Dibalik Kesedihan Via

Selamat pagi! dia menyapa saya.
Pagi juga jawabku.
Perkenalkan nama saya Via, saya asisten pak Ardi, kamu Rio kan? katanya sambil mengulurkan tangan.
Saya jawab dengan anggukan, tangannya begitu halus, warna kulitnya begitu bening, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, wajahnya pun cantik. Itu adalah pertemuan pertama saya dengan Via.
Via ternyata idola semua lelaki dikantor tersebut, bahkan posisi yang saya pegang saat itu ternyata ditinggalkan karena pegawai sebelumnya bermasalah dengan pak Ardi karena cobacoba mengajak kencan Via. Menurut gosip selain jadi asisten Via juga TTMnya beliau.
Via yang supel, kadang membuat saya kikuk, kadang untuk memperlihatkan bahwa Via tidak punya hubungan apapun dengan pak Ardi, Via sering mengajak saya makan siang. Via memilih saya karena dia merasa saya tidak pamrih dalam hubungan pertemanan, begitu pula pak Ardi selalu merasa aman kalo saya yang menemani Via. Sampai suatu saat, Via memiliki masalah dengan pak Ardi karena rumah kostnya digrebeg istri bos saya itu. Hampir 3 hari dia tidak masuk kantor. Pak Ardi meminta saya untuk menemui dia di kostnya untuk mengantar amplop berisi uang, saat itu hari sudah sore menjelang malam. Saya ketuk pintu kamarnya. Pintu terbuka, saya lihat mata Via sembab mungkin karena menangis semalaman.
Ada apa kemari? tanya Via.
Aku diminta mengantar ini sambil saya sodorkan amplop berisi uang.
Via menerima amplop sambil mengajak saya masuk kedalam, malam itu Via curhat banyak kepada saya. Saat itu pikiran saya terbagi dua antara prihatin karena mendengar ceritanya dan birahi karena Via menggunakan daster begitu transparan sehingga dada dan putingnya yang merah muda terlihat begitu menggemaskan. Tak terasa saat itu sudah jam 23.30, saya pun pamit pulang saat hendak pulang tibatiba saya rasakan dua tangan melingkari dada saya.
Temenin aku bisik Via pada saya.
Saya tidak bisa menjawab sejak dari awal saya tidak bicara, jantung saya berdebar keras, saya balik tubuh saya, saya kecup bibir mungilnya lalu saya lumat mulutnya. Saya rasakan hangatnya bibir Via, sesekali tangannya memegang penis saya yang masih terbalut celana. www.filmbokepjepang.net  Saya remas bokong Via, Via pun sedikit mengerang saya lepas mulut saya dari bibirnya. Saya cium lehernya sambil saya dorong badannya menuju sofa tempat tadi kami bicara sehingga badan Via berada dibawah badan saya. Saya pindahkan tangan saya ke dada Via, saya remas dada kirinya sedangkan tangan saya mencoba membuka daster, begitu pula tangan Via berusaha membuka kemeja saya. Setelah terbuka tampak jelas dua payudara yang putih seakan menantang saya, tibatiba dia menggigit dada saya. Saya tidak mau kalah, saya sedot puting payudara sebelah kanan sedang yang kiri tetap saya remasremas. Via pun melenguh, mengerang tanda menikmati apa yang saya lakukan terhadapnya.
Tangan Via beralih ke celana saya berusaha untuk memegang penis saya yang sudah ingin segera saya sarangkan pada vaginanya. Setelah penis saya keluar, lalu dia mendorong saya untuk berdiri. Saya pun berdiri, dengan lembut dia menjilati penis saya dengan lidahnya, lalu dimasukkannya penis saya ke mulutnya, dihisapnya ujung penis dengan tangan tetap menarik ulur batang penis saya. Sesekali saya pun mengerang tanda nikmat, tarik ulur mulut Via pada penis saya membuat saya ingin segera meledakkan sperma saya pada Via. Saya minta Via melepaskan mulutnya dari penis saya, lalu saya balikkan badanya hingga terlihat bokongnya yang indah. Saya coba memasukkan penis saya ke lubang vagina dari belakang. Saya tarik ulur penis saya, Via pun mendesah dan mengerang tanda menikmati.
Rio keluarin sekarang! pinta Via.
Lalu saya balikkan badannya lagi hingga sekarang Via menghadap saya. Saya cium bibirnya lagi sambil saya masukkan penis saya pada vaginanya, terasa hangat dan basah saya tarik ulur, badan kami pun bergelonjotan tanda mencapai klimaks, sperma saya akan segera keluar. Karena tidak mau berisiko, saya tarik pelan penis saya dari vaginanya, lalu saya arahkan penis saya ke badannya, croot crooott crott cairan putih pun meluncur dengan cepat kearah badan Via.
Jam menunjukkan jam 01.00, Via mengambil handuk untuk saya dan dia. Malam itu kami pun tidur berpelukan tanpa busana. Saya terbangun jam 08.00 pagi, saya lihat Via sedang menyiapkan kopi tanpa mengenakan busana, penis saya yang layu kembali mengera. Saya dekati Via dari belakang, lalu saya dekap,. Saya masukkan penis saya pada lubang analnya, Via pun mengerang setengah teriak. Diperbaiki posisinya dengan membuka kakinya lebar, lalu saya tarik ulur penis saya, Via pun kembali berteriak nikmat membuat saya semakin bernafsu. Setelah selesai kami pun minum kopi dan sarapan bersama tanpa busana.
Tiba saatnya kami harus mandi, hari ini saya tidak masuk kantor dengan alasan sakit. Kamar mandi di tempat kost Via tidak terlalu besar, tapi punya shower. Kami pun saling menggosok badan kami dengan sabun, lagilagi penis saya tidak bisa menahan, saya peluk Via lalu saya pun turun dengan tujuan agar bisa menjilat vaginanya. Bulubulu disekitar vagina terlihat tipis membuat birahi saya bertambah. Lalu saya remas dadanya sambil masih saya jilat vaginanya. Via yang masih bernafsu juga membiarkan saya menggerayangi badannya dengan lidah saya. Saya jilat tubuhnya dari bagian atas ke bawah, perlahan saya masukkan jari tengah saya ke vaginanya.
Via sangat menikmati, perlahan keluar cairan pelumas dari vaginanya, lalu saya sedot vaginanya, Via pun berteriak seperti kesetanan. Via meminta saya untuk segera menyelesaikan apa yang saya lakukan, sambil terduduk dibawah saya masukkan penis saya pada vaginanya, digoyangkan badan Via sambil berusaha memijat penis saya dengan vaginanya, terasa lembut hangat dan basah.
Didalam aja keluarinnya pinta Via.
Saya pun menuruti permintaan Via. Crooott tembakan yang panjang mengenai bagian dalam vagina Via. Via kembali seperti menggigil sambil memeluk saya, ahhhh yesss teriak Via. Selesai sudah drama 3 babak kami selesaikan. 3 bulan setelah itu Via pindah ke luar negeri ke singapore untuk melanjutkan sekolah katanya dibiayai oleh seorang bos di ibukota. www.filmbokepjepang.net

Related posts