Bersama Istri Binal
Membayangkan keduanya lagi bercinta membuat saya terangsang sendiri sehingga saya coba mempercepat pekerjaan saya yang masih setumpuk. Namun baru jam setengah tujuh malam saya bisa merampungkannya. Secepat kilat saya pacu mobil saya menuju rumah. Dibenak saya hanya ada keinginan untuk melakukan threesome dengan istri saya dan Rido. Hari sudah mulai gelap saat saya sampai.
Teras rumah saya sudah terang benderang oleh temaramnya lampu yang dinyalakan. Hana keluar menyambut saya. Ia menyapa saya dengan senyuman yang sangat manis dan manja. Kami berciuman sejenak sebelum saya tarik masuk tubuhnya. Saat itu ia hanya mengenakan gaun tidur model kimono dari bahan satin yang dihiasi renda renda dibagian dadanya. Putting susunya tampak menyembul dan tercetak jelas pada gaun itu sehingga dengan mudah saya tebak kalau ia tidak mengenakan pakaian dalam. Masih tersisa peluh didahinya sebagaimana seseorang yang habis berolah raga atau bekerja keras.
“Habis kerjaaa keras nih!” sindirku.
“Ah, kamu bisa aja” sahutnya dengan pipi yang tersipu.
“Rido dimana, Na?”
“Kayaknya lagi mandi”
Saya tarik tangannya menuju sofa yang ada diruangan tengah. Mengajaknya berciuman sebentar sebelum saya lanjutkan bertanya,
“Lelaki itu hebat, Na?”.
Ia tidak menjawab hanya membeliakkan mata kearah saya.
“Berapa kali kamu klimaks? Enam? delapan?” sambungku yang juga tidak dijawabnya.
Kembali saya lumat
bibirnya dan mulai menggerayangi bagian dadanya. Hana menolak dengan halus karena ia ingin saya mandi terlebih dahulu sementara ia akan menyiapkan makan malam. Saya setuju.
Selesai mandi saya keluar menuju ruang tengah dengan mengenakan kimono mandi dan celana dalam saja. Rido dan istri saya sudah ada di meja makan menunggu saya. putri77.org Kemudian kami bersantap malam sambil berbincang-bincang mengenai banyak topic. Setelah selesai Hana memunguti piring-piring kotor untuk dibawanya kedapur sementara saya dan Rido melangkah ke ruang tengah. Saya duduk di sofa panjang sedang ia duduk disofa single diseberang saya.
“Gimana istriku, Do?” tanya saya dengan nada sengaja saya pelankan agar tidak terdengar oleh Hana yang masih sibuk mencuci piring.
“Luar biasa, Roy! Elu bener-bener suami yang sangat beruntung punya bini secantik dia.“
“Berapa kali kalian ngelakuinnya?”
“Mungkin lima atau enam kali, engga ingat… soalnya “V” bini elu sungguh sangat nikmat kenyal dan pulen. Belum lagi servisnya yang benar-benar luar biasa. Aku jadi ketagihan berat padanya!”
“Sialan kalian! Lagi ngomongin gue yaaa!” omel Hana yang mendadak telah beridiri di samping saya. Ia lalu saya tarik duduk disebelah saya.
“Rido bilang aku suami yang beruntung punya bini sesempurna kamu, Say…” Ujarku.
“Biasa lelaki kalau ada maunya pasti ngumbar rayuan maut”
“Bukan gitu Na, tapi emang kamu istri yang sangat sempurna” lanjutku seraya menempelkan bibir kebibirnya.
Istri saya kembali menolak saya dengan halus karena ia mengusulkan untuk lebih dulu menonton dvd porno yang saya beli tempo hari. Saya kembali setuju. Dan dengan santai kami nikmati adegan-adegan penggugah nafsu itu bertiga. Belum sampai selesai film yang kami tonton ketika saya lihat Hana mulai tidak tenang duduknya. Berkali-kali ia geser-geser dan ubah-ubah posisi kakinya, sepertinya ada sesuatu yang aneh dipangkal pahanya.
