Cerita Dewasa Ada Janji Lain

 Suara dipagi hari sudah ramai di luar, tukang sayur , penjual jamu, penjual roti berteriak supaya ada yang membeli, aku membuka mata dan disampingku tidak ada seorang pun, kamar masih tertutup dan gelap sekali aku berada dikamar, dengan tanpa busana aku masih terbaring malas gerak di kasur, dan aku mencari pakaianku yang terlepar ke bagian tidur tante Nahda , dan tak berapa lama tante Nahda membuka pintu dan masuk kekamar.

“Bobby! Anda telah bangun? ” “Ya.. ” jawabku sembari lihat semua badan Tante Nahda yang nyatanya baru usai mandi dengan cuma memakai handuk.

Handuk itu cuma menutupi hanya toketnya serta pangkal pahanya yang putih merangsang. Lantas saya duduk di tepi tempat tidur sembari memandangi panorama yang indah itu. Mendadak saja penisku yang telah loyo bangun kembali, tetapi kuurungkan niatku untuk bermain pada pagi hari. Dengan cepat saya keluar dari kamar menuju kamar mandi.

Usai dari kamar mandi saya masuk kembali pada kamar tidur untuk minta handuk, namun nyatanya yang kulihat didalam kamar, Tante Nahda belum juga kenakan pakaian sesaat handuk yang menempel di badannya telah tak ada.

Saya pandangi selalu badan tanpa ada baju itu, lantas saya mendekatinya serta pernah kucium bahunya, tetapi dengan gerakan yang cepat sekali saya didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Nahda serta tanpa ada basa basi lagi dikulumnya lagi penisku sampai basah oleh liurnya.

Pagi ini nyatanya saya telah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, serta belaian tante Nahda pada penisku. Lantas saya disuruhnya berdiri serta melumat toketnya yang telah agak mengeras pada putingnya yang berwarna agak kemerahan. Kujilat, kuhisap terkadang kuremas pada toket yang satunya.

Kembali saya didorong serta ditindihnya lantas.. Bless.. Slepp.. Nyatanya penisku telah digiringnya masuk kembali pada liang kenikmatannya. filmbokepjepang.net Dengan agresif serta penuh nafsu, digoyangkannya maju mundur pantat Tante Nahda sampai saya juga menemaninya dari bawah, sembari kuremas-remas ke-2 toketnya dengan ke-2 tanganku.

“Ah.. Aah.. Ahh.. Ohh, Booby saya puaas ssekalii. Bob, saya ingin.. Keeluaar.. Ahhohh.. ” Lantas Tante Nahda mencabut penisku dari memeknya serta membersihkannya dengan kain di sekitaran, lalu saya dengan ganasnya memasukkan kembali senjataku lantas kugoyang-goyangkan lantas kutekan kembali sampai Tante Nahda menjerit kecil..

“Aahh.. Oohh, Bobb.. Mentok nih? Selalu bob tekan miliki anda, oh Bob! ” Lama sekali saya memainkan Tante Nahda, lalu saya coba kembali dengan posisi Doggy Style. Tante Nahda sembari membungkukkan tubuhnya diatas kasur kucoba untuk memasukkan penisku serta Blees.. Slepp..

“Ahh, Bobb.. Selalu Bob, Masukin hingga dalam, oh Bobb.. Yang kasar Bob” Lantas dengan cepat saya memaju mundurkan pantatku sampai saya telah tak tahan lagi.

Serta lalu saya telah tiba pada di mana kesenangan itu merasa hingga ujung rambut. Serta cairan yang kukeluarkan tak kubuang keluar. Sesudah usai, saya mulai terasa letih serta begitu lapar. Saya coba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu.

Kuatur nafasku perlahan-lahan serta kupeluk kembali Tante Nahda, kuusap-usap toketnya lantas saya coba mengisap-hisap pelan sampai hingga kumain-mainkan dengan tanganku.

“Bob, telah ah, kelak lagi”. Lantas saya bebaskan tanganku serta saya segera bangun menuju kamar mandi. Jam 07. 15 saya telah rapi, lantas saya minta izin untuk pulang. Kemudian saya mulai dengan pekerjaanku dirumah.

Didalam tempat tinggal saya pernah berpikir mengenai apa yang sudah berlangsung semalam dengan Tante Nahda. Malam juga tiba, saya seperti umum ada dirumah sembari melihat tontonan TV. Mendadak pintu samping ada yang mengetuk serta kubuka, nyatanya Tante Nahda membawa makanan buatku.

Dengan senyumnya saya ditawari makan lantas saya diciumnya, tetapi tangan tante Nahda kembali menggerayangi penisku. Saya terangsang namun niatku untuk bersetubuh lagi dengannya terlambat lantaran saya ada janji dengan rekan. END

Related posts