Cerita Hot Juraganku Ternyata Mantan Pacarku

Beberapa kali aku berselingkuh dengan pria membuat suamiku kerap marah dan akhirnya menceraikan aku. Aku bekerja di laundry karena hanya itu lowongan pekerjaan yang ada. Dengan lulusan SMP aku tidak banyak pengalaman. Kadang kalau bekerja anakku ikut, untung saja bos ku sangat baik hati. Padahal laundry itu sangat ramai keluar masuk cucian dan hanya 3 saja pegawainya. Pulang sekolah anakku selalu pulang ke tempat aku kerja menemaniku hingga sore hari. Berangkat jam 7 pagi pulang jam 5 sore kalau membutuhkan uang lebih biasanya aku lembur setiap harinya hingga larut malam. Sebulan aku di gaji 1 juta dan uang lemburan per harinya 25 ribu.

Ya bisa buat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Aku serumah dengan ibukku yang sudah lanjut usia itu. Terkadang aku menyesali perceraian dengan suamiku. Namun entahlah memang sudah jalanku seperti ini. Setelah aku menjalani betapa susahnya mencari uang sendiri aku lebih berhati-hati dalam mengelola uang. Aku pun meninggalkan kebiasaan burukku yaitu berselingkuh dengan banyak pria. Aku terus berusaha bekerja dengan giat agar aku memiliki sedikit tabungan untuk anakku kelak. Apalagi semakin hari anakku semakin besar aku harus menyisakan uang sedikit untuk dia. Aku juga ingin sekali memiliki motor karena setiap pagi aku harus berjalan lumayan jauh. Rencananya aku mau kredit motor agar aku tidak kesusahan jika berangkat kerja. – Bos ku juga menghendaki aku kredit motor dengan potong gaji aku perbulan. Bosku baik hati dia selalu memberikan solusi yang terbaik untukku.

Aku sudah menggangap dia seperti saudara, bosku juga sudah banyak sekali membantu aku. Sering di beri sembako atau sisa lauk yang tidak di makan. Ya lumayanlah aku mempunyai bos yang sangat baik hati. Namun semenjak aku kerja di sana aku belum tahu suaminya. Katanya suami berlayar di luar negeri kalau pulang setahun sekali. Laundry itu hanya untuk mengisi kesibukan saja karena daerah dekat dengan kampus dan banyak kost. Anak kuliahan semua jadi langganan laundry tempat aku bekerja. Suatu hari mendekati lebaran orderan semakin ramai banyak yang mudik. Laundry hanya ada aku hingga aku kuwalahan menghadapi pelanggan. Aku pun menginap di rumah bu Rini bosku itu. Anakku juga ikut tidur di tempat kerja beberapa hari hinga sehari sebelum lebaran. Ketika itu bu Rini menjemput suaminya di bandara. Aku membersihkan rumahnya merapikan kamar bu Rini. Rumah yang sangat luas membuat aku ngos-ngos an keringat jatuh bercucuran. Aku membersihkan rumah sekitar 2 jam. Tak lama kemudian Bu Rini pulang dengan suami dan anaknya. Aku terkejut ternyata suami bu Rini itu adalah mantan pacarku dahulu dikala SMP. Cinta monyet jaman dahulu aku sangat terkejut dia bisa sesukses ini. Suami Bu Rini namanya Hendra, dia tampak terkejut sepertiku. Aku pura-pura tidak mengenalnya Hendra pun begitu. Aku dianggap sebagai pembantunya mungkin dia tidak tahu kalau aku karyawan di laundry milik istrinya.  – Aku bergegas meneruskan pekerjaanku setrika banyak sekali. Namun aku sudah gagal focus karena aku terus kepikiran Hendra yang makin ganteng dan sukses itu. Rasanya nggak mungkin melihat penampilan Bu Rini yang biasa saja sedangkan Hendra sangat berwibawa dan ganteng sekali. Sore pun tiba aku harus pulang ke rumah aku menutup kios sembari memberikan kunci ke Bu Rini. Aku berjalan mendekati sepasang suami istri yang sedang ngobrol di teras rumah, “ini siapa Mah?”

tanya Hendra pura-pura lupa dengan ku pada istrinya. “ini karyawan laundry pah namanya mbak Yuli, dia rajin sekali hlo pah…” ucap Bu Rini. “ohh… salam kenal ya Mbak” “iya pak…” Dengan kata-kata yang singkat aku menjawab dan aku segera berpamitan dengan Bu Rini. Dijalan aku terus bertanya-tanya, kenapa Hendra tidak mengenali aku sama sekali. Dia dulu meninggalkan aku karena dia harus pindah ke Bandung untuk meneruskan sekolahnya sedangkan aku tidak bersekolah. Jaman dulu tidak ada handphone, jadi saat itu kami surat surat menyurat. Namun entah mengapa suratku tidak [ernah dibalas lagi,higga sekrang tahu-tahu mas hendra sudah sukses dan menjadi suami orang. Biarlah karena semua itu bagiku sudah berlalu dan kita sudah mempunyai kehidupan masing-masing. Dia hanyalah mantan di waktu SMP dulu wajar saja dia tidak mengenali aku yang berpenampilan lusuh ini. filmbokepjepang.sex Aku juga tidak berharap dia mengenaliku lagi aku sudah melupakan jauh-jauh kenangan di kala itu. Aku harus tetap bekerja demi anakku, tidak memandang bahwa suami Bu Rini adalah mantanku. Keesokan harinya aku berangkat kerja Bu Rini menyuruhku untuk datang pagi hari. Orderan yang sangat menumpuk di kala itu. Sesampainya di rumah Bu Rini aku membuka kios menyapu agar terlihat bersih, “mbak Yuli maaf hari ini saya harus pergi, tolong ya orderannya di handel dulu.

