Cerita Seks Belajar Ngesex Di Kontrakan

Perkenalkan namaku Sari. Cerita seks ini terjadi sekitar 5 tahun yang lalu waktu aku masih kuliah di Bandung. Sebagai gambaran, saat itu umurku 21 tahun. Tubuhku lumayan dengan tinggi 165cm, tapi payudaraku besar dengan ukuran 38 sehingga aku sering pakai baju yang longgar supaya tidak terlalu menarik perhatian. Wajahku lumayan cantik, banyak laki-laki yang naksir aku, apalagi saat itu aku masih jomblo. Waktu di SMA sampai tingkat pertama aku pernah pacaran tapi Lalu mantan cowokku ketahuan selingkuh walaupun waktu itu aku sudah menyerahkan segalanya ke dia. Perlu waktu cukup lama bagi aku untuk mengobati sakit hatiku padanya.

Salah satu pria yang tinggal di kosku namanya Heri. Dia sangat baik padaku dan aku punya perasaan kalau dia naksir aku. Heri selalu memberikan perhatian yang lebih kepadaku dan sering membawakan makan untukku. Sebenarnya aku juga suka padanya, tapi karena dia sendiri tidak pernah ngungkapin perasaannya padaku, aku bersikap biasa aja padanya. Kami sudah beberapa kali jalan baik nonton atau makan berdua tapi Heri belum juga berani bilang atau memintaku untuk jadi pacarnya.

Karena tidak ada pembantu, aku terpaksa melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian ataupun membersihkan rumah. Pada hari Minggu pagi kira-kira pukul delapan pagi aku ke halaman belakang rumah untuk mencuci bajuku. Kalau hari Minggu pagi Heri main tennis dengan temannya sehingga waktu itu aku pikir tidak ada siapa-siapa di rumah.

Aku masih mengenakan baju tidurku, daster berwarna merah ,menerawang yang pendek dan tidak mengenakan BH. Biasanya aku selalu mengenakan BH bila keluar kamar, tapi pagi itu aku cuek saja karena aku pikir aku sendirian di rumah. Waktu mencuci pakaian aku duduk di kursi pendek. Rokku kusingkapkan dan kedua kakiku aku buka lebar agar mudah untuk mencuci. Arah dudukku menghadap jendela kamar Heri dan dari arah jendela, pahaku dan CDku bisa terlihat jelas. Badanku juga berkali-kali membungkuk dan bila aku membungkuk Payudaraku sesekali terlihat karena potongan dada dasterku cukup rendah. Apalagi posisi dudukku dekat dengan jendela kamar Heri.

Cerita Seks Belajar Ngesex Di Kontrakan – Waktu itu aku benar-benar tidak tahu kalau Heri ternyata tidak main tennis dan masih ada di kamarnya. Sesudah aku hampir selesai mencuci pakaian aku menengok ke arah kamar Heri dan sangat kaget kalau ternyata dia berdiri di kamarnya sambil memandangi aku dari jendela. Memang aku tidak bisa melihat dia dengan jelas karena di luar terang sedangkan kamar Heri cukup gelap, apalagi masih ada kaca yang membatasi dia dengan aku. Aku sungguh terperanjat menyadari posisi dudukku dan bahwa Heri sudah berdiri di situ dari tadi sambil melihatku. Cepat-cepat aku atur posisi dudukku dan membetulkan posisi rokku. Heri Lalu keluar dan berjalan ke arahku. Dia minta maaf kalau dari tadi dia diam saja dan tidak kasih tahu aku kalau dia ada di kamar. Sambil menengok ke arah celananya dia juga bilang kalau kont*lnya berdiri karena terangsang melihatku. Mendengar itu mukaku langsung merah karena malu.

sesudah itu Heri mengajakku keluar makan dan untuk pertama kalinya dia ngungkapin prasaannya kepadaku. Aku menerimanya dan memang sudah cukup lama aku menanti saat itu. Kami lalu pergi nonton di Plaza Senayan dan begitu sampai rumah petang, Heri untuk pertama kalinya mencium aku. Aku balas ciumannya dan Lalu dia menarikku ke kamarnya. Kami berciuman sesaat dan tangannya mulai nakal dan menggerayangi Payudaraku walaupun aku masih mengenakan baju lengkap. Heri Lalu mengajakku ke kamar mHeri. Aku bilang kalau aku malu dan tidak mau mHeri bersama dia. Tapi Lalu dia menarikku ke kamar mHeri dan kami kembali berciuman hebat.

