Kisah Dewasa Tante Yang Masih ABG

Hallo pecinta cerita dewasa hot yang ada di www.putri77.net perkenalkan nama saya Hakim ini nama samaran saja , karena saya takut kalau saya pakai nama asli yang bersangkutan di bawah ini kerasa, saat ini saya berumur 19 tahun, cerita sewaktu mas SMA dimana saat ada acara untuk kenikan kelas beladiri yang di selenggarkan di daerah cipanas , saya dan teman temanku antusias untuk mengikutinya, saya dan lima sahabatku (Damar, Tara, Cinta, Allen & Dwi).

Setelah acara selesai yang di selenggarakan selama 2 hari kami tak langsung pulang k bekasi tapi mau main ke rumahnya Tantenya Allen, Di sana kami segera dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus & teh hangat di antara kami ada yang segera tidur sebab kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat.

Saya sich seneng aja diajak ngobrol sama Zalia (Tantenya Allen). Abis orangnya manis, bodynya montok & kalau diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata memiliki banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT.

Apalagi ia itu ternyata umurnya ngga jauh beda sama kita-kita, hanya 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG.

Selama ngobrol dengan Zalia, saya selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat bagus. Ngga taunya, lama-lama saya ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya ia hanya pake T-Shirt ketat & celana pendek yang kedombrongan, yang kalau lagi ngobrol, bukan hanya pahanya aja yang keliatan, tetapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.

Sebab takut ketauan kalau saya lagi “KONAK” gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang saya lihat di sekolah, hasilnya saya pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya telah agak malam (sekitar jam 21.00).

Saya lihat si Damar & Tara telah tertidur pulas. Sedang Cinta, Allen & Dwi suaranya masih terdengar ngobrol dengan Zalia.

Sebab cowok & cewek tidur di kamar terpisah, hasilnya saya pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. www.filmbokepjepang.net  saya tertidur cukup lelap juga, mungkin sebab kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai saya kaget saat Zalia mengguncang-guncang pundakku sambil berkata ‘anterin saya kekamar mandi dong, Kim.

Tentu saja saya bingung, sebab saya pikir ini khan rumahnya sendiri, tetapi kenapa ia tak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri.

Hasilnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, saya pun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding telah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aja ia minta diantar, soalnya memang telah sangat malam, wajar aja kalau ia merasa takut, sebab jam segini pas lagi enak-enaknya tidur.

Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, saya merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya hanya kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi. Saking ngga sabarnya, saya coba untuk mengetuk pintu agar ia tau kalau saya udah lama nungguin ia dikamar mandi.

Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu segera terbuka. & yang lebih mengagetkan lagi, Zalia telah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH & CD aja.

Jujur aja, waktu masih ditutupi baju & celanapun saya telah konak, apalagi memandang yang kayak begini. Tanpa sadar saya sempet Istigfar, namun saat Zalia memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, & degup jangtungku bertambah kencang saat ia menciumku & membisikan bahwa malam ini ia membutuhkan kehangatan.

Dengan agak malu, saya bertanya ‘apakah ia sadar melakukan hal ini?’, padahal khan saya adalah sahabatnya Allen, ponakannya dia.

Tetapi ia menjawab yang membuatku bertambah bingung, ia melakukan ini semua sebab sejak pertama ia melihatku, ia sangat tertarik kepadaku, & yang lebih gilanya lagi, sejak dulu ia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang memiliki penampilan sepertiku.

Masih didalam kebingungan, saya diam saja saat ia mulai mencumbuku dengan cara menciumi seluruh mukaku, memeluk & meraba tubuhku, & mulai membuka satu persatu pakaianku.

Saat jari lentiknya bergerak & berusaha membuka resleting celanaku, saya kembali berontak & mengingatkan ia kalau yang kita lakukan ini salah, apalagi diruang yang terbuka & bisa saja orang lain akan melihatnya.

