Cerita Seks Dewasa Istriku Minta Ijin Berselingkuh

Cerita Seks Dewasa Istriku Minta Ijin Berselingkuh – Awal mula kisah Sex yang tergolong aneh dan nggak wajar ini di alami oleh suatu keluarga kecil yaitu dari sepasang suam istri Faris dan Sari. Mereka adalah sepasang suami istri yang telah dikaruniai 1 orang anak. Faris, 32 tahun, berperawakan gagah dan ganteng. Sari berumur 30 tahun, tinggi badannya sedang saja, tapi buah dada 36B dan pinggulnya sangat menarik, hal itu sangat mengundang birahi para kaum lelaki. Kehidupan rumah tangga mereka terbilang aman dan tenteram. Suatu malam, di tempat tidur, beberapa hari menjelang hari ulang tahun Sari yang ke 30, sambil memeluk Sari, Faris menanyakan hadiah ulang tahun apa yang Sari mau.

Bercerita Sex – “Ada satu hal yang Aku mau, Mas…” ujar Sari,

“Tapi Aku malu dan takut untuk mengatakannya,” ujar Sari lagi,

“Memang kamu pingin apa ?” tanya Faris,

“Mmm… Gini.. Tapi Aku minta Mas jangan marah, ya? Ini hanya sekedar keinginan Aku saja,” ujar Sari,

“Iya. Apakah itu?” tanya Faris lagi,

“Sebenernya Sejak kita pertama ketemu, Aku menyukai Om Geri. Ia sangat baik dan pengertian terhadap aku. Kalau dulu waktu kita pacaran ada masalah, Akuselalu curhat kepada Ia. Ia selalu bisa mendinginkan hati aku. Itulah kenapa Aku suka Ia,” papar Sari,

“Lalu?” tanya Faris.

“Aku takut dan malu mengatakannya, Mas,” ujar Sari sambil menunduk,

“Ini adalah hadiah untuk ulang tahun kamu akung. Apapun itu, katakanlah, Mas akan berusaha untuk mengerti keinginan kamu itu,” ujar Faris.

“Benarkah?” kata Sari,

“Iya, Katakanlah…” ujar Faris sambil tersenyum.

“Begini Mas, Bukannya Aku tidak cinta kepada Mas lagi. Tapi entah kenapa beberapa bulan terakhir ini Aku selalu teringat akan Om Geri. Ingat tentang segalanya. Sampai-sampai ada suatu keinginan aneh yang datang, Mas…” ujar Sari,

“Oke. Lalu?” tanya Faris.

“ Entahlah.. Aku sulit mengatakannya, begini Mas Kalau boleh, Aku mau hadiah ulang tahun yang sangat spesial dari Mas kali ini yaitu… Mmmm… Aku mau minta waktu kepada Mas untuk mengijinkan Aku menghabiskan waktu semalam saja dengan Om Geri…” papar Sari sambil menatap mata Faris,

“ Waktu semalam untuk apa ?” tanya Faris lagi,

“Mm… Aku ingin menumpahkan rasa kangenku kepada Om Geri…” ujar Sari kemudian menunduk. Faris pun terdiam sejenak, di dalam hatinya berkecamuk suatu perasaan yang sangat tidak menentu.

“Ini hanya keinginan Aku saja, Mas… Kalau Mas tidak mengijinkan juga, Aku tidak apa-apa kok Mas…” ujar Sari sambil tersenyum,

“Apakah kamu benar-benar inginkan itu, akung?” tanya Faris memastikan,

“Iya. Mas… Kalau Mas tidak keberatan,” ujar Sari,

“Baiklah.. Mas kabulkan,” ujar Faris.

“Boleh tahu kenapa Mas mengijinkan?” tanya Sari penasaran,

“Aku ingin membahagiakan kamu. Walau terasa aneh, tapi Aku akan berusaha mengabulkannya. Karena Aku cinta kamu, tapi cuma sekali saja kan ?” tanya Faris lagi,

“Iya, Mas,” ujar Sari sambil tersenyum,

“Pokoknya begini, segala sesuatunya kamu yang harus urus sendiri. Aku tidak akan ikut campur. Aku hanya sebatas memberikan ijin saja buat kamu…” ujar Faris,

“Iya, Mas.. Terima kasih,” ujar Sari sambil mencium bibir Faris mesra. Faris membalas ciuman Sari..

Tak lama merekapun langsung bersetubuh seperti biasanya.

“Aku tidak bisa membayangkan kalau kamu disetubuhi orang lain, apalagi Om Akusendiri…” ujar Faris sambil terus memompa penisnya di memek Sari,

“Aku mengerti, Mas.. Mmhh.. Ohh…” Desah Sari,

“ Tapi Aku ingin tahu juga bagaimana kamu kalau bersetubuh dengan pria lain…” ujar Faris,

“Nanti Aku boleh lihat, tidak?” tanya Faris,

“Boleh saja, Mas.. Nanti Akutidak akan mengunci pintu…” ujar Sari sambil tersenyum.

