Cerita Dewasa-Kisah Ngentot Pria Perkasa Dengan Ibunya

Cerita Dewasa-Kisah Ngentot Pria Perkasa Dengan Ibunya | Ibu Beni duduk dengan perlahan nyaris tak menimbulkan suara di tepi tempat tidur, Beni masih belum sadar, asik menonton. Untung saja ia tak menonton sambil mengocok kont01nya. Anna melirik layar, nampak pemain film wanita yang bertetek besar sedang merem melek disodok lawan mainnya. Sangat panas adegannya. Lama juga ia menonton. Sedikit banyak membuat gairahnya bangkit. Ia merasakan m3meknya agak basah. Tak lama Beni agak menggerakkan duduknya, biasa ganti posisi, nggak nyaman dengan celana yang sesak, saat kepalanya agak menoleh…..astaga…mama Anna…gawat deh….tengsin. Mamanya hanya melihat Beni dengan wajah datar, tanpa komentar. Beni segera melepas earphonenya, segera dengan panik mengklik tanda x untuk menutup player. Lalu dengan muka menyesal ia segera bicara…

Cerita Dewasa-Kisah Ngentot Pria Perkasa Dengan Ibunya | ”Ma…a…anu maaf….aduh….pokoknya maafin Beni ma, Beni bisa jelasin…”
”Jelasin apa Ben..? kamu itu ngapain nonton film kayak begitu…?”
”A…anu ma, namanya juga anak lelaki…ingin tahu…”
”Oh gitu…ingin tahu, terus kalau sudah tahu…ingin apa lagi…? Ingin ngerasain…?”
”Ya…ng…nggak lah ma.”

Anna diam sejenak, nampak berpikir sedang bergelut dengan pertentangannya.

”Ben…kamu malam minggu gini memangnya nggak ada kerjaan lain apa, selain nonton gituan…”
”Ya…ada sih ma, Cuma sekarang lagi malas main game atau internet…”
”Ah…internet ya. Mama juga lupa, mau buka situs jorok…? situs yang isinya wanita usia 30an lebih, yang teteknya besar, terus juga baca cerita jorok yang isinya obsesi terhadap mamanya, ibunya, tantenya, begitu kan…?”
”Lho…lho kok…”

Cerita Dewasa-Kisah Ngentot Pria Perkasa Dengan Ibunya | Beni seperti kucing kebakaran jenggot, kok mama Anna bisa nembak dia secara tepat. Belum heran keterkejutannya mamanya mulai berbicara lagi, lebih mengejutkannya…”

”Ben…yang jujur ya…kamu sering mengkhayalkan mama kan…?”
”Eng…eh…duh…i…iya.”
”Nah…daripada kamu berkhayal, sekarang kamu wujudkan deh.”
”HAH…?A..apaan ma…?”
”Iya…kamu nggak mau mewujudkan khayalanmu ? Kalau mau, ayo, mama kasih kesempatan.”

Masih heran juga tak percaya Beni dengan ragu – ragu mendekat, tak menyangkalah dia, Beni sendiri sebenarnya sudah siap kalau mama Anna memakinya saat ketahuan nonton film tadi, tapi kok malah jadi begini. Ia mendekat Anna yang sedang duduk…

”Kamu pasti sering membayangkan ini kan…?” Anna menunjuk teteknya. Beni hanya diam.
”Mama tahu kok, film yang kamu tonton juga sama, wanitanya bertetek besar. Lho kok diam, kamu nggak mau merasakannya…?”

Cerita Dewasa-Kisah Ngentot Pria Perkasa Dengan Ibunya | Beni diam saja, Anna memegang tangan Beni, mengarahkannya ke teteknya. Tangan Beni agak gemetar saat menyentuhnya. Jauh…jauh lebih besar daripada tetek si Astri. Awalnya Beni hanya memegang dan meremas dengan takut – takut, namun saat dilihatnya Anna hanya diam saja, percaya dirinya mulai timbul, remasannya makin kuat dan lebih berani. Anna mulai memejamkan matanya seekali, mulai merasakan rasa nikmat mengaliri tubuhnya. Kini Beni bahkan sudah berani menggunakan kedua tangannya. Terasa pentil mamanya yang besar dibalik dasternya itu. Kont01nya….. Seingat Beni belum pernah sekeras ini

