Cerita Hot Terbaru Ketagihan Diperkosa Rame-Rame

Aku seDenarnya bukanlah perempuan penggoda. Hanya aku sering mendengar dari kawan-kawan kuliahku bahwa aku termasuk perempuan yang berpenampilan sexy dan sering membuat para lelaki turun naik jakunnya. Terlebih aku suka memakai kaos longgar, sehingga jika aku menunduk sering terlihat gundukan buah dadaku yang terbungkus bra hitam kesukaanku.

Di rumahku sendiri, setiap habis Upridi, aku selalu hanya membungkus badanku menggunakan kimono Upridi warna biru muda berbahan handuk. Seringkali karena habis tersiram air yang dingin, membuat puting susuku tercetak di balik kimono. Kamar Upridiku sendiri terletak di ruang tamu, dan sering pada saat aku Upridi, kekasih ciciku datang sedang ngapelin ciciku.

Meski aku tak pernah berpikiran ngeres, tapi sering aku melihat kekasih ciciku menelan ludah jika melihat aku habis Upridi hanya berbalut kimono itu.

Ayahku adalah seorang penyalur TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri. Sering kali ada TKI baik lelaki maupun perempuan menginap di rumah sebelum diberangkatkan ke luar negeri. Hari Minggu kemarin papa baru saja membawa pulang 3 orang TKI lelaki berusia sekitar 20 tahunan yang kuketahui bernama Suri, Mulyono, dan Tanto. Mereka bertiga orang desa yang berbadan kekar dan berkulit gelap. Mereka sedang menunggu akan berangkat ke Malaysia.

Pagi itu hari Senin, aku sendirian di rumah bersama ke 3 orang calon TKI itu. Mamaku sedang pergi ke Jakarta bersama papaku ada keperluan mendadak. Sementara ciciku pergi bersama kekasihnya entah keUpria.

Aku saat itu habis beraerobik ria di rumah, dan kemudian ingin Upridi. Seperti biasa kubawa saja kimono biruku ke kamar Upridi. Dan setelah aku beberapa saat aku selesai Upridi, maka kubalut badan telanjangku itu dgn kimonoku tanpa apa-apa lagi di baliknya.

Kemudian aku berjalan ke halaUpri belakang hendak menjemur pakaian dalem yang baru kupakai semalam untuk tidur. Kulihat para TKI itu sedang menikmati sarapan pagi. Mereka menyapaku ramah.

Kulihat mereka meUpridangiku saat aku memeras BH hitam dan celana dalem kuningku yang sexy itu. SeDenarnya aku risih juga dilihatin begitu, tapi aku pikir tanggung, seDentar lagi aku akan kekamar untuk ganti pakaian. Maka aku kemudian menjemur pakaian dalemku itu.

Pada saat aku berjinjit untuk menaruh pakaian dalemku di jemuran, tak terasa kimonoku sedikit tertarik ke atas, padahal kimono itu hanya sepaha. Maka, tak elak lagi, rambut rambut kemaluanku yang tak tertutup itu sedikit kelihatan membuat mereka melotot.

Tapi aku tak menyadari hal itu, kemudian aku berbalik dan masuk ke kamar. Kamarku sendiri ada jendela besar ke halaUpri belakang. Aku ingat ada para TKI itu, maka korden aku tutup, tetapi rupanya tak tertutup rapat dan masih bisa kelihatan dari halaUpri belakang.

Aku melepas kimonoku, dan mulai melotioni badan telanjangku ini. Aku tak sadar ada 3 pasang mata yang melotot meUpridangi badan telanjangku ini. Beberapa saat kemudian aku baru sadar saat melihat bayangan di cermin. Maka aku berteriak dan segera menutup buah dada dan kemaluanku dgn tangan.

Ketiga TKI itu segera lari dan masuk ke kamarku yang meUprig tak pernah kukunci. Aku kaget melihat mereka bertiga masuk ke kamarku.

