Cerita Dewasa Muda Belia Nan Menggoda

Cerita Dewasa Muda Belia Nan Menggoda – Aqu bertemu dgn salah satu model cantik yg bernama Mega, sewaktu aqu meliput pemilihan model di salah satu hotel bintang 5. Sebagai fotografer yg sudah dikenal di kalangan artis papan atas, membuatku selalu mendapat sambutan setiap aqu muncul di berbagai event. Ini mungkin yg membuat model baru seperti Mega, turut hanyut akan kehadiranku.

Hai, namaqu Mega. Kenalan dong Mas! sapanya dgn senyum manisnya yg menggemaskan.

Oh., Boleh! jawabku sedikit terkejut.

Mas, mau dong di foto untuk media Mas! serang Mega.

Lho, kok tahu kalo aqu fotografer?, kataqu memancing.

Lho syapa yg nggak kenal fotografer sekaliber Mas Jhoy! Di kalangan model sexual, nama Mas Jhoy kan sangat famous, kata Mega merayu.

OK! Aqu jadi nggak enak hati nich, dipuji wanita secantik kamu. Kalo memang kamu kepingin tampil di mediaqu, tahu dong syarat utamanya. Harus tampil sensual, kalo perlu tanpa busana he.. he.. he.., kataqu dgn Mega memancing.

Tetapi dijamin jadi gadis sampul kan? Kalo dijamin aqu mau, yg penting yg miskin yakan (maksudnya tanpa busana) tolong untuk Mas saja, jangan dimuat di media massa apalagi internet, jawab Mega.

Sesudah sepakat, akhirnya aqu janjian pemotretan dgn Mega di salah satu hotel di bilangan jalan Pramuka, Jakarta Timur. Pada hari Rabu yg sudah disepakati, Mega datang bersama 3 rekannya yg tak kalah cantik. Namanya Maya dan Ayu (bukan nama sebenarnya). Pemotretan dimulai di kolam renang tentunya, sembari ngetes kebenaran omongan Mega. Benar saja, Mega langsung mengenakan busana renang yg Mega dgn warna cerah. Membuat Mega terlihat semakin cantik saja.

Gimana Mas, okey nggak?, tanya Mega sekeluarnya dari ruang ganti.

Tubuhmu benarbenar oke. Aqu nggak nygka, wanita secantik kamu punya nyali besar!, pujiku.

Demi karier dan masa depanku, resiko apapun aqu hadapi Mas!, tantang model yg memiliki ukuran bra 36B ini.

Loh, kok nekad amat. Emang keluarga dan pacarmu mendukung?, aqu mencoba mengorek lebih dalam.

Apapun yg aqu tempuh, mereka mendukung. Kerana mereka memang membutuhkan uluran tanganku. Sehingga mereka tak bisa protes atas perbuatanku, jawabnya dgn wajah menunduk.

Mega, aqu bisa bantu kamu. Tetapi resikonya sangat berat, kerana kamu mesti korban harga diri dan perasaan, kataqu.

Nggak apaapa Mas, yg penting Mas bisa mengorbitkanku menjadi model dan pemain sinetron famous, jawab Mega sungguhsungguh.

Oke, sekarang kita mulai sesi pemotretan untuk sampul mediaqu dulu di kolam renang ini. Sesudah itu, kita sesi pemotretan di room, gimana?, kataqu.

Oke!

kemudian pemotretan berlangsung sampai pukul 05.30 dan menghabiskan 1 memory fuldengan berbagai gaya yg sangat menantang. Matahari mulai menghilang dari peredarannya, pemotretan di kolam renang aqu akhiri dan dilanjutkan di kamar. Sesudah beristirahat dan makan malam, Mega menawariku untuk sesi pemotretan lagi.

Mas, foto lagi yuk!

Sip!

Pakai pakaian apa nich?, tanya Mega.

Ngapain pakai pakaian, tadi kan udah lima kostum. Bosan ah.., ujarku menggoda.

Godaanku disambut serius oleh Mega. Mega dgn secepat kilat melucuti busana G string yg dari tadi menempel. Aqu terperangah melihat kemolekan tubuh Mega yg memang dahsyat, hampir saja kameraqu terjatuh hanya kerana memelototi tubuh putih mulus di hadapanku.

