Cerita Sex ABG Herlin Yang Kurang PD Dengan Payudara 34A

Suatu hari telepon di kantorku berbunyi. Saat kuucapkan

“halo”, terdengar suara merdu dari seberang sana.

“Siang, bisa bicara dengan Pak Vito?”

“Ya, saya sendiri, dengan siapa saya bicara?”

“Oh, ini Pak Vito? Pak, ini Herlin dari toko ABC” Aku hanya mengiyakan, aku tahu itu adalah sebuah toko handphone di mall ini.

Aku mengira dia pasti akan membicarakan masalah operasional, atau komplain tentang pengelolaan gedung ini. Ternyata dugaanku meleset.filmbokepjepang.com

“Ada yang bisa saya bantu Bu Herlin?” Aku biasa memanggil semua orang dengan sebutan Bu, baik masih muda ataupun sudah berumur, sekedar untuk formalitas.

“Saya dengar-dengar cerita tentang Bapak, saya ingin bertemu dengan Bapak, kapan Bapak ada waktu?”

“Saya selalu ada waktu Bu, silahkan datang kapan saja Anda suka.”

10 menit kemudian, gadis muda berusia 22 tahun iini telah ada didepanku dan menceritakan segala keluhannya. Dia merasa tidak PD dan minder dengan penampilannya, padahal menurutku dia sudah dalam segala hal, dari wajahnya yang cantik, ukuran tubuhnya sangat proporsional, kulitnya yang kuning langsat tanpa noda, hanya saja dadanya kecil, tapi menurutku paling tidak nilai totalnya 8.

“Apa yang membuat ibu berpikir demikian? Saya rasa Ibu sudah memiliki segalanya. Saya yang gemuk gini aja PD kok” Dia tersipu sambil berbisik,

“Maaf Pak, tolong jangan panggil saya Ibu, saya masih single, panggil saya Herlin.” Aku mengangguk.

“Dan jangan panggil aku Pak, panggil aja Vito.” Dia mengangguk dan menceritakan, bahwa dia minder dengan dadanya yang berukuran hanya 34A.

Aku cukup kaget, karena sebelumnya aku tidak pernah menjumpai “pasien” yang mempunyai keluhan seperti ini.

“Herlin, jujur saja aku baru pertama kali menghadapi keluhan seperti ini.  Kamu pasti tahu kan, kalau selama ini aku hanya manangani pasien pasien dengan keluhan yang lumrah. Aku nggak tau bisa berhasil atau tidak. Lagi pula aku punya istri, gimana aku harus menjelaskan ke istriku?” Herlin mengangguk dan tersenyum,filmbokepjepang.com

“Aku tidak akan menceritakannya kepada siapapun, aku juga malu kalau sampai orang tahu. Dan aku harap kamu mau mencobanya dulu, kita nggak tau hasilnya kalau belum mencoba dulu kan?” Aku berpikir keras sebelum aku menyanggupinya.

Herlin tersenyum dan memberikan kartunamanya kepadaku.

“Aku tunggu kamu di rumahku malam ini jam 8.”

Jam 8 lewat 5 menit aku sudah berada di rumah Herlin. Rumahnya tidak begitu besar tapi terasa nyaman dan sejuk.

“Kamu tinggal sendiri di sini?” tanyaku.

“Nggak, sama temen-temen, tapi pada punya acara sendiri ama pacarnya. Makanya aku nyuruh kamu datangnya hari ini, biar dirumah ngaak ada orang. Yuk cepetan, nanti keburu temen-temen pulang” Aku mengangguk dan mengikuti Herlin yang melangkah ke kamarnya.

Kamarnya didominasi warna pink muda, dingin hembusan angin dari AC terasa diklitku, membuatku merinding. Dengan malu-malu Herlin membuka kaos dan branya, dan aku menyuruhnya tidur telentang.filmbokepjepang.com

Sejenak aku agak grogi karena baru pertama kali melihat tubuh wanita selain istriku setengah telanjang, tapi bagaimana aku harus melaksanakan kewajibanku. Aku mulai terapi dengan memijit titik-titik darah yang berada di pundak dan dada atasnya.

Setelah kurasa darahnya telah mengalir lancar, aku mulai memijit payudaraya dengan pijitan yang lembut.

Payudaranya kecil tetapi terasa kencang. Herlin memejamkan matanya dan sesekali mengeluarkan lenguhan dan erangan saat tanganku menyentuh putingnya yang berwarna coklat muda itu.

Tak kusadari, adikku mulai berdiri. Bagaimanapun juga, aku sebagai manusia normal tetap bisa terangsang, apalagi berada dalam satu ruangan dengan wanita muda yang cantik setengah telanjang dan aku sedang memijit payudaranya.

