Cerita Ngentot Bu Resti Gadis Desa Binal

vidio bokep – setelah sebelumnya ada cerita ngentot Mbak Yani Seorang Janda Montok Menggairahkan, kini ada Cerita Ngentot Bu Resti Gadis Desa Binal. selamat membaca.

Kisah ini merupakan pengalaman pertamaku bermain cinta dengan wanita selain istri, peritstiwa itu sendiri terjadi kira-kira 3 bulan yang lalu disuatu daerah di Jawa Tengah, diawali dari adanya tugas kantor yang mengharuskan aku untuk melakukan suatu training untuk beberapa cabang di daerah. Saat itu menginap di hotel kota S dan kadang tidur dikantor/unit yang ada di desa.

Kejadian ini bermula secara tidak sengaja waktu aku nginap di desa A, yaitu paginya hari Sabtu yang ternyata merupakan hari pasaran untuk desa A sehingga aku tidak melepaskan kesempatan untuk melihat keramaian di pasar…begitu asiknya memperhatikan barang dagangan yang ada tanpa sengaja menabrak seorang ibu ibu yang sedang belanja, sehingga semuanya tumpah termasuk gelas yang baru dibelinya…..

Karena merasa bersalah maka saya memaksa untuk mengganti gelas tersebut, nama ibu itu sebut saja Ibu Resti dengan usia kira-kira 41 tahun dan setelah menyebutkan letak rumahnya yaitu di ujung jalan desa belok ke kiri, saya berkata akan datang sore nanti untuk mengganti gelas yang pecah.

Jam 4 sore setelah mandi, langsung berangkat ke rumah Ibu Resti dan ternyata rumah tersebut terletak di ujung jalan yang cukup sepi, ditemui oleh seorang lali-laki yang berusia kira2 50 Th yaitu bapak Najib yang ternyata suami Ibu Resti setelah menjelaskan maksud kedatangan saya, terjadilah obrolan yang semakin akrab.

Setelah dipanggil keluarlah ibu Resti membawa minuman dan kue, dan tanpa sengaja saya memperhatikan dan tergetarlah hati, karena dengan memakai kebaya yang sedikit ketat dan rambut basah sehabis mandi, terlihat kecantikan khas wanita desa dengan kulit putih dan bodi yang kencang walau telah berusia 41 tahun, dan yang membuat mata melotot adalah belahan buah dadanya yang kelihatan montok sekali.

Tanpa terasa waktu makan malam telah tiba, dan mereka memaksa saya untuk ikut makan malam, stelah makan Pak Najib pamit untuk menghadiri pertemuan di desa sebelah untuk urusan pengairan sawah, dan saya dipersilakan untuk berbincang dengan ibu.

Rumah tersebut sepi karena anak pertama yang sudah kelas 1 SMA sedang camping, anak kedua yang SMP sedang belajar dirumah teman dan sikecil sedang di rumah Saudara, suatu kebetulan yang tidak terduga. Sepanjang obrolan mata tidak pernah lepas dari tubuh dan dada ibu Resti, dan akhirnya ibu Resti bertanya,

“Dik Amar matanya ngeliat apasih?”

sambil malu saya berkata jujur bahwa saya kagum akan kecantikannya.

“Orang desa gini kok dikatakan cantik, dikota pasti bayak yang cantik?” kata bu Resti.
“Iya sih bu…tapi ibu lain, karena walau udah punya anak tiga tapi badan masih bagus, khususnya…….?”

Saya berhenti berkomentar.

“Khususnya apa dik?” desaknya.
“Maaf bu…itu tetek ibu besar dan masih kencang?”

Ibu Resti terlihat malu sambil berusaha menutup dengan tangannya…..dan akhirnya pembicaraan mengarah ke hal yang berbau porno.

“Oh ya dik Amar punya anak berapa dan istri usia berapa?” tanya bu Resti.
“Satu usia 2 tahun, dan istri usia 27 tahun saya sendiri 29 tahun?” jawab saya.
“Wah sedang panas-panasnya dong?” lanjutnya.
“Panas apanya bu?” saya berusaha memancing pembicaraan ke arah yang lebih hot, karena saya merasa horny dan bagaimana caranya bisa merasakan bersetubuh dengan wanita setengah baya.
“Ah dik Amar berlagak nggak tau…..?” kata bu Resti sambil tersipu.
“Ibu juga kelihatan segar, pasti kebutuhan itunya juga hot?” pancing saya terus.

Tapi ibu Resti malah kelihatan sedih….sehingga saya bertanya, “kok jadi kelihatan sedih bu?”.

Akhirnya bu Resti cerita bahwa kebutuhan bathinnya sejak dua tahun ini jarang terpenuhi, yaitu sejak suaminya jatuh dari pohon kelapa, kejantanan suaminya jarang sekali bisa maksimal.

“Maaf bu…..padahal menurut saya orang seusia ibu pasti sedang puber kedua?”
“Yah memang begitu dik…..tapi harus ibu tahan?”
“Gimana caranya?” lanjut saya
“Ya dengan mencari kesibukan di ladang…..sehingga malamnya capek terus tertidur?” Lanjutnya.
“Wah kalo saya bisa pusing….karena saat ini baru pisah 4 hari dengan istri saya juga udah gak tahan ????” kata saya sambil bergeser duduk mendekat.

“Dik Amar sih gampang, kan di hotel pasti juga nyediain?” katanya.
“Dik Amar kok gak dengerin sih….” kata bu Resti sambil menepuk paha saya.

Tangan bu Resti saya pegang…sambil berkata,

“abis ada pemandangan yang lebih bagus”, sambil mata terus memandang ke belahan dadanya.
“Ah nakal dik Amar ini?” kata bu Resti.

Akan tetapi tangannya tatap saya pegang sambil saya remas, karena diam saja berarti kesempatan nih.

Terus tangan saya beralih kepahanya….

“jangan dik?” kata bu Resti tanpa berusaha menolak.

Dan akhirnya saya beranikan untuk menciumnya, bu Resti mundurkan kepalanya berusaha menolak… tetapi setelah saya pegang kedua tangannya sambil menatap, filmbokepjepang.sex akhirnya bu Resti memejamkan matanya sambil mulutnya sedikit terbuka. Langsung saya cium bibirnya perlahan…dan lama kelamaan ibu Resti memberikan respon dengan membalas ciuman saya.

Tangan saya langsung tidak bisa diam membiarkan tetek yang begitu menggairahkan, perlahan saya pegang teteknya..sambil sedikit meremas….

“ah..ah jangan dik” tapi tangan bu Resti malah menekankan tangan saya ke teteknya.

Ciuman saya terus turun ke lehernya sambil berusaha memasukkan tangan ke belahan dadanya, bu Resti semakin mendesah?

“ahH…uuhhhh…ah terus dik, enak?” kata bu Resti.

Saya semakin bernafsu…sehingga kancing baju bu Resti langsung saya lepas?

“jangan dik…ntar keterusan?” kata bu Resti.
“Oh bu…saya udah gak bisa nahan bu, tolonglah? kita sama-sama butuhkan bu?” kata saya.

Akhirnya bu Resti menyerah..membiarkan mulut saya menyedot putting susunya yang semakin menegang……

“ahh…ahhh….ahhhh dik nikmat dik, terus dik?” desahnya.

Sementara tangan kanan meremas susu sebelah kanan, mulut terus menjilat dan menyedot yang sebelah kiri…..

“aaahhhhh…uuuhhh…..aaaahhhhh dik udah dik? ibu nggak tahan”.

Tapi tangan bu Resti malah mengandeng tangan saya ke arah pahanya, yang entah kapan kebayanya udah disingkapkan…..tangan saya langsung ke gundukan memeknya yang masih tertutp cd, dan terasa jembutnya keluar dari samping cdnya.

Tangan saya terus menggosok-gosok memek bu Resti……..

“ahh…ahhhh…ahhhh dik terus dik terus…enak banget?” desahnya dengan logat jawa yang kental.

Akhir dengan seijin bu Resti…..cd itu saya pelorotin, sehingga terpampanglah memek bu Resti yang menggunung dan empuk tersebut, dengan bernafsu langsung saya gesek memek tersebut…sambil berusaha menemukan itilnya, tersedengar ibu Resti semakin mendesah tidak karuan…..

“dik ahhhh enaaaaak dik…enaaaaaakkkkk banget”.

Dan ciuman saya terus bergerak turun…..akhirnya terciumlah bau khas memek wanita, yang membuat saya semakin bernafsu, dan langsung saya jilat memek yang kemerah-merahan tersebut.

“ahhh berhenti dik…jangannnnn?” kata bu Resti setelah tahu saya telah menjilat memeknya……

saya berhenti dan bertanya, “kenapa harus berhenti bu?”.

“Jangan dijilat dik memek ibu….jijik dan jorok” kata bu Resti.
“Emang bapak dulu ndak pernah jilatin memek ibu?” kata saya.
“Ndak…?” kata bu Resti.
“Wah rugi bu?” kataku sambil terus meremas tetek dan menusukkan jari tengah saya ke lubang memek.
“Rugi kenapa dik?” tanya bu Resti.
“Rasanya nggak kalah sama ngnentotin memek ibu….dan juga bikin tambah nafsu” kata saya sambil langsung menjilat memek bu Resti…..

Setelah menjilat bibir memek langsung lidah saya masuk mengelitik lubang memek yang semakin basah oleh lender kenikmatan…….lidah terus kuputar dirongga memek sehingga menambah kenikmatan….

“ahhh…ahhhhhh dik…….uhhhhh….ahhhhh…nikmat banget dik? terus dik…terus..jilatin memek ibu….ya disitu dik…terus ….terus…..”

Saat itil bu Resti aku jilatin dan aku sedot…….

“ahhhhh…ahhhhhh….uhhhh…..uuuuuhhhhh dik Irfaaannnnnn ibu mau keluar…ahhhhhhhhh dikkkkkkkkkkk ibu keluar….”

kepala saya langsung ditekan kememek bu Resti dengan keras…..dan terasa dilidah lendir hasil dari orgasme ibu Resti. Ibu Resti memejamkan mata merasakan kenikmatan yang baru didapatnya…….sambil berkata,

“benar dik Amar ternyata memek kalo dijiliat dan disedot rasanya nikmat banget…..”

Tiba-tiba ada suara orang datang dari halaman rumah, dan tergesa-gesa kami merapikan baju…….sedangkan cd bu Resti langsung diumpetin kekolong kursi,….ternyata anak bu Resti yang kedua pulang dari tempat belajarnya.

Setelah anaknya masuk…..langsung bu Resti ngomel kenapa kok anaknya pulang cepat nggak sperti biasanya ?

“Ibu belum puas ya…?” Goda saya.

Ibu tersipu sambil berkata…….

”iya sih abis sudah lama ibu tidak merasakan hal seperti ini……..apalagi memek ibu pengin disodok pakai kontol dik Amar biar sama-sama bisa puas…kan dik Amar belum keluar?” kata bu Resti.

“Iya sih bu….nanggung rasanya kontolku ini? tapi udahlah bu…karena malam ini saya harus ke kota nginep di hotel, dan lagian anak ibu juga sudah pulang.

Tapi yang jelas saya senang bisa memuaskan hasrat ibu…..” sambil tangan saya meremas buah dadanya.

“Ahhhh..dik Amar, tapi rasanya tidak adil kalo Cuma ibu yang mendapat kepuasan…..kalo gitu ibu besok ke kota dan mampir ke hotel boleh nggak dik?” kata bu Resti.
“Boleh…boleh bu? tapi benar ya bu….iya besok jam 10 pagi” kata bu Resti sambil tersenyum.

Jam 10 pagi, pintu kamar hotel diketuk orang dan ternyata bu Resti menepati janji datang, langsung saya peluk dan saya cium…..

“ah dik Amar kok gak sabaran sih?” kata bu Resti.

Saya nggak peduli…langsung saya lucuti semua pakaian yang dikenakan ibu Resti, hingga terpampang tubuh telanjang yang begitu menggairahkan, kubimbing ibu Resti ke ranjang dang langsung saya emut dan saya remas buah dada yang begitu montok dan empuk tersebut?

“aaahhhhhhhh dik……..dilepas dong bajunya” kata bu Resti sambil tanggannya melepas baju yang saya kenakan, sekarang kami sama-sama telanjang.

Kembali saya cium bibir bu Resti…terus turun kesemua lekuk tubuhnya..

“ahhhhh….uhhhhh…hisap tetek ibu ……hisap?” mulutku langsung pindah ke susu bu Resti….sambil tangan menggesek-gesek memek yang terasa kenyal dan hangat,
“ahhhhh…..uhhhhhh…..dik……nikmat ……dik…..ib….uuu sudah lama nggak merasakan ngentot…terus…..teruuuuuusssss dik?”.

Ciuman saya terus turun ke perut dan akhirnya sampai ke gundukan memek yang begitu merangsang…..langsung saya jilat….dan saya sedot itil bu Resti, sambil menggeser posisi ke 69, dan bu Resti pun tanpa diminta langsung menngemut kontol saya…..

“uhhhhh nikmat sekali buuuuu?” kontol saya terus diemut keluar masuk mulut bu Resti sambil dipijat….. “uhhhhh….ahhhhhhh….enak sekali buuuuu”, saya juga tidak mau kalah, langsung saya putar lidah saya di memek bu Resti……sambil tangan saya sedikit menusuk-nusuk anusnya.

“aduhhhhhh dik….apalagi ini……enaaaaaak banget dik….. ahhhhhhhh……. ahhhhhhhhhh”, tiba2 ibu Resti mengejang dan terasalah cairan yang keluar membasahi bibir, yang langsung aku sedot hingga habis.

Aku biarkan bu Resti istirahat sejenak…sambil terus memainkan putting susunya yang masih menegang……setelah beberapa saat, mulai saya hujami tubuh bu Resti dengan ciuman sehingga ibu Resti kembali memberikan reaksi yang lebih panas……..

“ahhhhhh….uuuhhhhhhh….dik, ayo dik ngentotin memek ibu…..ibu sudah kangen dientot…..ahhhhhhhhh”, sayapun memutar tubuh bu Resti untuk mengambil posisi doggy, hingga tampaklah gundukan memek ibu Resti yang menantang, dengan perlahan kumasukkan batang kontolku secara perlahan…karena terdengar ibu Resti menjerit seraya berkata

“perlahan dik….. memek ibu sudah lama gak dientot……” perlahan aku masuk dan keluarkan kontol….hingga akhirnya semuanya amblas ke dalam memek bu Resti ……dan reaksi bu Resti sungguh diluar perkiraan karena dengan goyangan pantatnya yang besar…kontol saya terasa ditarik dan dipijit dengan nikmatnya…..

“ahhhhhh….uuuuuuuhhhhhhhh…buuuuu…ueenna aaak sekali memek ibu?”

Dan saya pun tak mau kalah dengan mengambil strategi 3:1, 3 kali tusukan setangah kontol dan sekali tussukan kontol hingga amblas ke memek bu Resti…… 10 menit kemudian desahan bu Resti semakin keras…..

“ahhhhhhh dik…memek ibu enak banget…..uhhhhhh kontol adik enaakk banget……uhhhh..ahhhhhh.uuuuuuuuu..ahhhhhh”

“Terus dik…memek ibu udah nggak kuat…….dik…..dik …dik Amar……ibu kekkeeluaaaarrrrrr…..ahhhhhhhhhh”, desahan bu Resti semakin panjang seiring keluarnya lendir kenikmatan.

Setelah istirahat sejenak…bu Resti langsung mengurut kontol dan mengemutnya dengan lincah sekali.

“ahhhhh bu……uuuhhhhhh nikmat sekali bu?” desah saya.

kemudian bu Resti berhenti sambil berkata “dik Amar sesuai janji ibu semalem….maka hari ini ibu akan memberikan kenimatan yang tidak terlupakan bagi dik Amar?”.

Ibu Resti langsung mengambil posisi di atas…setelah mengurut kontolku beberapa saat….bu Resti langsung ngangkang dengan membimbing kontolku untuk memasuki lubang memeknya……..terasa sekali perbedaan dengan *****an yang pertama tadi, kali ini memek bu Resti terasa lebih seret dan terasa lebih hangat.

“oooooohhhhhh……ahhhhhh……uhhhhhhhh bu enankkkkkk sekali memeeeeek ibu……..ohhhhhh kontol saya ibu apain…..uuhhhhhh nikmat banget bu?”.

Ibu Resti hanya menjawab dengan desahan nafsnya……

“ahhhhhhh…….uuuuuuhhhhhh dik…memek ibu juga nikmat sekali…….”, pantat bu Resti masih terus bergoyang dengan sekali-kali diangkat, sehinggga membuat kontolku terasa sangat nikmat…..melebihi yang aku rasakan dengan istri.

“ooooooohhhhhhhh…..uuuuuuhhhhhh ennnnnaaakkkk sekali bu………”, nggak percuma aku menginginkan ***** dengan wanita berumur 35-42 tahunan karena memang berbeda permainan sex mereka, mungkin karena lebih berpengalaman…seperti bu Resti yang memeknya terasa sekali empotannnya kataku dalam hati.

“Ahhhhhhhh…..uuuhhhhhhhhh bu aku udah gak tahan”

“sebentar dik Amar, bareng sama ibu…”, kata bu Resti sambil terus menggoyang pantat dan menaikkan turunkan sambil mendesah….
“ahhhhh…..dikkkk ..uuuuuuuhhhhh ibu enaaak sekali….ahhhhhh dik ibu juga mau keluar……..”.

“ya bu aku juga…….ahhhhhhhhh………”,

Ibu Resti mengejang dan terasa lendir membahasi kontolku.

“terus goyang…bu ….terus ….nikmat buuuuuuuu…ahhhhhhhhhhhhh”, aku menyemprotkan pejuhku kedalam memek bu Resti secara kuat, akhirnya kami tertidur, hingga jam 12 siang kami makan dan terus melanjutkan ke babak kedua.

Karena waktu tugas di kota S tinggal 3 hari, maka dua hari kemudian kami janjian untuk mengulangi kenikmatan seperti kemarin, itulah pengalaman saya yang pertama dan mungkin yang terakhir, karena saat ini saya sudah tidak bekerja di tempat yang lama, saya sendiri tidak menyangka akan mendapat sensasi kenikmatan yang luar biasa dengan mengentot wanita usia 35 – 42 tahunan, sehingga kontol saya yang normal ukuran orang Indonesia hingga saat ini masih menginginkan hal tersebut terulang, tapi karena tempat bu Resti yang jauh dan untuk jajan rasanya takut, terpaksalah melakukan onani apabila melihat wanita setengah baya yang menggairahkan.

TAMAT

Related posts