Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

 

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman – Aku tinggal dengan tanteku. Kelihatannya hubungan mereka sudah tidak harmonis lagi. Makan masing2, om makan didepan tv dan tante makan di kamar. Om sering ketiduran di depan tv, dan baru masuk kamar kalo lampu kamar sudah gelap, artinya tante sudah tidur. Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing2.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Berangkat pagi2 dan pulang sering larut malam. Baik om maupun tante sering keluar kota untuk melakukan bisnisnya. Aku karena cuma numpang, ya tidak ikut campur dalam ketidak harmonisan itu. Hanya akhir2 ini, aku merasa om lebih memperhatikan aku, sering om ngajak aku ngobrol kalo dia ada dirumah dan kebetulan aku juga sedang santai. Tapi sejauh ini ya cuma ngobrol saja. Om lumayan ganteng, belum tua2 amat sih, mungkin pertengahan 40an.

Satu malem, aku baru pulang dugem dengan teman2ku. Kepalaku agak berat karena tadi aku agak banyak minum minuman berakohol, tapi tidak sampai mabuk. Dirumah kelihatannya sudah sepi, tante sedang keluar kota. Aku gak tau om sudah pulang atau belum karena rumah gelap dengan penerangan seadanya. Aku sedang membungkuk didepan lemari es mengambil air dingin, tiba2 ada yang memelukku dari belakang, aku kaget. Baiknya botol air dingin tidak terlepas dan pecah.

Ternyata om yang memelukku, “Kamu dari mana Nes”. “Dugem sama teman2 om”, jawabku. “Kamu minum alkohol ya, kecium dari bau mulutmu. Kamu nge drug ya juga ya Nes”, kata om lagi sambil tetap memelukku dan mengajak aku duduk, “Duduk yuk”. Dia menyalakan lampu disebelah sofa, sehingga ruang menjadi lebih terang. “Enggak sampe pake obat kok om, cuma kebanyakan minum”, jawabku. Saat itu aku pake “seragam” dugemku, tank top ketat dan celana super pendek.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Belahan tanktop ku rendah sehingga toketku selalu mau loncat keluar kalo aku membungkuk. aku duduk disebelah om sambil menuangkan air dingin ke gelas sambil menawarinya, “Om mau minum?” Dia diam saja, matanya menelusuri toket dan pahaku. Aku juga bisa mencium bau alkohol dinapasnya, ternyata om baru minum bir, karena dimeja dekat sofa tergeletak beberapa kaleng bir kosong.

“Om minum juga, ngilangin stres ya om”, kataku. Dia diam saja, tangannya memelukku. “Dugemnya dilanjutin sama om yuk”, katanya sambil mencium pipiku. Aku memberontak, tapi dia mempererat pelukannya, aku tenggelam dipelukannya. Dia mulai menciumi leherku, daerah yang paling sensitif di tubuhku. Aku mulai menggeliat akibat ciumannya.

Tiba2 dia melepaskan pelukannya, mukaku dihadapkan ke wajahnya dan dia langsung mencium bibirku. Kembali tangan satunya segera memelukku dan tangan lainya menyambar toketku dan diremas2nya pelan. Aku menggeliat2, napsuku langsung naik, apalagi aku masih berada dalam pengaruh ringan alkohol, “Om…”. Lupa bahwa yang memelukku adalam suami tanteku.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Tubuhnya bergeser merapat, bibirku terus dilumatnya. Aku mengulum bibirnya yang tebal dan ketebalan bibirnya memenuhi mulutku. Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah dimulutku, kurasakan tangan besarnya menyelusup kedalam tank topku dan meremas toketku yang masih terbungkus bra. Toketku ternyata tercakup seluruhnya dalam tangannya. Dan aku rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsuku, padahal baru awal pemanasan.

Bibirnya mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topku, leherku dikecup, dijilat kadang digigit. Sambil tangannya terus meremas-remas toketku. Kemudian tangannya menjalar ke punggungku dan melepas kaitan bra ku sehingga toketku bebas dari penutup. Bibirnya menelusuri pentil kiriku, disentuh dengan lidahnya dan dihisap. Terus pindah ke pentil kanan.

