Cerita Sex Ditawari Ngentot Wanita Hamil Tua

film bokep – vidio bokep (Cerita Penis Vagina) adalah cerita sex panas terbaru  dengan Cerita Sex Ditawari Ngentot Wanita Hamil Tua. Situs ini dikhususkan untuk orang dewasa saja yang berisikan cerita-cerita seru dan terlengkap untuk usia 18 tahun keatas yang dapat meningkatkan nafsu birahi jika ingin mastrubasi atau bersetubuh dengan lawan jenis anda. Selamat membaca.

Perkenalkan namaku Geri, usiaku kini sudah memasuki 33 tahun, berperawakan tinggi, putih, rambut lurus atau gondrong, dan bertubuh atletis. Aku akan menceritakan pengalaman seks pribadiku di situs ini dengan seorang wanita yang sedang hamil tua atau sedang hamil 8 bulan. Berawal dari acara ajang pemberian penghargaan yang aku hadiri bersama temanku Rahmat. Di acara itu aku diperkenalkan oleh Yanti kepada salah satu tamu yang menghadiri acara tersebut.

Tamu ini adalah MS, seorang artis pendatang baru yang tepatnya dia artis yang sering membintangi FTV ataupun film-film pendek. Singkat cerita, acara itupun selesai, dan malam itu berlalu begitu saja. Kira-kira setelah 1 minggu perkenalan itu berjalan, aku ditawari oleh temanku untuk menjadi EO (Event Organizer) sebuah acara ulang tahun untuk acara MS.

Singkat cerita, pada akhirnya aku pun menerima job yang diberikan oleh Yanti. Pada keesokan harinya akupun diajak Yanti ke rumah MS untuk membahas tentang acara ulang tahun yang akan aku kerjakan. Yang namanya artis tidak usah heran jika rumahnya mewah dan memiliki barang-barang antik yang tentunya mahal juga.

Disana aku dan Yanti dipersilahkan untuk menunggu MS diruang tamu MS karena MS sedang mandi. Sambil menunggu MS mandi, pada saat itu aku dan Yanti mengobrol cukup banyak untuk menghilangkan rasa bosan pada saat menunggu. Ya tahu sendiri kebanyakan cewek, apalagi ini adalah artis pasti mandinya cukup lama.

Yanti ini seorang teman yang sebenarnya hanya sekedar kenal saja dan belum begitu dekat. Perlu para pembaca situs ini ketahui, Yanti ini sedang hamil tua atau sekitar 8 bulan. Kata demi kata pun terus kami obrolkan sampai pada akhirnya tidak terasa obrolan kami pun mulai masuk ke kata-kata yang berbau sex. Obrolan kami pun semakin lama mulai menjadi-jadi saja.

Oh-iya sebagai gambaran tentang Yanti, tinggi 172 cm, berat badan 65 kg, ukuran BH kira-kira 36B, dan mendengar dari cerita Yanti, dia tergolong seorang wanita yang memiliki gairah sex yang cukup tinggi. Seiring berjalannya waktu, Yanti pun nampaknya mulai terangsang padaku. Kini dia pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati aku. Pada saat itu kami duduk sofa panjang milik MS sehingga Yanti dengan mudah mendekatkan diri padaku. Setelah itu dia mendekat dan berkata,

“Eeemmm… Ger, coba deh kamu sentuh perutku, kayaknya calon anakku ini ingin sekali deh berkenalan sama kamu,” kata Yanti.

“Hemmm…. bisa saja deh kamu Yan, hehehe…” jawabku.

“Yah, gak percaya neh orang, sini cepetan kamu pegang perut aku!!” ucap Yanti sembari memegang dan mengarahkan tanganku keperutnya yang sudah buncit itu.

Saat itu tanganku memegang perut Yanti ternyata benar, bayi dalam perutnya bergerak-gerak dari dalam perut Yanti. Lalu,

“Oh iya Ger, ngomong-ngomong kamu sudah pernah belum begituan sama wanita hamil?” tanya Yanti membuatku kaget.

“Wah.. kok kamu tanyanya gitu Yan? Aku belum pernah sih Yan, emangnya begituan sama wanita hamil enak apa Yan?” jawabku sekaligus bertanya.

“Belum tahu nih orang, perlu kamu ketahui ya Ger, kalau begituan tuh paling enak sama cewek hamil, enak banget lho Ger,” jawab Yanti.

Belum sempat aku menjawab, Yanti menimpanya lagi.

“Oh iya, aku bilang gini karena aku tahu dari suami dan brondong-brondong aku Ger, hehehe…” ucap Yanti yang membuat aku tersentak tambah kaget.

“Heemmm… begitu yah…” jawabku singkat.

Aku menjawab seolah-olah biasa saja, padahal pada saat itu aku sudah merasa agak sange.

