Cerita Seks Nikmat Mencukur Jembut Pembantu
Saat itu di rumahku sepi cuma ada aku dan Dina pembantuku karena ibu beserta kakakku pergi ke jakarta dengan maksud menghadiri acara pesta pernikahan saudaraku..
Sebab pengaruh alkohol semalam masih terasa pusing yang berat di kepala dan sakit di perutku.. bermaksud untuk di buatkan teh hangat kupanggil pembantuku untuk minta tolong di buatkan.. berulang kali aku memanggilnya tapi tetap tak menyahut, bergegas kusamperin kekamarnya… Melihat pintu yang agak terbuka sedikit, akupun langsung membuka pintu kamarnya lalu aku terkejut melihatnya…
“Dina lagi ngapain kamu?”
“owhh maaf mas, sa.. saya lagi beres-beres“ ( sambil segera menutupi tubuh bagian bawahnya yang terbuka dengan tanganya ) aku sangat terkejut mendapati badan bagian bawah terbuka dan terlihat sedang membawa pisau cukur.
Sejenak nafsuku langsung menggelora melihat kemaluan pembantuku yang sedang di cukur dan terpampang sangat jelas dimataku.
“maaf mas saya tadi lupa mengunci pintu, maaf mas” (dengan penuh ketakutan)
“kamu lagi ngapain tadi?” -cerita hot- (sedikit melangkah mendekatinya) dengan tertunduk malu dan takut dia menjawab
“lagi cukuran mas” jawab gadis muda berumur 15 thn asal cirebon itu
“yang di cukur apanya tadi?” (kupancing dia kearah yang lebih menjurus) karena saking terkejutnya dengan pertanyaanku, dia langsung latah menjawab
“jembut… eh rambut kemaluan eh nggak mas bukan apa-apa” dengan gugup, malu dan ketakutan… aku belum mau mengalihkan pembicaraan, karena aku sangat kunikmati sikapnya yang malu-malu takut tersebut, sambil terus menutupi kemaluannya dengan kedua tanganya tadi…
“Kuingatkan ya Din jangan pernah sekali kali berbohong padaku, karena kamu pasti akan menyesal nanti..” kataku agak sedikit mengancam untuk membuka peluang ke arah yang lain..
“tidak mas..eh iya tadi saya lagi cukur rambut”, ujarnya
“rambut apa?”
“rambut ini mas” sambil tidak jelas gaya bicara nya
“eh itukan pisau cukurku berani sekali kamu memakainya?!!!! (sejak tadi sebenarnya aku tahu bahwa pisau cukur itu milikku, tapi aku sengaja agak sedikit membentaknya agar ada kesempatan untuk kucicipi lubang memek perawan ini, karena dari semalam aku hanya dapat melihat bos dan rekan-rekan bisninyanya ngesex dengan pelacur-pelacur karaoke (kentang gan) Lanjut dia menjawab,
“maaf mas, sekali lagi maaf saya nggak tau kalau pisau cukur ini masih terpakai, maaf mass”
“mana pisau cukurnya?” kataku sambil mendekatinya…
“ini mas, maaf mas” karena tangannya terpaksa memberikan pisau cukur yang masih dipenuhi bulu-bulu halus jembutnya, maka terlihat jelas memek gadis belia ini,
lalu sebelum dia menutupi kembali kemaluanya dengantanganya…
“eh Din masih belum selesai tuh nyukurnya… “ sambil langsung kusingkirkan tangan nya yang berusaha menutupi dan ku jongkok menghadap pas ke kemaluanya, sedangkan dia masih duduk ditempat tidurnya…
“mas, maaf jangan begini saya jadi malu, saya sudah besar nggak enak kalo diliatin tuan” sambil menahan nafsu ku berkata
“udah kamu diem aja jangan banyak bicara, pakai pisau cukurku mau, masa saya liatin malu”
“Din, ini masih belum selesai nyukurnya.. mau nggak mas bantuin nyukurnya?”
“jangan ms saya malu, lagian mas kan majikan saya masa mau nyukurin rambut kemaluan saya, jangan mas saya juga udah besar”
“udah nggak apa-apa saya bantuin aja lagian kamu kan pasti kesulitan membersihkan daerah sini (sambil telunjukku mengarah ke antara selangkangan dan bibir kemaluan sebelah bawahnya)”
“sssshhhhh..” ucapnya lalu terkejut dia dengan perbuatan ku dan langsung menutup rapat pahanya lalu memiringkan posisi duduknya
“maaf mas saya malu”
“ok kalau kamu emang benar-benar nggak mau, saya akan adukan ke ibu atas perbuatanmu itu”
“jangan mas, tolong jangan adukan ke ibu” lalu kami berdua sempat terdiam beberapa saat
“Iyaa mas, saya mau di bantu tapi mas harus janji nggak akan penah bilang ke ibu dan jangan melakukan yang lainya kepada saya ya”
namun aku harus tetaps sedikit jaim agar strategi selanjutnya berjalan mulus…
“oooooo… jadi kamu mau tawar menawar kepada saya…?”
“bukan begitu mas, saya masih perawan”
“ok kalau begitu” kataku yang nggak ingin melewatkan momentum…
“terus gimana mas, caranya mas bantuin saya ?”
gampang sekarang kamu buka lebar-lebar selangkanganmu dan saya jongkok di tengah-tengahnya, eh Din bentar ya tunggu di sini aku lalu bergegas ke kamarku untuk mengambil busa lotion yang biasa aku pakai untuk mempermudah mencukur kumis dan jenggotku
“pakai ini ya Din”
“apaan tu mas?’
‘ini busa lotion biar lebih gampang dan kulitmu tidak iritasi”
“iya mas” Dengan posisi ku saat ini yang berjongkok dan menghadap ke kemaluanya kuolesi busa lotion itu ke seluruh permukaan kemaluanya dengan halus,
sudah tak tahan lagi rasanya gelora birahiku untuk menjilat-jilat kemaluanya yang masih ranum walaupun sedikit hitam manis kulitnya, namun tetap harus kutahan…
“mmmmhhhhhh.. “ lirihnya kudengar sangat lembut disaat aku mengolesi permukaan rambut kemaluan yang sedikit diatas kelentitnya yang dengan sedikit sengaja kusentuh kelentitnya…
sekitar satu menitan aku mengoleskan busa lotion ke bagian itu dengan mencuri-curi kusentuh kelentitnya dengan jariku
“mmmmhhhhhhhh…” kembali kudengar suara lirih nya sambil terkadang dia memejam kan matanya…
cerita sex perawan, untuk memainkan irama permainan nakal ini, mulai ku cukuri..
“gimana Din, nikmat kan dibantu cukuran?’
“he em mas”
“mmmhhhhhh..” sambungnya..
dengan alasan agar lebih mudah mencukurnya kusuruh Dina merebahkan bdanya ke kasur dan kaki kananya di tekuk kemudian tangan kiriku memegang selangkangan bawah kirinya sambil jari jempol tangan kiriku kuarahkan perlahan membuka bibir kemaluan yang mengarah ke lubang kemaluan Dina… dia diam dan tak bereaksi lebih, hanya menuruti perintahku….
Kulihat Dina tetap mendongakkan kepalanya agar mungkin tetap ingin menjaga agar aku tak melakukan lebih dari yang kita sepakati… Namun aku sangat yakin dia juga sudah terangsang hebat!!!! Ini kusimpulkan dari telah basahnnya kemaluanya dengan air kenikmatan yang membasahi jari jempolku yang telah merobek labirin memek bawah yang berdekatan dengan lubang kemaluanya…
“tinggal sedikit dibagian dekat kelentitmu, apa mau sekalian dicukur juga?” tanya ku memancing
“i i iyaaaa.. maaasssss” membuatku bertambah yakin kalau dia juga sudah terangsang hebat!!!!…
Kesempatan ini tak kusia-siakan, sambil mencukur rambut kemaluanya aku mainkan kelentitnya dengan jari telunjuk tangan kiriku sambil ku gesek-gesek dan kutekan-tekan jempolku lebih dalam ke lubang kemaluanya, untuk sementara aktivitas mencukur rambut kemaluanya aku hentikan, Dina tetap masih terdiam tanpa perlawanan.. yang ada hanyalah suara desissan-desissan pelan dari mulut Dina yang tipis dan seksi… hampir 10 menit aku mainkan dengan cara seperti ini, kemudian kurasakan badanya menegang hebat, lalu kepalanya terbaring di ikuti hentakan yang hebat pada bagian pinggul dan perutnya seakan terbebas dari segala sesuatu yang tertahan selama ini, lalu mengerang kencang…
“ooogghhhhh aarrgghhhhhh geli bangeettt masss oooggghhh ..” aku tau Dina telah mencapai orgasme karena rangsangan-rangsangan hebat yang sedari tadi telah kulancarkan….
Sejenak aku diamkan tubuh Dina untuk melepaskan lelah akibat hentakan hebat yang lebih dari enam kali dalam menyambut orgasmenya tadi…
“nikmat Dina sayang?” tanyaku dalam bisik di telinganya dengan lembut… mungkin saking nikmatnya dan terbawa suasana dia menjawabnya dengan senyum tapi masih menutup mata
“he emh mas, geli banget”
“mau yang lebih nikmat lagi?’ pancingku,
“sudah jangan mas, saya takut dosa” jawabnya ragu dengan lihai ku menjawab
“aku akan selalu menyayangimu nantinya, jadi perbuatan ini tidak akan berdosa”
“beneran mas?” tanya nya dengan wajah lugunya sambil mengernyitkan dahi dan mengempiskan hidungnya yang mancung…
“iya sayang aku akan selalu meyangimu” langsung kucium bibirnya dengan lembut, lalu disambutnya juga dengan ciuman yang lembut dan ragu-ragu (maklum masih bau kencur),
Sex daun muda, setelah puas di bibirnya kualihkan ciumanku ke lehernya yang bersih mulus sambil menjilat-jilat jenjangnya dan telinganya…
“aaagghhh mas… geeliiii bangeetttt, sudah mas ampuuunnn” rintihan nya menahan sensasi geli yang kuhantarkan ketubuhnya melalui lidahku…
Setelah yakin gadis ini benar-benar telah kumiliki, aku beranikan untuk melepas bajunya dan akhirnya hanya terisa bh kecil yang menutupi buah dada kecilnya… ku belum langsung ingin melepas bh nya… kujilati lagi leher dan telinganya lalu kutelusuri jejak bahunya…
“ooohhhh geli banget mas, jangan lama-lama jilatinya doonnggg ooogghhh… eemmmpphhhh…” ucapnya manja… tak kupedulikan ucapannya tetap kujilati ketiaknya…
setelah puas dengan semua itu kuturunakan tali bhnya yang berukuran 24 tersebut, karena kulihat gundukan dua daging belum memenuhi cup bhnya, tapi puting susunya sudah mebesar dan memancung dari celah cup bh nya maka kutelusuri piting susunya tersebut dengan lidahku memlalui celah bhnya tanpa membuka cup bh nya, sudah sangat membara nafsuku melihat puting yang sangat mancung tersebut walaupun dagingnya masih rata…tak puas dengan itu kurobek bh nya tersebut dari bagian tengah cupnya ku kulum seleuruh puting susu kananya dengan penuh nafsu….Dina hanya bisa mendesis dan mengelinjang keenakan saat ku kulum puting susu sebelah kananya
”ooggghh aagghhh geli masss…” erang nya berkali – kali lalu kupindah ke puting susunya bagian kiri sambil jari tengah tangan kiri ku berinisiatif menggoda lagi kelentit gadis belia ini, kujilati dan ku ku kulum dengan penuh nafsu puting susunya lalu sambil ku kocok-kocok dengan cepat dan lugas kelentitnya yang sangat basah,
hampir 10 menit kubermain seperti ini, akhirnya tubuh Dina kembali mengejang sehingga mengangkat bagian pinggul serta mngempiskan perutnya lalu lubang kemaluanya kembali menyemburkan cairan kenikmatan ke jari tengah ku sambil mengerang panjang
“mmmaasssss geeellliii bangeeeeettttt lagiii nnniicchhh oooggghhh……. ooogghhhh…… “ kembali Dina merengkuh orgasme yang kedua kalinya….
“maassss, ammpppuuuun ini lebih geli dari yang tadi… udah ammmpuuuun masss…” lirihnya masih menikmati orgasmenya…
“ada yang lebih nikmat lagi dari ini sayang, mau yah?”
“he emh…” jawabnya…
Kusuruh Dina mengangkangkan kedua kakinya, lalu kelupas semua baju dan pakaian dalamku terlihatlah batang penisku yang sudah tegak mengeras dengan ukuran 16cm dan diameter 2,5cm… kuarahakan wajahku berhadapan dengan kemaluanya, dan selanjutnya kujilat dan ku kulum kelentit Dina….
“eemmmhhsss… geli banget mass, aammmpppuunnnnn maasshhhh… geeelliii bbangggeeett…” rintihan manjanya yang terus kujilati kelentitnya dan terkadang kusedot kelentitnya dengan keseluruhan perangkat mulutku, saking geli nya dia berteriak
“oooogggghhhhh mmaassss………. Geliiiii….” Sambil mengangkat pinggulnya, mengikuti sepongan mulutku…
Setelah kemaluanya yang sudah basah kuyup dengan cairan kenikmatan, maka kukakangkan kedua kakinya sebagai persiapan untuk menyodokkan batang penisku ke dalam lubang kemaluanya.
“siap ya sayangg, aku akan benar-benar selalu menyayangi mu….” Rayuku,
“mass akan ku serahkan pada mas, mahkota ku, tapi tolong sayangi aku selamanya” pinta nya dengan sayu… “iya Dina sayang” jawabku penuh senyuman…
Mulai ku sodokkan batang penisku ke lubang kemaluanya yang masih sangat sempit… agak lama sodokkan ku ini meleset, namun dengan penuh kesabaran serta di dukung dengan basahnya kemaluan oleh air kenikmatan, akhirnya batang penisku yang tegang mengeras ini berhasil menjebol keperawanannya.
“eeggghhh sakit maasss, periiihhhh bangettt…”
“tahan bentar ya sayang, nanti pasti lebih nikmat…” kutahan beberapa saat batang penisku di dalam lubang kemaluanya… namun setelah kuyakin rasa perih nya telah hilang mulai ku sodokkan keluar masuk batang penisku…
“aagghh.. aaagghhh… aagghhhh… “ jerit pelan Dina menahan gesekkan-gesekkan dan sodokan nikmat batang penisku ke dalam lubang kemaluanya…
Mendengar jeritanya nafsuku semakin melonjak… Kuteruskan dan kupercepat sodokkanku pada lubang kemaluanya…
“ooogghhh… nikmat maasss… geliiiii… terus tuan… niikkmmaatttt… “ racaunya nya makin tidak jelas,
setelah hampir 15 menit ku sodok lubang kemaluanya dengan kekarnya batang penisku kurasakan kedua tubuh kami semakin menegang dan meracau tidak jelas kedua bibir kami, makin tambah ku memacu batang penisku yang kemudian akhirnya kami sama-sama mengerang panjang…
“maasss, aku mau geliiii bangeetttt lagi….”
“sama Din, aku juga… “ kemudian saling berhentakan lah pinggul kami berdua sebanyak lebih lima kali, dan belum sempat kutarik batang penisku dari lubang kemaluanya yang artinya kukeluarkan pejuh berbarengan dengan sel telurnya di dalam lubang kemaluan Dina mantan pembantuku, yang sekarang telah menjadi istriku. www.filmbokepjepang.net