Lagi asik meremas, mama Anna menyuruhnya berhenti dan menyuruh beni membuka bajunya…semuanya kata mama Anna. Beni menurut saja. Saat ia sudah telanjang mata Anna menatap kont01 Beni dengan kagum….sedikit lebih panjang dari Dedi, tapi tak gemuk. Nah Beni sudah membuka bajunya, biar adil maka Anna segera berdiri, sementara Beni duduk di tepi tempat tidur. Anna mulai menarik dasternya, CD hitamnya terlihat oleh Beni, perutnya dan tetek besar yang menggelantung indah itu, yang pentilnya mengacung sempurna….lalu saat mamanya mengangkat tangan membuka dasternya, Beni melihat rimbunan bulu keteknya yang lebat…astaga….Beni terangsang sekali. Astri tak mempunyai bulu ketek, namun saat ia melihat bulu ketek Anna, sungguh nafsu Beni naik sampai ke ubun – ubun….gila. Kini Anna hanya memakai CD Hitamnya.

Dan terlalu indah rasanya untuk Beni bayangkan….mama Anna mendekat ke arahnya yang sedang duduk di tepi ranjang, mamanya berjongkok di hadapannya, tangannya….oh tangan halus mama Anna mulai menggenggam kont01nya….membelainya dengan enak, memainkan bijinya, mengocoknya perlahan….lalu…astaga lidahnya mulai menjilati kepala kont01nya…….ya ampun…kalau ini mimpi, tolong jangan biarkan aku bangun….tapi ini bukan mimpi. Beni merasakan lidah mamanya mulai menjelajahi batang kont01nya memberikan sensasi kenikmatan pada titik – titik sensitifnya, dan mulut seksi itu mulai menelan kont01nya, mengulum dan menghisapnya….emutannya sangat kuat dan menggairahkan. Beni mendesah lemah….Anna mendongak sesaat matanya bertemu mata Beni….Beni makin bergairah. Benar – benar lewat si Astri pikir Beni mengomentari hisapan maut milik mamanya. Apalagi saat bijinya dihisap dan diemut….oh….sensasinya terasa sampai ke sendi…gilaaaa…Beni merem melek.

Oh apa lagi ini….mama Anna nampak makin mendekat, kont01 Beni diletakkan di antara teteknya, sementara kedua tangannya mengepit dan ditangkupkan di pinggiran teteknya, membuat kont01 Beni terjepit dengan manisnya di belahan tetek besarnya. Beni sangat antusias, dia sering melihat adegan ini di film bokep, sayangnya tetek Astri tak memungkinkan untuk mencoba cara ini. Saking antusiasnya Beni dengan lugunya berucap…

”Ma…tahu juga gaya ini ya…”
”Beni..Beni…, waktu kamu belum bisa jalan saja mama sudah kenal dan ngerti ngewek. Ya pahamlah kalau cuma gaya begini…”

Mau nggak mau Beni nyengir juga menyadari keluguannya. Mamanya juga nyengir. Mama Anna mulai menggoyangkan tetek besarnya itu, mendepetkannya makin menjepit kont01 Beni, saat tetek yang sebelah goyang ke atas, yang sebaliknya ke bawah, begitu terus bergantian, makin lama makin cepat….Aaahhh…Beni mendesah, gila enak banget kont01nya….dijepit tetek yang besar…tiada tara. Makin cepat saja Anna memainkannya, ketika ia melihat anaknya mendesah keenakkan. Beni sampai kelojotan, mati – matian menahan diri….

Akhirnya Anna menyudahi acaranya memainkan kont01 Beni. Ia berdiri, naik ke tempat tidur Beni, berbaring. Beni segera mendekat dan dengan tak sabaran mulai menyerbu teteknya….tangan remaja itu dengan ganas meremasi dengan kuat tetek besar milik mamanya yang sudah lama ia bayangkan. Keras dan kenyal. Mulutnya mulai menghisapi pentilnya yang mengacung itu, dijilati, digoyang – goyang dengan lidahnya, bergantian kiri dan kanan. Beni lalu mengangkat tangan Anna,, penasaran…ia mulai menciumi keteknya yang hitam itu, aromanya sungguh harum dan memberikan sensasi sensual, dengan rakus ia mulai menciumi, menjilatinya…Anna menggelinjang kegelian.

