Cerita Seks, Mantan Pengasuhku Yang Sekarang Sangat Montok

 

 Beberapa tahun lalu, Aku mempunyai seorang pengasuh. Saat itu, Umurku masih berusia 10 tahun. Dan kira-kira umurnya waktu itu 17 tahun. Ia sendiri sudah ku anggap seperti kakakku. Ia mengasuhku 5 tahun lamanya, Sesudah itu ia pun mengundurkan diri karena menikah. Saat ini, Aku sudah berumur 21 tahun dan namaku Eno. Yah, Sudah bertahun lamanya aku dan pengasuhku tak berjumpa. Suatu hari pengasuhku kembali kerumah dan ingin bertemu dengan orangtuaku. Seperti melepas kerinduan yang sudah sangat lama tersebut. Tok Tok Tok. Bunyi pintu rumahku.

“Cari siapa ya ?” Tanyaku. Aku sendiri kaget, Kulihat wanita ini sangat cantik dan mempunyai Toket yang gede. Kulitnya sangat putih sekali terawat.

“Ini rumahnya Ibu Siska?” Jawabnya kepadaku.

“Iya benar, Mau cari mama saya?” Tanyaku kembali.

“Hah? Kamu Eno. Sudah besar yah sekarang.” Ujarnya dengan kaget.

“Iya aku Eno, Lah kamu siapa?” Tanyaku dengan heran,

“Aku yang dulu ngurusin kamu, Aku mbak Sani.” Jawabnya.

Aku pun terbengong karena ia sangat cantik sekali. Bahkan badannya menonjol sekali walau hanya memakai kaos biasa dan celana panjang. Akupun mempersilahkan ia masuk dan memanggil mamaku. Ia pun akhirnya ngobrol dengan mamaku, Aku hanya mendengarkan saja walau mataku melirik-lirik ke atas tonjolan tersebut.

“Udah punya anak kamu san? Suamimu kemana?” Tanya mamaku.

“Enggak bu, Aku belum punya anak. Dan aku juga sudah cerai sama suamiku. Ia suka main pukul dan main wanita.” Jawabnya dengan senyum.

“Oh begitu, Udah lama juga ya.” Ujar Ibuku.

“Iya bu udah lama, Aku kesini cuma sekedar sapa aja. Abis kangen sama ibu dan lainnya.” Ujar Sani.

“Yah gpp, Kan kamu udah ibu anggap keluarga sendiri. Hari ini istirahat disini aja ya. Kamarmu masih sama seperti yang dulu.” Ucap ibuku. filmbokepjepang.com

“Ehmmm. Boleh bu ? Aku mau bu. Makasih banyak ya bu.” Jawab Sani.

Setelah mengobrol, Sani pun beranjak kekamarnya. Yah sekarang ia sudah berumur 27 tahun, Pantes terlihat cantik dan juga montok. Bagian depan dan bagian belakangnya menonjol sekali.

Otak ku memang sudah tak bisa di tahan lagi. Hanya beberapa menit aku kembali kekamar. Akupun kembali memikirkan pengasuhku tersebut. Aku ingin sekali menidurinya malam ini. Ia sangat cantik dan seksi sekali jika ia melepas semua bajunya. Itulah yang sekarang berada di pikiranku. Sekitar jam 11 malam, Akupun mencoba keluar dari kamar untuk mengambil air minum. Dan Tanpa sengaja kulihat Sani keluar dari Toilet.

“Mbak, Kok malam-malam mandi.” Ujarku.

“Iya nih No, Tadi ketiduran jadi lupa mandi.” Jawabnya.

“Mbak sekarang cantik banget ya, Montok lagi.” Pancingku.

“Udah besar kamu ya sekarang. Hmm, Berarti kamu udah umur 21 ya No.” Tanyanya lagi.

“Iya mbak. Kenapa mbak?” Tanyaku.

“Kamu sudah punya pacar belum, Terus udah pernah begituan No?” Ujarnya.

“Udah sering aku mbak. Hehe.” Bohongku agar bisa memancing nafsunya..

“Terus kamu mau mbak netein gak?” Tantangnya.

“Hah? Ehmm mau mbak, Tapi dikamarku ya.” Jawabku yang kaget karena ajakannya tersebut.

Aku dan Sani langsung menuju ke kamarku. Ia hanya memakai handuk saja. Kami menyelinap masuk agar orangtuaku tak terbangun. Sesampainya di kamar, Ia pun langsung melepaskan Handuknya yang berwarna putih. Toketnya sangat montok sekali dengan lingkaran pentilnya yang besar. Memeknya sangat bersih sekali, Tak ada bulu yang tertempel disana. Ia menjaga badannya dengan sangat sempurna. Tangannya langsung masuk ke dalam celanaku, Di gengamnya kontolku dan langsung di kocoknya dengan cepat. Aku hanya bisa terdiam dan melihat goyangan Toketnya yang besar itu. “Lepas celanamu No, Mbak udah gak tahan.” Ujarnya.

“Eeee ii.yaa Mbak.” Jawabku dengan gugup.

Akupun langsung melepaskan celanaku, Ia pun dengan cepat malahap semua kontolku.

“Uggh.. Ughh..” Ujarku dengan nikmat.

Ia terus mengulum kontolku, Tanganku di pegangnya dan ia langsung mengarahkan tanganku ke Toketnya. Tanganku, Ku biarkan diam di Toketnya tanpa meremasnya. Ia pun langsung berkata.

“Udah No jangan malu-malu. Anggap aja ini pacar sendiri.” Ujarnya sambil sesekali menjilati kontolku.