Malam itu mereka bersetubuh sampai pagi. Tibalah hari menjelang ulang tahunnya, Sari pun menelpon Om Geri untuk datang ke rumahnya dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke 30.

“Siapa saja yang diundang?” tanya Om Geri di telepon,

“Hanya Om kok, sebagai tanda hormat kami kepada Om,” ujar Sari penuh harap,

“Baiklah Om akan datang bersama tante kamu,” ujar Om Geri,

“Mm, begini Om, karena hari ini adalah hari khusus, Aku minta Om datang sendiri saja, ya.. Please…” ujar Sari,

“Baiklah kalau itu mau kamu. Jam berapa Om harus datang?” tanya Om Geri,

“ Besok jam 7 malam Om. Hanya kita bertiga yang merayakan kok. Anak-anak sejak kemarin sudah liburan sekolah bersama neneknya di kampung…” ujar Sari,

“Janji datang ya, Om,” tanya Sarilagi,

“Iya, iya…” ujar Om Geri,

Besok malamnya, bertepatan dengan hari ulang tahun Sari, Om Geri datang ke rumah mereka. Om Geri adalah adik kandung dari ayahnya Faris. Dalam umurnya yang 45 tahun, Om Geri masih kelihatan gagah dan berwibawa.

“Selamat ulang tahun ya, Sar…” ujar Om Geri sambil mencium kening Sari. “Nih, haIah buat kamu,” ujar Om Geri sambil menyerahkan kado. “Terima kasih, Om…” ujar Sari.

Setelah makan malam, mereka bertiga lalu berbincang dan bersenda gurau sampai jam 22.00. Lalu dengan alasan sudah mengantuk, Faris pamit untuk tidur karena besok harus kerja. Lalu Faris naik ke loteng dan masuk kamarnya. Padahal sesampai di kamar, Faris berusaha mendengarkan pembicaraan istrinya dengan Om Geri. .

“Kok hanya Om yang diundang sih?” tanya Om Geri,

“Kan

ini hari spesial buat aku. Jadi Akuminta Faris untuk mengundang Om saja,” ujar Sari sambil berpindah duduk ke samping Om Geri,

“Memangnya kenapa?” tanya Om Geri,

“Agar Aku bisa curhat dengan Om tentunya,” ujar Sari,

“Mau curhat apa sih?” tanya Om Geri lagi.

“Ini kan hari spesial aku, boleh tidak kalau Aku minta sesuatu yang spesial dari Om?” tanya Sari,“Boleh saja,” jawab Om Geri. “Mau minta apa?” tanya Om Geri menyambung. “Mm.. Boleh tidak Akuminta cium akung?” tanya Sarisambil tersenyum menatap mata Om Geri.

“Ah, kamu ini ada-ada saja. Lagian si Faris bisa ngamuk tuh…” ujar Om Geri,

“Tidak apa-apa kok, Om.. Aku udah minta ijin Mas Faris kok,” ujar Sari,

“Lalu?” tanya Om Geri,

“Mas Faris sudah mengijinkan kok, makanya Ia cepat tidur,” ujar Sari lagi,

Om Geri pun terdiam sejenak sembari menatap Sari,

“Boleh kan Om aku minta cium?” pinta Sari sambil tangannya meraih dan menggenggam tangan Om Geri,

Om Geri masih terdiam sambil terus menatap Sari,

“Om tidak marah, kan?” tanya Sarisambil merapatkan tubuhnya ke Om Geri,
“Tidak,” jawab Om Geri,

“Hanya saja Om merasa bingung harus bagaimana…” ujar Om Geri,

“Kenapa Om?” tanya Sari sambil mulai berani mencium pipi Om Geri,
“Ya bingung.. Om sangat akung sama kamu, tapi harus bagaimana menghadapi Faris nanti?” jawab Om Geri,

Saripun tersenyum, Tanpa ragu Sari memulai mengecup bibir Om Geri, dan Om Geri tidak membalas, hal itu semakin membuat Sari makin berani.

Sari langsung naik ke pangkuan Om Geri, lalu langsung melumat bibir Om Geri. Namanya juga laki-laki, walau bagaimana nafsu Om Geri terangsang juga akhirnya. photomemek.com Om Geri langsung membalas ciuman Saridengan liar. Keduanya saling berpagutan bagai sepasang kekasih memadu asmara.Tangan Om Geri mulai meraba buah dada Saridari luar gaun malamnya. Sariterpejam merasakan nikmatnya rabaan tangan Om Geri di buah dadanya,

“Masukkin tangannya dong, Om…” pinta Sari sambil melepas beberapa kancing gaunnya,

Tangan Om Geri langsung masuk ke BH Sarilalu meremas-remas buah dadanya sambil sesekali jarinya memainkan puting susunya.