Lalu pada akhirnya Beni menurunkan tubuhnya, menatap selangkangan Anna. CD Hitamnya masih ia kenakan. Nampak tebal mengundang. Sedikit menampakkan jembut yang menyembul di pinggirannya. Jari Beni mulai menggosok CD itu, perlahan lalu mulai cepat. Anna mulai merasakan nikmat, m3meknya mulai basah. filmbokepjepang.net Beni menarik pinggiran Cdnya yang menutupi m3meknya, seperti menyempitkannya, lalu menariknya ke atas, membuat CDnya terjepit di antara belahan m3meknya yang kini terlihat jelas. Beni memandangi pinggiran dan permukaan belahan m3mek mamanya yang ditumbuhi jembut itu. Segera Beni menurunkan CD hitam itu, ingin melihat lebih jelas. Terpesona memandang m3mek tebal itu. Di atasnya dengan jembut hitam yang lebat, belahan m3meknya sudah agak mekar, sedikit memperlihatkan isinya yang kemerahan

Beni menunduk mendekatkan kepalanya….awalnya Anna merasa risih, dia memang mau melakukannya, maksudnya langsung saja, kalau Beni harus memainkan m3meknya dia masih sungkan…tapi sudahlah…go ahead, toh aku juga tadi mainin kont01 anak ini. Beni mulai mendekatkan mulutnya…aroma enak memenuhi rongga hidungnya.Mulutnya dengan lembut mulai menciumi jembut mamanya. Sesekali menjilatnya, agak basah jembut Anna kini. Lalu ia mulai menyapukan bibirnya naik turun pada belahan m3mek Anna. Enak sekali…diciuminya dan dijilatinya seluruh permukaan m3mek itu, akhirnya fokus ke daging sebesar kacang yang menonjol itu, lidahnya mulai menjilati dengan ganas, memainkannya dengan semangat it1l tersebut….setelah agak lama jarinya disodokkan ke lobang m3mek mamanya. Lama ia bermain di bawah sana…Oh..No…Desis Anna….gila…Beni….

”Awwww….Bennnnn….”
”Pinteeerr….kammuuuu…..Aiiihhhh……”
”Ogghhhhh…..Yessssss……….”

Anna mengejang…orgasme yang sudah agak lama ia jarang dapatkan. Beni segera menghetikan kegiatannya, menaiki tubuhnya, menindih tubuh Anna, bersiap menyodoknya…

”Ben…kamu bandel juga ya….cara kamu….sudah pernah begituan ya…nakal kamu…”
”Iya…sama teman ma…itu juga pakai kondom…”

Ya…setelah sekarang dia dan mamanya sama – sama bugil, buat apa lagi Beni sungkan atau berbohong..? Tak ada gunanya kan. Beni mulai bersiap, tapi Anna kembali berkata…sedikit ironi…

”Yang…nanti keluarin di dalam saja…toh tak bakalan jadi.”

Beni agak sedih jadinya, tapi hanya sesaat, Beni mulai menurunkan pantatnya….blesss…mantap. Beni diam sebentar…enak. jadi begini rasanya kalau tak pakai kondom…nyamannya pikir Beni.Anna menatap beni yang lagi bengong sebentar menikmati moment emasnya, tak sabaran jadinya, segera menggoyangkan pantatnya…Beni tersadar, mulai bergerak memompakan kont01nya…keluar masuk dengan konstant dalam m3mek mamanya yang terasa masih sempit dan hangat itu. Setiap gerakannya terasa nikmat, kont01nya seakan dibelai oleh cairan yang lembut dan sejuk.

Sementara tetap memompakan kont01nya, mata Beni memandang pada tetek besar mamanya yang selalu membuatnya terangsang itu, tetek itu nampak bergoyang, Beni memepercepat sodokannya, tetek itu bergoyang makin cepat. Nafsuin bangeeet, Beni segera menciumi tetek Anna dengan ganasnya. Sampai kegelian jadinya mamanya, mana hisapan Beni sangat kuat pada pentilnya, Anna mendesah erotis sekali. M3meknya mulai terbiasa dan menikmati kont01 anaknya, makin merasakan nikmatnya setiap sodokan kont01nya.

”AAAhhhh….Teruussss…..”
”Oooohh,,,,Ooohh……Yeesssss…”
”Ughh…..tekeeeenn Beeennnn……”

Anna kembali mengejang dengan kuat, Beni merasakan semburan hangat membasahi kont01nya, orgasme milik mama Anna. Dengan sedikit tergesa Beni mempercepat sodokannya, lalu mencabut kont01nya. Ditariknya tangan mamanya.