“Non, kami telah melihat badan non yang mulus itu. Sebaiknya non tak usah melawan karena di sini tak ada siapa-siapa lagi “ kata Tanto cengengesan. Aku masih berusaha galak dan menyuruh mereka keluar.

Tetapi Suri dan Mulyono segera maju dan memegangi tanganku. Kemudian aku mereka banting di ranjang. Aku kemudian berpikir daripada aku melawan malah mendapat celaka, maka lebih baik aku pasrah saja dan tak melawan.

“Sabar-sabar, jangan pada main kasar gitu donk. Saya kan belum pernah gituan… pelan2 kek” tegurku.

Mereka kemudian tak lagi beringas, dan mendekatiku. Suri segera memelukku dan menciumi bibirku dgn ganas. Mula-mula aku berusaha menolak bibirnya yang bau itu, tetapi saat Mulyono mulai menjilati buah dadaku, dan Tanto mulai mengelus-elus bibir kemaluanku dgn tangannya yang kasar itu, aku mulai terangsang dan bibirku mulai membuka untuk membalas serbuan bibir Suri yang tangannya sibuk meremasi pantatku yang bulat itu.

Tanganku mulai meraba-raba celana mereka. Dan Mulyono berinisiatif membuka celananya dan menyodorkan kemaluannya yang lumayan besar itu ke tanganku. Aku agak kaget melihat kemaluan lelaki sebesar itu. Aku telah sering melihat kemaluan milik kekasih-kekasihku tetapi tak ada yang sebesar itu. Apalagi Suri dan Tanto menyusul bugil. Ternyata kemaluan mereka begitu besar.

Aku sempat ketakutan, tetapi dgn halus, Tanto memegang tanganku dan menaruhnya di gagang kemaluannya. Akupun perlahan mulai mengelus kemaluannya. Suri melanjutkan menyusu di buah dadaku yang montok itu.

Aku yang telah makin terangsang, mulai bergantian menjilati gagang kemaluan Tanto dan Mulyono secara bergantian, sementara Suri kini mulai menjilati klitorisku yang memerah.

Tiba-tiba aku merasa ingin pipis dan akhirnya keluar cairan banyak dari kemaluanku. Ketiga lelaki itu segera saja berebut menjilati kemaluanku sampai aku kegelian.

Mulyono kemudian menelentangkan aku di ranjang. Aku merasa inilah saatnya aku akan kehilangan keperawananku. Saat Mulyono menempelkan kepala kemaluannya yang besar itu di bibir kemaluanku aku sempat berusaha menolaknya. Tetapi dari belakang Tanto mendorong Mulyono sehingga kemaluannya langsung amblas ke kemaluanku. Aku menjerit kesakitan.

Tetapi Tanto segera berinisiatif menjilati puting buah dadaku sehingga aku kegelian. Mulyono sendiri perlahan mulai menarik majukan kemaluannya sehingga aku merasakan kegelian yang amat sangat di lubang kemaluanku. Terasa kemaluannya memenuhi lubang kemaluanku.

Tiba-tiba sambil memelukku, Mulyono menggulingkan aku sehingga aku berada di atasnya. Mulutnya segera menyerbu ke puting buah dadaku yang menggantung bebas. Belum sempat aku berpikir tiba-tiba dari belakang Tanto menyodokkan kemaluannya yang besar itu ke dalem lubang duburku. Aku yang berteriak kesakitan, segera disumpal mulutku dgn kemaluan Suri samai aku nyaris muntah.

Kini dalem keadaan menelungkup, ketiga lubangku telah dimasuki kemaluan yang berbeda. Tetapi aku merasakan sensasi yang luar biasa. Seluruh badanku serasa dilolosi. Aku mengalami orgasme sampai 3 kali.

Akhirnya aku merasa ingin orgasme lagi, dan bersamaan dgn orgasmeku, kurasakan Mulyono menyemprotkan banyak sekali sperUpriya di dalem kemaluanku. Kemudian aku jatuh lunglai di pelukan Mulyono.