Kadang-kadang seolah seluruh toketku akan dihisap. Dan tangan satunya mulai turun dan memainkan puserku, terasa geli tapi nikmat, napsuku makin berkobar karena elusan tangannya. javcici.com Kemudian tangannya turun lagi dan menjamah selangkanganku. no nokku yang pasti sudah basah sekali. Lama hal itu dilakukannya sampai akhirnya dia kemudian membuka risliting celana pendekku dan menarik celanaku ke bawah, Tinggalah CD miniku ku yang tipis yang memperlihatkan jembutku yang lebat, saking lebatnya jembutku muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Jembutku lebih terlihat jelas karena CD ku sudah basah oleh cairan no nokku yang sudah banjir. Dibelainya celah no nokku dengan perlahan. Sesekali jarinya menyentuh itilku karena ketika dielus pahaku otomatis mengangkang agar dia bisa mengakses daerah no nokku dengan leluasa. Bergetar semua rasanya tubuhku, kemudian CD ku yang sudah basah itu dilepaskannya. Aku mengangkat pantatku agar dia bisa melepas cdku.

Telanjanglah aku dihadapan nya. Jarinya mulai sengaja memainkan it ilku. Dan akhirnya jari besar itu masuk ke dalam no nokku. Oh, nikmatnya, bibirnya terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali dihisap dan terus menjalar ke perutku. Dan akhirnya sampailah ke no nokku. Kali ini diciumnya jembutku yang lebat dan aku rasakan bibir no nokku dibuka dengan dua jari.

Dan akhirnya kembali no nokku dibuat mainan bibirnya, kadang bibirnya dihisap, kadang it ilku, namun yang membuat aku tak tahan adalah saat lidahnya masuk di antara kedua bibir no nokku sambil menghisap it ilku. Dia benar benar mahir memainkan no nokku. Hanya dalam beberapa menit aku benar-benar tak tahan. Dan aku mengejang, dengan sekuatnya aku berteriak sambil mengangkat pantatku supaya merapatkan it ilku dengan mulutnya, kuremas-remas rambutnya yang mulai menampakkan ubannya.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Hebat om, hanya dengan bibir dan lidahnya saja aku sudah nyampe. Dia terus mencumbu no nokku, rasanya belum puas dia memainkan no nokku hingga napsuku bangkit kembali dengan cepat. “Om, Ines sudah pengen dien tot.” kataku memohon sambil kubuka pahaku lebih lebar. Dia pun bangkit, mengangkat badanku yang sudah lemes dan dibawanya ke kamarnya.

Di kamar, aku dibaringkan di tempat tidur ukuran besar dan dia mulai membuka bajunya, kemudian celananya. Aku terkejut melihat kon tolnya yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CDnya sampai hampir menyentuh pusernya, gak kebayang ada sebesar dan sepanjang kon tolnya. Kemudian dia juga melepas CD nya. Sementara itu aku dengan berdebar terbaring menunggu, kon tolnya yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut.

Dan saat dia pelan-pelan menindihku, aku membuka pahaku makin lebar, rasanya tidak sabar no nokku menunggu masuknya kon tol extra gede itu. Aku pejamkan mata. filmbokepjepang.sex Dia mulai mendekapku sambil terus mencium bibirku, kurasakan bibir no nokku mulai tersentuh ujung kon tolnya. Sebentar diusap-usapkan dan pelan sekali mulai kurasakan bibir no nokku terdesak menyamping. Terdesak kon tol besar itu. Ohh, benar benar kurasakan penuh dan sesak liang no nokku dimasuki kon tolnya. Aku menahan nafas. Dan nikmat luar biasa. Mili per mili. Pelan sekali terus masuk kon tolnya.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Aku mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus.. Akhirnya ujung kon tol itu menyentuh bagian dalam no nokku, maka secara refleks kurapatkan pahaku. Sangat mengganjal sekali rasanya, besar, keras dan panjang. Dia terus menciumi bibir dan leherku. Dan tangannya tak henti-henti meremas-remas toketku. Tapi konsentrasi kenikmatanku tetap pada kon tol besar yang mulai dien totkan halus dan pelan. Aku benar benar cepat terbawa ke puncak nikmat.

