cerita dewasa laura genit hobby ML dan pesta seks

 

Gadis itu duduk diatas kursi dengan
balutan selimut tebalnya. Dengan Keringat dingin yang membasahi tubuh mungil
dan putih itu . Kepalanya mendongak-dongak menahan ilusinya ketika sebatang
dildo menggelitik di liang vaginanya. Buah dada yang berukuran 36 lengkap
dengan putingnya yang kenyal yang nampak membengkak dan menggairahkan. Lendir
kawinnya yang sudah menggenang berceceran di sprei kasur . Tepat diatas lendir
itu Vagina Laura yang besar berbulu tipis merekah disodok batang dildo
berukuran L.
“Uachhhh..hufffffftttt…”
“Orgasme telah diraihnya”
Laura terlentang lemas. Batang dildo itu
masih menancap di pussy-nya. Enggan rupanya Laura mencabut batang dildo
tersebut. Matanya terpejam, nafasnya masih terengah-engah. Tiba-tiba dering
telpon yang berdering kencang mengganggunya.
“Kring…Kring.. kring..”
“Hallo..” Laura menerima telpon
sambil menjilati ujung dildo yang yang tadi bersarang di pussy nya.
” Hujan-hujan gini enaknya ngapain
yau Laura,?” tanya suara di seberang.
“Dikelonin kamu deh Enaknya ,”
jawab Laura sekenanya.
“Upzzzz, kalau gitu, kamu aku undang
deh sekarang ke Star Pub, kita tunggu ya!!! Jangan lupa be a sexy girl,
okey?”
Laura segera meletakkan gagang telepon di
induknya.
Laura masuk ke dalam café kecil itu. Pintu
masuk café nampak tertulis “CLOSE”, tapi tidak bagi anggota pub.
Suasana di café sepi, dan remang. Laura mendengar gemuruh tawa di lantai atas.
Laura segera menuju ruang atas. Begitu Laura masuk beberapa anggota lain segera
menyambutnya.
“Hay Laura,” sapa Sidney yang hanya
memakai CD transparan sedangkan susunya yang sekal bergelantungan dengan bebas.
“Hai, makin motok saja susumu,”
balas Laura sambil meremas susu kiri Sidney.
“Saya baru main sama Leo,” ujar
Sidney menunjuk pria tegap telanjang yang duduk jongkok di sudut ruangan.
Pistolnya mengayun-ayun tegang sejak tadi.
“Hay Laura, kita udah nunggu kamu
dari tadi loh,” sapa Sari yang memakai CD merah dan BH hitam, kontras
tapi seksi banget. filmbokepjepang.sex Kemudian mereka saling berciuman beberapa menit.
Sembari berciuman, tangan Laura sudah nakal menyusup ke CD Sari.
“Kamu baru aja cukur ya?” tanya
Laur ketika jemarinya merasakan bulu-bulu vagina Sari.
Sari tersenyum malu.
“Nggak pa-pa lagi, rasanya malah
geli-geli nikmat. Hi.. hi..,” Sari tertawa cekikikan lalu berlalu.
Mata Laura memedar berbinar-binar ke
seluruh ruangan. Ada dua belas orang di ruangan itu. Kesemuanya saling bersaing
memperlihatkan keseksian tubuhnya. Wita memakai bikini putih tipis sehingga
puting susunya nampak menyembul menggoda. Lia cantik banget malam itu, rambut
panjangnya meriap-riap seksi. Apalagi Lia memakai CD putih berenda dan BH putih
yang kelihatan puting susunya karena dilubangi pada bagian putingnya, Luisa
bener-bener pingin melumat susunya. Maka Laura pun segera mendekati Lia
“Lia, kamu cantik sekali malam
ini.” Sapa Laura sambil mempermainkan puting susu Lia yang sengaja
disembulkan itu.
“Inikan maksud kamu? Kalau kamu mau,
isep aja.” Bagai gayung tersambut.
“Ntar kamu main sama aku yah?” vidio bokep
Lia mengangguk lalu pergi menghampiri Si
ganteng Riko yang pakai CD pink, sejak tadi pistolnya tegang terus melihat
pemandangan yang merangsang itu.
Jude (tokoh: Jude, Guru Privatku) memakai
BH yang ketat banget hingga susu “Pamela Anderson” nya bagai berebut
ingin keluar kain tipis itu, sedang pussynya dibiarkan saja dipelototin sama
Tino yang sejak tadi penny nya pingin menerobos jaring tipisnya.
Ayu yang pakai daster pendek transparan
tanpa CD dan BH memamerkan pahanya di atas meja. Hanya orang nggak waras saja
yang nggak berminat sama paha mulusnya. Cindylah yang paling sexy, doski hanya
mengenakan stocking hitam sebatas paha dan duduk dengan santainya sambil
memamerkan pussynya yang berambut tipis. Pengen banget Luisa melumat klitoris
mungil Cindy.
Laura sendiri memakai CD tipis bertali dan
BH bertali yang hanya menutup nipplesnya saja. Sedang Mbak Sarah sang ketua
party yang dengn  polosnya  sedang sibuk menjilati dildo barunya.
