indah.
***
- ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,