Nafasku cepat sekali memburu, terengah-engah. Aku benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kon tol besar itu. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dan dia tahu bahwa aku semakin hanyut. Maka makin gencar dia melumat bibirku, leherku dan remasan tangannya di toketku makin kuat. Dengan tusukan kon tolnya yang agak kuat dan dipepetnya it ilku dengan menggoyang goyangnya, aku menggelepar, tubuhku mengejang, tanganku mencengkeram kuat-kuat sekenanya. no nokku menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat-kuat, benar-benar nikmat.

Ohh, aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Aku tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan. “Om, Ines nyampe om”. Aku sendiri terkejut atas teriakkan kuatku. Setelah selesai, pelan pelan tubuhku lunglai, lemas. Telah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. Kubuka mataku, dia tersenyum dan menciumku lembut sekali, tak henti hentinya toketku diremas-remas pelan.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Tiba tiba, serangan cepat bibirnya melumat bibirku kuat dan diteruskan ke leher serta tangannya meremas-remas toketku lebih kuat. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia memainkan kon tolnya semakin cepat. Uhh, sekali lagi aku nyampe, yang hanya selang beberapa menit, dan kembali aku berteriak lebih keras lagi. Dia terus memainkan kon tolnya dan kali ini dia ikut menggelepar, wajahnya menengadah. Satu tangannya mencengkeram lenganku dan satunya menekan toketku.

Aku makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan peju yang kuat di dalam no nokku, menyembur berulang kali. Oh, terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi no nokku, hangat sekali dan terasa sekali peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. Setelah selesai, dia memiringkan tubuhnya dan tangannya tetap meremas lembut toketku sambil mencium wajahku. Aku senang dengan perlakuannya terhadapku. “Nes, kamu luar biasa, no nokmu peret dan nikmat sekali”, pujinya sambil membelai toketku.

“Om juga hebat. Bisa membuat Ines nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Ines merasakan kon tol raksasa”. “Jadi kamu suka dengan kon tolku?” godanya sambil menggerakkan kon tolnya dan membelai belai wajahku. “Ya om, kon tol om nikmat, besar, panjang dan keras banget” jawabku jujur. Dia memang sangat pandai memperlakukan wanita. Dia tidak langsung mencabut kon tolnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari kon tolnya makin mengecil. Dan tak henti-hentinya dia menciumku, membelai rambutku dan paling suka membelai toketku. Aku merasakan pejunya yang bercampur dengan cairan no nokku mengalir keluar.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan kon tol yang telah menghantarkan aku ke awang awang itu dicabut sambil dia menciumku lembut sekali. Benar benar aku terbuai dengan perlakuannya. Dia kemudian memutar lagu classic sehingga tertidurlah aku dalam pelukannya, merasa nyaman dan benar-benar aku terpuaskan.

Menjelang siang, aku bangun masih dalam pelukannya. Katanya aku tidur nyenyak sekali, sambil membelai rambutku. Kurang lebih setengah jam kami berbaring berdampingan. Ia lalu mengajakku mandi. Dibimbingnya aku ke kamar mandi, saat berjalan rasanya masih ada yang mengganjal no nokku dan ternyata masih ada peju yang mengalir di pahaku, mungkin saking banyaknya dia mengecretkan pejunya di dalam no nokku.

Dalam bathtub yang berisi air hangat, aku duduk di atas pahanya. Dia mengusap-usap menyabuni punggungku, dan akupun menyabuni punggungnya. Dia memelukku sangat erat hingga dadanya menekan toketku. Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga pentilku bergesekan dengan dadanya yang dipenuhi busa sabun. Pentilku semakin mengeras. Pangkal pahaku yang terendam air hangat tersenggol2 kon tolnya.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Hal itu menyebabkan napsuku mulai berkobar kembali. Aku di tariknya sehingga menempel lebih erat ke tubuhnya. Dia menyabuni punggungku. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Dia mengusap-usap pantatku dan diremasnya. kon tolnya pun mulai ngaceng ketika menyentuh no nokku.

Terasa bibir luar no nokku bergesekan dengan kon tolnya. Dengan usapan lembut, tapak tangannya terus menyusuri pantatku. Dia mengusap beberapa kali hingga ujung jarinya menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan no nokku. “Om nakal”, desahku sambil menggeliat mengangkat pinggulku. Walau tengkukku basah, aku merasa bulu roma di tengkukku meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari no nokku. Aku menggeliatkan pinggulku. Ia mengecup leherku berulang kali sambil menyentuh bagian bawah bibir no nokku.