“Vito.. jangan disitu terus dong mikitnya, geli..” Aku terkejut, tanpa kusadari pijitanku lebih sering berada di daerah sekitar putingnya.

“Ha? ehm.. iyaa.. maaf.” Herlin mungkin melihat wajahku yang memerah, dia tertawa dan berkata,

“hi..hii..hii.. kenapa? Kamu terangsang ya..? Nggak apa apa deh, aku juga suka kok.. Cuma agak geli aja..” kata-katanya membuatku semakin gugup.

“Eh.. kayaknya hari ini cukup dulu deh Lin, mungkin besok bisa diterusin..” jawabku. Herlin semakin ngakak,

“Vito.. kamu kok lugu banget sih?? Nggak apa apa.. terusin saja.. Kenapa? Takut ketahuan istrimu ya?”

Herlin merengkuhku dalam pelukannya dan mencium bibirku dengan lembut. Aku terhentak tapi dia kembali menarikku dan memangut bibirku dengan penuh nafsu. Dalam kebingunganku dia berbisik,filmbokepjepang.com

“Vito.. sudah lama aku menantikan gal ini, begitu lama aku memendamnya, aku sayang kamu Vito. Bercintalah denganku Vito” Aku cuma bisa duduk diam kayak orang bego.

“Aku pikir kau salah orang Lin. Kalau kamu pikir aku bisa membuat kamu bahagia, kamu bener-bener salah. Aku gemuk, ehmm.. barangku kecil.. terus… ekonomiku pas-pasan, dan yang terutama , aku sudah punya istri dan anak. Kamu bercanda. Kamu pasti bercandakan?” tanyaku tak percaya.

Herlin tersenyum manis dan berkata,

“Vit, biar kujelaskan dulu, dari dulu aku memang suka dengan pria yang bertubuh gemuk. Aku nggak peduli barangmu kecil atau apa. Kamu lihat juga dong, susuku kan kecil juga. Aku rela jadi istri yang kedua, dan lagian aku kan kerja juga, jadi kamu nggak usah bingung masalah perekonomian” jelasnya panjang lebar.

Herlin menatap mataku dalam-dalam, seakan ingin menunjukkan ketulusan hatinya. Kupeluk dia erat-erat. Herlin menciumi seluruh wajahku, dan ku balas ciumannya dengan tak kalah bernafsu.filmbokepjepang.com

Herlin membuka satu persatu kancing kemejaku lalu tanganya membelai dada dan perutku dengan lembut. Kurasakan bulu bulu halus di sekujur tubuhku berdiri.

Sentuhan tangannya begitu lembut. Herlin tidak berhenti, dia memelorotkan celana panjang dan celana dalam, lalu dengan sigap dia memegang adikku yang sudah berdiri tegak. Barangku memang tidak panjang, bahkan bisa dikatakan ukuran mini. Herlin mulai mengelus-elus adikku dan mengocoknya dengan lembut. Jari-jarinya yang lentik terasa dingin saat menyentuh batang kemaluanku.

Aku tak mau kalah, kulepas celana pendek yang dia kenakan, dan terlihat dia memakai CD semi transparan sehingga terbayang rerimbunan bulu-bulu  yang tidak begitu lebat. Kuelus bukit kemaluannya dari luar CD yang ia kenakan. Herlin melenguh,

“ouuhhh.. Vitooo.. aku milikmuu..”

Aku hisap uting susunya yang telah mengeras, lalu  aku mainkan dengan lidahku, kupuntir-puntir dengan bibirku sementara tangan kiriku meremas-remas payudaranya yang satu lagi, dan tangan kananku menyelusup masuk di balik CDnya dan membelai bukit kemaluannya. Perlahan kubuka belahan vaginanya, terasa sekali vaginanya telah basah oleh cairan yang keluar terus menerus dari vaginanya.

Kumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Herlin mengerang dengan sangat keras, merasakan kenikmatan yang dia terima saat ini.

“auuhhh…aaahhh ohh terruss Viiittt, teruss.. Aaaahhh..”

Aku terus memainkan kelntitnya sambil terus menyusu padanya, sementara tangannya masih terus mengocok-ngocok kemaluanku dengan lembut, dan sesekali pegangannya agak mengencang, apabila dia merasakan kenikmatan. Aku tak sabar lagi, jari tengahku aku masukkan sedikit demi sedikit ke dalam lubang vaginanya, spontan dia berteriak dan menarik tubuhnya,

“Jangan..”