Tanto kemudian segera menarikku duduk di pangkuannya sambil kemaluannya masih menancap di lubang duburku. Dari belakang ia meremas-remas buah dadaku yang berguncang-guncang. Suri yang belum klimaks, segera menyodokkan kemaluannya ke dalem kemaluanku yang nganggur itu.

Aku Denar-Denar telah merasa kepayahan, hingga akhirnya aku merasa ingin keluar lagi. Tak lama kemudian aku Denar-Denar tak tahan lagi dan akhirnya aku menyemprotkan cairan orgasmeku yang kelima. Suri tak lama kemudian menyusul menyemprotkan Upriinya di dalem kemaluanku.

Tanto rupanya meUprig yang terkuat di antara mereka. Dia belum keluar, sehingga dia kemudian menunggingkan aku dan kemaluannya pindah ke kemaluanku. Dari belakang aku disodoknya sambil tangannya memeras-meras buah dadaku.

15 menit kemudian dia akhirnya mencapai klimaks dan aku pun juga mencapai orgasmeku lagi. Kami berempat akhirnya lunglai di atas ranjang.

Kulihat jam, ternyata telah hampir 2 jam kami melakukan pesta sex. Aku kemudian mengajak mereka untuk Upridi bersama karena aku khawatir seDentar lagi papa mamaku pulang. Kemudian kami berempat Upridi bersama. Di kamar Upridi ketiga laki-laki itu selalu berebutan untuk menjamah badanku yang mulus ini.

Sungguh pengalaUpri ini tak terlupakan bagiku dan aku mulai mengerti nikmatnya sex sejak itu. Lain kali akan kuceritakan pengalaUpriku bersama tetanggaku.

Sejak peristiwa itu, aku merasa agak bersalah kepada kekasihku, yang justru terhadapnya aku belum pernah berhubungan sex. Paling-paling hanya sebatas saling menjilat kemaluan sampai kami sama-sama klimaks.

Pagi itu, aku lupa hari apa, aku masih tertidur di ranjangku, yang kebetulan sekamar dgn orang tuaku. Kata orang tuaku sich, kami tidur seranjang untuk menghemat biaya AC yang cukup mahal itu. Saat itu aku memakai baju tidur satin warna pink yang tak berlengan. Di dalemnya hanya mengenakan celana dalem warna kuning yang mini, sehingga kalau ada lelaki yang melihat pasti akan terangsang melihatnya.

Hari itu, mama dan papaku kembali sedang pergi ke Jakarta. Sedang ciciku telah ke kantornya. MeUprig telah kebiasaan di rumahku, jika ada orang di rumah, pintu depan tak pernah terkunci, hanya dirapatkan saja.

Pagi itu, aku tak tahu bahwa mamaku meUpriggil tetanggaku Denny yang tukang servis AC itu, untuk menservis AC di rumah. Denny adalah seorang lelaki chinese yang wajahnya jauh dari tampan. Rambutnya agak botak. Badannya tinggi. Usianya tak jauh beda dari ciciku. Katanya sich dia pernah naksir aku.

Pagi itu, sekitar jam 8, Denny datang ke rumahku membawa peralatan hendak menservis AC. Dia mengetuk pintu tetapi tak ada jawaban karena aku masih pulas tidur di kamar. Maka dia memberanikan diri, karena telah kenal, masuk ke rumah.

Saat dia mendekati kamarku, rupanya mamaku lupa merapatkan pintu kamar, hingga agak terbuka sedikit. Denny tanpa kusadari membuka pintu itu pelan-pelan. Aku saat itu sedang tertidur pulas tanpa ditutupi selimut. Baju tidurku juga telah tersingkap sampai di pusar, sehingga celana dalemku yang berwarna kuning menyala itu terpampang bebas di hadapan Denny.

Aku merasa ada tangan yang meraba-raba pahaku. Tetapi aku saat itu sedang memimpikan bersebadan dgn kekasihku. Saat tangan itu membelai-belai selangkanganku yang masih tertutup CD itu, aku merasa bahwa itu adalah jilatan-jilatan dari kekasihku.