Tangannya mengambil air di gayung tanpa sepengetahuanku dan tiba-tiba menyiramkan air ke kepalaku. Aku kaget setengah mati, tapi Lalu tertawa juga. Baju yang aku kenakan basah kuyup. Waktu itu aku mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana jeans. Walaupun masih mengenakan BH, Payudaraku tercetak jelas di balik kemejaku yang basah kuyup. Heri Lalu mundur ke arah dinding dan memintaku untuk melepaskan semua pakaianku.

Tidak tahu apa yang merasuki aku, waktu itu aku menuruti saja apa yang dia minta. Perlahan-lahan aku buka semua kancing bajuku dan sesudah terbuka, kemejaku aku lempar ke lantai kamar mandi. Lalu aku mulai melepaskan celanaku sehingga aku berdiri di hadapannya dengan hanya mengenakan CD dan BH saja. Heri bilang kalau Payudaraku ternyata lebih besar dari apa yang dia pikir selama ini. Lalu Heri mengambil air lagi di gayung dan mengguyurkannya ke badanku. CDku langsung basah kuyup dan bulu kemaluannku tercetak jelas di balik CDku yang basah. Aku langsung bereaksi menutupi kemaluanku dengan tanganku sambil tangan satunya menutupi Payudara dan kedua putingku yang sekarang juga tampak samar-samar karena BHku juga basah.

Heri hanya memandangi aku dan memintaku untuk melepaskan semua yang aku kenakan. Seperti kena sihir aku membalikkan badan dan melepaskan BH dan CDku. Lalu aku berbalik lagi dengan posisi tangan kanan di Payudaraku dan tangan kiri menutupi kemaluanku. Aku hanya berdiri menunduk dengan perasaan malu luar biasa karena baru pertama kali itu aku telanjang di depan Heri. Heri memintaku untuk menurunkan kedua tanganku ke samping dan masih dengan menunduk kedua tanganku aku turunkan perlahan-lahan. Badanku gemetar hebat karena malu dan kini aku berdiri telanjang bulat di hadapan Heri.

Cerita Seks Belajar Ngesex Di Kontrakan – Payudara dan putingku yang berwarna kemerahan tidak ditutupi apa-apa lagi, juga Memekku yang ditumbuhi Jembut lebat. Heri masih berdiri menyender di dinding kamar mandi dengan baju lengkap dan terus memandangi aku sambil bilang kalau aku seksi. Lama kelamaan rasa maluku mulai hilang dan aku beranikan diri melihat ke arahnya. Heri lalu juga melepaskan semua pakaiannya dan dia. berdiri di hadapanku dengan kont*l yang tegang dan mengarah ke atas.

Heri Lalu menghampiriku dan kembali mencumbuiku. Ciumannya mulai turun ke Payudaraku dan Heri lalu menghisap dan menjilati putingku. Memang itu adalah titik kelemahanku. Bila putingku dijilat atau dihisap, aku pasti langsung lupa daratan. Aku mulai mendesah dan Heri semakin bernafsu menjilati putingku sambil tangannya turun dan memainkan itilku. Memekku mulai basah dan kedua kakiku aku buka lebih lebar agar Heri bisa memainkan clitorisku lebih bebas lagi. Aku sudah sangat terangsang ketika Heri mengajakku mandi.

Dia mengguyur badanku dengan air lagi berkali-kali dan kami mulai menyabuni satu sama lain. Heri mulai dengan Payudaraku, punggungku, pantatku dan Lalu ke selangkanganku. Kakiku aku buka lebih lebar lagi dan lututku aku tekuk sedikit. Sambil menciumiku, Heri terus menyabuni Memek dan klitorisku. Bibir Memekku dibuka sedikit olehnya dan Lalu dia mulai menyabuni bagian dalam Memekku. Heri melakukannya dengan lembut sehingga aku tidak merasa sakit atau perih. Sesudah itu giliran aku yang menyabuni dia. Selangkangannya aku sabuni, juga kont*lnya yang masih berdiri tegak. Aku tahu Heri menikmati itu karena dia tidak mau aku berhenti. Kira-kira lima menit Lalu kami mengguyur badan kami yang masih bersabun dan lalu mengeringkan badan dengan handuk.

