Sekolah…. Masa Paling Indah…

Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Aku pun tersentak bangun setelah tidur dalam pelajaran kimia yang membosankan. Aku tersenyum membayangkan kejadian yang baru saja kualami. Pengalaman yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Cerita nya bermula dari seminggu yang lalu…..

1 minggu yang lalu…

Rabu, 23 Oktober
Kuberjalan dengan peluh bercucuran di bawah terik matahari. Hari ini aku berjalan pulang dengan perasaan lelah sekali setelah mengikuti tes olahraga di sekolah. Seperti biasa…. nilaiku selalu paling rendah dibanding teman-teman yang lain. Aku memang lemah dalam hal-hal fisik meskipun aku selalu menjadi ranking 3 di kelasku. Rumahku memang sangat jauh dari sekolah, lagian rumahku ini berada di jalur yang tidak dilewati kendaraan umum, jadilah aku harus berjalan pulang di siang bolong ini.

Di lapangan olahraga dekat rumahku, kulihat seorang gadis sedang terpojok oleh seorang pria. Tampaknya gadis itu sedang dipalak oleh preman. Tampaknya aku mengenal gadis itu. Dia adalah Tania, anak kelas 2IPA, teman sekelasku. Tania memang cantik, mirip Nikita Willy, bodinya pun bagus, pantatnya tercetak jelas di rok seragamnya, aku pun sering memperhatikannya memakai seragam yang sangat tipis sampai bra nya kelihatan. Bra yang dikenakannya juga sangat terbuka, sehingga aku dapat melihat belahan dada mulusnya samar2. Aku tak begitu mengenal dia, karena gosipnya dia adalah seorang gadis murahan, kata kasarnya : perek. Namun, aku tak tega melihat dia tengah terpojok seperti itu. Karena itu aku mengambil batu yang agak besar, lalu aku memukulkan kuat2 ke kepala preman itu dari belakang, dan… preman itu langsung pingsan! Tania yang masih ketakutan segera kupegang tangannya dan kuajak lari ke rumahku yang sudah dekat.

“Don, makasih banyak yah udah nolongin gw! Gw takut banget tadi, gatau nih gimana cara terima kasih sama lu….” kata Tania.
“Udahlah… gapapa, yang penting lu ga kenapa2 aja” kataku.
“oyah, lu tinggal di deket sini yah? Ko bisa ada di daerah sini sih?” tanyaku.
“iyah Don, gw tinggal ga jauh dari lu…..mmmm, ikut ke rumah gw yuk.. ntar disana gw mau ngasi sesuatu buat lu sebagai tanda trima kasih gw” katanya.
Aku pun menolak, tapi dia terus memaksaku lalu kami pun berjalan menuju rumah Tania.

Sesampainya di tujuan, aku menunggu di ruang tamu, sedangkan Tania masuk ke kamarnya mengganti baju. Tampaknya di rumahnya tidak ada orang lain selain kita berdua. filmbokepjepang.sex Betapa terkejutnya aku… tiba2 Tania keluar kamarnya dengan menggunakan tank top tipis tanpa menggunakan bra sebab terlihat kedua putingnya menggumpal seakan2 ingin keluar dari tank top tersebut. Dia pun mengenakan hot pants yang amat pendek dan ketat seperti yang digunakan pada saat senam. Belahan memiawnya terlihat jelas karena celana nya amat ketat. Tanpa sadar, celana ku tiba2 terasa sempit…
Dengan muka polos Tania bertanya “loh, koq keliatan tegang sih? Jangan2 adek nya ikutan tegang juga nih…” perlahan-lahan Tania berjalan je arahku dan memegang tanganku. Dapat kurasakan lembutnya kulit tangan Tania. Dia pun mengarahkan tanganku dan menyentuhkannya ke belahan memiawnya yang terbalut celana ketat. “basahhh….” kataku.”ini hadiah gw buat lu” katanya. Tanpa berlama-lama kugosok-gosokkan tanganku ke belahan memiawnya sambil meremas2 pantatnya.
“Aaaaahhh… Uhhh…”desahan2 kecil terdengar dari mulutnya yang mungil. Pantatnya sangat kencang, namun terasa empuk. Aku sangat terangsang melihat badannya yang mungil namun berisi terbalut oleh pakaian yang ketat tersebut. Kubuka sleting celanaku lalu kukeluarkan senjataku.
“Don… gede banget…” sahut Tania. Aku berdiri dan menyuruhnya dalam posisi duduk. Aku menggosok2kannya ke belahan memiawnya, rasanya sangat nikmat.. dapat kurasakan licinnya celana senam Tania, apalagi setelah memiawnya basah. “Don… ahhh… terus.. ahhh terusssinn…” desah Tania. Matanya merem melek karena nikmatnya gesekan penisku. Tak lama kemudian Tania mengeluarkan desahan panjang sambil mengeluarkan cairan yang sangat banyak dari kemaluannya. Cairan itu membasahi celananya dan mengalir turun lewat pahanya yang mulus. Saat Tania masih bergetar nikmat karena squirtingnya, aku memegang kepalanya, lalu memasukkan penisku dalam mulut kecilnya.
“mmmmmhhh…. Donnn..”desahnya sambil mengulum penisku. Kusodokkan dalam-dalam penisku hingga menyentuh ujung mulutnya. Tentu saja Tania tersedak, namun aku tetap tak membiarkan mulutnya melepaskan penisku. Terasa air liurnya semakin banyak membasahi penisku. putri77.net Kulepaskan penisku dari mulutnya, kuberikan waktu Tania untuk bernapas. Dengan mulut yang belepotan air liur, dia mulai menjilati penisku.. tepat di lobang kencingku. “ahhhh Tan… jangan disitu terus… ntar aku cepet keluar….” kataku pelan. Tampaknya Tania mengerti, dia berpindah menjilati bolaku. Dihisapnya naik turun lalu dia berpindah lagi menghisap penisku. Perpaduan jilatan dan hisapannya sangat hebat, Tania seperti seorang artis bokep yang sudah berpengalaman. Lalu dia mengocoknya dengan tangan di campur dengan sedotan2 kecil yang membuatku mengerang keenakan. “Tannn, aku mau keluar niiih….” Dijilati nya ujung penisku ke atas dan ke bawah. dengan sigap mulutnya melepaskan penisku tepat sesaat sebelum maniku muncrat… “Aaaaaaahhhhh… crooot, croot croot” 10 kali lebih aku memuntahkan maniku mengotori wajah dan bibirnya yang merah merona. “iiih Doni jorok… mukaku kok dikotorin gini siiih” sahutnya manja.. tapi sebelum aku sempat berkata2, mulutnya sudah beraksi lagi, menjilati sisa2 sperma di penisku. Penisku benar2 basah oleh air liurnya, setelah penisku bersih, dia menelan habis semua mani ku.

“Tan… kamu hebat banget… kamu sering ya ngelakuin ML?” tanyaku sambil terduduk lemas.
“mmm, kalo menurut kamu Don?
“yaa habis kamu udah kaya pemain2 bokep yg biasa ada di film2. Tau apa yang aku mau… dan lagi… aku denger gosip di sekolah kita…”
“kamu percaya sama gosip itu?” tanya Tania
“yah,sebenernya aku selama ini belum kenal dekat sama kamu, jadi aku gatau gosip itu bener atau tidak…”
“Kalau gitu… kamu harus lebih kenal deket sama aku” bisik Tania di telingaku “Mulai hari ini kan kamu jadi pacarku”
“Hah!?” sahutku kaget.

Related posts