CERITA JANDA ML DENGAN SPG ROKOK TERNAMA

 Saya akan menceritakan kisah saya kepada Anda yang suka cerita cerita bagemana gay. Saya bekerja di salah satu perusahaan farmasi, saya telah bekerja sebagai detailer sebuah meical obat2 mempromosikan tugas etis (yang katanya harus dibeli memakai resep) untuk Dokter2 dirumahsakit, klinik dan lembaga kesehatan laennya. Saya punya banyak kenalan dokter karen saya bahagia ketika saya merinci (obat mempromosikan) mereka becandain.

Jika laennya itu, seperti meminta perawat meminta tanda tangan dokter pada detailer kartu tanpa bertemu dokter, menunggu dokter tidak memahami Seperti benar-benar tua, saya senang bertemu langaung Grama dokter, jadi saya selalu meminta dokter biasanya berlatih sampai jam brapa. Jika balon yang malem ya aq dateng tentang praktek selesai sehingga ia bisa chatting di sekitar. Kadang-kadang dokter karena saya tahu ngajakin bahagia untuk chatting, meminta saya mengobrol di kafe ada di rumah sakit atau rumah sakit deket sehingga perawat bisa kembali tanpa menunggu dokter untuk pulang.

Jadi saudara-saudara datengnya senang jika saya finis di depan praktek dokter karena itu berarti mereka bisa pulang cepet. selama cuman ngobrol ja, da pergi apa2 tidak, tetapi jika dokter dingin, saya juga ngarep diundang mana begitu, tidak cuman mengobrol dengan cafe. Pertama bertanya tidak baik, terdengar kantor ketakutan bisa memecat saya, merinci nawarin diri sementara dia dia.

Satu kali saya tergerak untuk membantu promosi vitamin tulang baru, karena target tidak lagi dokter jadi saya tidak merinci ke dokter tapi lebi sebagai spg nerangin langsung ke konsumen di mal2. Saya juga mulai bekerja dengan apotek sehingga mereka tidak akan nyetok produk ini, kantor mensponsori pemeriksaan orsetoporosis in situ, di mana jika tidak ada gejala osteoporosis aku bisalangsung menawarkan untuk prospek. Proyek saya berjalan lancar, banyak apotek telah bersedia untuk menjadi stockist vitamin ini.

Kebetulan salah satu apotek bekerja sama dengan melakukan tes laboratorium paket laboratorium untuk rutin hal2 kolesterol dan sejenisnya. Saya menawarkan untuk mengatur pemeriksaan osteoporosis juga membantu penjualan vitamin tulang di apotek. Ada juga banyak yang datang untuk pemeriksaan osteoporosis, maklumlah apotiknya kompleks perumahan yang terletak di salah satu menengah ke atas sehingga warga sadar kesehatan diperiksa secara teratur.

Untuk warga yang terindikasi mulai memukul ostoporosis saya dibujuk untuk membeli tulang vitamin, kebetulan ada setiap penjualan kantor gratuis membeli 3 botol mendapatkan 1 botol. botol vitamin Dijual aku bawa dari kantor saat membeli tiga botol dari stok apotik. Jualanku juga menjual baik, sampai saham apotiknya Abis, mereka segera memesan lagi untuk mengisi saham. Aku menelepon ke kantor yang diberikan pembelian farmasi dan segera disampaikan. Banyak warga inden vitamin karena mereka tidak kehilangan jatah.

Salah satunya ada orang yang aku kenal baik, dia dokter di rumah sakit yang saya sering detailaing. “Dokter tinggal di sini?” Saya bilang. “Ya, kalau tidak di rumah sakit tidak menyebut dokterlah”. “Iya deh ya om memanggil, biarkan akrab”. “Bisakah Anda hanya Nes”. “Om tu kontak dah dengan osteoporosis, tapi bisa mendokteri sendiri, kan?” “Ya gak lah, vitamin yang baik Anda tidak, apa perbedaan pada merek yang biasa saya gunakan (dia menyebutkan nama merek)”. Kebetulan mereka yang disebut tu si om merek pesaing terbesar, dengan sigap aku menjelaskan keuntungan vitaminku dibandingkan vitamin merek yang disebut si om. Banyak warga jangan lewatkan vitamin mendengarkan penjelasan saya. “Bener nih” kata paman setelah selesai saya menjelaskan. “Ines sih pernah dbohong om balasan ma di rumah sakit”. “Ya enggak”. “Oleh karena itu om, vitamin borong dong, mumpung membeli 3 dapet 1.