Saya ciumi lehernya sambil merabakan tangan pada tonjolan buah dadanya yang masih terbalut kimono satinnya. Kali ini istri saya tidak menolak. Bahkan ia sangat menikmati ciuman dan remasan saya. Putingnya menjadi semakin mengeras dan semakin menyembul. Dengan sangat gampang saya tarik lepas tali pengikat kimononya kemudian menyibakkan ujung-ujungnya kekanan kekiri. Saya tatap dengan penuh kekaguman kedua payudaranya yang montok dan ranum sebelum saya jilat-jilat serta saya hisapi. Ketika saya selipkan tangan pada pangkal pahanya saya temukan sebuah celah yang sudah sangat becek penuh lendir birahi.
“Uuuhhhh…” Desahnya perlahan namun terdengar sangat nikmat.
Hana meraih kepala saya lalu mengiringnya kearah selakangannya. Saya pun menurut. Sembari bergerak saya ciumi setiap bagian tubuhnya yang saya lewati. Perutnya, pusarnya, bulu-bulu kemaluannya yang lebat, dan bongkahan vaginanya yang membulat sempurna bak cangkang penyu. Saya telusuri bibir liang yang telah terkuak lebar itu kemudian saya julurkan lidah menggelitik kelentitnya yang telah sangat menonjol. Istri saya menggerinjal serta melenguh sangat nikmat setiap saya melakukannya.
Rido bangkit mendekati kami dengan tubuh yang sudah bertelanjang bulat. Batang kemaluannya yang hitam panjang dan kekar itu terlihat sudah sangat tegang. filmbokepjepang.sex Mendongak minta jatah. Ia mengajak istri saya berciuman. Tanganya mulai meremas remas buah dada istri saya sementara tangan istri saya telah menggenggam batang kemaluannya. Saya julurkan lidah dan saya benamkan berulang kali pada liang yang tanpa ujung itu. Saya tusuk-tusukkan sambil menikmati setiap aliran lendir asmaranya. Desah mulut Hana menjadi semakin keras terdengar.
Rido bangkit menyodorkan kemaluannya kemulut Hana. Batang sepanjang dua puluhan centi itu disambut istri saya dengan lidah yang terjulur. Lalu dengan sangat lahap istri saya mulai mengulumnya. Saya sibakkan kimono mandi saya dan memelorotkan celana dalam saya. Saya genggam dan saya urut-urut otot sepanjang lima belas centi yang meyembul diantara paha saya sambil menyaksikan istri saya sedang melumat penis hitam Rido yang panjang itu penuh nafsu. Saya menjadi semakin terangsang dan ingin segera menyetubuhi istri saya. Saya angkat kedua kakinya kemudian saya dorong batang kemaluan saya kedepan membenamkannya dengan penuh perasaan kedalam liang syahwatnya.
Sambil menikmati setiap gesekan lembut dengan dinding-dinding dalam vaginanya. Inci demi inci. Sekonyong-konyong saya disergap berjuta-juta gelombang kenikmatan selama proses pemasukan itu. Bermula dari ujung penis saya lalu menjalar kebatangnya, lalu menyebar keseluruh bagian tubuh saya. Selanjutnya saya coba mengeksplorasi kenikmatan yang lebih besar dengan tak henti-hentinya menggali, menggali, dan menggali liang itu lebih dalam lagi. Sementara itu istri saya masih asyik mengulum black banana yang ada dalam genggaman tangannya.
Hana terus menerus mengerang nikmat saat tubuhnya bergoyang maju mundur diombang ambingkan gelombang birahi yang saya ciptakan. Kemudian ia mengejan. Seluruh otot ditubuhnya berkontraksi hebat saat dirinya dilanda puncak ketegangan. Ia menjerit panjang pada saat badai orgasme tiba-tiba meledak dan menyambar dirinya!. Cairan kenikmatannya memancar dan melumasi seluruh batang kemaluan saya yang masih terbenam disana.
