Ngentot Kontol Besar

Cerita sek – Cerita onani, memeku dientot kontol pak memasukkan kontolnya terasa banget memekku meregang kemasukan kepala kontol yang besar dia mulai mengenjotkan kontolnya pelan enak kan oom abis kontol oom gede banget sampe Cerita Hot Ngentot Kontol Besar “Nes, jembut anda lebat sekali, gak heran napsu anda gede banget.

Nikmat banget rasanya kemasukan kontolnya yang besar itu. memekku Nafsunya Pembantu Nikmat banget rasanya kemasukan kontolnya yang besar itu. Tubuhku kian bergetar menikmati gesekan kontolnya di memekku.

Memekku menikmati kontol yang lebih gede dan panjang Kontol Gede Ituh Akhirnya Masuk Juga Ke Memekku Kontol Gede Ambles Di Memek terasa banget Memekku meregang kemasukan kepala kontol yang besar

Di kompleks kompleks ibuku, Tri familiar sebagai penolong yang genit, ganjen, centil dan sebagainya. Dia tidak jarang gonta ganti pacar. Tri baru berumur tidak cukup lebih 22 tahun. Bodynya bagus, dengan payudara berukuran kira-kira 34D dan pantat bulat dan padat.

Yang lebih menggairahkan ialah cara berpakaiannya. Dia sering mengenakan kaos ketat dan celana model ABG kini yang menunjukkan pinggul dan pusar. Wajahnya lumayan manis, bibirnya sensual sekali. Aku tidak jarang menelan ludah bila melihat bibirnya.

Nah, aku tidak jarang sekali berpapasan dengannya ketika dia sedang merawat Nabila (anak bungsu pasangan lokasi Tri bekerja). Nabila ini seorang anak yang lucu, sampai-sampai kadang-kadang aku berhenti sebentar guna mencubit pipinya.

Suatu kali, laksana biasa aku bertemu dengan Tri yang sedang merawat Nabila, dan aku berhenti sebentar guna mencubit pipinya.

Tiba-tiba Tri nyeletuk, “Kok hanya Nabila yang dicubit Pak?”
Aku tidak banyak terkesiap, “Haah?” dan aku memandang untuk Tri.

Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda.

“Habis, bila aku cubit pipi Mbak Tri, aku fobia Mbak Tri marah,” kataku.
“Kalau cubitnya pelan-pelan, aku nggak marah kok Pak. Malah seneng,” sahut Tri.

Kurang ajar anak ini, aku membatin, namun mulai tergoda guna memancingnya lebih jauh.

“Kalau hanya cubit aku enggak inginkan Tri.” kataku.
“Terus maunya apa? Emang berani?” dia justeru menantang. Benar-benar ganjen anak ini.
“Aku maunya, cium bibir anda yang seksi itu, boleh?” aku bertanya.
Dia justeru balik bertanya, “Cuma cium? Enggak mau bila cuma cium.”

Astaga, ini telah keterlaluan. Aku Sange, Aku harus Main Poker Online di LIGA188.id

“Tri, aku kan telah punya isteri, emang anda masih mau?” aku bertanya.
“Yaa, tidak boleh sampai isteri Pak Irwan tahu dong. Masak hanya Mbak Enny aja yang boleh ngerasain Pak Irwan.” balas Tri.

Anda yang pernah menyimak pengalamanku dalam kisah ‘Enny, Pembantu Yang Sexy’ tentu ingat dengan Enny. Aku agak kaget pun mendengar perkataan Tri. Rupanya Enny curhat sama Tri. Tapi, kepalang tanggung pikirku.

“Jadi benar nih anda mau Tri?” aku meyakinkan.
Tri menjawab, “Siapa takut? Kapan?”
“Kamu bisanya kapan Tri? Aku sih kapan aja bisa,” jawabku seraya melirik ke toketnya yang bagus itu.

Saat tersebut Tri pake kaos ketat yang tipis, sampai-sampai bra hitamnya membayang dan menunjukkan lekuk yang paling mengairahkan. Pembaca, terus cerah saat tersebut aku telah “Konak”. Penisku kurasakan telah mengeras.

“Ya sudah, nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak-Ibu inginkan ke Bogor, anak-anak mau disuruh semua.” kata Tri.
“Oke, nanti jam berapa aku ke rumahmu?” tanyaku.
“Yaa, jam delapanan deh,” jawab Tri seraya membusungkan dadanya.

