Cerita Hot Kenimkatan Dalam Kasur Bersama Pembantuku Dini
Cerita Hot Terpanas – Saya adalah seorang pengusaha kecil berusia 36 tahun, istri saya yang berusia 33 tahun adalah guru SMA. Kisah yang akan saya ceritakan ini terjadi setahun lalu, tepatnya satu bulan sebelum puasa. Saya mempunyai pembantu bernama Dini. Orangnya cukup tinggi, hampir setinggi saya yaitu kira-kira 165cm, semampai, badanya langsing dengan kedua payudara yang masih sekal dan mencuat dengan ukuran payudaranya kira-kira 34. Saya hanya kira-kira saja, karena belum pernah melihatnya.
Dini sudah bekerja di rumah saya sejak empat tahun yang lalu, yaitu sejak anak kedua saya lahir. Ia sangat sayang terhadap anak saya. Istri saya pun percaya pada dia. Karena istri saya bekerja maka semua urusan pengurusan rumah tangga diserahkan kepada Dini. Dini ini hanya tamat SD, sekarang umurnya sudah 17 tahun. Lagi segarnya memang.
– Dini ini sering ketiduran di sofa keluarga sambil menggendong anak saya sementara istri saya telah tertidur pulas. Dekat sofa atau di depannya ada TV berukuran 34 Inc, di samping sofa keluarga ada meja makan. Saya biasanya suka mengetik hasil transaksi bisnis di meja makan itu sampai larut malam. Karena seringnya Dini ketiduran diatas sofa depan TV, lama-lama saya memperhatikan dia juga. Cantik dan sensual juga si Dini ini pikir saya. Dengan kulit bersih sawo matang, rambut terurai panjang sebahu, dan kaki jenjang. Selayaknya si Dini tidak pantas jadi pembantu.
Saya tipe suami yang setia. Belum pernah saya merasakan memek dan harumnya gadis lain selain istri saya. Oh ya, istri saya cukup cantik dengan kulit putih mulus dan body bahenol. Kalau sedang hubungan intim ia sangat liar sekali, nafsu sexnya sangat besar. Kembali ke Dini, kadang-kadang waktu ia ketiduran di sofa, belahan dadanya sedikit terlihat.
Pada suatu malam saya lagi pengen maen, namun istri saya lagi dapet bulan. Dan seperti biasa, Dini pembantu saya ketiduran dekat sofa yang menghadap ke arah saya. Saya iseng menghamprinya, dengan tangan gemetar, takut istri saya bangun. Saya belai rambutnya, ia diam aja. Lalu saya usap-usap pipinya, eh.. eh.. ia diem aja. Terus saya mulai raba-raba dadanya yang masih dalam bungkus bajunya, sementara anak saya ia peluk sambil tidur. Saya mulai curiga ia ketiduran atau cuma pura-pura tidur. Kemudian saya kecup keningnya, lalu matanya, dan mendarat di bibirnya, eh.. dia masih diam saja.
– Saya penasaran. Saya mulai cium bibirnya, dan ia bergerak pelan. Saya kaget, kemudian saya lepas ciuman saya. Ia tertidur lagi. Saya cium lagi bibirnya sambil tangan saya membelai-belai payudaranya masih terbungkus bajunya. Saya jadi makin penasaran, ia betul-betul tidur atau tidak. Saya takut juga. Terus saya duduk di kursi makan menenangkan diri. Saya lihat Dini masih terpenjam matanya. Tiba-tiba ia bangun karena anak saya dipelukkannya bangun minta susu. Terus Dini membuatkan susu untuk anak saya.
Setelah memberi anak saya susu, anak saya tertidur lagi. Dini pamit ke saya untuk menidurkan anak saya ke kamar anak saya yang pertama. Saya mengangguk sambil meneruskan pekerjaan saya. Setelah satu jam saya lihat Dini tidak keluar dari kamar anak saya. Saya penasaran, kenapa ia tidak keluar dari kamar anak saya. Saya dekati kamar anak saya, dan saya buka pintu pelan-pelan, takut ketahuan istri saya. Tiba-tiba saya kaget, ternyata Dini tertidur pulas bersama anak saya. Dan yang lebih membuat saya panas dingin adalah roknya tersingkap membuat paha mulusnya terbentang dalam kondisi mengangkang.