Tak lama kemudian, tangannya semakin jauh menyusur hingga akhirnya kurasakan lipatan bibir luar no nokku diusap-usap. Dia berulang kali mengecup leherku. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihku berulang kali. Lalu aku bangkit dari pangkuannya. Aku tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di no nokku.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Tapi ketika berdiri, kedua lututku terasa goyah. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhku. Dia tak ingin aku terjatuh. Dia menyangga punggungku dengan dadanya. Lalu diusapkannya kembali cairan sabun ke perutku. Dia menggerakkan tangannya keatas, meremas dengan lembut kedua toketku dan pentil ku dijepit2 dengan jempol dan telunjuknya.

Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu dia mengusap semakin ke atas dan berhenti di leherku. “Om, lama amat menyabuninya” rintihku sambil menggeliatkan pinggulku. Aku merasakan kon tolnya semakin keras dan besar. Hal itu dapat kurasakan karena kon tolnya makin dalam terselip dipantatku. Tangan kiriku segera meluncur ke bawah, lalu meremas bijinya dengan gemas.

Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Sesaat dia mengusap usap jembut lebatku, lalu mengusap no nokku berulang kali. Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar no nokku. Dia mengusap berulang kali. it ilku pun menjadi sasaran usapannya. “Aarrgghh..!” rintihku ketika merasakan kon tolnya makin kuat menekan pantatku. Aku merasa lendir membanjiri no nokku. Aku jongkok agar no nokku terendam ke dalam air. Kubersihkan celah diantara bibir no nokku dengan mengusapkan 2 jariku.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Ketika menengadah kulihat kon tolnya telah berada persis didepanku. kon tolnya telah ngaceng berat. “Om, kuat banget sih, baru ngecret di no nok Ines sekarang sudah ngaceng lagi”, kataku sambil meremas kon tolnya, lalu kuarahkan ke mulutku. Kukecup ujung kepala kon tolnya. Tubuhnya bergetar menahan nikmat ketika aku menjilati kepala kon tolnya.

Dia meraih bahuku karena tak sanggup lagi menahan napsunya. Setelah berdiri, kaki kiriku diangkat dan letakkan di pinggir bath tub. Aku dibuatnya menungging sambil memegang dinding di depanku dan dia menyelipkan kepala kon tolnya ke celah di antara bibir no nokku. “Argh!” rintihku. Dia menarik kon tolnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar no nokku ikut terdorong bersama kon tolnya. Perlahan-lahan menarik kembali kon tolnya sambil berkata “Enak Nes”. “Enaak banget om”, jawabku!” Dia mengenjotkan kon tolnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat ku dan tangan satunya meremas toketku.

“Aarrgghh..!” rintihku ketika kurasakan kon tolnya kembali menghunjam no nokku. Aku terpaksa berjinjit karena kon tol itu terasa seolah membelah no nokku karena besarnya. Terasa no nokku sesek kemasukan kon tol besar dan panjang itu. Kedua tangannya dengan erat mememegang pinggulku dan dia memainkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Terdengar ‘cepak-cepak’ setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pantatku. “Aarrgghh.., aarrgghh..! Om, Ines nyampe..!” Aku lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya.Rupanya dia juga tidak dapat menahan pejunya lebih lama lagi. “Aarrgghh.., Nes”, katanya sambil menghunjamkan kon tolnya sedalam-dalamnya. “Om.., ssh ” kataku karena berulangkali merasa tembakan pejunya dino nokku. “Aarrgghh.., Nes, enaknya!” bisiknya. “Om, ssh! Nikmat sekali ya dien tot om”, jawabku karena nikmatnya nyampe.

Dia masih mencengkeram pantatku sementara kon tolnya masih nancep dino nokku. Beberapa saat kami diam di tempat dengan kon tolnya yang masih menancap di no nokku. Kemudian dia membimbingku ke shower, menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Akhirnya terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi.

Setelah selesai dia keluar duluan, sedang aku masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, aku keluar dari kamar mandi. Ternyata dia sudah menyiapkan makanan berupa roti dan isinya serta piza yang mungkin dibelinya kemarin.