Dia tahu aku sedang menyimak toketnya. Nafsuku menggelegak memainkan

“Kamu nantang benar sih Tri, ya sudah, nanti jam delapan aku dateng. Awas nanti anda ya.” ancamku seraya tersenyum.
Eh, dia justeru menjawab, “Asal Pak Irwan powerful aja nanti malam.”

Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya menciptakan gerakan mengecup. Ya ampuunn, bibirnya benar-benar seksi. Aku menyabarkan diri guna tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu.

“Kalau gitu aku kembali dulu ya Tri, hingga nanti malam ya.” kataku.
“Benar yaa. Jangan boong lho. Tri tunggu ya sayang..” Tri membalas.

Malamnya, jam delapan, aku telah berada di depan pagar lokasi tinggal Cerita Hot Ngentot Kontol Besar, lebih tepat lokasi tinggal majikannya. Tri telah menungguku. javcici.com Dia membukakan pintu pagar dan aku langsung masuk setelah menyaksikan situasi aman, tidak terdapat yang melihat. Kami masuk ke dalam dan Tri langsung mengunci pintu depan.

Tri menggunakan celana yang paling pendek, dengan kaos ketat. Kulitnya lumayan mulus walaupun tidak terlampau putih, namun dikomparasikan dengan Enny, masih lebih putih Tri. Aku tidak mau melemparkan waktu, langsung kudekap dia dan kuserbu bibirnya yang memang telah lama sekali aku incar. Bibir kami berpagutan, lidah kami saling membelit, dipadu dengan nafas kami yang memburu.

Tiba-tiba Tri mencungkil ciuman kami, dan dia memegang kedua pipiku seraya menatapku, lalu berbicara manja Cerita Hot Ngentot Kontol Besar.

“Pak Irwan, bila Pak Irwan inginkan ngewe sama Tri, terdapat syaratnya Pak.”
Aku bingung juga, “Apa kriterianya Tri?” tanyaku.
“Pak Irwan mesti panggil aku Mbak, terus aku panggil Pak Irwan Yayang. Gimana? Mau nggak?” tanya Tri seraya tangannya turun ke dadaku dan dia meremas dadaku dengan gemas.

“Sekarang, Yayang mesti nurut apa yang Mbak bilang ya.” perintah Tri, maksudku Mbak Tri.
“Iya Mbak.” jawabku pasrah.

Lalu Mbak Tri menuntunku ke kamarnya di unsur belakang rumah. Kami masuk ke kamar itu, Mbak Tri memblokir pintu dan sekarng dia yang mendekap dan menyerbu bibirku. Kembali kami berpagutan seraya berdiri, lidah saling belit dalam gelora nafsu kami.

Mbak Tri kembali mencungkil ciuman kami, dan berkata,” Yaang, anda jongkok dong.”

Aku menurut, aku berjongkok di depan Mbak Tri. di kisah Cerita Hot Ngentot Kontol Besar

“Lepasin celana Mbak Yang, pelan-pelan ya Yaang.”
“Iya Mbak.” cuma tersebut kata yang dapat aku keluarkan.

Lalu akupun mulai menurunkan celana pendeknya yang bermukim ditarik saja kebawah sebab dia menggunakan celana olahraga. Perlahan mulai terlihat pemandangan estetis di depan mataku persis

Memeknya gundul tanpa bulu sedikitpun, dan montok sekali bentuknya. Warnanya kemerahan dan diatasnya tampak clitnya yang pun montok. Mbak Tri melibarkan pahanya sedikit, sampai-sampai memeknya agak terkuak. Mbak Tri mendongakkan wajahku dengan tangannya.

Dan dia bertanya, “Gimana Yang? Bagus nggak Memek Mbak?”
“Iya Mbak. Bagus banget. Tembem.” jawabku tersendat, sebab menahan nafsu dalam diriku.
“Yayang inginkan cium Memek Mbak?” tanyanya.
“Mau Mbak.”

Lalu kukecup memeknya dengan sarat kelembutan. Dan perlahan mulai keluarkan lidahku guna menjelajahi bibir memeknya. Kugerakkan lidahku perlahan-lahan kesekeliling memeknya. Tanganku meremas-remas pantatnya. Sesekali lidahku menyapu klitnya, dan kujepit klitnya dengan kedua bibirku.

Tubuh Mbak Tri mengejang seraya mendesah, “Aarrgghh.. Yayaanngg.. Ennaakk Yaanngg..”

Kedua tangan Mbak Tri meremas rambutku sambil mengurangi kepalaku ke belahan pahanya. Wajahku tenggelam di Memek Mbak Tri, aku nyaris tidak dapat bernafas.