Kami berganti posisi. Saya duduk disofa sedangkan Hana menyodorkan mukanya keselangkangan saya, ia menghisapi dengan lahap batang kemaluan saya yang masih basah kuyub oleh lendir orgasmenya. Giliran Rido yang menyetubuhi istri saya dari belakang. Benda sepanjang sembilan inci itu digerakkan keluar masuk dengan sangat cepat. Terdengar suara “plok! plok! plok!” setiap kali zakar Rido menepuk nepuk pantat istri saya.
“Ooouughttt… ooochh…” desah istri saya tanpa melepaskan batang kemaluan saya dari mulutnya.
Dan setiap kali istri saya mendesah lebih keras Rido melesakkan batang kemaluannya lebih dalam lagi. Rido tidak membiarkan dirinya segera mencapai puncak. Ia menarik diri lalu menelentangkan tubuh istri saya diatas sofa. Ia buka kedua kaki istri saya lalu menaikkannya keatas bahunya sambil membenamkan kembali batang kemaluannya. Keduanya bergerak dalam irama yang selaras melaju dengan pasti menuju ke puncak tertinggi. Istri saya tampak begitu menikmati setiap hujaman kemaluan Rido. Ia menyambut dengan goyangan pinggulnya yang menghentak-hentak. Denyutan nikmat yang diciptakan Hana membuat Rido tambah bersemangat. Ia percepat gerakan keluar masuknya seperti sedang memacu seekor kuda balap. Terdengar napas keduanya terengah engah saling mengerang dan melenguh penuh nikmat.
Beberapa menit kemudian istri saya kembali memekik penuh kepuasan sambil mendekap erat tubuh Rido. Sementara itu Rido masih memompa dengan sangat cepat berusaha secepatnya mencapai klimaks. Beberapa detik sebelum terjadinya pancaran klimaks, Rido mencabut penisnya kemudian menghampiri wajah istri saya. Ia merancap dengan sangat cepat sampai terdengar lenguhannya yang keras ketika ujung batang kemaluannya menyemburkan cairan kental berwarna putih pekat yang sengaja diarahkan kebibir Hana. Setelah mereda, istri saya kembali menjilati ujung kemaluan Rido sampai bersih.
Saya sejak tadi hanya bisa berdiri menyaksikan pergulatan keduanya sambil mengurut-urut batang kemaluan saya sendiri. Melihat celah vagina Hana yang menganga dan mengkilap karena lendir birahinya membuat saya sangat terangsang dan ingin memasukinya. Selanjutnya saya tancapkan dengan sangat bernafsu. Meskipun liang senggama itu kini terasa sedikit longgar namun tetap saja mampu memberi rasa nikmat yang luar biasa. Saya lumat liang itu dengan sangat bergairah.
Hana kembali menggoyang pinggulnya membuat liang vaginanya bertambah nikmat ribuan kali. Saya semakin kesetanan saat menyetubuhinya. Apa yang saya lakukan rupanya menyebabkan menyalanya kembali gairah istri saya. Sehingga kini kami berdua saling menuntut kepuasan puncak dengan saling menggesek dan meraba. Sekian menit kemudian saya percepat gerakan pinggul saya saat terasa desakan sangat kuat diujung penis saya. Istri saya memekik dengan keras ketika ia lebih dahulu sampai di puncak. Nyaris bersamaan saya rasakan ujung penis saya bergetar hebat. Sehingga saya coba menekan pinggul lebih dalam lagi. Akhirnya batang kemaluan saya menggelepar-gelepar sembari memuntahkan cairan kenikmatan dalam jumlah yang sangat banyak diantara himpitan liang vagina Hana. Saking banyaknya hingga meluber keluar dan meleleh diatas sofa.
Setelah membersihkan diri, kami melanjutkan permainan didalam kamar. Secara bergantian saya dan Rido menggarap vagina Hana. Malam itu belasan kali istri saya mencapai klimaks disertai jeritan panjang penuh kepuasan.