Begitu melihat Laura datang Mbak Sarahpun segera menepuk tangannya bertanda
party akan segera dimulai. Semuanya segera berkumpul di tengah ruangan.
“Jadi, gimana nih? Siapa yang pengin
main duluan?” ujar Mbak Sarah membuka acara.
“Saya!” Ayu menunjuk jari.
“Kebetulan Ayu, udah lama kita nggak
liat lagi tarian pecut asmaramu itu.” Sambut si Ricko.
“Okey, Cyiiin, nyalakan
tapenya!” kata Ayu.
Cindy segera menyalakan tape recorder
kecil. Lalu terdengar suara music yang memancarkan suasana erotik bagi siapa
saja yang mendengarnya. Ayu segera berdiri di tengah lalu menari mengikuti
suara tape recorder. filmbokepjepang.sex Tarian gemulai itu semakin memancing hasrat, Ayu memang
bekas penari latar yang piawai. Luisa yang sudah sejak tadi menahan birahinya
tanpa sadar meremas-remas susunya sendiri. Apalagi kemudian Ayu meminta Ricko
melucuti onderdil nya. Maka seperti diberi aba-aba yang lain segera melucuti
pakaian milik pasangan yang dipilihnya.
Dengan segera Ricko mendorong Ayu untuk
berbaring lalu Ricko segera melumat bibir kenyal Ayu penuh nafsu sedang
tangannya meremas-remas penisnya sendiri. Jude yang sudah terbakar segera ikut
melumat susu kiri Ayu disusul oleh Cindy yang kebagian susu kanannya. Luisa
sendiri segera menyusup ke selakangan Ayu yang terbuka. Lalu dengan semangat
Laura memainkan vagina Ayu. Dijilatinya vagina Ayu yang sudah penuh dengan
lelehan lendir kawinnya. Lalu diobok-oboknya liang vagina Ayu dengan jari-jari
liarnya.
“Uchhhh…Aaghh..Uchhh,”
mengerangnya Ayu dan Laura bersamaan karena saat itu Ricko sudah menyodokkan
pistolnya ke vagin Laura dari belakang.
Laura yang berposisi menungging membuat
Ricko semakin mudah menancapkan senjata pamungkasnya. Sedang posisi Ricko
sebelumnya sudah digantikan oleh Mbak Sarah yang menyekokkan nipplesnya ke
mulut mungil Ayu.
Di sudut lain, Tino yang setengah
menungging sedang mengerang-erang keenakan ketika diserbu dari dua arah. Sidney
yang mengganyang pistolnya dari depan dan Leo yang menyodomi pantatnya.
Sedangkan di sisi lain Lia, Wita dan Sari bergumul sendiri. Lia dan Wita saling
memagut susu lawan mainnya sedang Sari menyerang pussy Lia yang posisinya
terlentang. Beberapa kali dildo masuk keluar pussy Lia dengan mudah lalu
bergoyang-goyang membuat Lia bergelinjangan keenakan. “Agh.. enak.. terus
Sar..,” erang Lia.
Ricko masih memainkan pistolnya di pussy
Luisa. Pantat Luisa bergoyang-goyang naik turun mengikuti gerakan penis Ricko.
Berulang kali Luisa mencapai puncak asmaranya, berulang kali pula mani Ricko
muncrat ke liang vaginanya. Tapi mereka masih ingin mengulangi dan
mengulanginya lagi.
“Rick.. Rickoo… aku mau keluar lagi
Rick.. ughhhhh.. eghhhh..,” rintih Laura.
“Kita keluarin sama-sama yah
beibbb…”
Tak lama kemudian Ricko semakin memperkuat
tekanan batang penisnya keliang vagina Laura, tidak lama setelah itu
menyemburlah air mani Ricko ke dalam vagina Laura bersamaan dengan keluarnya
cairan kawin Laura.
“eghhhhhh…eghhhh..eghhh… ”
jerit Ricko dan Laura bersamaan.
Tergeletak lemas Laur di atas karpet.
Wajahnya sudah nampak kepayahan, tapi birahinya belum terpuaskan. Ricko sudah
meninggalkannya untuk mencari petualangan lain. Mata Laura memandang sayu
kepada Lia yang berdiri di atasnya. Susu Lia yang sudah sangat bengkak membuat
Laura ingin sekali mengunyah nipplesnya yang tegang kecoklat-coklatan.
Pussy Lia yang berbulu agak lebat nampak
mengkilap basah oleh lendir kawinnya. Lia tahu betul kalau Laura
menginginkannya. Dia segera merunduk dan menyerahkan susunya untuk dilumat oleh
Laura. Laura melumat susu dan bibir Lia secara bergantian. Tangannya pun
agresif menyusuri lorong goa vagina Lia, memelintir klitoris Lia berkali-kali.
Lalu masuk dalam dan semakin dalam membuat Lia makin terlena.
“uhhhh…ahhh…uhhh… enak banget..
Lau..,” rintih Lia kepada laura.