Aku memandangnya dengan perasaan heran, kemudian dia berbisik di telingaku,

“I’m still virgin, aku nggak mau perwanku hilang oleh jari, aku ingin dengan ini” katanya sambil mengelus kemaluanku.

Lagi-lagi aku terkejut. Aku tidak menyangka masih ada gadis sekarang yang bisa menjaga keperawanannya sampai usia yang cukup matang. Dan lagi-lagi kebimbangan hadir dalam pikiranku, masa aku harus memerawaninnya?

“Lin, kamu masih perawan?” tanyaku tak percaya. Dia mengangguk.

“Aku ingin memberikan mahkotaku ini kepada orang yang kucintai. Aku sudah bilang, aku rela menjadi istri kedua. Toh nanti pada akhirnya aku akan memberikannya padamu juga, jadi untuk apa kita tunggu lama-lama?” Herlin mengatakan hal ini dengan mantap.

Sejenak kemudian dia merebahkan dirinya diatas kasur sambil mengangkangkan kakinya lebar-lebar.

“Aku siap untuk menerimamu sayang.” Setelah ia mengatakan ini, aku langsung berlutut di depannya dan kupeluk dia erat-erat. Dia menciumi wajahku dan aku memulai menggesek-gesekkan kemaluanku di lipatan vagiananya. Terasa sekali banyaknya cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.filmbokepjepang.com

Perlahan-lahan kutusukkan penisku ke vaginanya, Herlin memejamkan mata sambil mengigit bibir bawahnya. Sedikit-sedikit kudorong penisku, dan kurasakan ada yang sedikit mengganjal, lalu kudorong sekuat tenaga, bleess..

“hheeegghh.. auuuhh..” Herlin menjerit tertahan, dan terasa ada cairan hangat yang membasahi penisku, mengalir keluar ke pangkal pahaku.

Lalu aku perlahan mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan terasa jepitan vagina Herlin di penisku. Herlin mulai merasakan nikmat, terlihat dari nafasnya yang memburu dan desahan-desahannya yang membuat suasana bertambah merangsang.

“mmhh.. mmhhh.. auuhhh.. oohhh.. Vitooo.. terusss… auhh…

“Aduh.. Pelan dikit Vito..”

“Herlin.. ohh.. enak banget sayang.. ouhh.. goyangin pantatnya Lin..”

“Ouuuhh.. aku nggak tahan Vito.. enak banget.. teruss.. ahh.. uhh.. akuu.. aku,.. nggak tahan lagi.. ahh.. Vitoo..”

“Jangan ditahan Lin.. keluarin ajaa..”

“Vitoo.. Auhhh.. aku sayang kamu Vito..”

*Seerr.. seerr .sseerr..*

Terasa hangat di penisku saat Herlin mengalami orgasme. Aku tetap menggoyangkan pantatku maju mundur smakin cepat sehingga mengeluarkan bunyi-bunyian akibat  gesekan penisku dengan vagina Herlin.filmbokepjepang.com

“Crreepp… creep.. creek.. clopp. creek..”

Herlin terkulai lemas merasakan kenikamtan yang baru saja dia dapatkan, aku pun merasa akan mencapai klimaks,

“Lin, aku .. mauu..keluarr..”

“Iyaa.. Keluarin ajaa.. di dalam..” beberapa detik kemudian, aku memuncratkan seluruh energiku di dalam vaginanya.

*Creett… creettt.. crruuttt… crrroottt..* Beberapa kali spermaku menyemprot di dalam vagina Herlin.

Aku merebahkan diri di samping Herlin, dan selintas kulihat spermaku bercampur darah perawan Herlin mengalir keluar dari vagina Herlin. Kulihat wajah Herlin begitu damau dengan nafas yang masih agak memburu. Beberapa saat kemudian Herlin membuka matanya  dan tersenyum kepadaku, sambil memelukku ia berkata,

“Vito, jangan tinggalkan aku yah.. Aku sayang banget sama kamu..”

Aku hanya mengangguk pelan, walau dihatiku masih terdapat kebimbangan. Sampai aku menulis cerita ini hubunganku dengan Herlin masih tetap berjalan tanpa ada orang yang mengetahuinya.

Istriku sempat curiga denganku, tetapi setelah kujelaskan bahwa Herlin adalah rekan kerja, dia percaya dan tidak pernah lagi menanyakan hal ini lagi.filmbokepjepang.com

Untuk para netters yang ingin berbagi pengalaman dengan saya, silahkan kirim email. Begitu juga bagi para netters yang ingin berkonsultasi mengenai perngobatan alternatif, juga dapat menghubungi saya via email atau telepon langsung. Terima kasih.

Related posts