Anna segera bangkit, Beni membuat posisinya menungging, lalu Blesss…kont01 beni kembali menerobos m3meknya dari belakang. Bunyi pahanya beradu dengan Beni yang sedang menyodoknya terdengar nyaring di kamar in, menambah tinggi birahi. Beni dengan puas menyaksikan kont01nya keluar masuk, sesekali ia meremas bongkahan pantat mamanya yang sangat montok itu. Dia terus menyodok tanpa kenal lelah. Ditundukkan sedikit badannya, tangannya menjulur, meremasi tetek mamanya. Enak banget sambil nyodokin m3mek mamanya yang nungging, tangannya mainin tetek mamanya….makin nafsu saja Beni, ia menyodok makin kuat dan cepat…Anna benar – benar kelojotan…dan kembali mendapatkan orgasme…ampun dashyat juga anak ini……sementara Beni makin menggila saja, kont01nya menyodok sekuat dan sedalam mungkin…plok….plok…ahhh…desahnya…akhirny a ia merasakan….crooot….croootttt…pejunya memancar dengan kuat dan banyak, membasahi m3mek mama Anna. Terdiam dia, badannya menempel pada punggung mamanya yang sedang nungging itu. Setelah diam agak lama ia mencabut kont01nya yang masih keras.

Anna segera bangun, terasa peju yang mengalir di m3meknya. Baru saja ia mau membersihkannya, Beni sudah menariknya lembut, membaringkannya agak miring, dan Beni berbaring di sampingnya, tanpa banyak bicara mengangkat satu kaki Anna, lalu….ya ampun….langsung lagi ? Kont01 Beni kembali menyodok m3meknya, dan Beni mulai mencumbunya, Anna tanpa ragu membalas ciumannya, panas dan bergelora….Tangan anak itu kembali meremasi teteknya…Anna mendesah, tangannya merangkul kepala Beni, memeperlihatkan keteknya yang lagi – lagi segera habis dilumat oleh Beni. Sodokan kont01nya juga makin kuat, bahkan Anna merasakan kont01 Beni makin membesar saja di dalam m3meknya yang sudah sangat basah itu. Gila…bisa jebol lagi nih…..Anna memandang ke arah bawah, menyaksikan kont01 milik naknya yang sedang menerobos keluar masuk m3meknya yang sudah memerah itu…gairahnya jadi terbakar…..Beni benar – benar merasakan betpa nikmatnya m3mek mamanya ini, tak memperdulikan keringat yang mengalir, makin asik memompakan kont01nya, terkadang desahan suara mamanya terdengar, sangat erotis dan merangsang di telinganya. Dan lagi….mamanya mendapatkan orgasme, mamanya memburu bibirnya, menciuminya dengan kuat, membuat beni kehilangan kontrol sesaat. Beni masih saja memompa, saat ia merasakan bijinya dimainkan dan diremas, gilaaaaa….enak banget makin menambah nikmatnya setiap sodokan yang ia lakukan….oooohhh…..akhirnya batas Beni pun tiba, denyutan itu menandakannya….kembali ia mencium bibir mamanya…kali ini dengan hangat dan lembut….crooot…crooot….selesai. Lemas dan bahagia. Daerah selangkangan mereka berdua sudah basah dan lengket, cairan putih seperti busa nampak menempel di sekitar paha mereka. Beni segera mencabut kont01nya.

Anna terkulai lemas….ampun…kalau Beni meladeninya seperti ini, hasratnya akan selalu terpenuhi, kalau memang harus begini jalannya, ya terjadilah. Tapi tetap aku harus menjaga wibawa Dedi di mata Beni…

”Ben, rahasiakan ini dari papamu ya.”
”Iya ma. Ma, Beni nggak tahu alasan mama membuat kita melakukan ini, tapi yang pasti Beni senang dan setelah ini akan terus meminta mama, mana bisa berhenti lagi. Paling berhenti kalau ada papa.”
”Hehehe…nakal kamu, ingat, jangan nonton film kayak gitu terus, juga jangan buka situs jorok.”
”Kayaknya nggak deh…mana sempat lagi ? Kan nyodokin mama terus hehehe”

Dan dasar anak muda masih kuat, Cuma istirahat sebentar sudah nyodok lagi. Anna hanya bisa tersenyum saja. Dia dan si buah hati kini telah memasuki babak baru dalam kehidupan mereka.

Sebulan kemudian suaminya datang, setelah selesai urusan kerja sama bisnisnya. Dedi baru saja masuk. Beni lagi di kamarnya. Anna menyambutnya seperti biasa, dan melihat wajah Anna juga senyumnya yang lepas, tahulah Dedi…dia sudah melakukannya. Dedi tersenyum saja. Itu sudah jalannya, biarlah Anna juga berhak meraih impiannya. Kehidupan terus berjalan, akhirnya Teti hamil, kini sudah bulan ke 5, Dedi bagaikan di awang – awang, makin jarang datang aja ke Anna, tapi Anna tak pernah mengeluh lagi……Dan memang Anna tak butuh mengeluh lagi, buat apa…selalu ada Beni anak kesayangannya, buah hatinya, juga pelepas dahaganya……
TAMAT

Related posts