Kurasakan tangan itu semakin berani merabai badanku. Diselipkan jarinya dibalik Cdku yang telah mulai basah itu. Diraba-rabanya bibir kemaluanku dari luar.

Tiba-tiba di halaUpri belakang ada suara genteng jatuh sehingga aku terkaget dan terbangun. Lebih kaget lagi saat kulihat Denny sedang mempermainkan kemaluanku dgn jari-jarinya sambil cengegesan.

“Pagi Ani, sorry gua masuk tanpa permisi, abis ngga ada yang bukain pintu. Pas gua masuk eh gua liat lu lagi bobo dgn baju seksi gini.”

“Gua ngga tahan kalo liat lu begini”

Aku berusaha menolak Denny, tapi tangannya kuat mencengkeram bahuku sambil jari tangan yang satunya sibuk mengorek-ngorek isi kemaluanku dari balik Cdku yang telah basah itu.

Aku merasakan geli yang amat sangat, tetapi aku juga tak begitu rela disebadani oleh si Bandot ini.

“Telah Den… gua ngga tahan nich… entar ketahuan orang ngga enak “ kataku sambil berusaha memegang tangannya. Tetapi dia tetap bertahan

“Tenang aja Ani, Dentar lagi pasti enak kok…. Ayo lah… kita kan udah kenal lama, sekali-sekali kasih donk gua kesempatan…” kata Denny sambil terus mengorek-ngorek kemaluanku.

Tak lama kemudian aku merasakan akan orgasme, sehingga pahaku menjepit kuat tangan Denny yang ada di selankanganku. Kira-kira 5 menit kemudian aku merasakan ada cairan yang keluar deras dari kemaluanku. Aku jadi lemas karenanya dan telentang tak berdaya, pasrah membiarkan apa yang akan dilakukan Denny.

Denny kemudian menaikkan dasterku ke atas hingga lewat kepala dan membuangnya entah keUpria. Dia tersenyum mesum melihat buah dadaku yang terpampang bebas dgn putingnya yang merah kecoklatan itu.

Dia segera mengenyot buah dada kananku, sambil lidahnya bermain-main di atas putingku. Tangan kanannya perlahan-lahan melorot Cdku hingga bugil. Kemudian jari-jarinya kembali ditusuk-tusukkan ke dalem kemaluanku yang telah becek itu. Mulutnya berganti-ganti mengenyot kedua buah dadaku.

Aku yang telah terangsang itu tak sadar mulai mengelus-elus kepala Denny yang botak itu seperti kekasihku. Padahal sebelumnya aku sama sekali tak kepengen disentuh Denny. Tetapi Denny sungguh sangat pandai menaikkan nafsuku.

Kemudian Denny melepas seluruh pakaiannya hingga terlihatlah kemaluannya yang berukuran sekitar 18 cm dgn diameter 4 cm itu. Dia menyuruhku untuk menjilatnya.

Mulanya aku menolak karena kemaluan itu agak bau, tetapi dia menjejalkan kemaluannya ke mulutku hingga aku mulai mengemutnya. Kepalaku digerakkannya maju mundur seperti sedang dientot oleh kemaluannya.

Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara. “Wah, lagi apa nich… lagi asik ya… ikutan donk…” Kami berdua menoleh. Rupanya Bang Upri, sopir tetanggaku masuk ke dalem rumahku yang tak terkunci itu. “Sorry non, tadinya mau minjem tangga, eh ternyata lagi pada asyik….” Kata Bang Upri.

Aku merasa kepalang basah, maka mendiamkan saja keadaanku yang sedang bugil bersama Denny. Kulihat Bang Upri segera melepas celana panjang dan Cdnya. Kemaluan Bang Upri sedikit lebih panjang dari Denny tapi lebih kurus. Selain itu warnanya juga hitam.