Loh, kok bengong, ayo foto lagi apa nggak!, ujar Mega membuyarkan fantasiku.

Oo, ya.. ya!, jawabku tergagap.

Pemotretan di room makin seru saja, kerana Mega adalah tipe model yg menuruti semua perintahku. Sehingga tanpa terasa 3 giga memory sudah berlalu. Di saat aqu mengarahkan gaya tidur Mega, secara tak sengaja tangan Mega menyentuh senjata pamungkasku yg dari tadi sudah mengacung seperti anggota DPR yg melaqukan interupsi.

Loh, apaan nih Mas! Kok keras amat?, tanya Mega sembari memegang kemaluanku yg kencang sekali. Aqupun blingsatan mendapat reaksi sensitif dari Mega.

Iya nich. Aqu juga nggak konsen motretnya, habisnya kamu uh banget. Baru kali ini aqu melihat tubuh bagus seperti ini, rayuku.

Ah, yg bener! Aqu yakin Mas sering melihat tubuh lebih Mega daripada tubuhku, kalo Mas Bilang tubuhku uuuhhh, aqu yakin Mas menghinaqu, katanya merajuk.

Aqu kan mesti motret dulu, kataqu sembari menelan ludah.

Buktinya Mas dari tadi, diem aja. Nyentuh tubuhku aja nggak, kalo memang tubuhku Mega, dari tadi Mas kan udah menyerangku, kata Mega nakal.

Tanpa dikomando lagi, aqu menyerang Mega dgn ganas. Mega pun memberikan perlawanan lebih ganas. Mega langsung mencopoti celana dan pakaianku.

Mas, kalo memang kepingin ngomong aja. Jangan ditahan, jadinya nggak baik Mas. Kayak gini, air maninya meleleh di celana, kan cayg, kata Mega sembari melahap senjataqu dgn lahapnya.

Kerana aqu sudah sange dari siang, maka air mani panasku dgn cepat muncrat dgn kencangnya. Tanpa bisa menghindar, air maniku pun ditelan Mega.

Aduuh, Mas! Kok aqu nelan air mani Mas sih, tapi asinasin enak gitu, katanya manja.

Kemudian aqu lunglai tak berdaya. Dgn sabar Mega menyeka seluruh daerah senjata pamungkasku. Seusai menyeka, Mega mengocokngocok senjataqu dgn nafsunya.

Horee.. Mas Jhoy kecil bangun.., sambut Mega sembari menjilati ujung senjataqu.

Ohh.. Kamu kok pinter say.., ujarku dgn suara parau kerana gairah seksku membara lagi.

Sedotan Mega semakin mantap dan lahap, fantasiku kian melayg. Tanganku kemudian menyambar gunung kembar yg dari tadi belum sempat kuremasremas. Begitu gunung kembarnya kuremas, Mega langsung terpancing.

Mas, ciumi gunungku dong, pinta Mega manja.

Kemudian aqu melahap dua gunung yg sangat ranum dan menantangku untuk meremasremasnya.

Aakk, Mas! Aqu nggak tahan nich

Say, posisi 69 ya!, pintaqu.

Aqu langsung menindih tubuh Mega sehingga membentuk 69, aqu tanpa diminta langsung menciumi lubang nikmat yg akan membawaqu ke sorga itu.

Mas, kok uennak gini sich. Aqu nggak tahan nich, mau.. kel.. aahh.. nah.. kan keluar, ujar Mega.

Kemudian aqu membalik tubuh, sehingga kita saling berhadapan. Mega langsung tersenyum dan langsung menyambar bibirku, kita pun kemudian berciuman dgn hangat.

Mas, aqu kepengin disuntik sama senjata Mas, kayak apa sih rasanya, kata Mega menggodaqu.

Senjataqu, kuarahkan ke gua yg dari tadi menunggu disodok, biar air maniku keluar kian deras.

Akk..!! teriak Mega sembari mengigigit bibirnya.