Teh celup dan kopi intant serta creamernya menjadi pilihan minumannya. Pizanya masih hangat, karena baru dipanaskan sebentar dengan microwave oven. Aku dipersilakan minum dan makan sambil mengobrol, makan dan diiringi lagu lembut. Setelah aku makan, dia lalu memintaku duduk di pangkuannya. Aku menurut saja.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Terasa kecil sekali tubuhku. Sambil mengobrol, aku dimanja dengan belaiannya. Akhirnya setelah selesai makan, diraihnya daguku, dan diciumnya bibirku dengan hangatnya, aku mengimbangi ciumannya.

Dan selanjutnya kurasakan tangannya mulai meremas-remas toketku, kemudian tangannya menelusuri antara dada dan pahaku. Nikmat sekali rasanya, tapi aku sadar bahwa sesuatu yang aku duduki terasa mulai agak mengeras. Langsung aku bangkit. Aku bersimpuh di depannya dan ternyata kon tolnya sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras.

Kepala kon tolnya sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu ku raih, ku belai dan kulupnya kututupkan lagi. Aku suka melihatnya dan sebelum penuh ngacengnya langsung aku kulum kon tolnya. Aku memainkan kulup kon tol yang tebal dengan lidahku. Kutarik kulup ke ujung, membuat kepala kon tolnya tertutup kulupnya dan segera kukulum, kumainkan kulupnya dengan lidahku dan kuselipkan lidahku ke dalam kulupnya sambil lidahku berputar masuk di antara kulup dan kepala kon tolnya.

Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya kon tolnya makin membengkak dan dia mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahku dan membuat mulutku semakin penuh. “Om hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk om”, kataku yang juga sudah terangsang. Rupanya dia makin tak tahan menerima rangsangan lidahku. Maka aku ditarik dan diajak ke tempat tidur. Kakiku ditahannya sambil tersenyum, dibukanya kakiku dan dia langsung menelungkup di antara pahaku.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

“Aku suka melihat no nok kamu Nes” ujarnya sambil membelai jembut jembutku yang lebat. “Mengapa?” “Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dien tot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya”. Aku merasakan dia terus membelai jembutku dan bibir no nokku. Kadang-kadang dicubit pelan, ditarik-tarik seperti mainan.

Aku suka no nokku dimainkan berlama-lama, aku terkadang melirik apa yang dilakukannya. Seterusnya dengan dua jarinya membuka bibir no nokku, aku makin terangsang dan aku merasakan makin banyak keluar cairan dari no nokku. Dia terus memainkan no nokku seolah tak puas-puas memperhatikan no nokku, kadang kadang disentuh sedikit it ilku, membuat aku penasaran. Tak sadar pinggulku mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat aku mengangkat pinggulku, langsung disambut dengan bibirnya.

Terasa dia menghisap lubang no nokku yang sudah penuh cairan. Lidahnya ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk no nokku, dan saat dihisapnya it ilku dengan ujung lidahnya, cepat sekali menggelitik ujung it ilku, benar benar aku tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat aku tak sadar berteriak.. “Aauuhh!!”. Benar benar hebat dia merangsangku, dan aku sudah tak tahan lagi. “Ayo dong om, Ines pingin dien tot lagi” ujarku.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Dia langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kon tol gedenya ke arah no nokku. Aku masih sempat melirik saat dia memegang kon tolnya untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir no nokku. Kembali aku berdebar karena berharap. Dan saat kepala kon tolnya telah menyentuh di antara bibir no nokku, aku menahan nafas untuk menikmatinya. Dan dilepasnya dari pegangan saat kepala kon tolnya mulai menyelinap di antara bibir no nokku dan menyelusup lubang no nokku hingga aku berdebar nikmat.

Pelan-pelan ditekannya dan dia mulai mencium bibirku. Makin kedalam.. Oh, nikmat sekali. Kurapatkan pahaku supaya kon tolnya tidak terlalu masuk ke dalam. Dia langsung menjepit kedua pahaku hingga terasa sekali kon tolnya menekan dinding no nokku. kon tolnya semakin masuk. Belum semuanya masuk, dia menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulku naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali dilakukannya sampai akhirnya aku penasaran dan berteriak-teriak sendiri.

