Binor Temannya Mantanku
Binor Temannya Mantanku
BINOR – TEMANNYA MANTAN-KU
(Kisah nyata dengan sedikit modifikasi. Mohon maaf, kalau nubitol hanya bisa menceritakan garis besarnya tanpa ada detail dialog dan percintaan. semoga terhibur dan bisa membayangkan apa yang terjadi.)
Nama saya Agung. Saat ini saya bekerja di sebuat perusahaan swasta yag cukup terkenal dengan posisi yang cukup bagus. saya sudah menikah, dengan seorang istri yang manis san sepasang putra-putri. usia saya sudah kepala 4, yang kata orang sedang memasuki puber ke dua. mungkin ada benarnya juga. karena apa yang saya ceritakan ini ibarat cinta pertama (tepatnya perselingkuhan pertama saya) yang terus terkenang.
Adalah Dita. dia seorang sahabat dari salah satu mantan pacar saya, saat kami sama-sama menempuh pendidikan di suatu kota d jawa timur. ketika itu saya sudah kuliah, sementara dita dan pacar saya sedang di bangku sma. itu berarti lebih dari 20 tahun yang lalu. saat itu, terus terang saya naksir dia, dan sering menggoda dia. tetapi kami tidak sampai pacaran. tidak lama berpacaran, saya pun putus dengan pacar saya dan asyik dengan pacar baru, dan dan kegiatan kampus. kami tidak pernah kontak lagi. baru saya tau belakangan, kalau waktu itu dia pun ada hati sama saya. tapi kami sama-sama menjaga perasaan karena pacar saya saat itu.
20 tahun kemudian, dengan fasilitas socmed, kami bertemu lagi. awalnya dia add saya sebagai temannya di sekitar bulan agustus. lalu kami mulai melakukan chat via socmed tersebut. Semakin hari obrolan kami berdua makin intensif. kami mengenang masa-masa sewaktu kami saling menggoda tanpa berpacaran. dalam chatting tersebut, kami sama-sama saling mengakui kalau kami sebenarnya saling suka tetapi tidak terungkap.
intensitas kontak kami terus meningkat, terutama setelah ia mulai curhat lebih dalam mengenai kehidupan berumahtangganya. ia cerita kalau ia sudah bersuami dengan 3 anak. ia juga cerita kalau ia suaminya suka selingkuh. saya menggodanya untuk membalas selingkuh suaminya tersebut. dan tanpa saya duga, tantangan saya itu diterimanya. kami pun mulai berselingkuh secara virtual.
untuk mengamankan “perselingkuhan” kami ini, kami sepakat untuk membuat account email khusus. saya juga membeli hp + nomor khusus untuk menjalin komunikasi yang makin lama makin “panas”. content chatting kami tidak lagi soal curhat, melainkan “dirty chat” dan sexphone. sexphone sering kami di waktu sore hari, saat kantor kami masing-masing sudah sepi. saya sering mengarahkan dia untuk melakukan masturbasi, sampai kami masing-masing orgasme. kami juga saling bertukar foto dan video saat melakukan masturbasi (sayang tidak bisa dilampirkan karena semua arsip sudah dimusnahkan). maklum, yang perselingkuhan kami ini benar-benar sebuah LDR.
setelah beberapa bulan melakukan LDR ini, kami sama-sama ingin melakukan copdar. mengingat lokasi kerja kami berbeda pulau, copdar ini agak susah untuk dilakukan. tetapi, namanya dosa, selalu bisa difasilitasi dan diakomodasi dengan baik. saya terlibat dalam sebuah project, yang mengharuskan saya mlakukan perjalanan dinas pada sebuah kota yang sepulau dengan kota tempat tinggalnya. sementara dia juga, bersama salah seorang rekan kerjanya, kebetulan mendapat penugasan untuk mengawasi sebuah cabang yang ada di kota yang sama dengan tujuan perjalanan dinas saya. betul, kan.., niat selingkuh ternyata didengar oleh setan, disetujui dan bahkan difasilitasi oleh kantor kami masing-masing.
pada hari H, seingat saya di awal desember, saya naik pesawat menuju kota itu. saya juga sudah booking sebuah hotel di sana. setiba di kota itu, saya lihat dia sudah menunggu di bandara. dia tidak banyak berubah. meski sudah berusia 37 tahun dan punya 3 anak, badannya tetap langsing seperti ketika terakhir saya bertemu dengan dia; wajahnya pun masih seperti dulu. tidak tampak seperti seorang stw dengan 3 anak. saya langsung memeluk dia. hati rasanya deg-degan. saya tawarkan ke dia, mau makan dulu, mau ke penginapan dia, mau ke hotel tempat saya menginap atau mau ke mana dulu. dia diam saja. tampaknya kami sama-sama bingung, harus ngapain. mungkin juga kami sama2 membayangkan apa yang kami obrolkan seceara virtual, termasuk dirty talk yang kami lakukan.
akhirnya kami menggunakan taksi menuju hotel yang sudah kupesan. kami duduk sambil berpegangan tagan, dia menyenderkan kepalanya di dadaku. bener2 seperti sepasang kekasih yang lama tidak bertemu. setelah administrasi chek in selesai, kami langsung menuju ke kamar. kami kemudian sedikit malu2 mulai berciuman. saya mulai iseng mempermainkan toketnya dari luar, sambil ciuman. sambil dia saya pangku, kami kemudian ngobrol melepas kangen, yang diselingi dengan ciuman. tapi terus terang saya gak ingat detail pembicaraan tersebut.
saya kemudian pamit sebentar ke kamar mandi. saya mandi, sendirian. lalu saya keluar, hanya mengenakan handuk, tanpa daleman. saya duduk di sofa, hanya dengan handukan, menarik dia di pangkuan saya. tidak ada banyak kata2 yang keluar, saya sudah lupa. saya lebih dulu melepas handuk saya, dan bugil di depan dia, sambil mencium bibirnya. saya tidak ingat detailnya, tapi entah bagaimana, saya kemudian menelanjangi dia.
setelah sama-sama tanpa sehelai benang di badan, sasaran saya yang pertama adalah toketya yang masih kencang untuk wanita 37 tahun dan pernah menyusui. Setelah itu saya turun ke memeknya dengan jembut tipis. memeknya mungil sekali. saya kagum, memeknya yang mungil sekalipun sudaah dilalui 2 bayi. ia tampaknya pintar sekali merawat badannya, karena dengan usianya yang 37 tahun, sepertinya tidak ada beda dengan wanita usia 20an tahun. sambil menjilat itilnya, saya memainkan jari menggapai g spotnya. setelah ia orgasmedengan permainan bibir daan jari, saya menatap dia. tanpa kata-kata, saya memasukkan kontol saya ke dalam memeknya. memeknya yang basah tapi tidak becek, mencengkram erat tongkol saya. kemudian kami bercinta dan tidur tanpa busana malam itu.
terus terang tidak ada penolakan, tidak ada paksakan, hanya ada tindakan tanpa banyak kata-kata. mungkin karena akumulasi rindu dan pembicaraan yang super hebat sebelum pertemuan kami itu. sekitar jam 5 pagi, dia minta dipanggilkan taksi karena dia mau kembali ke penginapannya, untuk bersiap karena ada kegiatan yang harus dilakukan hari itu. sementara dia menginap tanpa membawa pakaian ganti. sayapun bersiap untuk sarapan dan bertemu dengan klien project saya.
sekitar jam 17, dia kembali datang ke hotel. masih dengan pakaian kerja. kami kembali bercinta sepanjang malam. dia kini lebih berani dibandingkan percintaan kami malam sebelumnya. keesokan hari kami kembali ke kota masing-masing. kami berjanji untuk ketemu lagi pada kesempatan berikutnya.
kurang lebih 2 minggu setelah pertemuan pertama, kami bertemu kembali. kedatanga saya kali ini adalah akhir dari perjalanan dinasnya. jadi setibanya saya di kota itu, sebelum check in di hotel pesanan saya, saya mampir dulu di penginapannya. dia wanti-wanti, kalau ada rekan sekerjanya yang ikut bersama dia. dia minta saya untuk berpura-pura kalau kami belum pernah ketemu sebelumnya dan jadikan pertemuan ini seakan-akan pertemuan pertama kami. setelah sedikit nyasar, saya tiba di penginapan dia. setelah ngobrol-2, kami bertiga keluar untuk nonton bioskop dan makan siang.
sekembali dari bioskop, kami bertiga kembali ke penginapan mereka. sempat2nya kami berciuman di balik pungung temannya yang menurut asumsi kami sedang tidur (gak tau beneran atau nggak). saya sempat mengajak dia untuk masuk ke kamar mandi dan bercinta, tetapi rencana nekad ini kami batalkan karena kehadiran temannya itu. saya lalu mengajak dia untuk menemani saya untuk chek ini ke hotel pesenan saya. dia kembali menolak, karena tidak enak dengan rekan kerjanya. tidak ada pertempuran pada pertemuan kali ini.
pertemuan ketiga terjadi di sekitar bulan januari. waktu pertemuannya seperti pertemuan kedua. hari kedatangan saya bersamaan dengan hari terakhir dia di kota itu. kami kembali bertemu di penginapannya, di mana tinggal dia sendiri. teman seperjalanannya sudah kembali terlebih dahulu, karena urusan keluarga. saat saya sampai, dia sudah siap dengan kaos panjang tanpa pakaian dalam (menurut dia itu adalah “seragam”nya kalau di rumah). setelah ngobrol melepas lelah yang dilanjut dengan ciuman, kami teruskan dengan berhubungan badan. tapi hal ini terhenti di tengah jalan karena dia ketika hendak ganti gaya, saya melhat nbercak merah di tisu yang saya pakai untu mengelap lendi di memeknya. ah, rupanya dia mendapat mendapat tamu bulanan. dia sempat memaksa saya untuk menuntaskan, tapi saya merasa g enak. ia kemudian melajutkan dengan BJ & HJ, yang diakhiri dengan tertumpahnya pejuh saya di dada dan wajahnya. setelah mempersihkan diri, kami kemudian keluar untuk makan siang dan lanjut ngobrol di coffee shop. saya lalu mengantarkan dia ke bandara, karena sore itu ia kembali kota asalnya.
Saya lupa, waktu itu bulan apa (kalo g salah ingat sih februari, bulan yang sama dengan bulan kelahirannya), yang jelas awal dan akhir perjalanan dinas kami sama. dan kali ini, ia datang sendiri, tanpa ditemani rekan sekerjanya. dari komunikasi sebelumnya, kami bersepakat untuk menginap di hotel yang sama, namum kamar yang berbeda. mengingat ini adalah perjalanan dinas, kami tetap memesan kamar berbeda. dia di mendapat jatah di kelas standard, sementara saya di suite room.
saya sengaja ngambil penerbangan yang jam ketibaannya tidak jauh beda dengan jam ketibaan dia. sebelum boarding, kami saling sms mengenai apa yang akan kami lakukan selama sekitar 3 hari 3 malam bersama saya juga pastikan, kalau kali ini dia tidak sedang menjelang datang bulan. jadi teringat pada peristiwa terakhir kami ketemu.
pesawat saya lebih dulu sampai. saya menunggu di warung kopi, dan asyik membayangkan apa yang akan terjadi selama 3 hari ke depan. saking ngelamunnya, saya tidak mendengar pemberitahuan mengenai kedatangan pesawatnya. saya kaget, ketika dia sudah ada di belakan saya dan menjawil saya. saya langsung peluk dia, dan buru2 ngajak dia ke hotel. dalam perjalanan ke hotel, saya bilang ke dia kalo saya g pake cd. dia ketawa, nakal, katanya. saya bilang, habis, saya kangen sama dia.
sesampai di kamar hotel, setelah masing-masing check ini, kami kemudian menuju kamar saya. kami sama-sama menolak diantar oleh room boy. begitu masuk kamar saya, saya langsung melumat bibirnya sambil terus meremas toketnya. dia sempat protes, karena dia belum mandi. saya gak peduli…. kangen adalah alasan saya… sambil mencium bibirnya saya melepas celana saya yang sudah tidak bercelana dalam. dia merogoh selangkangan saya lalu meremas dan mengocok kontol saya.
saya lalu menidurkan dia di ranjang, memelorotkan celana panjang yang dipakainya cuman sepaha, gak sampai terlepas semuanya… saya angkat pahanya dan saya mulai melumat memeknya yang sudah basah. photomemek.com satu hal yang khas dari dia adalah meskipun sudah melahirkan 3 orang anak, tetapi memeknya masih sempit dan legit. dia kembali menolak dengan alasan belum mandi. saya gak peduli, saya terus jilatin memeknya yang walaupun belum mandi tetapi tetap bersih terawat. aromanya pun tetap merangsang – wangi khas memek, he he he.
memeknya saya jilat2 sambil jari saya memainkan itil + merogoh2 g-spotnya. dia pun akhirnya mengerang-erang menikmati permainan di memeknya. setelah puas memainkan memeknya saya membangunkan dia dari kasur, lalu menelanjangi dia. kami kemudian bersetubuh dengan beragam gaya, sampai akhirnya saya menumpahkan semua sperma saya di dalam memeknya. kami kemudian mandi bareng. malam itu kami melanjutkan percintaan kami dan tidur bersama tanpa busana. pagi harinya, kami sempat bercinta lagi sebelum mandi bersama. lalu kami meninggalkan hotel untuk kegiatan kami masing-masing. percintaan kami ini kami ulang2 selama 3 hari berturut-turut. segala macam gaya kami lakukan. yang jelas, favorit saya adalah njilatin memeknya, ngisapin itilnya, sambil nngobel2 gspotnya sampai orgasme.
tibalah hari terakhir. ia akan kembali ke kotanya pada sore hari, sementara saya keesokan harinya. setelah check out, ia menunggu di kamar saya. mengingat itu adalah hari terakhir kegiatan saya, maka penutupannya bisa dipercepat. saya langsung buru2 kembali ke hotel. jalanan sedikit macet, untung sopir taksi sigap dalam menembus kemacetan tsb. saya kabari via sms kalau saya sedang otw ke hotel. dia menyambut saya di kamar hotel. dia hanya pake daster, tanpa daleman. kami terus bercinta lagi selama 2 ronde. setelah itu kami mandi bersama, sambil melakukan 1 ronde quicky sebagai penutup, karena harus mengantar dia ke bandara untuk kembali ke kota asalnya. saya berulang kali meminta dia untuk tinggal malam itu, dan kembali ke kota asalnya keesokan harinya, karena saya merasa itu adalah pertemuan terakhir kami. tapi banyak hal yang membuat dia harus kembali malam itu.
dan ternyata, memang itulah kali terakhir kami bertemu dan bercinta. selain karena hubungan kami sepertinya sudah mulai dicurigai oleh suaminya, yang sempat membaca sms “nakal” dari saya yang lupa dihapusnya; juga karena project saya yang mengharuskan saya sering berkunjung pun selesai. tetapi, kenangan bercinta dengan dia, rupanya tidak bisa hilang begitu saja. selalu terkenang hingga sekarang.,,,,,,,,,,,,,,,,,