Tolong nanti bapak di belikan sayur ya untuk sarapan..” “oh iya bu…” ucapku dengan ramah. Saat itu aku binggung karena nanti harus menyiapkan sarapan untuk Hendra. Karena itu sudah menjadi tugasku, maka saat itu aku cepat membeli sayur sebelum Hendra bangun. Aku melakukan itu karenaaku nggak mau melihat wajahnya lagi. Setelah aku membeli sayur aku meletakkannya di meja makan. Tidak aku sanggka saat itu ada yang memegang pundakku dari belakang, “hay Yul…” Spontanitas akupun menolehkan wajahku, tidak kusangka dia adalah Hendra. Aku hanya terdiam dan menundukkan kepala dihadapannya. Aku menyadari dia adalah majikanku, “maaf ya Yul aku berpura-pura tidak mengenalimu, soalnya aku takut kalau istriku berfikiran macam-macam terhadapmu…”ucap hendra padaku. “oh iya tidak apa-apa kog Mas…” jawabku sekenanya. “kamu sudah lama ya bekerja di sini? Oh iya Yul kamu sudah tahu tentang penyakit istriku belum..?” “iya sudah lama aku bekerja disini Mas, Oh iya emangnya Bu Rini sakit apa ya Mas ??” tanyaku penasaran. “istriku mengidap suatu penyakit yang membuat dia tidak bisa melayani kebutuhan sexs-ku Yul, huh…” “haah kamu yang benar aja maas, kayaknya selama aku disini Bu Rini baik-baik aja kok mas..” “ya begitulah dia pandai menyembunyikan penyakitnya, makanya aku jarang pulang…” ucapnya dengan wajah memelas. Saat itu kami-pun duduk di sofa yang berada di sudut ruangan rumah. Aku juga menceritakan permasalahan yang aku hadapi dalam rumah tanggaku dulu. Kita saling curhat saling menyemangati satu sama lain. Tiba-tiba Hendra mendekati aku, dia duduk persis disampingku. Aku merasa tidak nyaman takut Bu Rini pulang dan melihat aku sedang berduaan dengan suaminya. Entah waktu itu kejadian yang sangat tidak diinginkan terulang kembali. Hendra dengan biasa memegang dan mengelus rambutku. aku merasa nyaman berada di dekatnya. Dia semakin membuat aku terbawa suasana di jaman kita masih sekolah. Hendra mencium bibirku dengan sangat lembut. Aku menolak dengan menolehkan mukaku. Dia terus mencoba menciumi bibirku dengan sangat bergairah. Lama-lama aku terbawa dalam kegairahan Hendra, dia mencium dan memelukku dengan sangat erat. Setelah itu dia meremas payudaraku dengan sangat keras. Aku tak kuasa menahan kenikmatan iyu karena memang sudah lama sekali aku tidak pernah dijamah pria lagi. Kaosku dibuka sehingga aku hanya memakai bra saja. Aku nurut apa yang dia lakukan terhadapku.

Payudaraku di remas-remas hingga aku lemas tak berdaya. Tampak wajah beringas Hendra yang haus akan belaian itu, “aaaahhh…Hen…remas lagi hen…aahhhh……” Braku yang berukuran 36B itu telepas, payudaraku yang menggantung kencang itu berada dihadapannya. Dia tampak semakin bersemangat melihat payudaraku, putting susuku dimainkan diputar-putar. Aku horny banget, “ooohh…ooohhh…ahhhh…hennn…ooohhhhhh……” Aku terus mendesah merasakan kenikmatan itu. Hendra dengan penuh nafsu terus saja membuat aku terangsang. Bibirnya menempel di putting susuku, dan dia mengulum putting ku yang menionjol itu. Sesekali dia tarik putiingku hingga mau lepas, “oohhh…oohhhh….aaaahh…Hen….aahhhhhhhh……lagi hen… ah….” Hendra melepas pakaiannya dan dia hanya mengenakan celana dalam saja. Tampak penisnya tegak sangat besar dan masih tertutupi celana dalamnya. Aku sudah tidak sabar ingin melihat betapa nikmatnya penis Hendra itu. Badannya berada diatasku aku serasa ngap karena badan Hendra yang besar berada diatas. Dia menciumi bibirku dengan beringas. Penisnya digesek-gesekkan ke memekku yang hanya memakai celana dalam saja. Nikmat banget, “aaahhh…akkkkhhhh….aakkkkhhhh…aaahhh Hen…..ohhh..lagi….” Celana dalamku aku buka aku sudah tidak sabar lagi. Hendra menegrti jika aku membuka celana dalam diapun begitu. Aku dan dia sudah telanjang bulat di sofa, sudah tidak kepikiran lagi bahwa kita melakukan di ruang tamu.Hendra mengelus memekku dari atas ke bawah. Bulu-bulu kemaluan yang rimbun membuat Hendra gemas melihatnya. Dia memainkan jemarinya meraba dan mengelus hingga aku merasakan kenikmatan.