Laura mendesis-desis, nafasnya menghembus
di bukit montok Lia membuat Lia semakin terbakar. Tapi Laura juga kembali
terbakar ketika Sari datang dan menghisap puting susu Laura. Lia juga berebut
mencaplok susu kanan Laura. Merem melek Laura manahan semua rasa syur yang
tercipta. Semakin syur ketika Leo menjejalkan penisnya yang besar dan tegang
banget ke mulutnya.
“Ayo Isep sayang.. ayo
cepetan…”
Laura menghisap penis Tino.
Menggigit-gigit nakal membuat Tino melenguh-lenguh keasyikan. Tino menekan
pistolnya dan maninya muncrat ke dalam mulut Luisa. Luisa menelan lendir itu
hingga tandas. Segala keindahan terasa ketika entah lidah siapa lagi yang
menggerayangi pussy Luisa. Hingga ia merasa tubuhnya dijunjung ke atas dan..,
“Augh..”
Sebatang daging tegang kembali bersarang
di pussy Luisa. Kembali dialaminya orgasme yang dialaminya bersamaan dengan si
pemilik pistol.
“Ehg.. kau hebat banget Luisa, hebat!
Makasih ya..”
Itu suara Leo.
“Anjritttttt! Mau nyodok nggak
bilang-bilang!” umpat Laura dalam hati.
Lalu semua yang tadi ngerjain Laura pergi
ngerjain yang lain. Laura tidak lagi memperhatikan orang-orang disekelilingnya.
Rasa capeknya telah membawanya terlelap. Dua jam pun berlalu, suasana hening.
Party itu sudah selesai, pemain-pemainnya sudah terlelap tidur.
Laura yang terbangun paling awal.
Dipandangi sekelilingnya dengan senyum simpul. Semua dalam keadaan telanjang
bulat, termasuk dirinya. Berbagai CD dan BH berserakan berserakan dimana-mana
Pantat Sari merah bengkak begitu juga puting susu Ayu. Laura tersenyum sendiri
melihat ujung susu si bule Jude yang masih dikenyot Ricko.
Pantat Sidney juga memerah, mungkin karena
di kerjain sama temen-temen yang lain. Dalam party itu tidak hanya cowok saja
yang disodomi, cewek juga bisa disodomi. Yang paling suka menyodomi cewek, ya..
si Tino itu. Laura berpaling kepada Mbak Sarah. Wajah Mbak Sarah penuh dengan
mani dan lendir vagina yang mulai mengering. Ruangan itu menebarkan aroma mani
dan lendir vagina yang khas.
Pandang mata Laura tertuju pada Cindy. Gadis
itu masih terlelap. Kadangkala mengigau sambil senyum-senyum sendiri. Wajah
gadis itu cantik. Tubuhnya kecil tapi susunya montok bener. Vaginanya polos
tanpa bulu, warnanya putih kemerahan seperti pipi gadis yang sedang malu.
Klitorisnya mungil menyembul. Gairah Laura kembali bangkit. Laura berjongkok di
depan Cindy kemudian memainkan jemarinya di atas vagina yang merekah itu.
Dengan penuh nafsu segera dilumatnya
klistoris yang sejak awal tadi membuatnya ngiler itu. Cindy menggeliat-geliat,
tapi Luisa tak perduli. Bibir Luisa melumat gundukan vagina Cindy sedang kedua
tangannya menggapai meremas-remas daging kenyal nan montok di dada Cindy.
Antara sadar dan tidak Cindy menjamak-jaMbak rambut Luisa dan menjepit
kepalanya dengan kedua pahanya.
“Ach.. uch.. ach.. uch..,” suara
Cindy mendesis lirih.
Nafas keduanya kembali memburu. Laura
menumpahkan segala birahi yang tersisa di kepalanya. Seakan-akan Cindy itu
hanya miliknya sendiri. Cindy dipaksa untuk bangun dari lelapnya. Matanya
memicing merasakan surga yang kembali datang untuknya. Tapi Cindy sudah tak
punya daya untuk membalas. Ia pasrah saja ketika Laura menjejalkan sebatang
dildo masuk ke dalam liang vaginanya. CERITA DEWASA TERBARU
“Slupppppp….”
Tanpa banyak perlawanan pistol mainan
itupun amblas ke dalam liang kenikmatan Cindy. Cindi sempat terpekik beberapa
kali, tapi lemah, rupanya dia sudah tak punya daya kecuali menikmati permainan
Laura.
Laura menarik si dildo maju mundur
beberapa kali. Pantat Cindy bergoyang mengikuti iramanya. Makin lama dildo itu
bergerak makin cepat.
“Sluup.. sluup..”
Suaranya menyibak lendir-lendir kental
yang keluar dari vagina Cindy. Mata Laura berbinar memandangi vagina
bermandikan lendir itu. Dihisapnya si lendir dari vagina Cindy hingga tandas.
“Uachhhhhhh, puasnya..,” kata
Laura dalam hati. Dikecupnya kening Cindy yang tak sadarkan diri karena
lelahnya. Kemudian Laurapun segera pergi dari tempat itu dengan senyum liar dan
kepuasanya.

Related posts