Setelah ia berkata seperti itu, Akupun langsung meremas dan memainkan Toketnya. Toketnya terasa lembek sekali seperti sebuah jelly.

Aku yang sudah tak tahan lagi langsung menarik tubuhnya dan merebahkannya di atas kasurku. Akupun langsung mengarahkan kontolku tepat di lobang memeknya. Berkali-kali ku coba memasukannya, Tapi tak bisa lantaran sakit.

“Ahhh. Di jilat dulu dong sayang biar tempik Mbak basah. Jadi nanti gampang.” Ujarnya kembali.

Akupun langsung mengikuti sarannya. Aku langsung turun ke daerah memeknya. Tepat di depanku, Memek dengan wangi yang sangat khas membuat kontolku mengeras sekali. Sambil menjilati memeknya, Kukocok kontolku sendiri yang sudah tak tahan untuk menusuknya.

“Uchh. Uchhhh..” Desahnya.

Kujilati terus itilnya yang mengeras hingga memerah. Ia hanya mendesah nikmat sambil sesekali meremas-remas Toketnya.

“Udah basah nih No, Ayuk mulai.” Ujarnya karena sudah tak tahan lagi.

Akupun berdiri, Dan Ia pun langsung mengarahkan kontolku ke lobang memeknya. Bleesssss…. Kontolku masuk ke lobang memeknya. Memeknya mampu menyedot-nyedot, Rasanya sangat hangat sekali. Aku sendiri baru merasakan ngentot yang ternyata sangat enak. Akupun langsung memaju mundurkan badanku, Rasanya sangat enak sekali di jepit oleh memeknya. Ku akui aku sangat menyukai hal ini. Tak sampai 10 menit ku pompa dengan gerakan tersebut, Akupun merasakan jika kakiku ngilu dan crott. crottt. crottt. Akupun mengeluarkan spermaku di memeknya.“Cepat bener No, Wah bohong sama mbak yah katanya udah sering ngentot. Mbak belum puas No.” Ujarnya.

Akupun terdiam dan langsung berbaring di sampingnya. Sani sendiri ingin kupuaskan. Dengan cepat ia mengambil tisue yang berada di meja kamarku. Lalu ia membersihkan kontolku yang sudah mulai menciut. Di gengamnya kembali dan di sepongnya kembali kontolku. Gerakan lidahnya memutar-mutar di kepala kontolku hingga kontolku kembali mengeras.

“Ahh. Ahhh.. Mentokin Mbak, Enak Mbak.” Ujarku sambil menekan-nekan kepalanya yang sedang menghisap kontolku.

Ia pun terus menghisap kontolku agar mengeras kembali. Aku tak tinggal diam, Aku terangsang kembali dan langsung memencet-mencet Toketnya seperti jelly.

Setelah mengeras, Ia pun langsung naik ke atasku.

“Ughhhh…” Desahnya ketika memasukan kontolku ke dalam memeknya.

Dengan cepat ia memompa naik turun, Toketnya sendiri mengikuti iramanya. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Tanganku mencoba mengesek-gesekan itilnya, Ia menjerit keenakan sambil terus memompa kontolku naik turun. Di ronde kedua ini, Rasanya sangat lama sekali. Akupun hanya memejamkan mataku sambil sesekali meremas Toket dan memainkan Itilnya yang memerah. “Seeeerrrr” Keluar cairan dari memeknya menembak dadaku.

“Aduh mbak kok pipis.” Tanyaku.

“Acchh. Ahhh. Ssshh.. Bukan pipis sayang, Mbak sudah orgasme.” Ujarnya sambil diam di atasku dengan rasa yang nikmat.

“Ohh. Baru tau aku Mbak.” Ucapku.

“Mbak udah keluar, Kamu masih mau No?” Tanyanya lagi.

Aku sendiri merasakan nanggung walau pertama sudah mengeluarkan sperma. Akupun langsung merengkuh kedua pantatnya yang besar dan langsung menaik turunkan pantatnya agar memeknya memompa kontolku. Sambil memompa, Akupun menghisap pentilnya yang memanjang.

“Accchh. Aaashhhh. AHhhhh. ” Desahnya tak terkontrol karena ku gerakan tanganku dengan cepat.

Tak berselang lama akupun ingin mengeluarkan spermaku lagi. Akupun langsung berkata kepada Sani jika aku ingin dia yang gantian bergoyang.

“Mbak gantian dong udah pegel nih.” Ujarku.

Ia pun kembali memompa naik turun. Tak berselang lama, Aku kembali mengeluarkan spermaku di dalam memeknya. filmbokepjepang.com

“Achhhh.. Ughhhh.. Enak banget mbak.” Desahku.

Ia masih tak berhenti bergoyang, Rasanya ngilu sekali kontolku yang sudah mengeluarkan sperma tapi masih di di pompa di dalam memeknya.

“Mbakk Aku udah keluar.”: Ujarku.

“Ehhh, Udah ya. ” Ia pun melepaskan dirinya.

Akupun dan Sani berbaring bersama tanpa menggunakan sehelai benangpun.

“Mbak, Aku baru tau rasanya ngentot. Ternyata nikmat banget ya.” Ucapku.

“Iya sayang.. Tapi besok mbak udah gak disini lagi, Kan harus pulang. Next kalau mau, Kamu bisa kontak mbak dan kita ketemuan aja di hotel.” Jawabnya.
Akupun mengiyakan ajakan tersebut. Dan Sani kembali kekamar dengan handuknya tersebut. Akupun tertidur nyenyak pada malam itu.
 
.

Related posts