Saya masuk ke kamar pelan-pelan. Terus saya berdiri di samping ranjang. Saya lihat wajah Dini, ia betul-betul tertidur pulas. Saya usap pelan-pelan celana dalam dekat memeknya pelan-pelan, sambil tangan kiri saya mengusap-usap payudaranya yang menonjol seksi. Saya terus mengusap-usap memeknya, dan setelah cukup lama saya merasakan celana dalamnya basah. Saya kaget ternyata ia menikmati usapan tangan saya. Saya mulai curiga jangan-jangan ia hanya pura-pura tidur. Saya menuju mulutnya, saya kecup pelan-pelan mulutnya sambil tangan saya terus mengusap payudaranya.
– Mulutnya saya isep keras. Terdengar lenguhan nafasnya. Perutnya terangkat, dadanya ia busungkan ke atas. Saya makin penasaran. Saya buka kancing bajunya diatas dadanya. Sekaranag bajunya sebelah atas tersingkap, terlihat dua bukit kembar yang ranum dan montok yang membuat saya terkesima. Bentuk payudaranya indah sekali, masih kenceng, beda dengan payudara istri saya yang mulai kendor dan tidak begitu besar ukurannya. Saya membelai payudaranya dengan penuh sayang. sesekali bibir saya mebngusap-usap kulit payudaranya yang mulus. lagi-lagi ia mendesah pelan.
Tangan kanan saya lalu saya selipkan diantara daging payudara dan Bhnya, agak sempit. Saya berusaha memasukkan tangan saya, hmm… bukan main, terasa daging payudaranya yang kenyal dan dingin sejuk sekali. Tangan saya bergantian meremas-remas payudaranya. Mulut saya terus mengecup bibirnya. Lidah saya kadang saya masukkan kedalam mulutnya. Ada sedikit respon saat saya masukkan lidah saya kedalam mulutnya. Ia sedikit mengisap lidah saya. Saya tambah yakin ia hanya pura-pura tidur. Meskipun matanya terpenjam, namun nafsunya mulai naik.
Saya tidak sabar ingin melihat payudaranya secara utuh. Saya buka tali Bhnya, dan sekarang payudaranya betul-betul terpampang jelas di hadapan saya. Namun untuk jaga-jaga saya tetap tidak melepas bajunya yang tersingkap, hanya BHnya yang saya lepas talinya kemudian saya tarik keatas sehingga payudaranya yang montok itu menyembul keluar. Saat itu juga saya langsung menyergap kedua putingnya. Saya isap-isap bergantian kiri dan kanan, sementara jari tengah tangan kanan saya sudah masuk kedalam memeknya. Dia mengelinjang pelan.
– Puas mengisap putingnya, penis saya sudah sangat tegang sekali. Saya lepas celana pendek saya, lalu memperhatikan mulutnya yang sedikit terbuka. Matanya masih terpejam, sepertinya ia memang pura-pura tidur. Lalu saya naikin dadanya, posisi dia telentang pasrah. Sampai di dadanya, paha saya geser sedikit keatas. Terus penis saya yang sudah sangat tegang langsung saya sodorkan kedalam mulutnya. Saya masukkan dengan paksa penis saya yang besar dan tegang itu ke mulutnya. Agak susah dan ada sedikit penolakan. Tetapi penolakan tersebut tidak begitu kuat. Saya terus memassukkan penis saya kedalam mulutnya. Saya majukan pelan-pelan. Terasa penis saya menyentuh giginya. Ia mengerakkan giginya. wow… dia betul-betul nggak tidur. nggak mungkin dia tidur, melihat bagaimana dia menggerakan giginya sambil menekan penis saya. Ooogghhhh… sensasi yang luar bisa.
Sambil memaju mundurkan penis saya kedalam mulutnya, tangan kiri saya menjulur kearah payudaranya, saya remas-remas payudaranya. Wow betul nikmatnya. Dia masih perawan pikirku, dan belum pengalaman dengan yang beginian. Saya ingat istri saya. Saya berdiri dari atas dadanya, saya lepaskan penis saya dari mulutnya. Namun saya kaget, pada saat penis saya lepaskan dari mulutnya, tiba-tiba mulutnya menjepit penis saya. Saya agak susah menarik penis saya. Namun pelan-pelan akhirnya penis saya lepas. Saya biarkan ia telentang dengan baju tersingkap dan kedua payudaranya menyembul bebas dengan seksinya.