Sangat nikmat dan membuat aku melayang, “aaakkkkhhh….akkkkhhh……akkkhhhh……hendra aaaahhh….” Tampak memekku basah keluar cairan yang sangat banyak. Dia menjilati selakanganku hingga aku mendesah keras, “aaaahhhhhh…aaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…..aahh lagi…aaahh……” Aku terus memintanya agar terus memainkan aku. Memekku dijilati Hendra, wajahnya memerah dan sangat perkasa melihat memekku yang merekah itu. artikelbokep.com Setelah itu kite berposisi dengan gaya 69. Penisnya tepat didepan mulutku, aku segera menyeruput penis besarnya itu. aku kocok dan aku kulum dengan perlahan, “aaahhh…terus yuli…terus….ahhhhhh…..” Tampak Hendra mendesah merasakan kulumanku. Penis terus aku kocok hingga dia semakin bergairah, begitupula dia menjilati dan mengecup memekku yang terus mengeluarkan cairan itu. Penis yang besar itu rasanya tidak muat masuk ke mulutku, namun aku mencoba memasukkan seluruh penis Hendra. Tanganku tak henti-hentinya mengocok penis Hendra, semabri dia juga terus menjilati lubang memekku, “aaahhhhhhh….aahhhh…aaaakkkhhhh terus ayo terus….akkkkkhhh…” desahan Hendra. Dia udah nggak tahan dengan kulumanku, dia kembali ke posisi semula. Aku berada di bawahnya. Penisnya berusaha di masukkan ke dalam lubang memekku. Ujungnya diputar-putar hingga tubuhku menggeliat nikmat, “aaaakkkkhhh…aaaaakkkhhhh..terus Hen…lagi Hen…aaahhhh….” Hendra terus berusaha memasukkan penisnya ke dalam memekku. Batang penisnya masuk ke dalam memekku nikmat sekali, “aaaaaakkkhhhh…aaakkkkkhh…..akkkhhh Hen…aaahhhhh…..”

Dia terus menekan penisnya yang besar itu hingga seluruhnya masuk ke dalam lubang kenikmatanku. Menggoyangkan terus penisnya gerakan Hendra sangat lihay, aku puas sekali. Aku sangat horny dibuatnya. Maju mundur keras banget gerakannya, aku tak kuasa. Tubuhku serasa bergetar dibuatnya, “aaaaahhhhh…akkkhhhh aaahhh…..nikmat ooooohhh….” Payudaraku diremas-remas sesekali dia mengulum putting susuku dengan penuh kegairahan. Aku terus mendesah merasakan kenikmatan. Penisnya sudah tertancap di memekku, mentok ke dalam hingga aku terus menggeliat manja, “ooohh…ohhhh…lagii…ooohhhh…lebih keras Hen…aaaahhhh…..” Hendra menekan sangat keras nikmatnya hingga ke ubun-ubun mataku terpejam. Sesekali aku mengangkat pantatku agar semakin nikmat, “aaaaahhhhhhh enak banget….aaahhhh…” Hendra meremas pantatku dengan sangat keras. Gairah itu semakin besar tak ingin aku melepaskannya. Aku berusaha menjepit penisnya yang besar itu, “aaaaahhhhhh…..nikmat Yuli…terus jepit aaaahhhh….” Desahan Hendra. Setelah beberapa waktu kami bersetubuh, Tak lama kemudian sperma dia keluar dan dia semprotkan di tubuhku,

“cccrrrrroooooooootttt…..cccccrrroooottt….cccrrrooooottt……..” “aaaahhhhh…………….” Sperma yang kental dan banyak itu membasahi tubuhku. Lega dan sangat puas itu lah yang tersirat dari wajah Hendra begitupula aku yang lama tidak di jamah. Kita membersihkan badan dan memakai pakaian kembali. Sejak saat itu setiap Hendra pulang aku selalu bercumbu dengannya dikala ada kesempatan. Dia pun selalu memberiku uang perbulan untuk memenuhi kebutuhanku. Itulah kisahku yang berawal dari karyawan laundry yang bercumbu dengan suami pemilik laundry yang tak lain adalah mantan pacarku dahulu.

Related posts