Aku pikir ia telah sadar sebab ia segera masuk lagi ke dalam kamar mandi. Namun tak lama kemudian ia kembali memanggilku ‘Fik, tolong ambilkan handuk yang dijemur didapur dong, lupa bawa handuk nich’.

Setelah mencari handuk yang ia minta, saya segera mengetuk pintu kamar mandinya & memberitahunya kalau handuknya telah ada. Namun ia mengatakan ‘masuk aja, gantungin didalem, gua lagi gosok gigi’, & tanpa ragu saya masuk & menggantungkannya digantungan handuk.

Namun diluar dugaan, ternyata Zalia dari tadi sembunyi dibalik pintu, & saat saya masuk, Zalia segera mengunci pintu kamar mandi & membiarkan saya & dirinya terkunci dari dalam.

Didalam ketakutan yang sedang saya rasakan, hatiku yang lain merasa senang saat mengetahui bahwa Zalia telah mengunci pintunya. Tanpa menunggu lama, Zalia segera mencium & mencumbuiku dengan sangat buas.

Mulutnya terus melumat tanterku, tangan kirinya terus mengelus & berusaha membuka pakaianku. Sedang tangan kanannya tetap meremas kemaluanku.

Diperlakukan seperti itu, lama-lama rasa takut akan ketauan orang lain itu hilang & yang ada malah birahiku semakin memuncak. saya berusaha untuk mengimbangi semua yang dilakukan Zalia, namun sebab saya belum pengalaman, hasilnya saya mengikuti apa yang diintruksikan Zalia kepadaku.

Setelah merasa telah cukup puas menciumi wajah & tubuhku, wajah Zalia mulai turun kebawah & mulai membuka celanaku. Dengan hati-hati ia menurunkan celana jeans ku agar tak menyakitkan ‘penis’ ku yang telah sejak tadi berdiri. Setelah itu, dengan sangat manja ia menjilat & mengulum kemaluanku.

Berjuta nikmatnya saat ia mulai mengeluar masukan penisku kedalam mulutnya. Masih dalam posisi berdiri, saya terus dicumbuinya, & saya merasa sangat pasif jika hanya diam saja. Hasilnya akupun mulai memberanikan diri untuk menyentuh payudaranya yang sangat indah. Sambil terus meremas, saya minta agar Zalia mengizinkan saya untuk menciumi vaginanya.

Sambil tersenyum, ia bertanya ’emang bisa?’, ia mengeluarkan penisku dari mulutnya, kemudian ia berdiri, & menyuruhku berjongkok. Tetapi saya menolak, sebab menurutku daripada ia berdiri, mendingan ia tidur terlentang dilantai kamar mandi, agar saya bisa lebih leluasa untuk menjilati vaginanya.

Walaupun lantainya dingin, tetapi ia mau untuk melakukannya, asalkan dengan posisi 69. saya yang belum tau apa maksudnya, hanya mengiyakannya saja.

Dengan perlahan saya mulai menjilati vaginanya, ternyata ia orangnya apik juga, sebab dengan bulu kemaluan yang sepertinya selalu dirawat dengan cara digunting agar tak terlalu panjang, maka saya dengan mudah memandang apa yang ada didalam vaginanya itu.

Dengan keharuman yang khas, vagina itu telah membuat saya betah berlama-lama mencumbuinya. saya terus menjilati, & dengan jari telunjukku, saya coba merangsang ia dengan memainkan kelentitnya.

Semakin saya percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula ia menggoyangkan pantatnya. Sambil mengulum penisku, ia mengatakan bahwa ia telah tak kuat menahan keinginannya untuk segera memasukkan penisku kedalam vaginanya.

Namun saya masih belum peduli, sebab saya masih ingin disepong & mengeluarkan didalam mulutnya. ia mengocok & mengeluar masukkan penisku lebih cepat lagi, & ini yang membuat saya blingsatan. Hasilnya dengan rintihan penuh kepuasan, saya keluarkan spermaku didalam mulutnya. Tanpa ragu Zalia pun segera menelan & menjilati spermaku sampai bersih.

Mungkin sebab saya baru sekali ini melakukannya, ngga lama kemudian penisku berdiri lagi sebab memandang Zalia yang sedang merangsang dirinya sendiri. Dengan tangannya yang mulus, Zalia memainkan jarinya disela-sela vaginanya yang mulai terlihat kemerah-merahan akibat gesekan.

Aku yang merasa telah dipuasi, ingin membalasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlahan, saya kembali mendekatinya & mulai mencumbui kedua payudaranya yang telah sangat kencang. saya hisap putingnya, ku remas kedua gunung yang telah basah oleh keringat.

Namun tak lama kemudian Zalia menekan kepalaku & mengarahkan ke vaginanya. ‘Tolong jilatin lagi Fik, Zalia sangat suka bila vagina Zalia dicumbu’. Kedua pahanya diregangkan, dengan begitu saya bisa menjilati vaginanya sampai kedalam.

‘Alangkah wanginya vagina ini’ pujiku kepada Zalia, namun ia hanya tersenyum & kemudian bangkit mengangkangiku. saya disuruh terlentang & ia mulai mencumbui penisku. Kemudian ia merubah posisi & sejajar denganku. Digesek-gesekan vaginanya ke penisku.

Setelah yakin bahwa penisku telah benar-benar keras, secara perlahan-lahan ia bimbing penisku untuk memasuki vaginanya. Setelah masuk semua, saya segera membalikkan tubuh Zalia agar ia berada di bawah, sehingga saya bisa dengan bebas bergerak memainkan penisku.

Baru menyentuh tanter vaginanya aja saya telah merasa keenakan, belum puas saya menikmati sensasi ini, ternyata Zalia mengajakku merasakan sensasi yang lebih hebat. Pelan namun pasti penisku mulai memasuki vaginanya, & ada sejuta kenikmatan yang saya rasakan saat penisku telah berada didalam lubang kenikmatannya.

Aku mulai menaik turunkan pantatku untuk mendorong & menarik penisku dikemaluannya. Zalia menjerit kecil saat pertama kali saya menarik penisku. Namun itu hanya sesaat, sebab tak lama kemudian desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Zalia secara terus-menerus.

‘Terus kim, enak banget penismu kim.. aacchh, nikmatnya.. penismu kim.. teruuzzhh.. aacchh.. uuhh hangat & nikmatnya barang kamu kim.. gede banget kim.. terruuzzhh.. aacchh’ tanpa henti-hentinya Zalia meracau & mendesis, kurang lebih setengah jam saya memainkan penisku di dalam kemaluannya,

Sepertinya Zalia telah 2 kali orgasme, sebab saat sedang asiknya mendorong & menarik penisku, tubuh Zalia tiba-tiba menegang, tangannya mencengkram erat lenganku, mulutnya terus mendesis, & gerakannya mulai tak terkontrol, kemudian mendadak ia terdiam.

Tak lama kemudian Zalia menggoyangkan pantatnya kembali, sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata ia masih sanggup untuk melayani nafsuku, buktinya walaupun telah terlihat lelah, ia tetap mengimbangiku dengan goyangan-goyangan mautnya.

Namun itu tak lama, sebab Zalia mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Untuk itu saya tak segera berhenti, sebab saya pikir akupun sebentar lagi akan keluar.

Aku percepat gerakanku, & dengan wajah yang lelah, Zalia tetap berusaha menggoyang pantatnya. Apalagi saat ia tau kalau saya sebentar lagi akan keluar, ia segera mempercepat goyangannya.

Dan..aacchh, hasilnya pertahananku jebol juga, kukeluarkan semua spermaku didalam vaginanya. & tanpa sadar Zalia segera memelukku kembali.

‘Hebat sekali kim, Kenapa ngga dari dulu si Allen cerita kalau ia punya temen kaya kamu.

‘Makasih yach..’ ujarnya setelah telah sama-sama berdiri untuk mengambil & memakai pakaian yang berantakan di lantai kamar mandi. Selesai www.filmbokepjepang.net

Related posts