Cerita Dewasa Sange Akibat Di Intip keponakan Dengan Kontol Besar

Rika namaku, usiaku 32 tahun dan sudah berkeluarga. Aku memiliki postur tubuh yang sangat aduhay, tidak terlalu tinggi sih 158cm dengan berat badan 51kg. Semok itulah aku meski sudah memiliki 2 anak. Sebagai wanita aku selalu menjaga diri dan merawat agar selalu terlihat cantik dan menawan. Suamiku seorang pemborong sukses, dia mampu mencukupi segala kebutuhan yang aku inginkan.

Aku tinggal di rumah yang sangat mewah dengan 2 pembantu dan 1 sopir pribadi. Kalau pergi kemana saja aku selalu membiasakan dengan sopir. Karena anak – anak yang masih kecil kalau aku nyetir sendiri repot di jalan. Tapi kalau pergi ke salon atau perawatan aku bisa pergi sendiri tanpa sopir pribadiku.

Aku juga termasuk ibu sosialita yang suka membeli barang branded. Banyak orang mengira kalau aku ini masih perawan. Penampilanku yang glamor dan menarik membuat orang heran dengan statusku yang sudah memiliki dua anak. Setiap satu bulan sekali aku menghadiri arisan ibu-ibu kece di komplek perumahanku. Kebanyakan mereka adalah istri pengusaha.

Disitu kita bersaing memakai baju sepatu dan tas bermerk. Ya aku sih tidak mau kalah dengan mereka, aku selalu menggunakan barang-barang baru. Kulitku yang mulus bodyku yang sexy membuat orang banyak yang sirik kepadaku. Namun aku tetap PD saja karena semua yang aku beli itu dari jerih payah suamiku sendiri.

Akhir-akhir ini suamiku banyak pergi keluar kota karena dia mendapatkan proyek di luar. Mau nggak mau dia harus pergi untuk beberapa hari meninggalkan aku dan anak-anak. Aku tipe orang yang manja dan setiap hari harus dibelai suami. Paling lama satu minggu suamiku pergi, kadang aku nggak tahan kemudian nyusul dia kesana.

Bertemu suami di luar kota hanya untuk sekedar bercinta. Ya maklumlah aku ini hypersexs, semalam itu bisa dua atau tiga kali berhubungan. Suamiku juga sama dengan ku dia hobi ngeseks, bahkan kadang dia juga kualahan menghadapi goyanganku. Pernah suamiku ke luar Jawa selama 2 minggu aku tidak bisa menghampirinya karena jarak dan waktu sangatlah jauh.

Aku tidak bisa lama-lama meninggalkan anakku. Aku merasa sangat kesepian dan menjadi jablay beberapa hari. Gelisah setiap malam tidak ada yang menemani dan memanjakan aku. Hanya bisa videocall saja memandangi suamiku dari handphone. Itupun tidak lama hanya beberapa menit saja kita ngobrol.

Semakin hari aku semakin kesepian apalagi jika suami sibuk disiang hari. Malam pun kadang nggak sempat untuk menelpon aku. Duan minggu rasanya seperti dua tahun lama sekali. aku ingin segera berlalu dan bertemu dengan suamiku. Pada suatu hari aku pergi ke swalayan diantar sopir pribadiku namanya Maman.

Dia seorang pria yang berusia 35 tahun dan sudah bekerja denganku 2 tahun lamanya. Dia sudah menjadi sopir pribadiku dan sudah tahu semua kebiasaanku. Dia cenderung pendiam dan tidak banyak mengeluh. Kemanapun dan dimanapun selalu menemani aku. Dia juga jarang ijin pulang ke desanya, paling kalau gajian dia numpang transfer istrinya lewat atmku.

 

Dia tinggal di rumah belakang dengan 2 pembantuku. Kamar belakang itu khusus untuk mereka ada ruang makan tersendiri juga. Waktu itu aku diantar ke swalayan disepanjang perjalanan tumben sekali dia mengajakku ngobrol,

“bapak pulang kapan nyonya..?”
“masih lama satu minggu lagi.”
“itu mah sebentar nyonya tinggal menghitung hari aja…”
“bagimu..kalau aku rasanya satu tahun Man…” ucapku dengan ketus.
“kenapa nyonya? Jadi jablay ya…?” jawab Maman dengan senyam senyum.
“udahlah Man nggak usah banyak bicara…”

Kala itu aku sensi sama dia karena menurutku pertanyaanya membuat aku kesel. Dia terus menggangguku sampai aku merasa geli dengan gurauan dia.  Aneh aja dia yang pendiam berubah menjadi cerewet sekali. Aku keluar dari swalayan macet total, biasa kalau belanja bulanan itu sampai larut malam karena membeli kebutuhan untuk satu bulan ke depan.