Lalu Heri memintaku berbaring di ranjangnya. Aku berjalan ke ranjangnya dan tiduran telentang menghadap Heri yang berdiri di depan ranjangnya. Lama dia memandangi aku sampai menyuruhku membuka kedua kakiku. Aku sudah sangat terangsang dan aku turuti permintaannya. Kedua kakiku aku buka lebar, kedua tanganku aku angkat di atas kepala dan aku biarkan Heri menikmati tubuh telanjangku. Heri Lalu berdiri di atas lututnya di sisi ranjang dan menarik badanku ke arahnya. Sekarang pinggulku persis di sisi ranjang dan Heri memegang kedua lututku.

Cerita Seks Belajar Ngesex Di Kontrakan – Kedua kakiku dia buka lebar-lebar dan Heri mulai menjilati selangkanganku, dimulai dari pahaku bagian dalam. Heri Lalu menjilati bibir Memekku. Aku sudah sangat terangsang dan Memekku basah. Sambil memejamkan mata aku terus mendesah hebat, apalagi sesudah Heri mulai menjilati itilku. Mendengar desahanku, Heri semakin bernafsu dan sekarang dia membuka bibir Memekku dan mulai menjilatiku dari arah bawah sampai itilku. Katanya cairan Memekku sedikit asin tapi tidak berbau. Memang aku sangat hati-hati untuk menjaga kebersihan Memekku. Heri terus menjilatiku sampai aku orgasme. Sesudah aku orgasme, Heri berdiri dan dengan perlahan-lahan memasukkan kont*lnya ke Memekku dan mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur. Rasanya sungguh nikmat dan menurutku bercinta dengan Heri lebih enak dibHeringkan dengan pacarku yang dulu karena dia sangat berhati-hati untuk tidak menyakitiku.

Setelah sekitar 10 menit Lalu Heri memintaku untuk berubah posisi sehingga aku sekarang duduk di atas dia. Perlahan-lahan aku masukkan kembali kont*lnya ke Memekku dan aku mulai menggoyangkan pinggulku di atas dia. Kedua tanganku aku angkat ke atas dan tangan Heri mulai meremas-remas dan memainkan Payudaraku. Heri bilang kalau Payudaraku besar dan kenyal. Aku terus menggoyangkan pinggulku, ke depan belakang dan juga naik turun sampai aku orgasme untuk kedua kalinya. Tidak lama Lalu Heri bilang kalau dia sudah mau keluar dan cepat-cepat aku lepaskan kont*lnya dari dalam Memekku. Waktu itu kami tidak siap dengan kondom dan aku tidak mau sampai hamil, jadi terpaksa aku harus cepat-cepat lepaskan.

Lalu aku pegang kont*lnya dan mulai mengocok kont*lnya sampai Heri orgasme. Spermanya keluar banyak sekali sampai muncrat ke leher dan dadaku. Sesudah orgasme Heri terlihat lelah dan Lalu aku peluk dia dengan erat. Kami berpelukan cukup lama dan baru sesudah itu ke kamar mandi lagi untuk membersihkan badan kami. Apa yang baru kami lakukan benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan.

Malam itu aku tidur di kamar Heri sesudah kembali bercinta dengan berbagai posisi sebelum tidur. Keesokan harinya kami berdua tidak keluar rumah dan menghabiskan waktu untuk bercinta atau bermalas-malasan di kamar. Selama beberapa hari di rumah berdua, Heri tidak membolehkan aku untuk mengenakan pakaian. Dengan tanpa mengenakan apa-apa kami melakukan berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah. Awal-awalnya aku masih merasa aneh berjalan-jalan di sekitar rumah tanpa pakaian, tapi lama-lama aku menikmati juga kebebasan itu.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Share

Related posts