“Yaanngg.. Tunggu Yaang. Mbak nggak powerful berdiri Yang.”

Lalu Mbak Tri merebahkan tubuhnya di Cerita Hot Ngentot Kontol Besar kasur sambil mencungkil kaos dan branya. Dia terlentang di kasur. Aku berdiri dan hendak mulai melepas baju dan celanaku.

“Jangan Yang, kamu tidak boleh buka baju dulu. Jilatin Memek Mbak dulu Yang.” perintah Mbak Tri. Lagi-lagi aku nurut.
“Aauugghh.. Yaanngg. Mbakk.. Kkeeluaarr Yaanngg” rintihnya.

Pantat dan pingulnya bergerak memutar dengan binal dan tiba-tiba berhenti di.

“Sshh.. Oogghh.. Yaanngg.. Ennaakk banggeett Yaangg.”

Kusedot semua cairan yang membanjir dari Memek Mbak Tri. Rasanya gurih dan wanginya harum sekali. Kurasakan becek sekali Memek Mbak Tri ketika itu. Setelah berisitirahat tidak cukup lebih sepuluh menit, Mbak Tri bangun dan mulai membuka pakaianku bersamaan dengan

“Sekarang giliran anda Yang. Mbak inginkan gigitin kamu” perintahnya.

Astaga, permainan lidah Mbak Tri spektakuler sekali. Dalam sekejap aku dibuatnya melayang ke angkasa. Kenikmatan yang diserahkan melalui lidah dan mulutnya, membuatku mendesah dan menggelepar tidak karuan. Dari unsur kepala, kemudian ke batang penisku dan bijiku seluruh dijilatinya dengan sarat nafsu.

Sesekali bijiku dimasukkan ke dalam mulutnya. Sampai terbalik mataku menikmati nikmatnya. Ujung lidahnya pun menyapu bahkan menusuk anusku. Kurasakan listrik yang menyengat ke sekujur tubuhku ketika lidah Mbak Tri bermain di anusku. Sepuluh menit lamanya Mbak Tri menjilati dan mengemut penis dan anusku.

“Aauugghh, Mbak. Enak Mbak.” rintihku.
“Iya Yang, Mbak pun ngerasain enak. Adduuhh. Kontol anda enak banget Yang.”

Dan Mbak Tri mulai mengerjakan putaran pinggulnya. Pantatnya bukan lagi turun naik, tetapi pinggulnya yang berputar. Ini benar-benar menciptakan sensasi yang spektakuler nikmatnya. Mbak Tri paling pintar memutar pinggulnya. Aku mengimbangi gerakan Mbak Tri dengan menusuk-nusukan penisku.

Tapi, “Yaanngg. Kamu diem aja ya Yaangg. Biar Mbak aja yang muter.”

Akupun diam dan Mbak Tri semakin binal memirit kartu dari  pinggulnya. Tidak lama kemudian, Mbak Tri menghentikan putaran pinggulnya, dan kurasakan memeknya menyedot penisku. Serasa dipilin oleh gumpalan daging yang hangat, kenyal dan kesat.

Lalu Mbak Tri merintih keras, “Yaanngg.. Aarrgghh. Mbak keluar laggii Yaanngg..”

Mbak Tri rebah di atas tubuhku, sedangkan memeknya terus menyedot penisku. Luar biasa sekali rasanya memek Mbak Tri ini. Kemudian Mbak Tri memberi perintah supaya aku bergantian di atas. Aku menurut, dan tanpa mencungkil penisku dari dalam memeknya.

Aku merasa sperti perahu yang sedang di dalam lautan yang bergelora sebab ada badai yang dahsyat. Dan semakin lama gelombang tersebut semakin powerful menggoncang perahu. Nafas kami telah memburu, keringat telah mengucur mengairi tubuh kami.

Kurasakan Memek Mbak Tri mulai berdenyut keras lagi, bersamaan dengan aku mulai merasakan tekanan lahar dalam diriku yang menuntut untuk keluar dari tubuhku. Putaran pinggul Mbak Tri semakin menggila, dan akupun menolong dengan menekan-nekankan pinggulku walaupun tidak terlampau bebas.

Aku tidak bisa meneruskan kata-kataku, sebab saat tersebut Keluar Jackpot Judi kenikmatanku di dalam memek Mbak Tri. Bersamaan dengan itu, Mbak Tri pun sudah mengejang seraya memelukku dengan kuatnya.

“Sshh.. Oouugghh.. Enaak baannggett Yaangg.”…

Related posts