Citra Pesona Citra dan Pertemuan

Awal di hari selasa wage aku mendengar dering nada yang tak asing lagi, ya nada dering itu serasal dari suatu tempat di mana semua orang ‘tak akan bisa menemukannya, aku penasaran dengan di mana nada dering itu berasal, ku terus mencari di mana sumber nada itu berdering, entah dari mana berasalnya, mungkin dari kamarku atau bisa jadi dari kamar mandi bahkan gudang, dan gudang itu terkunci rapat hingga tak ada satupun bisa memasukinya

Akupun terus mencarinya dan pada saat itu juga ku temukan nada dering itu mana letaknya, setelah ku temukan nada itu dan ternya nada itu adalah nada dering hanpponku yang sedari tadi menyala dan ada yang menelpon

Ku temukan hanponku itu tepat di sebelahnya ada sebuah gudang yang lama tidak di gunakan, ya gudang itu adalah gudang rumahku sendiri

“wahh busett udah berapa tahun ga di bersihkan nih gudang, mana baunya menyengat pula”tuturku dalam hati, gudang itu belum ku sempat tengok ketika rumahku ini sedang di renovasi dan sampai sekarang baunya masih tak hilang-hilang, aku berniat membereskan gudang yang pernah ku gunakan menaruh barang

Barang-barang itu yang aku kenakan mulai dari kecil hingga tamat sma, wah lama betul bukan?, hehehe, oh iya namaku adalah Faisal Marcosius Reza panggil aja Reza, dan akupun keluar mengambil sebuah sapu dan serok untuk membersihkan gudang ini, tiba-tiba hanpon ku berdering kembali, “sepertinya ada telpon masuk nih” gumamku, dan benar saja yang menelfon adalah Citra Ayu Pranajaya Wibrado alias Citra

“halo Cit ada apa ya kok telfon aku?”tanyaku sambil memegam sebuah sapu di tangan “emm gini kak Citra boleh main kerumah kakak ga?”tanyanya padaku, “oh boleh kok, dengan senang hati”balasku, “Citra kesana sekarang ya”sahutnya, “wokahay”kataku, “ok Citra on the way ya”tuturnya, “iya Citra”sahutku

ning nong ning nong

“Horror Sound Effect – Creaking Door Open”
Audio Player

00:00

00:00

Use Up/Down Arrow keys to increase or decrease volume.

1. “Horror Sound Effect – Creaking Door Open”
0:29
“aduhhh bunyi apaan ya itu tadi?”tanya Citra dalam hati, “doorr”kataku, “iiihhh kesel deh, kakak bikin kaget aja”sahut Citra, “hehehe maaf deh”kataku, “kak tadi bunyi suara apaan sih? Citra takut” rengeknya, “bunyi apa sih?”tanyaku, “suara pintu ke buka, “ah halu kamu”sahutku, “iiihh enggak kak beneran”sahut Citra

“ya udah deh masuk aja, dari pada ada apa-apa, emang kamu mau di luar aja?”perintahku dengan nada bertanya, “ga ah takut”balas Citra, “sini ayo masuk”sahutku, “i i iya kak”sahuutnya terbata-bata, “kamu di sini dulu ya kakak masih mau kelarin beres-beres gudang, tinggal dikit lagi kok”kataku

“ga mau, Citra ikut ya, plis”pintanya, “em tapi”kataku dengan ragu, “iiihh boleh dong”rengeknya, “iya deh tapi kamu ganti dulu dong masa pake baju ginian”perintahku, “iya kak siap 86″jawabnya, “pake nih, pakai baju sepupuku aja yang tertinggal kemarin lusa”suruhku, “iya kak, tapi jangan ngintip ya”katanya, “iya Citra”balasku

~ Beberapa menit kemudian ~

“wahhhh cantik banget kamu pake baju ini”kataku dengan memandangi tubuhnya yang bening itu, “makasih loh kak”balasnya, “sama-sama loh Cit”balasku, “yuk mulai kerjanya”kataku, “okey kak”balasnya, meniit demi menit telah berlalu dan aku hanya bisa memandangi keindahan yang tiada taranya, melihat tubuh Citra yang begitu mulus dan bening ketika memakai pakaian dari saudara sepupuku itu, dan sekali lagi aku hanya bisa menelan ludah saja