“Kok kamu jawabnya gitu doang sih Ger, emangnya kamu ngak pingin nyobain apa Ger?” ucap Yanti sedikit pemasaran kepadaku karena tanggapanku hanya seperti itu saja.

Mendengar tanggapanku yang seolah-olah biasa saja, tidak kusangka pada saat itu Yanti membuka ke atas long dressnya. Alhasil terlihatlah paha putih mulus dengan sedikit lemak di sisi-sisi pahanya berserta terlihat sedikit celana dalamnya yang terlihat gembul itu. Kumpulan Cerita Sex yang terlengkap

Pada saat itu aku pun terdiam sejenak, setelah itu aku meraih kepala Yanti dengan kedua tanganku dan menatapnya sambil berkata, “Yan, coba deh kamu ngerti dikit, aku bukannya tidak mau menerima tawaran kamu yang mengiurkan ini, namun kamu harus tahu sikon dan ingat kita ini lagi dirumah siapa?” ucapku.

Belum sempat Yanti menjawab, aku pun menimpa perkataanku lagi, “Coba aja kalau kita berada dalam sikon yang tepat, tanpa berpikir panjang pasti aku tidak akan menolak tawaran kamu,” ucapku mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.

Sebagai seorang EO, aku harus bersikap profesional karena tujuan kami datang ke rumah MS ini untuk urusan job, jadi aku harus menjunjung tinggi profesionalisme.

“Iya aku paham maksud kamu Ger, tapi kamu harus tahu Ger bahwa MS ini termasuk dalam kategori cewek yang suka sex bebas, jadi dia tidak akan marah kalau kita ngentot di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang lain selain Ms,” ucap Yanti mencoba merayu dan meyakinkanku lagi agar aku mau ngentot dengannya.

Saat itu dia mencoba meyakinkan aku sambil perlahan mengangkat kaos yang aku pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting aku sambil memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah. Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsangku, aku semakin yakin akan situasi yang ada.

Aku pun mulai berani untuk meraba buah dada Yanti yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya. Yanti pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kontolku yang sudah menegang dari tadi. putri77.net Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan kiri aku pun bergerak ke bawah terus membiarkan tangan kananku untuk tetap berada di atas dan Yanti pun mendesah.

Sampai ditempat yang aku tuju, tangan kiri aku pun meraba dari luar celana dalam Yanti, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama. Kami pun terlihat sudah semakin bergairah dan berkeringat, kemudian tangan yang berada di daerah sensitif Yanti pun sepertinya mulai aktif.

Aku melihat pada saat itu Yanti mulai melepaskan celana dalamnya, dan aku merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapi. Yanti telah sukses mengeluarkan batang kontokku dan mengocok-ngocoknya perlahan. Aku yang penasaran ingin melihat memek wanita hamil langsung saja aku hentikan ciuman kami.

Lalu setelah itu aku turun ke arah memek Yanti yang duduk disofa. Ternyata tebakan aku benar, lubang memek Yanti yang lebat ternyata benar-benar tertata rapi. Aku pun mulai tergiur untuk merasakan bibir memek itu dengan mulai menjilatinya secara lembut.

“Oouuuhhhh…. Ger…. sssshhhh….. kamu punter Ger! Terus….. Ger…. enak Ger…. Aaagghhh….” dari ucapan dan desahan Yanti terlihat bahwa dia sudah tidak bisa mengontrol birahinya lagi.

Yanti lalu meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok batang kontolku. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, aku pun merubah posisi menjadi doggy-style atau aku dibawah dan Yanti diatas. Ternyata benar kata orang, memek orang yang sedang hamil itu gurih rasanya. Kira-kira sekitar 10 menit berlalu, kini kami pun berganti posisi lagi.

“Ger…. plisss…. Masukin sekarang sayang… Oooouuhhh….” pinta Gery yang sudah tidak kuasa lagi menahan lagi menahan gejolak nafsunya.

Mendengar itu aku tidak langsung menuruti, tetapi aku tetap saja mengigit, menjilat, meludahi lubang memeknya, terutama itilnya yang sudah mengkilap karena basah.

“Uuuggghh…. ssshhhhh…. Ger…… kamu jahat,” teriak Yanti diikuti dengan melelehnya lendir kewanitaan Yanti.

Saat itu kurasakan cairan lendir Yanti keluar cukup banyak dari lubang memeknya, hal itu yang menandakan Yanti sudah mencapai klimaksnya. Aku jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa. Batang kontolku yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Yanti. Karena klimaksnya, Yanti mengulum batang kontolku hingga menjadi merah. Lalu dengan bantuan tangan, aku masukkan kembali batang kontolku itu ke dalam mulut Yanti sambil menaik turunkan di dalam mulutnya.

“Auuwww…” teriakku.

Aku berteriak karena batang kontolku tergigit oleh Yanti, lalu, “Kamu nakal ya Yan?” ucapku sambil menarik batang kontolku dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke lubang memeknya.

Saat itu aku tidak langsung memasukkannya, namun aku memulai dengan memainkannya lebih dulu di bibir memeknya sampai Yanti sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kontolku dapat langsung masuk. Tetapi tetap saja aku tahan agar tidak masuk.

“Ger….. kamu jahat,” ucap Yanti kesal.

“Habis kamu dulu yang mulai sih,” jawabku.

Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang mengawasi, yaitu MS yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami dengan mengunakan daster tanpa BH. Pemandangan itu kami ketahui karena daster MS sudah ada dibawah kakinya, karena aku merasa sudah tidak tahan akhirnya aku mulai memasukkan batang kontolku.

Saat itu aku memasukkan batang kontolku perlahan tapi pasti ke lubang memek Yanti. Perlu para pembaca situs ini ketahui, bahwa memasukkan batang kontolku pada lubang memek wanita hamil itu hampir sama susahnya, awalnya sulit namun lama kelamaan walaupun sempit dan karena Yanti pun meminta agar aku terus memasukkan batang kontolku pada akhirnya masuk juga.

“Aaaggghh….. Oouuuhhh….. Sssshhhhh…..” teriak Yanti dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.

Ternyata lubang memek wanita yang sedang hamil itu lebih hangat dibandingkan lubang memek wanita normal. Karena sempit dan hangatnya lubang memek Yanti, membuat aku tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan Yanti tidak terlalu lincah. Tapi tetap saja rasanya lebih asyik dari lubang memek wanita yang tidak hamil. Kira-kira sekitar 15 menit Yanti mengoyangkan batang kontolku dengan perlahan namun nikmat.

“Yan….. aku mau keluar nih….. Oouuuhhh…. sssshhhh….” ucapku ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.

“Aku…. keluarkan dimana sayang?” tanyaku menambakan.

“Uuuhhhh…. terserah kamu saja Ger…. Oooohh….” jawab Yanti yang ternyata juga sudah orgasme kembali.

Akhirnya karena lebih enak, aku keluarkan cairan panas itu di dalam lubang memek Yanti, “Crooottt….. Crroooott…. Croooottt…. crooottttt….” tersemburlah cairan spermaku di dalam lubang memeknya.

“Ohh.. gini ya ternyata kalian!! Bisa-bisanya kalian di sini curi start dulu yah?” ucap MS yang membuka pembicaraan.

“Habis kita sudah gak tahan Mbak,” jawab Yanti.

“Terus gimana proyek ultahku?” tanya MS sambil memakai dasternya kembali yang tadi dilepaskan ke bawah karena MS menyaksikan persetubuhan kami sambil bermasturbasi.

“Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal kucuran dananya saja… konsepnya sudah Geri susun kok,” jawab Yanti sambil menahan aku untuk mengeluarkan batang kontolku dari lubang memeknya.

“Oooh… oke aku percaya,” ucap MS.

“Tapi biar Geri istirahat dong! Masa kamu monopoli sendiri itu batang,” jawab MS sambil mengambil wine yang ada di mini bar, lalu duduk di sana memperlihatkan kami yang akhirnya mengambil pakaian kami masing-masing.

“Ger… kamu besok bisa ambil dananya di sini,” kata MS.

“Elu gak mau nyobain punyanya Geri? Ntar nyesel lho.. Mbak?” ucap Yanti.

“Jangan sekarang deh, abis tanggung sebentar lagi Bapak mau jemput gue…” jawab MS.

“Oohh.. ” jawab Yanti yang sepertinya mengetahui bawah MS kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.

“Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu. Biar besok si Geri saja yang datang ke sini sendiri…” kata Yanti.

Aku yang dari tadi diam saja hanya mengganguk tanda setuju untuk datang lagi besok. “Tapi besok kamu datangnnya malam saja ya,” kata MS.

“Oohh.. sekalian kamu cobain ya?” pancing Yanti sambil tersenyum.

“Apa kamu mau ikutan Yan?” tanya MS.

“Ngak ah, abis main sama elu harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi,” ucap Yanti.

“Kalau dokter gue bilang ngak apa-apa sih gue oke aja, tapi kalau kebanyakan digenjot nanti bocor lagi,” kata Yanti sambil tertawa.

“Ya sudah gak apa-apa, tapi kamu pasti datang kan Ger?” tanya MS.

“Ya…” jawabku singkat.

“Ya sudah kita cabut ya?” ucap Yanti ke Ms.

“Ya oke…”

“Bye Ger… jangan lupa ya atau kontrak kita batal nih,” sambil mencubit daguku.

—- S E L E S A I —-

Related posts