Membeli hanya dua set untuk pria, jika balon untuk pencegahan osteoporosis bisa kak, hanya setengah dosis dah kena “.” Ok, Anda kirimkan ke rumah ya “. Karena vitamin pesen om, warga laen balon mendapat dan tau kalo si tu om dokter rame2 berpartisipasi poros ke apotiknya. pemilik menyeringai apotek karena omset vitaminku hanya melonjak drastis. “Om alamat rumah di mana, nanti Ines mengambil kantor dulu ya, aslinya saham farmasi. Om itu di rumah, kan? “” Aku mo keluar, apakah Anda harus mengambil ke kantor dulu “.” Lalu ada jam brapa rumah om, ibu tidak di rumah? “” Tidak ada orang di rumah, ibu lagi di kota Outgoing anak2. Baik jam 3AN deh ya “.” Siap om “.” Guard Kaya aja pake menyiapkan segalanya, makasi ya “.

Selesai acara di apotek, aku mengemasi perlengkapan saya, saya mencatat pesanan tambahan dari apotek, selain yang sudah saya orderkan ke kantor. Yang cukup besar orderanku hari ini, balon bisa “ngapelin” si om lagi he he. Aku santai ja kembali ke kantor dengan sepeda. www.filmbokepjepang.net   Saya menterahkan laporan untuk kantor, bos sangat senang jumlah tanah liat saya, “oh sukses besar promosi ni ya Nes”. “Deh Lumayan mas”. Saya sebut atasaku mas karena usia saya tapi pekerjaan pertamanya di sana. “Hal ini tidak ada perintah dokter, ditemui di acara promosi.

Dia pesan 6 botol “.” Dah Anda memberikan satu lagi ja bonus tambahan “.” Jadi dapet 3 ya mas “. Bos saya menempatkan persetujuannya pada formulir pemesanan om sebelumnya. Saya segera membawanya ke gudang dan membuat faktur penjualan keuangan, sadar deh kalo kaya gini dijual pobud’m dibayar tunai. “Kamu anterin ke rumahnya Nes ya,” kata bos saya lagi. “Ya man”. “rumahnya di mana” “dijual Deket tempat sebelumnya”.. “Wah ja semua Anda anterin rangka farmasi telah membiarkan cepet bisa dikasi ke warga yang mesen, kan skalian di sana. “” Bole ja, jalan skalian pula “.

Segera memesan apotek disiapkan, kotak besar, tapi masih terlibat dengan sepeda motor. Aku kembali dalam rangka untuk memberikan apotek, yang memiliki apotek bertanya-tanya liat aku anterin pesanan. “Bagaimana nganter ndiri Nes”. Dia memanggil saya nama karena dah kenal baik selama bertahun-tahun. “Ya Pak, skalian mo anterin perintah dokter”. “Makasi ya”, katanya sambil menandatangani bukti pengiriman. Saya meminta alamat om sebelumnya, dia menjelaskan arahnya. Karena dah deket 03:00, saya langsung ke sana ikuti petunjuk dari pemilik rujukan farmasi. Rumahnya besar tapi sepi, aku mijit bel, cukup lama baru si om keluar, dia hanya mengenakan celana pendek.

“Sori ya, hanya celana pendekan menulis, sumuk abis si”.
“Tidak apa kok om”. Dia membuka pintu dan aku masuk ke pager kedalem sepeda, parkir di samping mobilnya. “Masuk yuk”. Dia mengundang saya di, ruang keluarga dekat. Rumahnya besar, nyaman bagi saya. Juga bertanya-tanya mengapa ia merasa sumuk, ketika ada api ac ruang keluarga.
“Bagaimana kesepian rumah om”. “Kan saya sudah bilang, keluarga lagi keluar kota semuanya”.
“Dah lama ya om”.
“Saya bisa juga si, mengintip mertua sakit, katanya dah parah”.
“Kenapa tidak mengintip om”.
“Saya harus bekerja benar, saya menulis berita nuggu, jika ada yang kritis baru aku brangkat”. “Yah sepi dong om meninggalkan begitu lama, gatel tuh gak pa”.
“Bagaimana gatel, apa?” Dia tersenyum, aku sengaja mulai ngomongnya nyerempet2.
“Jika lama tidak dikluarin ia membuat gatel2?.
“Apa yang begitu tidak dikluarin”.
“O memahami napa om Ines sekarang merasa sumuk dan hanya memakai celana pendek, dalam rangka mo ngeluarin ya. Tu tv nya stand by, lagi menonton ya om”.
“Tau menulis Anda”. Aku mengambil pausenya terpencil dan dipijat, langusng muncul di acara tv pria seornag kontolnya negro besar menengah panjang diemut oleh abg amoy.
“Asik nih”. Aku menatap acara, terutama ketika negro mulai mendogi yang Amoy, uh ah suara bergema.