“wooww mulus amat ya”kataku, “haah kakak ngomong apa barusan?”tanya Citra, “ah gak kok”kataku, “iiihh kakak”rangeknya, “apa sih Cit, tengkar lagi sama pacar kamu?”tanyaku

“ah gak kok kak”balas Citra, “jangan bohong”kataku, “ih bener kak”sahutnya dengan maja, “sini dong deketan sama kakak, ga usah takut”kataku, “i i iya kak”balas Citra, kupeluklah dia dan dia merasa gugup dengan apa yang ku lakukan ini, “kenapa?”tanyaku, “gak kak”balasnya

Lalu akupun mencium bibirnya dengan lembut, dan Citrapun berusaha menolaknya tapi apalah tenaganya tak sekuat tenagaku, tapi dia terus menolak

“kak jangan”katanya setelah aku melepaskan cumbu di bibirnya, “udahlah”sahutku, “kak pliss jangan”sahutnya, tanpa basa-basi akupun membuka bajunya ya walaupun hanya sebatas dada saja, langsung kuremas teteknya dan menghisap puting susu miliknya dan dia hanya bisa meronta-ronta

Tapi apalah kekuatannya tak cukup kuat melawan tenagaku yang sedang di bawah pengaruh nafsu, ku hisap dan ku jilat puting payudara Citra, dan dia bbisa menggigit jarinya saja dan sempat berkata “kak jangan”sambil meneteskan air mata

Lalu aku mengangkat rok yang dia kenakan dan dia memakai cd yang begitu lucunya, lalu ku lepaskan saja cdnya dan mulai melumat bibir vaginanya, dan sekali lagi Citra hanya bisa berkata “aaaaahh kak jangaaann”sambil meneteskan air mata

“ayolah Citra nikmatin saja”kataku, dan kulihat dia hanya bisa memanyunkan bibirnya saja, akupun tanpa basa-basi melumat bibirnya kembali sambil memasukan jariku ke dalam memeknya

“emmm, slrrpphh”bunyi ciumanku di bibirnya, “Citra uuhh cantik beber sih kamu”kataku di telinganya sambil terus mengocok memeknya

“Cit gua gak tahan lagi nih”kataku, dan Citra hanya bisa memanyunkan bibirnya saja, “aku masukin ya”kataku, dan Citrapun menggeleng-gelengkan kepalanya, “sudahlah”balasku

“aaaaahhh sakittt”teriak Citra, “Citraaaa uuuhh sempit bener sih”sahutku, sekali lagi Citra hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya

“aaahhh Cit huwenak bener”kataku, “aaaahhh kak sakit”balas Citra, “nikmatin aja Cit, bentar lagi enak kok”sahutku, Citrapun hanya menangis dengan perlakuanku terhadapnya, “salah sendiri kenapa tiap kali selfie bikin orang jadi pingin…”kataku dalam hati

Perlakuan ini berlangsung kira-kira empat jam an lah, ya tentunya dengan berbagai posisi, dan tiba saatnya untuk aku berejakulasi di dalam memek yang sempit dan berhasil ku tembus dengan kontolku yang sudah tegang saat dia membungkuk untuk membantuku membersihkan gudang ini

“aaaaaahh Citraaaaa, kakak ga kuat lagi ini”kataku, Citrapun hanya bisa menangisi dengan apa yang dia terima saat ini, dan pada akhirnya crooooooottt kira-kira sebelas kali semburan spermaku di dalam memeknya, dan kini kami hanya bisa terbaring lemas dengan keadaan kontolku masih terbenam dalam memeknya

Setelah kira-kira satu jam akupun berhasil melepaskan kontolku dari memeknya, dan kini aku dan dirinya sama-sama terbaring di lantai dengan kondisi kelelahan setelah pertarungan di medan pertempuran.

Related posts