Setelah dia puas menggodaku, tiba tiba dengan hentakan agak keras, dipercepat gerakan memainnya hingga aku kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, tangan satunya meremas toketku, bibirnya dahsyat menciumi leherku. Akhirnya aku mengelepar-gelepar. Dan sampailah aku kepuncak. Tak tahan aku berteriak, terus dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan. Lama sekali.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Tak kuat aku meneruskannya. Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya dia pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Aku terkulai lemas sekali, keringatku bercucuran. Hampir pingsan aku menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar aku tidak menyesal ngen tot dengannya, dia memang benar-benar hebat dan mahir dalam main, dia dapat mengolah tubuhku menuju kenikmatan yang tiada tara.

Lamunanku lepas saat pahanya mulai kembali menjepit kedua pahaku dan dirapatkan, tubuhnya menindihku serta leherku kembali dicumbu. Kupeluk tubuhnya yang besar dan tangannya kembali meremas toketku. Pelan-pelan mulai dienjotkan kon tolnya. Kali ini aku ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhku. Tangannya terus menelusuri permukaan tubuhku.

Dadanya merangsang toketku setiap kali bergeseran mengenai pentilku. Dan kon tolnya dipompakan dengan cepat sekali, bibirnya menjelajah leher dan bibirku. Ohh, luar biasa. Lama kelamaan tubuhku yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Aku berusaha menggeliat, tapi tubuhku dipeluk cukup kuat, hanya tanganku yang mulai menggapai apa saja yang kudapat. Dia makin meningkatkan cumbuannya dan memompakan kon tolnya makin cepat. Gesekan di dinding no nokku makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Maka kali ini leherku digigitnya agak kuat dan dimasukkan seluruh kon tol kon tolnya serta digoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di it ilku. Maka jebol lah bendungan, aku mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi.

Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba dia dengan cepat memain lagi. Kembali aku berteriak sekuatku menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, aku meronta sekenaku. Gila, batinku, dia benar-benar membuat aku kewalahan. Kugigit pundaknya saat aku dihujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat.

Sesaat dia menurunkan gerakannya, tapi saat itu dibaliknya tubuhku hingga aku di atas tubuhnya. Aku terkulai di atas tubuhnya. Dengan sisa tenagaku aku keluarkan kon tolnya dari no nokku. Dan kuraih kon tolnya. Tanpa pikir panjang, kon tol yang masih berlumuran cairan no nokku sendiri kukulum dan kukocok. Dan pinggulku diraihnya hingga akhirnya aku telungkup di atasnya lagi dengan posisi terbalik.

Cerita Sex Keponakan Kesayangan Paman

Kembali no nokku yang berlumuran cairan jadi mainannya, aku makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kon tolnya. Dipeluknya pinggulku hingga sekali lagi aku nyampe. Dihisapnya it ilku sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuhku mengejang dan kujepit kepalanya dengan kedua pahaku dan kurapatkan pinggulku agar bibir no nokku merapat ke bibirnya. Ingin aku berteriak tapi tak bisa karena mulutku penuh, dan tanpa sadar aku menggigit agak kuat kon tolnya dan kucengkeram kuat dengan tanganku saat aku masih menikmati orgasme.

“Nes, aku mau ngecret, di dalam no nokmu ya”, katanya sambil menelentangkan aku. “Ya, om”, jawabku. Dia menaiki aku dan dengan satu hentakan keras, kon tolnya yang besar sudah kembali menyesaki no nokku. Dia langsung memain kon tolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuhnya pun mengejang.

Pantat kuhentakkan ke atas dengan kuat sehingga kon tolnya nancap semuanya ke dalam no nokku dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya ngecret dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecretnya yang ketiga masih saja pejunya keluar banyak, memang luar biasa staminanya. Dia menelungkup diatasku sambil memelukku erat2. “Nes, nikmat sekali ngen tot sama kamu, no nok kamu kuat sekali cengkeramannya ke kon tolku”, bisiknya di telingaku.

“Ya om, Ines juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman no nok Ines terasa kuat karena kon tol om kan gede banget. Rasanya sesek deh no nok Ines kalau om neken kon tolnya masuk semua. Kalau ada kesempatan, Ines dien tot lagi ya om”, jawabku. “Ya sayang”, lalu bibirku diciumnya dengan mesra…

Related posts