Cerita Dewasa Janji Kesetiaanku Yang Ternodai

Sebagai pria yang sudah menikah sudah seharusnya aku harus memegang teguh janji suci pernikahan. Tapi siapa sangka akhirnya akupun menghianati istriku, walaupun hal itu awalnya tidak pernah aku inginkan sebelumnya, namaku Herman dengan usia yang sudah memasuki kepala 4 aku menghianati istriku yang sudah hampir dua puluh tahun mendampingiku.

Padahal aku di kenal sebagai laki-laki yang sayang keluarga, anakku sudah dua yang pertama baru menginjak SLTP sedangkan yang satu lagi atau si bungsu baru kelas 4 SD. Kehidupan rumah tangga kami begitu harmonis, malah di lingkunganku keluarga menjadi salah satu tauladan bagi keluarga yang lain. Aku bekerja dikantoran sedangkan istriku menjaga anak-anakku dia seorang ibu rumah tangga biasa.

Walau begitu kami sering melakukan adegan romantis layaknya dalam cerita hot. Meskipun tidak lagi seperti dulu, karena istriku selalu saja menolak dengan alasan capek, dan aku tidak berani memaksanya karena akupun tahu kalau pekerjaan seorang ibu rumah tangga tidak ada habisnya. Apalagi kedua anakku cowok semua yang bisanya cuma berantakin barang-barang yang sudah rapi.

Untung saja istriku begitu baik tidak pernah dia membentak anaknya, kalaupun dia marah dia hanya bisa menghela napas dan tidak bicara sedikitpun. Karena hal itu juga aku jarang sekali bertengkar dengannya, sejak dulu dia tidak pernah menolak ketika aku ajak berbuat adegan seperti dalam cerita selingkuh. Namun mungkin karena faktor usia juga kini dia kurang bergairah melayaniku.

Hingga akhirnya akupun mengenal sosok Ira seorang janda muda yang memiliki warung kopi yang tidak jauh dari tempatku bekerja. Aku sering nongkrong disana dan sudah menjadi kebiasaan bapak-bapak kalau sudah ngopi ada saja yang dijadikan bahan obrolan. Dan kurang lebih mereka lebih memilih Ira si pemiliki warung yang selalu menjadi topik utamanya.

Mulai dari Ira yang cantik, manis bahenol namun susah untuk di dekati apalagi di ajak ngomong masalah pribadi. Dia hanya tersenyum menanggapi pelanggannya sebagai guyonan semata, dan dia selalu menolak jika ada pelanggannya yang mencoba meminta alamat rumahnya “Saya cuma punya warung ini mas.. nggak punya rumah” Selalu dia jawab seperti itu padahal semua tahu kalau Ira pulang setiap malam dengan ikut angkutan ataupun ojek.

Hanya aku saja yang tidak pernah ngobrol dengan candaan pada Ira, padahal hampir setiap hari juga aku ngopi di warungnya. Dan kalau boleh jujur sebenarnya aku juga tertarik pada Ira, dia begitu cantik dan aku begitu suka pada toketnya yang terlihat begitu montok seperti toketnya para pemain dalam adegan cerita hot selingkuh yang sering aku lihat dan ingin sekali rasanya aku remas toket itu.

Hingga pada suatu hari ketika aku baru saja mau pulang sewaktu habis dari rumah teman, aku melihat Ira berdiri di depan tukang ojek. Dia sedang tawar menawar harga rupanya, dan akupun mengeluarkan kepalaku di jendela mobil sambil berkata “Ira..ayo saya antar..” Dia menoleh ke arahku dan tersenyum, aku tahu dia pasti menolak tapi glek.. kini dia menghampiriku lalu masuk kedalam mobil.

Di depan pula tepat disampingku, akupun melajukan mobilku dengan kecepatan sedang bahkan kalau bisa ingin rasanya aku pelankan laju mobilku. filmbokepejepang.net Aku terdiam hingga Ira memulai pembicaraan terlebih dulu “Tumben mas Herman mau ngomong bahkan nawarin buat nganter Ira?” Belum aku jawab dia kembali berkata “BIasanya tidak mau ngomong sama Ira.. dari semua pelanggan cuma mas Herman yang tidak suka sama Ira.. iya toh?” Katanya lembut.

Akupun cepat-cepat menampiknya bahkan akupun memasang jurus merayunya “Eeeh…siapa bilang saya nggak suka.. saya kesana buat liatin kamu terus.. sering kepikiran soalnya..” Ira tertunduk malu, dia tidak dapat menyembunyikan rasa malunya. Dengan sigap aku langsung memegang pahanya dan berkata “Maaf ya dik Ira.. saya cuma becanda..” Kataku sambil mengelus pahanya.

Aku tidak menduga kalau Ira langsung bilang “Jadi cuma becanda padahal Ira dari dulu suka sama mas Herman..” Dia tersenyum dan merebahkan kepalanya padaku, dengan lembut juga iRa mencium pipiku hampir saja aku tidak konsen melajukan mobilku, namun Ira kembali berbisik “Hati-hati lho mas.. kita lanjutin di rumah saja..” Akupun segera melajukan mobilku ke rumahnya.

Sampai disana layaknya orang dewasa yang sudah sange penuh dengan nafsu kami langsung masuk ke dalam kamar Ira. Aku melihat sebuah ranjang klasik dengan hiasan kelambu kamipun bergumul disana, aku begitu begitu gemas melihat toket Ira yang menggoda “Uuuuffffsssss…… aaaaaahhhhhhh….. aaaaaahhhhhh… aaaahhhhh..” Desah lirih Ira yang semakin membangkitkan gairahku.

Kontolkupun siap menerobos memek Ira, dia melebarkan pahanya dan dengan mudahnya aku dapat memasukkan kontolku “OOoouuggggghhh… aaaaaaggghh… ooouuggghh… saaayaaang… aaaaggggghhh… aaaaaaaaaggghh…. “Eranganku semakin panjang karena nikmatnya melakukan adegan cerita hot perselingkuhan bersama dengan Ira, wanita yang selama ini aku pikirkan setiap waktu.

Ira juga tidak tinggal diam dia mengelus-elus pundakku bahkan tubuhnya juga ikut bergoyang “OOooouuuuggggghhhhh…. aaaaaaaggggghhhhh….. aaaaaaggggghhh… aaaaaaggghhh… aaaggghhh… ” Mungkin karena lama juga tidak melakukan adegan seperti dalam cerita hot perselingkuhan ini akhirnya akupun menumpahkan seluruh larva hangatku dalam memek Ira yang sudah basah dari tadi.

Meskipun sudah lemas dengan melakukan adegan seperti itu, kamipun masih bercanda di atas ranjang. Dan aku semakin suka pada Ira yang begitu lembut dan memanjakan aku, sebelum aku pergi dia masih bangun untuk membuatkan aku secangkir teh manis. Saat itu juga aku bilang kalau aku akan serius berhubungan dengannya meskipun aku harus membohongi istriku.

Related posts