Aku pun tertidur di perjalanan pulang, sesampainya di rumah aku dibangunkan Maman. Aku terbangun dan langsung saja menuju kamar. Waktu itu pembantuku sudah tidur dengan anak-anak. Terpaksa aku menyuruh Maman untuk menyiapkan air hangat di kamar mandi pribadiku. Maman pun melakukan sesuai dengan perintahku.

Dia menyiapkan air panas dan aku rebahan di ranjang. Setelah semua sudah siap aku segera mandi, membersihkan badan sempat luluran juga. Pas aku mandi rasanya ada yang aneh, seperti ada yang mengintip aku. Biasa kalau mandi aku selalu luluran, lipatan-lipatan bagian tubuh itu aku beri lulur. Kebetulan kalau punggung biasanya aku nyuruh Bik Sumi, tetapi mereka sudah tidur.

Padahal setiap mandi harus luluran terkebih dahulu rasanya nggak plong kalau mandi nggak bersih. Aku berniat keluar dan membangunkan pembantuku. Pas aku buka pintu ternyata Maman didepan pintu aku terkejut,

“ooohhh jadi kamu ngintip aku ya Man !!!!!”
“eee..eeeenggak Nyonya….” Ucap Maman dengan ketakutan.
“udah jelas kamu ngintip masih aja nggak mau ngaku ya…”
“maaf nyonya…saya nggak tahan lihat body nyonya yang sexy, saya penasaran …”
“ohhh gitu ya, sebagai gantinya kamu harus lulurin punggungku sampai bersih..”

Maman pun masuk ke kamar mandi denganku, aku nggak sadar melepas handuk. Aku telanjang tanpa kain sehelai pun.  Dia dibelakangku bersiap untuk meminjat punggungku dengan lulur. Aku duduk di kursi dia dibelakangku, perlahan dia memberikan lulur dipunggung. Perlahan dia pijat naik turun punggungku dengan lulur itu,

“tanganmu lebih halus dari Bik Sumi ya Man…”
“enak kan nyonya…”
“iya Man nggak salah ya aku nyuruh kamu, bisa-bisa aku horny Man kalau keterusan..”
“horny juga nggak papa nyonya.. aku siap melayani dengan sepenuh hati..”
“ahhhh kamu tau aja kalau aku lagi pengen di belai, belai aku dong Man….” Ucapku dengan manja.
“dengan senang hati nyonya, aku melihat nyonya aja penisku hampir berdiri apalagi pegang nyonya seperti ini udah nggak tahan rasanya…”
“diam-diam kamu menahan nafsu ya denganku….”

Aku pun membalikkan badan Maman terkejut melihatku. Matanya melotot memandang kedua payudaraku yang sangat besar dan montok. Belum lagi memekku yang terlihat menggiurkan. Aku sodorkan tubuhku dihadapan Maman,
“ehhh…sabar dulu ya Man, aku bersihkan dulu tubuhku…”

Aku mengguyur tubuhku dengan air mengalir dari shower. Aku membuat Maman semakin penasaran, aku membelai kedua payudaraku aku elus-elus dengan sabun. www.filmbokepjepang.net  Aku belai tubuhku sendiri hingga Maman semakin nggak sabar ingin menyetubuhiku. Aku melirik tangan Maman memegang penisnya yang menegang. Melihatku mandi aja dia sudah nggak tahan apalagi nanti aku goyang dia dengan birahiku.

Kemudian aku mengeringkan tubuhku dengan handuk. Aku pun bersiap di ranjang,
“kamu kok diam aja sih Man, gendonglah Man sampai ke ranjang…”
“ii.ii….ya nyonya…” jawabnya dengan gagap.
Dia menggendongku dan dia menidurkan aku di Rajang. Handukku dia hempaskan kemudian dia melepas pakaiannya. Tanpa basa-basi dia melepas celana dalam hingga terlihat penis yang besar dan tegang,

“woowww penismu besar ya Man..lebih besar dari suamiku….ooohhh mantap….”
Dia segera menciumi bibir tipisku tubuhnya menempel di tubuhku. Putting susuku menegang mengenai tubuhnya, tampaknya dia semakin horny. Memekku menempel di penisnya, ahhh rasanya udah nggak sabar pengen segera menikmati penis Maman.