Dia terkejut ketika tiba-tiba aku duduk bersama dan mulai membelai selangkangannya.
“Om begitu keras, dah lama gak dikluarin ya”. Tanganku menyusup ke celana pendek dan celana dalamnya, ambil penisnya dan menghapusnya.
“Om benar-benar besar, panjang lagi.”
“Belon sih Anda tidak pernah melihat ini besar, negro tu punya juga besar ya”.
“Ada dalam om Film, belum segede om Ines pria punya”. tangan kananku terus meremas kontolnya halus. kepala ke arah kontolnya. Perlahan-lahan aku mencium, melumat, dan menghisap penisnya, pantat pindah di mulut ritme hisap, tangan kirinya bergerak antara payudara kiri dan kanan yang lembut namun kenyal.
“Kamu manis payudara Anda orang gemuk tetapi juga ya Nes”.
“Om suka benar”.
“Cinta benar-benar Nes, palagi emutan Anda mendukung deh, ahli dah rupanya”. sedotanku lebih dan lebih liar, aku terus melumat, menjilat dan menghisap penisnya semakin mengeras. Aku terus menghisap penisnya, pinggangnya bergerak naik dan turun, mengikuti sedotanku tersebut. ia tampaknya merasa hebat desakan dikontolnya, segera menarik kepalaku, dilumatnya bibirku. jari saya sekarang mengambil alih tugas dari mulut saya, mengocok kontolnya licin.
“Nes, kembali ke yuk kamar”.
“Om dah tidak tahan ya”.
“Ya ya, Anda abis nakal benar-benar. Dah sering nyepongin kont0l ya Nes, nikmat sepongan deh Anda”.
“Ingin Nes”. “Siapa yang takut”, jawab saya. tidak lama setelah kami dah berada di kamarnya. “Kasih sayang”, serunya. Aku hanya tersenyum. Sementara ia dihapus celana pendek dan berbaring di tempat tidur hanya mengenakan CD.
“Nes, di sini dong”. kontolnya besar dan panjang masih ngaceng keras.

Aku tersenyum pose menantang di tempat tidur. Aku duduk di sampingnya dan ia mencium bibir serta menginginkannya. Aku membalas lumatannya juga. “Nes, aku dah nih nafsu”, katanya, mencium leherku. “Sama, Ines juga nafsu om”. Dia mengusap2 punggungku dan mulai toketku meremas2 bajuku. Tidak lama setelah ia melepas baju dan celana.

Sepertinya dia tidak ingin waktu menyia2kan sama sekali. Aku masih ok hanya karena sudah dah basah CDku membayangkan kegembiraan kacau si om. Tidak lama setelah bra saya terlalu longgar. Ciuman menyebar ke bawah leher dan di belakang telinga. Saya hampir tidak bisa menanggungnya menggelitik, “Geli om”. Semakin saya menggeliat ketika lidahnya menjelajahi toketku dan turun belahan dada. Dia terus memainkan lidahnya di toketku tapi tidak sampai kepentilku.

“Om diisep pentilku dong”, aku mendesah2. Dia terus menjilati daerah sekitar pentilku, tapi pentilku tersentuh. Lalu mencium turun menuju perut sambil tangannya mengusap2 daerah nonokku, CDku sudah basah karena napsuku sudah berkobar2.
“Nes, Anda secara mendalam benar-benar ya, CD sampai Anda basah ini”, katanya sambil terus menyapu. Saya tidak bisa mengambil lagi, aku menarik kepala saya dan saya dimasukkan ke pentilku.
“Diisep dong om”, aku meratap. Dia segera mengisap pentilku, meremas toketku.
“Terus om, om diisep keras, menyenangkan om akh”, aku mengerang. Dia mengemut pentilku secara bergantian, sama meremas bergantian toketku. Sesekali dielus2nya itilku dari luar CDku. Dia bangkit, melepas CD. kontolnya besar dan panjang sudah ngaceng dengan keparahan.
“Kont0l om om ya besar dan panjang, keras lagi,” kataku, mencium penisnya dan kepala mengenyot. Kemudian kujilati dan kepala jilatanku ke arah biji. Seluruh kujilati kontolnya.
“Lezat Nes terusin dong emutannya”, katanya. Kemudian dia memutar tubuhnya sehingga posisinya menjadi 69.

CDku segera dirilis, “Ni rambut kemaluan lebat benar-benar”, katanya, mengelus2 jembutku yang sudahbasah karena lendir nonokku. Dia mulai menjilati nonokku. “Lezat om, melanjutkan,” Aku mengerang kemudahan, dan lebih menggelinjang saat lidah saya menyentuh itilku. kontolnya kuemut keras, kepala mengangguk2 mengusir kontolnya dimulutku masuk. Akhirnya, saya tidak bisa bertahan lebih lama lagi, karena saya nyampe itilku dikenyot2, “om, om nyampe Ines, aakh”. kontolnya terus kukocok cepat dan keras.

“Din, aku ingin ngecret juga Din”, dia tersentak. Segera kepala kontolnya kuemut lagi dan kukenyot keras, saya terusmengocok kontolnya sampai dia ngecret dimulutku. Banyak pejunya nyembur sampai meleleh keluar dari bibirku. kontolnya terus sampai denyutan ngecretnya kukenyot hilang baru aku melepas. kutelannya pejunya tanpa jijik,
“Nes benar-benar emutanmu luar biasa ya, pasti emutan lebih lezat nonokmu lagi ya,” katanya terengah-engah.
“Peju om beban yang ngecretnya, saham brapa neh panjang. Untungnya, tidak begitu pasta gigi om”. Dia tertawa saat ia berbaring di sampingku, memeluk tubuh saya. Namun dia sudah kacau memberi saya kesenangan.

Setelah itu kami membersihkan diri di kamar mandi. Di kamar mandi adalah membersihkan kita saling tubuh. kontolnya mengeras lagi ketika kukocok2 pelan2, aku berjongkok di depannya dan menghisap penisnya lagi, hanya kontolnya ngaceng keras. Kepalaku bergerak bolak-balik masuk ke kontolnya yang menghapus dimulutku. Dia tidak bisa menahan diri, dia langsung duduk di toilet, aku lap wajah, menunjuk kontolnya ke nonokku. Segera kontolnya nancep dinonokku, pernah nonokku melebar untuk mengakomodasi kontolnya dienjotkan pelan2 sehingga lebih nancep di nonokku, “om Mudah, ssh”. cerita Mesum

Aku mengenjotkan tubuh saya bolak-balik sehingga bisa kontolnya nancep istana di nonokku, ia juga mengenjotkan kontolnya juga sehingga terasalah gesekan kontolnya dinonokku. Rasa-benar luar biasa. nikmat2nya menengah, ia berhenti kontolnya mengenjotkan. Aku berbalik tubuh saya tanpa mencabut kontolnya dipanggil dari nonokku. Saya mengatakan nungging sambil menekan wastafel. Dia mulai kontolnya mengenjotkan dari belakang. Sementara mengenjot, toketku yang mengayun2 enjotannya kuiremas2 ritme. “Akh om, om-benar luar biasa.

kont0l om om benar-benar nancepnya istana, sesek non0k Ines adalah besar, sangat tetap dan gesekan kont0l om, om cepet enjot terus itu, Ines sudah ingin nyampe lagi “, erangku.” Cepet benar-benar Din “, katanya.” Abis nikmat benar-benar kont0l om, jadi Ines tidak bisa menahan lagi, “keluh dia. dia cepat mengenjotkan kontolnya keluar sampai akhirnya aku tak tega dengan hebat,” Ah om, Ines nyampe lagi, Ines lemes om “, erangku terengah2.

Dia mencium bibirku penuh nafsu langsung, diperpanjang lidahnya ke kuisep mulutku kuat2 baik. Dia melingkarkan lengannya di leher saya dan langsung meremas2 toketku. Ngaceng kontolnya masih merasa ditekan untuk perut saya. Dia terus meremas2 toketku, pentilku sudah mengeras segera menjilat. Aku sangat menggelitik menggelinjang. Jilatannya terus turun ke bawah, dan terus mencium daerah puserku nonokku sudah basah. “Nes Anda siap kacau lagi ya, sudah basah ini”, katanya.

Ia membawa aku, masih mencium bibirku. Aku berbaring di tempat tidur, sambil terus menciumi seluruh tubuh saya, semakin napsunya berkobar2, berkali2 saya hampir tidak bisa menanggungnya. Sambil menghisap bibir, dia mengelus2 pinggul, kemudian jari-jarinya mulai nonokku mengilik dan akhirnya itilku menjadi sasaran. Aku mengangkang pahaku sehingga dia mudah mengakses nonok dan itilku. Aku menggeliat2 begitu napsunya. Cepet lebih jari menggesek itilku, aku mengangkat2 pantat karena mereka ingin benar-benar dienjot, “Ayo om, Ines kacau, sudah kebobolan kont0l om benar-benar ingin lagi,” ia meratap.

Dia kemudian menelungkup di atas saya, kontolnya diarahkan ke nonokku dan kepalanya mulai nancep di nonokku, “Ah, enak om, masukkan semua om”, lenguhku. Dia mulai kontolnya mengenjotkan keluar, lebih cepat dan lebih cepat, dan akhirnya dengan keras enjotan seluruh kontolnya nancep semuanya di nonokku, “Ah, enak om, om masuk semuanya ya, non0k Ines sampai sesek benar-benar terasa kesumpel kont0l om”. Dia terus kontolnya mengenjotkan keluar lebih cepat dan lebih keras. “Lezat om, om terus, enjot yang cepet dong”, rengek pada.

Setengah permainan dia menarik penisnya keluar dari nonokku, “Mengapa dicabut om, belum nyampe”, protesku. “Variasi dong”, jawabnya dengan kontolnya terpotong begitu keras di toketku. Aku menjepit kontolnya dengan toketku, dia bergerak maju-mundur, menggosok penisnya di toketku. Ketika ia meletakkan penisnya, kepala kuemut sebentar dan kemudian terlepas karena dia mendorong kembali lagi, tetap seperti itu. “Lezat Nes”, dia mengerang.

Setelah puas menggesek kontolnya ditoketku, dia berubah posisi lagi. “Anda sekarang di atas Nes ya”, katanya sambil berbaring. Segera aku memanjat dan menempatkan kontolnya ngaceng nonokku tegak. Aku menurunkan pelan2 nonokku dan bles, kontolnya mulai ambles di nonokku, “Ah, mengerikan om”, lenguhku. Saya naik dengan cepat menurunkan pantatnya sehingga kontolnyapun cepat terkocok2 didalem nonokku, adalah rasa yang benar-benar luar biasa. Dia juga melenguh, “Mudah Nes, terus cepet yang”.

Aku membungkuk dan mencium bibirnya, dia memeluk punggungku sambil bergantian mengisap bibir sementara meremes2 toketku yang berguncang2 seiring dengan naik turunnya tubuhku kontolnya mengocok. Pentilku diplintir2. Saya mendapatkan bernapsu mengocok kontolnya dengan nonokku. Dia memegang pinggul saya sementara saya terus goyang kontolnya. Kocokanku bahkan lebih keras, “om, Ines sudah ingin nyampe ya,” kataku terengah-engah. Dia meraba-raba itilku dan dikilik2, ini mempercepat proses aku nyampe, “Ah, om, Ines nyampe, akh sukacita”, dan aku ambruk menelungkup lenguhku dibadannya.

Dia mengeluarkan kontolnya dari nonokku, masih kontolnya perkasa. Lalu aku mencium dan kepala kontolnya kuemut, kepala mengangguk2 mengusir kontolnya masuk dalam mulutku. kontolnya terus kuemut sedangkan insert dihasilkan dalam mulutku, batang kukocok2 dengan cepat. “Akh Nes mengerikan,” erangnya. Sudah terlalu lama aku menghisap penisnya, rupanya karena itu ngecret 2 kali, dia bisa bertahan lama. kont0l mengambil keluar dari mulut saya dan saya mengatakan nungging tepi tempat tidur.

Dari belakangnya, berdiri memasukkan ke nonokku kontolnya lagi, sekali enjot kontolnya sudah runtuh semua ke nonokku, “Ah, mengerikan om”, erangku. Dia mengenjotkan kontolnya keluar nonokku, karena berdiri enjotannya menjadi lebih keras dan lebih cepat, tidak terlukiskan sukacita dengan kata2. Dia meraba2 lubang pantat, kemudian kepantatku ditusuk2kan nya. “Om sakit”, aku protes. Dia berhenti pantat menusuk2, pinggul ditekan sementara mengenjotkan terus kontolnya keluar cepat dan keras. Dia membungkuk dipunggungku untuk meremes2 toketku yang berguncang2 seirama dengan sodokannya. Pentilku diplintir2 kembali. “Lezat om, terus enjotannya, Ines sudah ingin nyampe lagi om”, erangnya. “Kok Cepet Nes, saya tidak merasa apa2?, Katanya sambil terus mengenjot nonokku. Akhirnya saya tidak bisa menahan lebih lama lagi,” om, om nyampe Ines, akh “, aku jatuh di tempat tidur karena lemes, kontolnya robek dari nonokku, masih keras dan tertutup lendirku.

Dia tidak mengizinkan saya istirahat, aku berbaring dan kont0l dimasukkan kembali ke dalam nonokku, terus mulai dienjot lagi keluar cepat dan keras. “Om, sangat kuat pula kontolnya, Ines sudah lemes om, abis sudah 2 kali nyampe”, lenguhku. Dia tidak peduli lenguhanku, terus kont0l dienjotkan keluar. Semakin banyak enjotannya cepet dan keras, aku sudah pasrah pada keenakan punggungnya. Toketku diremes2 sementara pentilku memlintir2, akhirnya “Nes aku ngecret”, dan menyembur pejunya dinonokku. Aku memeluk dan mengelus2 kembali. “Om, benar-benar ngent0t luar biasa dengan om, om ya istirahat, Ines sudah lemes benar-benar”, dia mengeluarkan penisnya dan ambruk di sampingku. Segera kami tertidur kelelahan.

Ketika ia terbangun, dah melalui sunset. Terasa lapar serta keras kali kerja ya. Om Roy ngajakin aku keluar mencari makan. Segera aku mandi dan mengenakan pakeanku lagi. “Wow jadi tidak mengganti pakaian ya ya”. “Abis tidak tahu apakah om mo si ngajakin berebagi kesenangan, jika tau Ines membawa baju ganti. Pokoknya Abis Ines makan kembalinya mo, om, besok pekerjaan”. “Anda tidak akan nemein aku semaleman Nes, kita akan membeli Anda mengenakan pakaian deh bguat besok kerja. Tepat Anda ngekos, jadi tidak nyariin da kan?”. “Om balon puas ya”. “Masi au lagi Nes, non0k Anda empotannya-benar luar biasa, Anda blajar diaman si”. “Ines mengikuti senam bl om”. “Tidak heran Anda brasa empotan benar.

Nemeni ya ingin aku semaleman “. Aku emnggangguk, dia mengundang saya ke mal untuk belanja pakean bagi saya untuk bekerja besok, baeknya ukuran standar sehingga tubuh saya bisa mendapatkan pakean cocok untuk saya. Dia membayar untuk semua pembelian pakeanku, di luar istana. kemudian kami mencari makan. Dia pesen sate dan beberapa laen makanan di mal food court. “Mo semua nite wah lama nih”. “Ya lah, mumpung ditemeni Anda”. “Ines ingin kok om om kapan2 nemeni lagi, rumah tidak bisa cek di hotel om “.” Ya, ya, nanti deh kita menemukan peluang. Anda mo pa lontong “.” Kan dah om lontong, panjang besar dan keras lagi. “Dia tertawa mendengar lelucon mesumku. Selesai makan dengan santai, kita kembali ke rumahnya.

Dia bisa mendapatkan minuman ringan dingin, dibuka untuk saya. Aku meminumnya.

Dia memelukku. Aku mencium sementara meremas2 toketku segera dikembalikan. Segera aku kutelanjangi, toketku ciuman dan pentilku diemut2, segera pentilku mengeras. Dia segera mengiliki2 itilku. “Om, benar-benar nafsu benar-benar sama Ines”, tanyanku. “Abis ngent0t sama benar-benar Anda nikmat,” jawabnya. “Ines juga saat kesenangan yang sama lagi dipatil kont0l om”, kataku. Kemudian dia melepas semua pakeannya. kontolnya sudah ngaceng keras. Dia duduk di lantai di depan saya, kaki saya dikangkangkan. Tubuhku diseret jadi aku setengah jatuh di tepi sofa. lidah Nonokku mulai menggesek dari atas ke bawah.

Itilku menjadi sasaran berikutnya, menjilat, mengisap, digigit kadang-kadang lambat, menjilat lagi, “om, om mengerikan, terus om”, erangku. Dia terus menjilati sampai aku nyampe itilku. “Akh om, belum kacau Ines sudah nyampe, deh cerdik om Ines nonok makan”, kataku. Dia berdiri, aku ditarik untuk duduk. kontolnya dimukaku di sana, segera saya memegang dan kepala kuemut. Aku mulai mengemudi keluar sementara kukocok2 batang kontolnya masuk dengan cepat dan keras. Dia mengejotkan kontolnya perlahan dimulutku sebagai mengentoti mulutku.

Beberapa saat kemudian, ia berbaring di sofa, aku segera naik lagi dan terjebak penisnya di nonokku, aku menarik ke bawah tubuh saya begitu keras bahwa sesaat kontolnya sudah nancep semua di nonokku. Aku menurunkan pantatku naik dengan cepat sehingga kontolnya diaduk oleh nonokku cepat juga, “Ah Nes benar-benar luar biasa,” erangnya. Dia memegang tubuh saya sehingga saya berhenti mengenjot. kont0l dikeluarkan dari nonokku, aku mengatakan menungging telungkup di sofa dan kembali kont0l ditancapkan ke nonokku dari belakang. Bles, hanya kontolnya nancep segalanya untuk nonokku, “Ah, sukacita,” kali ini aku menggerang itu.

Dia segera mengenjot nonokku cepat dan keras. Dulunya kontolnya menggesek nonokku, jika dienjotkan sangat terasa kontolnya nancep istana sekali dalam nonokku. Semakin cepat dienjot rasa lebih lezat. Tiba2, “akh om, Ines nyampe, om”, aku meledak pada akhirnya. www.filmbokepjepang.net   Dia terus kontolnya mengenjotkan cepat sampai ia akhirnya kembali ngecret, “Nes, aku ngecret, adalah rasa yang benar-benar luar biasa Nes”, kembali pejunya nonokku banjir. “Om, om Ines lemes benar-benar baru, sampai rumah sudah kacau lagi. Om ada kematian ya”, aku tersenyum. “Ya, kami terus mandi dan tidur,” jawabnya sambil masuk ke kamar mandi. Aku berbaring di sofa dan sisanya. Keluar dari kamar mandi, dia keluar masih telanjang. giliranku untuk mandi. Keluar dari kamar mandi, dia berbaring di tempat tidur di kamarnya, aku berbaring di samping mereka. Aku segera jatuh tertidur.

Ketika ia terbangun, dia tidak ada di tempat tidur. Aku bangkit ke kamar mandi, pipis.muka saya dicuci dengan air dingin. Seger semua selera. Rupanya ia berada di bawah lantai dapur yang menyeduh kopi dan menghangatkan makanan dalam microwave. Aku duduk di meja makan. “Nes, jika lapar lagi, ada nasi goreng saya membeli semua semalem. Dah aku angetin ya, mo kanan kerja keras lagi. Kami masih ingin satu lagi di putaran”. Aku hanya tersenyum kata2nya, aku mengunyah nasi goreng yang dibeli dalam damai. Setelah mengisi perut, dia menarik tanganku kembali ke tempat tidur di kamar.

Aku memeluk, ia segera meremas2 toketku gemasnya, mencium bibirku. Pentilku diplintir2nya pelan, napsuku segera berkobar, pentilku segera mengeras. Aku tidak tinggal diam, kontolnya sudah ngaceng keras kukocok2. “Ines isep ya om”, kataku, mengubah posisi mendekati kontolnya. Kepala kontolnya pelan2 kujilati kemudian menyelinap ke dalam mulut saya. kontolnya kukulum2, kukeluar masukkan di mulutku. “Lezat Nes”, dia mengerang. Lalu dia menarikku kembali kepelukannya. Re-melumat bibirku, aku membalas lumatannya, sementara dia terus toketku meremas2.

Tangannya kemudian memimpin ke bawah, itilku menjadi sasaran berikutnya. “Akh om, lezat”, aku mengerang. Dia mencium leher saya, terus mengisap bawah pentilku secara bergantian, aku terus mengerang kemudahan. Ciuman terus bergerak ke bawah, berhenti di puserku sehingga saya bisa hampir tidak beruang itu menggelitik, “Geli om”, Kataku manja. Akhirnya datang ciuman pada target nyata, non0k dan itilku. Jilatannya segera menyerbu itilku. Saya sudah selebar2nya mengangkang sehingga ia menjilati itilku. Dia meletakkan bantal di bawah pinggul saya. “Kenapa om, om kont0l panjang yang tepat. Tidak ada perlu diganjel masuknya istana juga benar-benar mencintai”, tanya saya. Dia tidak menjawab, hanya terus menjilati itilku semakin terexpose karena ganjelan bantal itu. Aku tahu kenapa dia begitu macet pantatku dengan bantal, sehingga dia menjilati itilku. Jilatannya berubah menjadi emutan, itilku diemut2nya diam-diam. Saya menjadi lebih dan lebih panik. “Akh om, Ines sudah ingin kacau, .Masukin dong kont0l om om”, erangku.

Dia berhenti emutannya, aku terlempar dan mengarahkan kontolnya ke nonokku. Dia menggosok2kan kepala kontolnya di nonokku sudah basah benar-benar, “Ayo om, tancepin menulis segala sesuatu”, aku mengerang tidak menunggu. Aku mulai menggelinjang karena kontolnya menggosok. Pelan2 inklusi kontolnya ke nonokku. Dia menekan penisnya memasuki sedikit2 demi sedikit. Karena bantal baji, kontolnya nancep mudah. “Akh, ssh, om mengerikan, tancepin menulis semuanya sekaligus sampai terjebak”, kataku. Dia mulai kontolnya mengenjotkan keluar perlahan-lahan sehingga sedikit demi sedikit kontolnya nancep semakin istana menulis.

Enjotannya lebih cepat dan dengan berdebar kontolnya ditancepkan segalanya untuk nonokku, “Ah mengerikan om”, erangku. Dia terus mengenjotkan kontolnya keras dan cepat, “Mudah om, om terus, cepet itu, Ines sudah ingin nyampe om”, erangku terengah2. Tau Aku sudah nyampe yang diinginkan, ia mempercepat kontolnya enjotan, setiap enjotan langsung terpasang kontolnya dalam2 dinonokku. ass tidak teratur Menggeliat2 begitu lezat.

Akhirnya saya sampai juga. Kakiku segera memutar kakinya, aku memeluk punggungnya, “om, Ines nyampe, akh, ssh, mengerikan om”, aku menangis keenakan. Dia terus kontolnya mengenjotkan keluar setelah saya meletakkan kaki saya di tempat tidur lagi, rasa lezat membuat saya berbaring, bernapas tersengal2. Dia tidak peduli tentang kondisi saya, masih kontolnya dienjotkan cepat dan keras. Sesaat kemudian napsuku telah meningkat lagi, aku mulai menggeliat2kan ass.

“Nes berubah posisi yuk”, katanya sambil menarik penisnya keluar dari nonokku. Aku memanggil tepi menungging dari tempat tidur. Dia berdiri di belakang saya dan terjebak dinonokku kontolnya. Setelah sekop, kontolnya sudah nancep sampai gagang. Sambil berdiri dia mengenjot nonokku. kontolnya nonokku bergerak masuk dan keluar cepat dan keras. Enjotannya lebih terasa keras karena dia berdiri sehingga enjotannya listrik menjadi lebih besar. “Akh om, mengerikan, enjotan tol con om terasa benar-benar keluar non0k Ines, terus om, ssh,” aku mengerang.

Ia mempercepat kontolnya enjotan, “Nes, aku ingin ngecret Nes”, katanya. “Ya om, Ines sudah ingin nyampe lagi, serempak ya om”, jawab saya. Dia mengenjotkan kontolnya dalem2 keras, “Nes, aku ngecret, akh, ssh”, dia mengerang. Terasa semburan pejunya di nonokku sehingga saya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. “Om, Ines juga nyampe om, om akh benar-benar luar biasa,” aku menangis. Dia berbaring di punggung saya sehingga saya jatuh keranjang. kontolnya robek dari nonokku. Dia berguling dan berbaring di sampingku yang masih nelungkup. “Om, nikmat deh kalo enjotannya om ngenjotnya berdiri,” kataku. Dia hanya tersenyum.

Dia bangkit ke kamar mandi, kencing. Kembali ke ruangan dia mengambil air dingin di lemari es, minum segelas habis, ia mengisinya lagi dan diberikan kepada saya masih terbaring kelelahan. “Om Hebat ya, ngent0tnya sangat kuat”, kataku. “Anda juga Nes hebat, nafsu Anda cepet sekali berkecamuk, yang Anda tidak puas2 kaya ya makan penis saya”. “Anda tidak bisa menjadi om puas, tidak setiap hari non0k Ines keiisi kont0l om, sementara ada kesempatan ya dituntasin aja”. “Lezat Nes, non0k empotan Anda benar-benar adalah tetap, Anda cerdik Nes ya”. Amin memiliki malam penuh kenikmatan dengan om. “Om, ketika Ines kacau lagi”. “Nanti, jika ada kesempatan lain ya sayang”. Aku segera bebersih, mengenakan pakean dia belikan semalem, “makasi buat semuanya eh om”. Dia menandatangani faktur pembelian, dan menyerahkan uang tunai untuk pembayaran tulang vitamin. Dia mencium bibirku dengan lembut sebelum saya meninggalkan rumah. www.filmbokepjepang.net

Related posts