Cerita Sex Adik Istri
Cerita Sex Adik Istri – Usiaku sudah nyaris mencapai tiga puluh lima, ya selama 3 tahunan lagi lah. Aku tinggal bareng mertuaku yang telah lama ditinggal mati suaminya dampak penyakit yang dideritanya. Dari tersebut istriku bercita-cita aku bermukim di lokasi tinggal supaya kami tetap berkumpul sebagai family tidak terpisah. Di rumah tersebut kami bermukim 7 orang, ironisnya melulu aku dan anak lakilakiku yang berumur 1 tahun berjenis kelamin cowok di lokasi tinggal tersebut, lainnya cewek.
Pagi selama pukul 9 wib, baru aku terbangun dari tidur. Kulihat anak dan istriku tidak terdapat disamping, ah barangkali lagi di beranda cetusku dalam hati. Saat aku inginkan turun dari lokasi tidur tersiar suara jeritan tangis anakku mengarah ke arah pintu. seketika tersebut pula pintu kamar tersingkap dengan tergesanya. Oh ternyata dia bareng tantenya Rosa yang tak lain ialah adik iparku, rupanya anakku itu lagi pipis dicelana.
Rosa mengubah celana anakku, Kemana mamanya, Sa? tanyaku. Lagi ke pasar Bang jawabnya Emang gak diberi tau, ya? timpalnya lagi. Aku menyaksikan Rosa pagi tersebut agak salah tingkah, sebentar dia meihat kearah bawah selimut dan lantas salah memakaikan celana anakku. Kenapa kamu? tanyaku heran hmm Anu bang sambil menyaksikan kembali ke bawah.
Oh maaf ya, Sa? terkejut aku, rupanya selimut yang kupakai tidur telah melorot separuh pahaku tanpa kusadari, aku lagi bugil. Hmmm tadi malam abis tempur sama sang istri sampai aku keletihan dan lupa menggunakan celana hehehe.
Anehnya, Rosa melulu tersenyum, bukan tersenyum malu, justeru beliau menyindir Abis tempur ya, Bang. Mau dong Katanya tanpa ragu Haaa Kontan aja aku terkejut mendengar pengakuan itu. Malah sekarang aku jadi salah tingkah dan berkeringat dingin dan bergegas ke toilet kamarku.
Dua hari setelah menilik pernyataan Rosa kemarin pagi, aku tidak berakhir pikir mengapa dia bisa berbicara seperti itu. Setahu aku tuh anak sangat sopan tidak tidak sedikit bicara dan jarang bergaul. Ah masa bebal lah, bila ada peluang seperti tersebut lagi aku tidak bakal menyianyiakannya.
Gimana gak aku siasiakan, Tuh anak memiliki badan yang paling seksi, Kulit sawo matang, rambut lurus panjang. Bukannya sok bangga, dia serupa kayak bintang film dan artis sinetron Titi kamal. photomemek.com Kembali momen yang kutunggutunggu datang, ketika tersebut rumah kami lagi sepisepinya. Istri, anak dan mertuaku pergi arisan ke lokasi keluarga almahrum mertua laki sementara iparku satu lagi pas kuliah.
Hanya aku dan Rosa di rumah. Sewaktu tersebut aku ke kamar mandi belakang guna urusan drainase air, aku berpapasan dengan Rosa yang baru berlalu mandi. Wow, dia melulu menggunakan handuk menutupi buah dada dan setengah pahanya. Dia tersenyum akupun tersenyum, laksana mengisyaratkan sesuatu.
Selagi aku mengalirkan hajat tibatiba pintu kamar mandi terdapat yang menggedor.
Siapa? tanyaku
Duhhhh kan cuma anda berdua di lokasi tinggal ini, bang jawabnya.
Oh iya, terdapat apa, Sa? tanyaku lagi
Bang, lampu di kamar aku mati tuh
Cepatan dong!!
Oo iya, bentar ya balasku seraya mengkancingkan celana dan bergegas ke kamar Rosa.
Aku membawa kursi plastik guna pijakan agar aku bisa meraih lampu yang dimaksud.
Sa, anda pegangin nih kursi ya? perintahku OK, bang balasnya.
Kok anda belum pake baju? tanyaku heran.
Abisnya agak gelap, bang?
ooo!?
Aku berjuang meraih lampu di atasku. Tibatiba saja entah bagaimana kursi plastik yang ku injak miring ke arah Rosa. Dan braaak aku jatuh ke ranjang, aku menghimpit Rosa.. Ouou apa yang terjadi. Handuk yang menutupi unsur atas tubuhnya terbuka.
Maaf, Sa
Gak apaapa bang.
Anehnya Rosa tidak segera memblokir handuk itu aku masih berada diatas tubuhnya, malahan dia tersenyum kepadaku. Melihat hal laksana itu, aku yakin dia merespon. Kontan aja barangku tegang.
Kami saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kami,
dengan berani kucium bibirnya, Rosa melulu terdiam dan tidak membalas.
Kok anda diam?
Ehmm malu, Bang
Aku tahu dia belum pernah mengerjakan hal ini. Terus aku melumat bibirnya yang tipis bercabang itu. Lamakelamaan ia menjawab juga, sampai bibir kami saling berpagutan. Kulancarkan serangan demi serangan, dengan bimbinganku Rosa mulai terlihat dapat meladeni gempuranku. payudara miliknya sekarang menjadi jajalanku, kujilati, kuhisap justeru kupelintir dikit.
Sa tubuh anda bagus sekali, sayang ouhmmm Sembari aku melanjutkan kebagian perut, pusar dan kini nyaris dekat wilayah kemaluannya. Rosa tidak tidak mengizinkan aku beraksi seperti itu, justeru ia semakin gemas menjambak rambutku, sakit emang, namun aku diam saja.
Sungguh estetis dan harum memeknya Rosa, maklum ia baru saja berlalu mandi. Bulu terawat dengan potongan tipis. Kini aku menjulurkan lidahku menginjak liang vaginanya, ku hisap sekuatnya sangkin geramnya aku.
Adauuu. sakiiit pasti saja ia melonjak kesakitan.
Oh, maaf Sa
Jangan seperti tersebut dong mengerang ia
Ayo lanjutin lagi pintanya
Tapi, giliran aku kini yang nyerang aturnya kemudian
Ampuuuun ahhhh trus, Bang
Baaang goyangnya cepatin lagi, ahhhh dah mau terbit nih
Rosa tidak melulu merintih tapi sekarang sudah unik rambut dan meremas tubuhku.
Oughhhhh abang pun mau keluar, Zzhaa kugoyang semangkin cepat, cepat dan paling cepat sampai jeritku dan jerit Rosa membahana di ruang kamar.
Erangan panjang kami telah mulai menampakan akhir pertandingan ini.
ouughhhhh. ouhhhhhh
Enak, Baaaangg.
Iya sayang. ehmmmmmm kutumpahkan spermaku seluruhnya ke dalam vagina Rosa dan setelah tersebut ku sodorkan kontol ke mulutnya, kuminta ia supaya membersihkannya. mmmmmmuaaachhhhh dikecupnya punyaku sesudah dibersihkannya dan tersebut pertanda permainan ini berakhir, kamipun tertidur lemas.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,