Dia terus menciumi dan kemudian dia memainkan jarinya dengan memutar-mutar putting susuku. Dia memutar hingga putting susuku menegang keras. Bibirnya mulai mendekat lidahnya menjilati putingku, aku pun lemas tak berdaya,

“aaaahhhhhhhhh……ooohhhh….nikmat sekali man…aaahhhhh…..”
Dia meremas kedua payudaraku yang montok sesekali dia mengulum putting susuku. Dia tampak gemas dengan putting susuku yang kecoklatan sangat menonjol. Dia menarik putinggku hingga kau menjerit,

“aaawwww….sakit Man…aaaahhhh…..”
“sakit sakit nikmat ya nyonya….”
Dia terus menggodaku dengan ucapannya, aku semakin penasaran dengan gaya seks dia yang sangat berbeda dengan suamiku Dia pandai membuat aku bergairah, dia mengulum kedua payudaraku secara bergantian. Tubuhku menggeliat manja ketika itu, aku sangat merasakan kenikmatan yang sangat berbeda,

“aaakkkhh…aaaaahhhhhh,,,,terus man…aaaaahhh nikmat…”
Dia kemudian turun ke bawah hingga ke pusar dan sampailah ke memekku. Dia memintaku untuk membuka kakiku lebar dan mengangkang. Memekku terbuka lebar dihadapannya. Aku semakin horny dibuatnya, karena dia langsung saja menciumi memekku. Lidahnya menjilati selakanganku ,
“aaaahhhh…aaaaahhhhh…….aaahhhhh……” sambil menggerakan kakiku.

Rasanya nggak tahan ketika dia menjilati bagian memekku. Dari luar dia jilat dengan lembut lalu sampai kebagian terdalam. Klitorisku dia kecup lama sekali sampai nafasku terengah-engah merasakan kenikmatan itu,

 

“aaahhhhh…ooohhh,,,,,sangat nikmat….aaaahhhh…..lagi Man…jilat memekku Man…..ooohhhh….”
Aku terus meminta dia untuk menjilat dan mengecup memekku. Kemudian jarinya mencoba masuk ke dalam memekku. Jari Maman masuk ke dalam memekku, dia memutar-mutar jarinya hingga aku terus mendesah,

“aaaaahhhh…nikmat Man……ooohhh….terus Man….aaaaaaaawwwww aaahhhhhhhhh…..”
Tangannya terus berusaha membuat kenikmatan yang tak terkira. Sembari bibirnya mengulum putting susuku, serba bisa deh Maman. Aku mengeluarkan cairan berkali-kal I karena masturbasi,
“gantian dong nyonya..” ucap Maman.

Aku lihat penis Maman yang besar itu siap untuk aku nikmati. Aku berbalik badan dia berada di bawahku. Payudaraku menggangtung dengan besar, Maman terbaring . Tangannya dengan cepat meremas payudaraku. Mulutku mendekati penisnya, perlahan aku jilati dari bawah hingga k atas.
“ooohhhhh….mantap nyonya….aaaahhhhhh…..”

Aku semakin bergairah karena tangannya asyik memutar-mutar putting susuku. Aku semakin bersemangat untuk mengulum penis Maman. Aku jilati ujungnya dia semakin mendesah, rasanya penis Maman berdenyut hangat,

“oooohhhhhhhh……masukkan ke mulutmu nyonya…aaaahhhhh….”
Aku tampak liar dan sangat horny, penis Maman aku kulum hingga masuk seluruhnya ke dalam mulutku. Tanganku sambil mengocok penis Maman yang sangat besar itu.Aku pompa ke dalam mulutku sesekali aku tarik penisnya agar lebih nikmat. Aku terus mencoba membuat kenikmatan pada diriku dan untuk Maman. Mata Maman terpejam merasakan kenikmatan itu,
“aahhhhh……..aaaahhhh……terus nyonya….aaaaakkkhhh…..”

Aku melepaskan kuluman dan berada diatas Maman. Aku bertingkah layaknya wanita yang hypersex, aku menggesek-gesekkan penis Maman di memekku. Perlahan aku mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku namun Maman menggulingkan aku. Dia berada diatasku dengan cepat dia memasukkan penisnya mungkin dia sudah tidak tahan,

“jleeeebbbbb….aaaaahhhhh….aaahhhhhhh…..” rintihanku.
Lalu aku menggerakkan pantatku keatas dan kebawah. Penisnya semakin bergerak dengan cepat, kemudian aku menggoyangkan pantatku. Serasa tertancap ke dalam memekku,
“aaahhhhh…..ooohhh….aaahhhh….awwww…aaaahhhhh……”

Aku memegang pinggul Maman, dan gerakan Maman itu lebih cepat. Nafasnya mulai terengah dan keringatnya bercucuran membasahi tubuhku. Aku mengangkat pantatku yang lebar itu, nikmat sekali. Aku seakan terus membangkitkan gairahnya dan memberikan kenikmatan yang lebih. Kenikmatan itu semakin memuncak, aku pun tidak tahan dan akhirnya,

“ccccrrrrooootttt…..cccrrroootttttt….cccrrrooootttt……”
Sperma Maman keluar membasahi tubuhku, nikmat sekali. Aku merasakan kenikmatan yang tak terikira setelah beberapa hari memek ini kering tanpa belaian. Aku pun membersihkan badanku dengan mandi bersama Maman. Sejak saat itu skandal sexsku dan Maman berlanjut setiap kali ada kesempatan aku selalu melakukan hubungan seks dengannya.END www.filmbokepjepang.net

Related posts