Sama Bahayanya Dengan Kurang Tidur, Jarang Mimpi Juga Tidak Sehat
Para ilmuwan dari University of Arizona mengungkap hal ini dalam sebuah penelitian terbaru. Penelitian tersebut dimuat juga dalam Annals of the New York Academy of Sciences.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Rubin Naiman, PhD ini, mimpi terjadi pada fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Fase ini juga dikenal dengan istilah tidur dalam, yang menandakan tidur sangat nyenyak.
Tidur yang kurang berkualitas, lebih sedikit memasuki fase ini. Artinya, mimpi juga semakin jarang terjadi pada tidur yang tidak berkualitas.
“Banyak dari masalah kesehatan terkait kurang tidur sebenarnya adalah dampak dari kurangnya fase tidur REM,” kata Dr Naiman yang merupakan seorang pakar tidur dan mimpi, dikutip dari Psychcentral.
Menurut data yang dihimpun, jarang mimpi bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Di ataranya berkaitan dengan obat-obatan, penyalahgunaan obat, gangguan tidur, dan faktor-faktor gaya hidup maupun perilaku lainnya.