– Saya pakai celana, lalu saya ke kamar mengintip istri saya. Ternyata ia masih tertidur pulas. Saya tutup pintu kamar saya dan kembali ke kamar anak saya yang ada si Dini. Begitu saya lihat di ranjang, posisi Dini tidak berubah. Saya semakin mendapat angin segar. Penis masih tegang dan tidak turun-turun. Saya elus memeknya yang masih tertutup celana dalam. Memeknya sudah basah sekali. Saya buka celana dalamnya pelan-pelan, terus saya pelorotkan sampai ke mata kakinya, saya tidak berani melepas total celana dalamnya. Pelan-pelan saya naikin dia dan saya arahkan penis saya ke liang vaginanya yang basah itu. Saya bimbing penis saya yang panjang dan tegang kearah lubang memeknya. Kakinya saya renggangkan. Lubang memeknya masih sempit.
Saya lihat wajahnya pasrah, matanya tetap terpejam dan kelihatan mulutnya bergerak menahan nikmat. Dia pura-pura tidur, tetapi saya tidak peduli, yang penting saya lagi masukin penis saya ke memeknya. Sempit dan susah sekali masuknya penis saya, dia mendesah pelan-pelan. Saya rebahkan badan saya diatas badannya. Payudaranya menekan dada saya, nikmat banget. Tiba-tiba tangannya dirangkulkan ke leher saya dan dia juga menekan-nekan pinggulnya ke arah penis saya yang sedang bersusah payah menuju lubang kenikmatannya. Pelan-pelan penis saya masuk, dan sepertinya batang penis saya telah amblas.
Dia merintih teriak karuan, tetapi dengan mata yang masih terpejam. Mulutnya saya ciumi lagi dengan ganasnya, dan dia membalas ciuman saya. Sekarang dia sudah mulai menghisap-hisap lidah saya dan mengginggit ujung lidah dengan pelan. Nafsu saya tak karuan. Dia terus menekan pinggulnya ke arah penis saya. Tiba2 ia tersedak, oughhh.. ooughhh.. oughh… bersamaan dengan terasa penis saya menembus sesuatu. Saya lihat kebawah pada saat saya maju mundurkan penis saya, ada warna merah di batang penis saya yang lagi maju mundur tersebut. Saya kaget dan nggak sadar ternyata saya telah memecah perawanya. Tetapi ia kelihatan senyum tipis, wajahnya menegang. Ada rasa penyesalan, namun kenikmatan duniawi mengalahkan semuanya.
– Akhirnya saya genjot penis saya keluar masuk memeknya sambil tangan saya tak henti-hentinya meremas-remas kedua payudaranya. Sementara mulut saya terus mengisap-isap lidahnya dan mencupang lehernya. Oough.. nikmat… Tiba-tiba ia mengejang, bersaman dengan itu saya pun menyemburkan sperma saya ke lubang memeknya. Cukup banya sperma saya yang masuk ke lubang memeknya. Akhirnya saya lemas. Dan pelan-pelan saya tarik penis saya dari lubang memeknya.
Saya turun dari ranjang. Saya lihat anak saya masih tidur pulas, dan pembantu saya Dini juga dalam keadaan tidur pulas, dan matanya terpejam. Saya rapikan pakaiannya setelah celana dalam dan bhnya saya kancingkan lagi. Saya keluar kamar anak saya dan masuk ke kamar tidur saya, saya lihat istri saya tidur dengan pulas. Untung dia nggak bangun.
– Besok paginya saya bangun, istri saya usdah berangkat kerja. Saya lihat Dini, sikapnya menunjukkan biasa saja. Dia sempat tanya ke saya, “Pak semalam saya mimpi aneh deh. Kok anu saya terasa perih”. Terus dia juga bilang kenapa ada warna merah di paha dan dalam celananya. Dia bertanya dengan lugu. Saya pura nggak tahu. Namun kelihatannya ia puas. Sambil tersenyum ia pergi ke kamar mandi sambil nyuci baju.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,