“Ohh.. Terus Omm.. Hh…” Desah Sari sambil sesekali mencium bibir Om Geri,“
Kita ke kamar yuk, Om?” ajak Sari sambil turun dari pangkuan Om Geri.

Terlihat celana Om Geri menggembung besar tanda penisnya sudah bangkit. Sarisegera menarik tangan Om Geri ke kamar anaknya.

“Tutup pintunya, Sar…” bisik Om Geri, “Tidak usah Om, Biarin aja. Aku suka kalau pintu terbuka. Lebih horny…” ujar Sari sambil melepas semua gaun malamnya,

Setelah itu dibukanya semua kancing baju Om Geri, kemuIan mebuka resleting celananya. Tampak olehnya celana dalam Om Geri menggembung besar, Segera Sari melepas semua pakaian Om Geri. Dalam keadaan telanjang, Sari merangkul Om Geri. Mereka kembali berciuman sambil tangan mereka dengan sesuka hati meraba, meremas apapun yang mereka mau. Tangan Sarisambil berciuman terus memegang, meremas, dan mengocok penis Om Geri yang sudah tegang keras. “Ohh.. Enak, Sar.. Teruss…” bisik Om Geri sambil menggerakkan pinggulnya seiring kocokan tangan Saripada penisnya. “Mau yang lebih enak lagi, Om?” tanya Sarisambil tersenyum lalu segera berjongkok. Tak lama penis Om Geri sudah dikulumnya, dijilat, dihisap sambil terus agak dikocok..

“Ohh…” Desah Om Geri sambil agak mengeluar masukkan penisnya di mulut Sari, Setelah beberapa menit,
“Jilati memek Sari dong, Om,” pinta Sari berbisik. Om Geri mengangguk,

Segera Sari naik ke ranjang lalu membuka lebar pahanya. Terlihat memeknya sangat merangsang dengan sedikit bulu. Om Geri langsung menjilat dan melumat memek Sari, terutama kelentitnya yang membuat Sarihampir menjerit menahan nikmat.

“Ohh.. Mmhh.. Sshh.. Omm.. Enakk.. Terus,” Desah Sari sambil menggoyangkan pinggulnya.

Tak lama kemudian tubuh Sari mengejang, lalu memegang kepala Om Geri erat dan menekankannya ke memeknya.

“Mmffhh.. Ohh.. Sangat enak Omm…” Desah Sari,

Om Geri lalu manaiki tubuh Sarilalu mencium bibirnya. Sari membalas ciuman Om Geri walau mulut Om Geri masih basah oleh air memek.

“Enak, Sar?” tanya Om Geri sambil tersenyum,

“Iya, Om,” ujar Sarisambil membalas senyum.

Om Geri metapa mata Sarisambil berusaha mengarahkan penis tegangnya ke memek Sari. Sarilalu memegang penis Om Geri dan mengarahkannya ke lubang memeknya. Tak lama.. Bless.. Penis Om Geri mulai keluar masuk memek Sari. Dengan ritme yang teratur Om Geri terus menyetubuhi Sari. .

“Ohh.. Omm.. Enakk… Terus setubuhi Sari, Omm…” Desah Sari,

Om Geri pun terus memompa penisnya ke memek Sari. Selang beberapa belas menit, Sarimenggoyangkan pinggulnya dengan cepat, lalu kamuIan pahanya menjepit pingguk Om Geri dengan erat. Tidak lama kemudian Sari pun terkulai lemas. Sari mendapatkan orgasmenya yang kedua. Sementara Om Geri terus memompa penisnya. Selang beberapa menit, Om Geri mempercepat gerakannya. Tidak lama kemudian,

“ Crott.. Crott.. Crott.. Crott.. “Air mani Om Geri menyembur di dalam memek Sari,

Keduanya lalu terkulai lemas saling berpelukan tanpa busana. Sementara Faris sejak mereka masuk kamar, langsung turun dan menyaksikan persetubuhan istri dengan Om-nya sendiri dari seberang ruangan. Badannya bergetar. Bukan bergetar karena marah, tapi bergetar karena menahan suatu rangsangan yang timbul selama menyaksikan persetubuhan istrinya dengan lelaki lain. Faris beronani sambil menyaksikan istrinya disetubuhi Om Geri. Waktu itu Faris mencapai orgasmenya, Setelah melihat istrinya selesai disetubuhi Om Geri dan tergolek lemas di ranjang, Faris segera naik lagi ke loteng. Di kamarnya, Faris tak henti membayangkan sensasi rangsangan waktu melihat Sari bersetubuh dengan Om Geri.

“Terima kasih ya, Om…Ini adalah hadiah ulang tahun terindah buat aku,” ujar sari sambil bangkit dan kembali memakai gaunnya tanpa BH dan celana dalam. Om Geri juga segera memakai semua pakaiannya.

“Om pulang dulu ya, Sar,” kata Om Geri sambil memeluk dan mencium bibir Sari,

“Salamkan pada Faris ya sar ” ujarnya sambil meninggalkan Sari. -,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts