ANTARA AKU,ANAKKU,DAN HAMZAH

ANTARA AKU,ANAKKU,DAN HAMZAH

CERITA SEX GAY,,,,,,

Namaku Frans, aku adalah seorang duda beranak dua yang tak pernah merasa sepi ataupun berduka. Aku hidup dengan ditemani dua anak priaku yang tampan, aku selalu merasa bahagia bersama mereka.

Aku adalah seorang gay, rasa ketertarikanku terhadap perempuan sudah hilang entah kemana setelah aku merasakan yang namanya “sodomi”. Melakukan seks dengan memasukan kontol kedalam lubang anus ternyata sangat nikmat dan membuat ketagihan. Pertama kali aku merasakan ngentot dengan pria adalah dengan anakku sendiri yang bernama Davi. Dulu tak sengaja aku memergoki dia sedang dientot oleh kontol bf nya yang panjang dan besar, maklum saja karena orang arab. Aku kesal campur marah, aku langsung mengusir pria arab itu. Tapi bukannya kaget , Davi malah mengajakku untuk mengentotinya, dia memaksaku namun aku menolak. Tapi dia melakukan percobaan bunuh diri jika aku tak mau mengentoti lubang pantatnya, akhirnya akupun menurut dan membuka celanaku lalu kemudian mengentoti pantatnya yang sudah tak ketat lagi mungkin karena sering dientot. Ternyata setelah aku menggenjot pantatnya rasanya dahsyat membuatku ketagihan. Setelah kejadian itu setiap hari aku mengentoti
pantat anakku yang sangat agresif itu.

Namun kesukaanku mengentot hilanglah sudah setelah aku kenal dekat dengan hamzah. Hamzah adalah bf anakku Davi. Dia pria arab yang tampan, kekar dan berbulu. Pada saat itu Hamzah datang kerumahku untuk mengentoti Davi. Kami sering sekali mengentoti Davi, atau singkatnya kami sering 3Some. Davi sangat suka kami entot berdua dua kontol sekaligus, rasanya nikmat sekali. Pantat davi memang sudah longgar sekali jika dientot satu kontol. Tapi sayang, saat Hamzah datang Davi sedang tidak ada, dia ke kostan kakaknya untuk melayani kontol kakaknya yang butuh kenikmatan lubang pantatnya.

“Jadi Davinya gak ada ya om?” Tanya Hamzah murung. Dia begitu terlihat kecewa. Tapi aku melihat Hamzah seperti punya ide lain, yang membuatku penasaran. Tiba-tiba Hamzah berdiri dan memelukku, “Ijinkan aku entotin om, please kontolku pengen ngentot pantat.” Bukannya menjawab aku hanya kaget. Tak terasa Hamzah membuka bajuku satu persatu. Aku tak bisa melawan, tubuh Hamzah begitu kuat. Lalu dia membuka celananya dan keluarlah kontol raksasa yang merah membara siang bertempur. Hamzah meyuruhku untuk menungging, tapi aku menolaknya, dia pukul punggunggku dan sakit sekali. Akhirnya aku menuruti kemauannya. Kurasakan sesuatu memaksa masuk ke anusku yang semit, “arrggg, sakit!”, tp tak dihiraukannya. “Tahan, om bakal ketagihan entotanku.” Jawabnya percaya diri.

Dengan penuh perjuangan, akhirnya kontol itu masuk, “blesssss.” Aku hanya bisa mengerang dan mengerang menahan sakit yang luar biasa. Apalagi setelah Hamzah mulai mengentotiku. Panas sekali pantatku. Namun, setelah selang beberapa menit aku merasakan sesuatu yang aneh, kenikmatan. Aku merasakan kenikmatan yang mulai menderaku. Tak kusadari aku berkata “Entot om Hamzah yang kuat! Terus, ahhhh..” Aku meracau sembari merasakan nikmat yang teramat sangat dilubangku. Hamzah terus mengentotiku semakin cepat, rasanya semakin nikmat. Dengan berganti-ganti gaya kami mengentot, dan aku tak ingin ini berakhir. Sampai pada saatnya Hamzah orgasme, “Arghhh, aku keluar, ahhhh
CROT .. CROT .. CROT ..!” Aku merasakan tembakan cairan hangat dianusku, nikmat sekali. Sebelum Hamzah mencabut kontolnya, aku mengocok kontolku dan akhirnya “CROT .. CROT .. !” Nikmaaaaaaat sekali .
“Makannya jangan munafik om, suka juga kan aku entot.” Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya itu.

Setelah kejadian itu, aku benar-benar berubah menjadi PURE BOT, aku tak pernah mengentot lagi, tapi aku hanya dientot. Aku tak pernah mengentoti lubang anakku lagi, aku hanya membutuhkan entotan Hamzah dipantatku. Tanpa terasa aku dan Hamzah menjalin hubungan gelap tanpa sepengetahuan Davi anakku. Tapi aku selalu mengingatkan Hamzah untuk tetap mengentoti pantat davi, karena aku tahu davi butuh kontol Hamzah. Karena yang kurasakan sekarang, KONTOL adalah nyawa seorang BOT.,,,,,,,,,,,,,

Related posts