Sodokanku pelanpelan kutekan semakin dalam hingga membuat mulutnya menganga dan memainkan lidahnya. Kemudian aqu menyambar lidah Mega, dan goygan demi goygan terus kutingkatkan.

Mas, genjot yg keras lagi dong, ak.. ku mau kel.. uar lagi.

Genjotan aqu tingkatkan hingga membuat Mega sampai ke puncak kenikmatan.

Aduuh.. Akk, Mas! Aqu keluar lagi.., Mega memang klimaks untuk kedua kalinya, sementara senjataqu masing mengacung.

Lho, Mas belum keluar ya?

Emang kamu nggak merasakannya Say?

Habisnya, aqu enak banget. Jadi nggak mikirin Mas Jhoy

Tanpa diminta, Mega langsung naik dgn posisi duduk dan mengarahkan lubang guanya ke senjata pamungkasku. Goygan Mega kian liar, sewaktu ia berada di atas perutku. Ini membuat rasa nikmatku kian memuncak dan..

Ya.. Yaa.. Keluar lagi deh kata Mega.

Mendapat reaksi klimaks Mega, membuatku terpancing dan membalikan tubuh Mega sehingga posisinya di bawah. Dgn cepat aqu memasukkan senjataqu yg sudah memuntahkan air mani.

Mas terus, terus.. Terus Mas.. Yg keras..

Mendapat support dari Mega membuat sodokan kian kutingkatkan.

Say, ak.. ku keluar, kataqu dgn Mega tak karuan.

Aqu juga Mas.. Bareng ya..

Selesai genjotgenjotan, aqu dan Mega tidur terlelap hingga jam 6 pagi. Mega tersenyum melihatku bangun.

Pagi Mas..Esexeseks

Pagi, kok kamu bangun pagi amat?

Iya, kebiasaanku bangun subuh, jawab Mega sembari menyedot rokok putih dalamdalam.

Mas, boleh nggak aqu mohon satu permintaan, sebelum kita pisah hari ini?, kata Mega sembari tersenyum nakal.

Boleh! Paling kamu minta ongkos pulang kan?, Kataqu enteng.

Buk.. Bukan itu!

Lalu minta apa, kalo bukan minta uang?

Minta kemaluanmu lagi, puasin aqu lagi donk..

Gimana yach.., godaqu.

Gimana apanya? kata Mega lagilagi dgn Mega manja.

Maksudku, gimana memulainya ha.. ha.. ha.., kataqu sembari melirik.

Mega langsung mengejarku dan kita pun kejarkejaran seperti anak kecil rebutan mainan. Aqu melompat ke tempat tidur dan Mega terus mengejarku.

Mas nakal deh

Kitapun kemudian berpagutan dan berciuman dgn saling serang. Tanganku langsung meremasremas gunung kembarnya. Hal itu membuat Mega semakin ketagihan dan tangan Mega memegang tangan kananku dan menuntunnya untuk mengorek gua selarongnya yg sudah kebanjiran air mani. Jemari tanganku langsung kuarahkan ke gua tersebut hingga..

Akk, nikmat Mas. Teruskan Mas, terus ach.. ach aqu keluar.. Mas!, kicau Mega.

Mas, tuntaskan yuk

Okelah, kataqu.

Senjataqu sebenarnya belum keras betul, sehingga aqu malasmalasan untuk memasukannya ke gua Mega. Bleezz..

Mas, aqu kepingin kenikmatan ini dari Mas Jhoy terus. Mau nggak?

Syapa takut jawabku sembari terus memompa Mega.

Mega menggoygkan pantatnya dgn lincahnya hingga membuatku tak tahan..

Say.. aahh.. aqu mau.. keluar.. nich..

Aqu juga Mas.., aahh..

Akhirnya kita berdua sampai ke puncak kenikmatan pamungkas. Jam sudah menujukan jam 12.00, artinya kita harus check out.

Mas, kalo tabloid yg memuat fotoku sudah keluar tolong kabarin ya, entar aqu kasih hadiah deh, pintanya dgn senyum menawan.

Dan seminggu kemudian foto Mega muncul di tabloidku.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts