Cerita Sex Saskia Gadis Penurut

 

Cerita ini berkisah dimana sewaktu aku masih SMP, dimana waktu aku sekolah di Jakarta aku tinggal bersama saudaraku yang mana saudaraku kesemuanya cewek, diantaranya adalah siska dia masih SD kelas 6 dia menarik perhatianku p[ada waktu aq memasuki usia puber.

Biasa aku panggi Sis , walaupun namanya Saski soalnya lebih mudah untuk pengucapannya, sudah satu tahun aku hidup bersama saudarakau semain hari Saskia semakin oke terlihat dari payudaranya yang mungil sudah terlihat, mungkin juga keturunan orangtuanya , dia juga berbadan montok.

Kalau habis pulang maen atau sekolah aku selalu mencari Saskia untuk mengobrol dan memperhatikan buah dadanya semakin hari semakin menggiurkan untuk aq pegang, dan dimana suatu hari saat Saskia pulang sekolah dia langsung kebelakang untuk melihat pakaiannya yang sudah kering apa belum.

Melihat itu aq juga bergegas membututi dia soalnya dirumah sepi gak ada orang hanya aku dan Saskia diam diam aku mengamati dia suapaya dia tidak kaget.

“halllooo Sis kok udah pulang”sapaku dari belakangnya.

“iya nih , udah selesai pelajarannya dan aku bisa menjawab pertanyaan guru tadi, jadinya pulangku duluan”

“awasss kak aku mau ganti baju nih”

“iya tau , kalau gitu aq keluar dulu, entar kalau sudah ganti pakaain aku entar boleh masuk lagi kan??

“Iya…..boleh…” ungkapnya.

“Aq masuk ya…!” pintaq dari luar sambil membuka pintu. Wow..seperti bidadari Saskia memakai daster kecilnya yang bertali satu, jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu.
Cerita Hot Lainnya  Ketahuan Mengintip

“Sis…kmu cantik sekali pakai baju itu..!” ungkapku jujur padanya.

“Masa sih..!” kata Saskia sambil berputar bergaya seperti peragawati.

“Aq boleh bilang sesuatu nggak Sis…?” tanyaq agak ragu padanya.

“Mau bilang apaan sih kak…serius banget deh kayaknya…!” ungkap Saskia penasaran.

“A..aq.. boleh peluk kmu nggak..,sebentar aja…!” ungkapku memberanikan diri.

“Aq janji nggak ngapa-ngapain….sungguh..!” janjiku padanya.

“Iiih…peluk gimana sih.., emang mau ngapain…, nggak mau ah…!” bantahnya.

“Sebentar….aja….ya…Sis..” kembali aq membujuknya, jangan sampai dia jadi takut padaq.

“Ya udah cepetan ah…yang enggak-enggak aja sih…” ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku.

Tak kusia-siakan aq langsung memeluknya diri belakang, tanganku melingkar di tubuhnya yang kecil mulus, dan padat itu, lalu tanganku kuletakkan di bagian perutnya, sambil ku usap-usap dengan perlahan.

Gila..penisku langsung berdenyut begitu menyentuh pantat Saskia yang empuk dan bentuknya sedikit menungging menyentuh ke arah penisku. Langsung saja kugesek-gesekkan pelan-pelan di pantatnya itu.

“Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Saskia sambil berusaha melepaskan pelukanku.

“Aq terangsang Sis…abis kmu cantik sekali Sis…!” ungkapku terus terang.

Saskia pun membalikkan badannya menghadapku, sambil menatapku penuh rasa penasaran.

“Anunya bangun ya kak…?” tanya Saskia heran.

“Iya Sis…aq terangsang sekali…” ungkapku sambil mengelus-elus celanaq yang menyembul karena penisku yang sudah tegang.

“Kmu mau lihat nggak Sis…?” tanyaq padanya.

“Nggak ah…entar ada orang masuk lho…!” katanya polos.

“Kta kunci aja dulu pintu gerbangnya ya…!” ungkapku, sambil beranjak mengunci pintu gerbang depan.

Sementara Saskia menungguku dengan sedikit salah tingkah di kamar itu.

Sekembali mengunci pintu gerbang depan, kulihat Saskia masih di kamar itu menunggu dengan malu-malu, tapi juga penasaran.

“Ya udah aq buka ya…..?” ungkapku sambil menurunkan celana pendekku pelan-pelan.

Kulihat Saskia mengbuang muka pura-pura malu tapi matanya sedikit melirik mencuri pandang ke arah penisku yang sudah kembali ngaceng.

“Nih lihat….cepetan mumpung nggak ada orang…!” ungkapku pada Saskia sambil kuelus-elus penisku di depannya. Saskia pun melihatnya dengan tersipu-sipu.

“Iiih ngapain sih…. Malu tahu…!” ungkapnya pura-pura.

“Ngapain malu Sis…kan udah nggak ada orang…” kataq berdebar-debar.

“Mau pegang nggak….?” Ungkapku sambil menarik tangan Saskia kutempelkan ke arah penisku. Tampak muka Saskia mulai memerah karena malu, tapi penasaran. filmbokepjepang.net Masih dalam pegangan tanganku, tangan Saskia kugenggamkan pada batang penisku yang sudah ngaceng itu, sengaja ku usap-usapkan pada penisku, dia pun mulai berani melihat ke arah penisku.

“Iiiih…takut ah…gede banget sih…!” ungkapnya, sambil mulai mengusap-ngusap penisku, tanpa bimbinganku lagi.

“Aaaah…ooouw….terus Sis…enak banget…!” aq mulai merintih. Sementara Saskia sesuai permintaanku terus menggenggam penisku sambil sesekali mengusap-usapkan tangannya turun naik pada batang penisku, rasa penasarannya semakin menjadi melihat penisku yang sudah ngaceng itu.

“Aq boleh pegang-pegang kmu nggak Sis…?” ungkapku sambil mulai mengusap-usap sisgan Saskia, lalu bergeser mengusap-usap punggungnya, sampai akhirnya ku usap-usap dan kuremas-remas pantatnya dengan lembut. cerita SMP ngentot

Saskia terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Saskia menggelinjang kegelian, aq berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya.

“Gimana Sis…….?” ungkapku padanya.

“Gimana apanya…!” jawab Saskia polos.

Aq kembali berdiri dan memeluk Saskia dari belakang, sementara celanaq sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas. Saskia pun diam saja saat aq memeluknya, sentuhan lembut penisku pada daster mini warna bunga-bunga merah yang dipakai Saskia membuatku semakin bernafsu padanya. aqpun terus menggesek-gesekkan batang penisku di atas pantatnya itu. Sementara tangan Saskia terus menggenggam batang penisku yang menempel di pantatnya, sesekali dia mengocoknya pelan-pelan.

Tak lama setelah itu perlahan kuangkat daster tipis Saskia yang menutupi bagian pantatnya itu, lalu dengan hati-hati kutempelkan batang penisku diatas pantat Saskia yang tidak tertutupi oleh daster tipinya lagi.

“Sis….buka ya celana dalamnya….!” pintaq pelan, sambil membelai rambutnya yang terurai sebatas bahunya itu.

“Eeeh….mau ngapain sih….pake dibuka segala…?” tanyanya bingung.

“Nggak apa-apa nanti juga kmu tahu… Sis tenang aja…!” bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahan-lahan aq turunkan celana dalam Saskia.

“Tuh kan…..malu…masa nggak pake celana dalam sih…!” ungkapnya merengek padaq.

“Udah nggak apa-apa….kan nggak ada siapa-siapa..!” aq menenangkannya.

“Kmu kan udah pegang punyaq…sekarang aq pegang punyamu ya…Sis..?” pintaq padanya, sambil mulai ku usap-usap memeknya yang masih bersih tanpa bulu itu.

“Ah..udah dong…geli nih…” ungkap Saskia, saat tanganku mengusap-usap selangkangan dan memeknya.

“Ya udah….punyaq aja yang ditempelin deket punyamu ya..!” ungkapku sambil menempelkan batang penisku ditengah-tengah selangkangan Saskia tepat diatas lubang memeknya. Pelan-pelan kugesek-gesekkan batang penisku itu di belahan memek Saskia.

Lama kelamaan memek Saskia mulai basah, semakin licin terasa pada gesekkan batang penisku di belahan memek Saskia, nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat.

Masih dalam posisi membelakangiku, aq meminta Saskia membungkukkan badannya ke depan agar aq lebih leluasa menempelkan batang penisku di tengah-tengah selangkangannya.

Saskia pun menuruti permintaanku tanpa rasa takut sedikitpun, rupanya kelembutan belaianku sejak tadi dan segala permintaanku yang diucapkan dengan hati-hati tanpa paksaan terhadapnya, meyakinkan Saskia bahwa aq tidak mungkin menyakitinya.

“Terus kta mau ngapain nih…?” ungkap Saskia heran sambil menunggingkan pantatnya persis kearah penisku yang tegang luar biasa. Kutarik daster tipisnya lalu kukocok-kocokkan pada batang penisku yang sudah basah oleh cairan memek Saskia tadi. Lantas aq masukan kembali batang penisku ketengah-tengah selangkangan Saskia, menempel tepat pada belahan memek Saskia, mulai kugesek-gesekan secara beraturan, cairan memek Saskia pun semakin membasahi batang penisku.

“Aaah…Sis…enaaaak….bangeet…!” aq merintih nikmat.

“Apa sih rasanya….emang enak…ya…?” tanya Saskia, heran.

“Iya…Sis…rapetin kakinya ya…!” pintaq padanya agar merapatkan kedua pahanya.

cerita hot ngentot. Waw nikmatnya, penisku terjepit di sela-sela selangkangan Saskia. Aq terus menggenjot penisku disela-sela selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang sudah basah.

“Ah geli nih…. udah belum sih…jangan lama-lama dong…!” pinta Saskia tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana.

“Iya…Sis… sebentar lagi ya…!” ungkapku sambil mempercepat genjotanku, tanganku meremas pantat Saskia dengan penuh nafsu.

Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang penisku seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya.

“Aaaaakh…aaaoww…Siss…aq mau keluaarr…crottt…crott…crottt.. oouhh…!” air maniku muncrat dan tumpah diselangkangan Saskia, sebagian menyemprot di belahan memeknya.

“Iiiih….jadi basah..nih…!” ungkap Saskia sambil mengusap air maniku diselangkangannya.

“Hangat…licin…ya…?” ungkapnya sambil malu-malu.

“Apaan sih ini….namanya..?” Saskia bertanya padaq.

“Hmm…itu namanya air mani…Sis…!” jelasku padanya.

Pejuhku keluar di antara pahanya, aku menatap dia dengan senyuman, aku ingin tahu gimana reaksi Saskia sewaktu aku muncratkan pejuhku, dia tidak kaget malah sifatnya ingin tahu kalau cairan ini apaan.sore itu memang lagi hariku aku bisa menikmati tubuh mungil saskia yang cantik,

Saskiapun menurunkan daster mininya sambil mengusapkannya ke selangkangannya yang belepotan dengan air maniku, lalu dipakainya kembali celana dalamnya yang kulepas tadi.

“Sis…makasih ya…udah mau pegang punyaq tadi…!” ungkapku pada Saskia yang masih terheran-heran atas ulahku tadi.

“Kmu nggak marahkan kalau besok-besok aq pengen seperti ini lagi..?” pintaq pada Saskia.

“Iya…nggak apa-apa…asal jangan lagi ada orang aja..kan malu…!” ungkap Saskia polos.

Sungguh puas birahiku , dia langsung masuk kekamarnya dengan tas sekolahnya , dan aku ingin mengajari dia yang lebih lagi.

 

Related posts