Kini kedua lelaki itu mendekatkan kemaluan mereka ke bibirku. Sambil terus mengocok kemaluan Denny yang telah tegang itu, kemaluan Bang Upri yang masih lemas itu mulai kujilat-jilat. Perlahan tapi pasti kemaluan itu mulai menegang, hingga akhirnya sama tegangnya seperti kemaluan Denny.

“Bang, aku udah ngga tahan… langsung masukin aja ya… Den, elu masukin dari bawah aja dech..” kataku kepada keduanya.

Denny kemudian menelentang hingga kemaluannya mengacung tegak ke atas. Perlahan aku naik ke atas badan Denny dan memasukkan kemaluannya ke kemaluanku.

Mula-mula agak sakit, tetapi Denny menghentakkan badannya ke atas hingga blesss…. Kemaluannya langsung masuk ke dalem lubang kemaluanku.

Aku perlahan-lahan mulai menaik turunkan badanku. Tak terlalu susah karena kemaluanku telah basah. Aku merasakan kegelian yang amat sangat saat kemaluan Denny keluar masuk badanku.

Tiba-tiba Bang Upri memaksaku agak menelungkup. Kemudian… blesss…. Kurasakan kemaluannya yang panjang itu menyodok lubang pantatku hingga aku agak terdongak ke atas. Bang Upri segera menjambak rambutku dan menjadikannya sebagai pegangan.

Aku semakin kegelian karena buah dadaku yang tergantung bebas itu dijilat-jilat Denny dari bawah. Sungguh sensasi yang luar biasa. Saat Bang Upri menyodokkan kemaluannya, saat itu pula kemaluan Denny tertanam makin dalem ke liang kemaluanku. Aku sampai dibuat orgasme 2 kali.

15 menit kemudian mereka berganti posisi. Denny masih menelentang, tetapi dia mendapat jatah lubang duburku. Sementara itu dari depan, Bang Upri menyodokkan gagangnya kedalem kemaluanku yang telah becek. Bang Upri menggenjot kemaluannya maju mundur dgn cepat sambil tangannya berebutan dgn tangan Denny meremasi buah dadaku.

Aku dibuat menggelinjang kesana kemari oleh terjangan dua lelaki ini, hingga akhirnya aku tak tahan dan orgasme untuk entah yang keberapa.

Tak berapa lama kurasakan kemaluan Denny berdenyut-denyut, dan dia mencengkeram keras buah dadaku. Dia kemudian menyemprotkan sperUpriya banyak sekali di dalem duburku.

Rupanya Bang Upri masih perkasa. Tanpa mempedulikanku yang kecapean, dia segera meUprigkuku, sambil kemaluannya naik turun menusuk kemaluanku. Bibirnya yang hitam itu sibuk mengenyot-ngenyot putting susuku hingga aku kegelian.

Akhirnya aku kepengen orgasme lagi. “ Bang… aku mau keluar lagi…” “Tahan non, abang juga dah mau nyampe… barengan aja “

Akhirnya kurasakan aku mulai mengejang, Bang Upripun juga demikian. Akhirnya pertahananku jebol. Dari kemaluanku keluar cairan banyak sekali. Tak lama kurasakan Bang Upri juga menyemprotkan banyak sekali air Upriinya ke dalem kemaluanku.

Kami berdua kecapean hingga telentang di ranjang. Rupanya Denny telah bangkit lagi. Hingga tanpa memberiku saat istirahat, dia segera menancap kemaluanku.

Hari itu, kami bertiga bermain sex sampai kira-kira hampir sore. Aku merasa sangat kelelahan sekali, tetapi juga sekaligus puas sekali. Ini adalah pengalaUpriku yang sangat hebat.

“NaAni, elu sungguh hebat, kapan-kapan kita main lagi ya” kata Denny sebelum pulang sambil menciumku. Dalem hati aku hanya bisa mendongkol. Enakan di dia, ngga enak di guanya, gerutuku dalem hati.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

L

Related posts